Anda di halaman 1dari 3

Analisis Jurnal

1. Identitas Jurnal
Judul Jurnal : The effect of the apneic period on the respiratory
physiology of patients undergoing intubation in the ED
Penulis : Jason R. West, MD, Anthony Scoccimarro, MD,
Cody Kramer, PA, Nicholas D. Caputo, MD, MSc
Volume : 35 issue 9
Halaman : 1320 – 1323
Jenis Jurnal : American Journal of Emergency Medicine
Tahun Publikasi : 2017

2. Tujuan Jurnal
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memeriksa dampak
fisiologis periode Apneu dengan retensi PaCO2 pada pasien yang sedang
menjalani RSI di ED dan mengetahui apakah DAO dapat mempengaruhi
perkembangan asidosis respiratorik selama periode pre- intubasi.

3. Pembahasan Jurnal
Selama periode apnea setelah sedasi dan blokade neuromuskuler,
tekanan normal antara dunia luar dan alveoli tidak ada. Pre-oksigenasi
mencegah desaturasi oksigen, dan para ahli telah merekomendasikan
apnea difusi oksigenasi (DAO), pengiriman 15 L oksigen dengan kanula
nasal selama apnea, untuk mencegah hipoksemia dan memperpanjang
periode apnea aman.
Pengumpulan data pada intubasi ED diselesaikan dengan
dokumentasi real – time yaitu :
 indikasi untuk intubasi
 data demograsi pasien
 tingkat keberhasilan
 saturasi oksigen
 metode dan waktu preoksigenasi
 penggunaan DAO dan kanula end- tidak CO2 (EtCO2)

4. Metode Jurnal
Jenis penelitian yang digunakan yakni penelitian observasional
kohort prospektif. Pengambilan sampel sebanyak 100 orang. Laki-laki
sebanyak 59 orang dan 41 orang perempuan. Mayoritas pasien di intubasi
untuk patologis paru primer dan 51 pasien received DAO.
5. Hasil Jurnal
Mean SpO2 sebelum preoksigenasi dan SpO2 setelah
preoksigenasi adalah 93% (95% Cl 91-94) 813 s (95% CI 662 to 965), and
98% (95% CI 97 to 96). Waktu yang berarti apnea adalah 65 s (95% Cl 57-
73) fi pertama dengan tingkat keberhasilan 88%. Perbedaan antara pre-
RSI dan pasca-RSI berarti dari pH, kadar PaO2, PaCO2, dan EtCO2
adalah 0,05 (95% CI 0,01-0,09), 174,5 (95% CI 138,5-10), 11,5 (95% CI
2,5 untuk 20,5), dan 8,7 (95% CI 5,3-11,7) terjadi pada 48 pasien dengan
apnea melebihin 60 s. Pada pasien dengan waktu apnea yang
berkepanjangan, perbedaan antara themeans pH dan tingkat PaCO2 yang
0,15 (95% CI 0,11-0,18) dan 12,5 (95% CI 4,5-29,5).
Hal penting dalam penelitian ini adalah bahwa end-tidal CO2
meningkat sebagai periode apnea yang berkepanjangan. Selama periode
peri-intubasi tidak ada perubahan substansial dalam pH dan PaCO2 dalam
kelompok dengan waktu apnea b 60 s, meskipun PaCO2 meningkat
sebesar 6mm Hg. Efek dari oksigenasi apnea pada fisiologi pernapasan
pasien sehat yang menjalani intubasi elektif menunjukkan bahwa DAO
dapat memfasilitasi pertukaran gas dan memperpanjang timbulnya asidosis
pernafasan pada pasien dengan apnea berkepanjangan.

6. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal


a. Kelebihan
 Penulis menjelaskan hasil dari perbedaan hasil analisa gas darah dan
penggunaan dengan atau tanpa DAO terhadap periode apnea lebih
dari 60 s dan kurng dari 60s.
 Pada jurnal juga terlampir data hasil pemeriksaan analisis gas darah
arteri dan CO2 pada sebelum dan sesudah intubasi.
b. Kekurangan
 Pada penelitian tidak memasukkan pasien dengan gagal napas
ataupun asidosis metabolik yang parah
 Pada jurnal tidak dijelaskan hasil periode apnea pasca intubasi
ataupun menggunakan ventilasi mekanik.

7. Kesimpulan Jurnal
Pada pasien yang menjalani RSI di ED, kami menemukan bahwa
pasca-RSI endtidal CO2 meningkat periode apnea yang berkepanjangan.
Perubahan hasil secara signifikan pada pH dan PaCO2 (perbedaan rata-rata
0,15 dan 12,5, masing-masing) terjadi pada kelompok pasien yang
memiliki apnea > 60 s tapi tidak pada pasien yang memiliki apnea < 60 s.

DAFTAR PUSTAKA

West, J, dkk. (2017). The effect of the apneic period on the respiratory physiology
of patients undergoing intubation in the ED volume 35 (9).
DOI:10.1016/j.ajem.2017.03.076

Anda mungkin juga menyukai