Anda di halaman 1dari 10

DESAIN PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN

==================================
Desain Penelitian
Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan
penelitian.
1. Desain dalam merencanakan penelitian
2. Desain pelaksanaan penelitian
- Desain sampel
- Desain alat ( Instrumen )
- Desain analisa
------------------------------------------
Metode Penelitian akan memberi gambaran atas:
1. Bagaimana suatu Riset akan dilaksanakan; atau Bagaimana melanjutkan suatu riset yang pernah
ada.
2. Pertanyaan dan tujuan/objektif
3. Teknik atau instrumen yang akan digunakan untuk mengumpulkan data
4. Jenis data yang akan dikumpulkan
5. Bagaimana cara yang akan digunakan peneliti untuk menganalisa data
6. Kesimpulan yang dapat diperoleh
------------------------------------------
Pelaksanaan Riset Secara Deduktif
Dikenal pula dengan istilah pendekatan positif. Riset dimulai dengan Hipotesis dilanjutkan dengan uji
hipotesis. Contoh:
Pembagian Laba akan meningkatkan motivasi kerja karyawan, yang kemudian meningkatkan
produktivitas.
------------------------------------------
Pelaksanaan Riset Secara Induktif
Dikenal pula dengan istilah pendekatan fenomenologis. Riset ini dimulai dengan penyajian beberapa
asumsi/teori.
Dilanjutkan dengan penelitian atas fenomena dan bandingkan dengan teori/asumsi tsb.
Contoh :
Studi kasus penerapan pembagian laba pada PT “XYZ”
------------------------------------------
Pengelompokkan Penelitian
1. Sifat masalah yang dipecahkan
2. Alat dan tehnik yang digunakan
3. Tempat penelitian
4. Waktu jangkauan penelitian
5. Daerah penelitian
------------------------------------------
Metode Dalam Penelitian
1. Metode sejarah
2. Metode deskriptif / survei
3. Metode eksperimental
4. Metode grounded research
5. Metode penelitian tindakan
------------------------------------------
Metode Sejarah
-Bertujuan :untuk memberikan rekonstruksi masa lampau secara sistematis, dengan
mengumpulkan,mengevaluasi,menjelaskan dan mensintesis bukti bukti untuk menegakkan fakta dan
menarik kesimpulan secara tepat.
Ciri khas metode sejarah
1. Tergantung pada data yang diamati orang lain dimasa lampau
2. Lebih banyak menggunakan data primer daripada data sekunder
3. Menggali informasi yang tua yang tidak diterbitkan,tidak dikutip dalam bahan acuan standar
4. Sumber data harus dinyatakan secara definitif
------------------------------------------
Metode Deskriptif
Adalah metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai kejadian.
-Tujuan :Untuk menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-
sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Riset secara deskriptif mencoba memperoleh jawaban atas pertanyaan Siapa (who), Apa (what),
Kapan/Bilamana (When) dan kadang kala Bagaimana (how). Peneliti kerap mendeskripsikan suatu
subjek dengan penciptaan suatu kelompok masalah, kejadian dan orang.

Riset semacam ini menuntut sang peneliti melakukan pengumpulan data dan menghabiskan waktu
untuk observasi atas berbagai kejadian atau karakter (dikenal dengan istilah variabel riset).
------------------------------------------
Riset Eksplanasi
Namun ketika riset deskriptif dilanjutkan dengan mencari jawaban atau penjelasan atas suatu
fenomena maka riset tersebut menjadi riset explanatory. Riset explanatory secara sederhana
mencari jawaban atas pertanyaan mengapa (Why). Perlu diketahui bahwa akademisi masih
memperdebatkan batasan antara riset deskriptif dan explanatory, karena kerap riset explanatory
juga mencari jawaban atas pertanyaan Bagaimana (How).
------------------------------------------
Metode eksperimental
Adalah metode yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap obyek penelitian dan
adanya kontrol.
Tujuan : Untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab akibat dan berapa besar hubungan sebab
akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuanperlakuan tertentu dan menyediakan kontrol
untuk perbandingan.
>Metode ini umumnya dilaksanakan untuk penelitianpenelitian ilmu eksakta / ilmu natura.

Perbedaan Metode Deskriptif dengan Metode Eksperimental


Metode Deskriptif :
- Tidak terdapat kontrol
- Variabel yang diteliti tidak dimanipulasi
Metode Eksperimental :
- Adanya kontrol
- Manipulasi terhadap variabel
- Objek diatur lebih dahulu untuk diberikan perlakuanperlakuan

Beberapa Kriteria Umum Metode Eksperimental


1. Masalah yang dipilih harus penting dan dapat dipecahkan.
2. Variabel dalam percobaan harus didefinisikan dengan seterang-terangnya.
3. Percobaan harus dilaksanakan dengan desain percobaan yang cocok.
4. Ketelitian dalam observasi dan ketepatan ukuran sangat diperlukan.
5. Metode, material dan referensi harus dijelaskan. 6. Analisis --> Uji statistik.
7. Interpretasi dan generalisasi

Syarat-syarat percobaan yang baik


- Percobaan harus bebas dari bias
- Percobaan harus mempunyai ukuran terhadap error/kesalahan
- Percobaan harus punya ketetapan
- Tujuan harus didefinisikan sejelasjelasnya
- Percobaan harus punya jangkauan yang cukup
------------------------------------------
Metode Grounded Research
Adalah suatu metode penelitian yang berdasarkan kepada fakta dan menggunakan analisis
perbandingan.
Tujuan :
- Untuk mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep-konsep, membuktikan dan
mengembangkan teori.

Ciri-ciri Grounded Research


1. Data sebagai sumber teori dan sumber hipotesis
2. Dasar analisisnya adalah sifat-sifat yang ditemukan.
3. Pengumpulan data dan analisis data berjalan pada waktu yang bersamaan.

Tahapan Grounded Research


1. Tentukan masalah yang ingin diselidiki
2. Kumpulkan data
3. Analisis dan penjelasan
4. Kesimpulan
------------------------------------------
Metode Penelitian Tindakan
Adalah suatu penelitian yang dikembangkan bersama-sama antara peneliti dan pengambil
keputusan tentang variabel-variabel yang dapat dimanipulasi dan dapat digunakan untuk
menentukan kebijakan dan pembangunan.
Tujuan :
- Untuk memperoleh penemuan yang signifikan secara operasional sehingga dapat digunakan ketika
kebijakan dilaksanakan.
- Penelitian Tindakan adalah suatu paradigma yang memungkinkan peneliti mengembangkan
pemahaman atau pengetahuan atas suatu praktek.
- Keunggulan utama penelitian tindakan adalah memungkinkan riset dilakukan dalam situasa dimana
metode riset lain sulit untuk diterapkan

Langkah-langkah Pokok Metode Penelitian Tindakan


1. Rumuskan masalah
2. Kumpulkan data teori yang tersedia
3. Rumuskan hipotesis
4. Membuat desain penelitian
5. Tentukan kriteria evaluasi, teknik pengukuran dan analisis yang digunakan.
6. Kumpulkan data
7. Analisis data
8. Interpretasi dan membuat kesimpulan

Metode Penelitin Deskriptif


Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti setatus sekelompok manusia, suatu
obyek, suatu set kondisi, suatu sistempeikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa
sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskipsi, gambaran atau
lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan
antar fenomena yang diselidiki.
Definisi
Menurut Whintney (1960), metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang
tepat. Penelitian deskriptif mempelajarai masalah-masalah dalam masyarakat serta tatacara
yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan,
kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang
berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. Dalam metode deskriptif, peneliti
bisa saja membandingkan fenomena-fenomena tertentu sehingga merupakan suatu setudi
komparatif . adakalanya peneliti mengadakan klasifikasi, seerta penelitian terhadap fenomena-
fenomena dengan menetapkan suatu setandar atau suatu norma tertentu sehingga banyak ahli
menamakan metode deskriptif ini dengan nama survei normatif (normative survey). Dengan
metode deskriptif ini juga diselidiki kedudukan (status) fenomena atau factor dan melihat
hubungan antara satu factor dengan factor yang lain. Karenanya, metode deskriptif juga
dinamakan studi status (satus study).
Metode deskriptif juga ingin mempelajari norma-norma atau setandar-setandar, sehingga
penelitian deskriptif ini disebut juga survey normative. Dalam metode deskriptif dapat diteliti
masalah normative bersama-sama dengan masalah setatus dan sekaligus membuat
perbandingan-perbandingan antar fenomena. Studi demikian dinamakan secara umum sebagai
studi atau penelitian deskriptif. Prespektif waktu yang dijangkau dalam penelitian deskriptif ,
adalah waktu sekarang, atau sekurang-kurangnya jangka waktu yang masih terjangkau dalam
ingatan responden.
Ciri-ciri Metode Deskriptif
Secara harfiyah, metode deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat gambaran
mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode ini berkehendak mengadakan akumulasi data
dasar belaka. Namun, dalam pengertian metode penelitian yang lebih luas, penelitian deskriptif
mencakup metode penelitian yang lebih luas di luar metode sejarah dan eksperimental, dan
secara lebih umum sering diberi nama, metode survei. Kerja peneliti, bukan saja memberikan
gambaran terhadap fenomena-fenomena, tetapi juga menerangkan hubungan, menguji
hipotesis-hipotesis, membut predeksi serta mendapatkan makna dan implikasi dari suatu
masalah yang ingin dipecahkan. Dalam mengumpulkan data digunakan teknik wawancara,
dengan mengunakan schedule questionair ataupun interview guide.
Jenis-jenis Penelitian Deskriptif
Dtinjau dari jenis masalah yang diselidiki, teknik dan alat yang digunakan dalam menliti, serta
tempat dan waktu penelitian dilakukan, penelitian desekriptif dapat dibagi atas bebeprapa jenis
yaitu:
 Metode survey,
 Metode deskriptif berkesinanbungan (Continuity deskrptive),
 Penelitian Studi kasus,
 Penelitian analisis pekerjaan dan aktivitas,
 Penelitian tindakan (action research),
 Penelitian perpustakaan dan documenter.
1. Metode survey
Metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-
gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara factual, baik tentang institusi sosial,
ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daera. Metode survey membedah dan
menguliti serta mengenal masalah-masalah serta mendapatkan pembenaran terhadap keadaan
dan praktik-praktik yang sedang berlangsung. Dalam metode survei juga dikerjakan evaluasi
serta perbandingan-perbandingan terhadap hal-hal yang telah dikerjakan orang dalam
menangani situasi atau masalah yang serupa dan hasilnya dapat digunakan dalam pembuatan
rencana dan pengambilan keputusan di masa mendatang. Penyelidikan dilakukan dalam waktu
yang bersamaan terhadap sejumlah individu atanu unit, baik secara sensus atau dengan
mengunakan sample. Unit yang digunakan dalam metode survei cukup besar. Misalnya,
Kinsey, et al., (1948) dalam penelitian meraka mengenao tinggah laku seksual di Amerika
Seriakat telah menggunakan sample dengan 12 ribu orang anggota sample. Banyak sekali
masalah dap;t diteliti dengan mengunakan metode survey, termasuk bidang produksi dan tata
niaga (survey produksi dan tata niaga ), usaha tani(surve usaha tani), masalah kemasyarakatan
(survey sosial), masalah komunikasi daan pendapat umum (survei pendat umum), masalah
politik (survey politik), masalah pendidikan (survey pendidikan dan persekolahan), dan
sebagainya.
1. Metode deskritif berkesinambungan
Metode deskriptif berkesinambungan (continuity descriptive research), adalah kerja meneliti
secara deskriptif yang dilakukan secara terus menerus atas suatu objek penelitian. Sering kali
dilakukan dalam meneliti masalah-masalah sosial.pengetahuan yang lebih menyeluruh dari
masalah serta fenomena dan ketentuan-ketentuan sosial dapat diperoleh jika hubungan-
hubungan fenomena dikaji dalam suatu interval perkembangan dalam suatu periode yang lama.
Dengan memperhatikan secara detail perubahan-perubahan yang dinamis dalam suatu interval
tertentu, maka generalisasi suatu situasi atau fenomena secara dinamis dapat dibuat. Meneliti
yang berkehendak menjangkau informasi factual yang mendetail secara interval dinamakan
penelitian deskriptif berkesinambungan. Jika perhatian dipusatkan kepada perubahan-
perubahan prilaku atau pandangan, maka teknik dalam meneliti dinamakan teknik panel.
Teknik ini berupa wawancara dengan kelompok-kelompok manusia yang sama pada situasi
yang berbeda. Informasi yang diinginkan bisa saja kuantitatif , seperti jumlah konsumsi,
anggaran belanja keluarga, dan sebagainya.
Penggunaan metode deskriptif berkesinambungan lebih popular dalam mengkaji masalah
sosial. Misalnya, Whitney dan Milholland (1930) mempelajari status akademis dari mahasiswa
tingkat persiapan dari Colorado State Colege of Education pada tahun 1930. Penelitian
dilakukan dalam waktu empat tahun, dengan menlurusi status akademis sejak tingkat persiapan
sampai dengan lulus sarjana muda.
1. Penelitian Studi Kasus
Studi kasus, atau penelitian kasus (case study), adalah penelitian tentang status subjek
penelitian yang berkenan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keselurahan personalitas
(Maxfield, 1930). Subjek penelitian dapat saja individu, kelompok, lembaga, maupun
masyarakat. Peneliti ingin mempelajari secara intensif latar belakang serta interaksi lingkungan
dari unit-unit sosial yang menjadi subjek. Tujuan studi kasus adalah untuk memberikan
gambaran secara mendetail latar belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter yang khas dari
kasus, ataupun status dari individu, yang kemudian dari sifat-sifat khas di atas akan jadikan
suatu hal yang bersfat umum. Pada mulanya, studi kasus ini banyak digunakan dalam penelitian
obat-obatan dengan tujuan diagnosis, tetapi kemudian penggunaan studi kasus telah meluas
sampai kebidang-bidang lain.
Hasil dari penelitian kasus merupakan suatu generalisasi dari pola-pola kasus yang tipikal dari
individu, kelompok, lembaga, dan sebagainya. Tergantung dari tujuannya, ruang lingkup dari
studi dapat mencakup segmen atau bagian tertentu atau mencakup keseluruhan siklus
kehidupan dari individu, kelompok, dan sebagainya, baik dengan penekanan terhadap factor-
faktor kasus tertentu, atau meliputi keseluruhan factor-faktor dan fenomena-fenomena. Stadi
kasus lebih menekankan mengkaji vairabel yang cukup banyak pada jumlah unit yang kecil.
Ini berbeda dengan metode survei, dimana peneliti cenderung mengevaluasi variabel yang
lebih sedikit, tetapi dengan unit sample yang relatif besar.
Studi kasus banyak dikerjakan untuk meneliti desa, kota besar, sekelompok manusia drop out,
tahanan-tahanan, pimpinan-pimpinan, dan sebagainya. Jika stadi kasus ditujukan untuk menliti
kelompok, maka perlu dikisahkan atau diisolasikan kelompok-kelompok dalam onggokan yang
homogen.
Stadi kasus banyak kelemahan disamping adanya keunggulan-keunggulan. Studi kasus
mempunyai kelemahan karena anggota sampel yang terlalu kecil, sehingga sulit dibuat
inferensi kepada populsi. Disamping itu, studi kasus sangat dipengaruhi oleh pandangan
subjektif dalam pilihan kasus karena adanya sifat khas yang dapat saja terlalu dibesar-besarkan.
Kurangnya objektifitas, dapat disebabkan karena kasus cocok benar dengan konsep yang
sebelumnya telah ada pada si peneliti, ataupun dalam penetapan serta pengikutsertaan data
dalam konteks yang bermakna yang menjurus pada interprestsi subjektif.
Studi kasus mempunyai keunggulan sebagai suatu studi untuk mendukung studi-studi yang
besar di kemudian hari. Studi kasus mendukung studi-studi yang besar di kemudian hari studi
kasus dapat memberikan hipotesis-hipotesis untuk penelitian lanjutan. Dari segi edukatif, maka
studi kasus dapat digunakan sebagai contoh ilustrasi baik dalam perumusan masalah,
penggunaan statistik dalam menganalisis data serta cara-cara perumusan generalisasi dan
kesimmpulan
Marilah kita lihat sebuah contoh studi kasus tentang anak-anak yang tidak dapat menguasai
teknik membaca karena jenis-jenis sebab. Penelitian yang memakan waktu dua tahun, secara
mendetail telah mempelajari hal-hal berikut.
 Menentukan sejarah dari sekolah dan rumah tangga sang anak.
 Menentukan setatus sekarang dari anak.
 Mengadakan diagnosis terhadap kesukaran-kesukaran membaca sang anak
 Menentukan sebab musabab si anak mempunyai kekurangan-kekurangan dalam membaca.
 Mengukur dari hasil pengajaran.
Langkah-langakah pokok dalam meneliti kasus adalah sebagai berikut.
1. Rumuskan tujuan penelitian.
2. Tentukan unit-unit studi, sifat-sifat mana yang akan diteliti dan hubungkan apa yang akan
dikaji serta proses-proses apa yang akan menuntun penelitian.
3. tentukan rancangan serta pendekatan dalam memilih unit-unit dan teknik pengumpulan data
mana yang digunakan. Sumber-sumber data apa yang tersedia
4. kumpulkan data.
5. Organisasikan informasi serta data yang terkumpul dan analisis untuk membuat interpretasi
seta generalisasi.
6. Susun laporan dengan memberikan kesimpulan serta implikasi dari hasi penelitian.
Studi atau penelitian komperatif
Penelitian komperatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari jawab secara
mendasar tentang sebab-akibat, dengan menganalisis factor-faktor penyebab terjadinnya atau
munculnya suatu fenomena tertentu. Jangakauan waktu adalah masa sekarang, karena jika
jangkauan waktu terjadinya adalah masa lampau, maka penelitian tersebut termasuk dalam
metode sejarah. Dalam studi komperatif ini, memeng sulit untuk mengetahui factor-faktor
penyebab yang dijadikan dasar pembanding, seperti penelitain komperatif tidak mempunyai
control. Hal ini semakin nyata kesulitannya jika kemungkinan-kemungkinan hubungan antar
fenomena banyak sekali jumlahnya
Studi komperatif banyak sekali dilakukan jika metode eksperimental tidak dapat diperlukan.
Bidang studi mencakup penghiduupan kota dan desa, dengan membandingkan pengaruh sebab
akibat dari mekanan, rekreasi, waktu kerja, ketenangan kerja, dan sebagainnya. Penelitian
komperatif dapat dilakukan untuk mencari pola tingkahlaku serta prestsi belajar dengan
membedakan unsur waktu masuk sekolah, dan lain-lain.
Metode penelitian komperatif adalah bersifat ex post facto. Artinya, data dikumpulkan setelah
semua kejadian yang dikumpulkan telah selesai berlangsung. Peneliti dapat melihat akibat dari
suatu fenomena dan menguji hubungan sebab akibat dari data-data yang tersedia. Keunggulan
metode ini adalah sebagai berikut.
1. Metode komparatif dapat mensubtisusikan metode eksperimental karena beberapa alasan:
 Jika sukar diadakan kontrol terhadap salah satu faktor yang ingin diketahui atau diselidiki
hubungan sebab-akibat.
 Apabila teknik untuk mengadakan vaiabel kontrol dapat menhalangi penampilan fenomena
secara normal ataupun tidak memungkinkan adanhya interaksi secara normal.
 Penggunaan laboratoriuum untuk penelitian untuk dimungkinkan, baik karena kendala
teknik, keungan, maupun etika, dan normal.
1. Dengan adanya teknik yang lebih mutakhir serta alat setatistik yang lebih maju, membuat
penelitian komparatif dapat mengadakn estimasi terhadap parameter-parameter hubungan
kausal secara lebih efektif.
Disamping keunggulan-keunggulan, penelitian komparatif mengandung kelemahan-
kelemahan, antara lain sebagai berikut.
1. Karena penelitian komparatif sefatnya ex post facto, maka penelitain tersebut tidak
mempunyai kontrol terthadap variabel bebas. Peneliti hanya berpegang pada penampilan
variabel sebagaimana adanya, tanpa kesempatan mengatur kondisi ataupun mengadakan
manipulasi terhadap bebrapa variabel. Karena itu, sipenelitia diharapkan mempunyai cukup
banyak alas an dalam mempertahankan hasil hubungan-hubungan kasual yang ditemukan,
dan dapat mengajukan hipotesis-hipotesis saingan untuk membuat jastifikasi terhadap
kesimpulan-kesimpulan yang ditarik.
2. Sukar memperoleh kepastian, apakah faktor-faktor suatu hubungan kausal yang diselidiki
benar-benar relaevan.
3. Karena faktor-faktor bukan bekerja secara merdeka tetapi saling berkaitan antara satu
dengan lain, maka interaksi antar faktor-faktor tunggal sebagai penyebab atau akibat
terjadinya suatu fenomena sukar diketahui. Bahkan akibat dari faktor ganda, bisa saja
dikarenakan oleh faktor diluar cakupan penelitian yang bersangkutan.
4. Adakalanya dua atau lebih faktor memperlihatkan adanya hubungan, tetapi belum tentu
bahwa hubungan yang diperlihatkan adalah hubungan sebab-akibat. Mungkin saja
hubungan variabel tersebut dikarenakan oleh adanya keterkaitan dengan faktor-faktor lain
diluar itu. Dilain pihak, andai kata pun telah diketemukan bahwa hubungan antara faktor-
faktor adalah hubungan sebab-akibat, tetapi masih sukar untuk dipisahkan faktor mana
sebagai penyebab dan faktor mana yang merupakan akibat
5. Mengkatagorisasikan subjek dalam dikotomi (misalnya, dalam katagori demokrasi dan
otoriter, pandai bodoh, tua-muda, dan sebagainya) untuk tujuan perbandingan, dapat
menjurus kepada pengambilan keputusan dan kesimpulan yang salah akibat katagori-
katagori dikhotomi yang dibuat mempunyai sifat kabur, bervariasi, samar-samar,
mengahendaki valuejudgement, dan tidak kokoh.
Langkah-langkah pokok dalam studi komparatif adalah sebagai berikut,
1. Rumuskan dan definisikan masalah.
2. Jajki dan teliti literature yang ada.
3. Rumuskan kerangka troritis dan hipotesis-hipotesis serta asumsi-asumsi yang dipakai.
4. Buatlah rancangan penelitian:
 Pilih subjek yang digunakan dengan teknik pengumpulan data yang diinginkan;
 Kategorikan sifat-sifat atau atribut-atribut atau hal-hal lain yang sesuai dengan masalah-
masalah yang ingin dipecahkan, untuk memudahkan analisis sebab-akibat.
1. Uji hipotesis, buat interpretasi terhadap hubungan dengan teknik statistic yang tepat.
2. Buat gegeralisasi, kesimpulan, serta implikasi kebijakan.
3. Susun laporan dengan cara penulisan ilmiah.
Dalam penelitian komparatif, sering digunakan teknik korelasi, Dalam penelitian komparatif,
sering digunakan teknik korelasi, yaitu meneliti derajat ketergantungan dalam hubungan-
hubungan antarvariabel dengan menggunakan koefisien korelasi. Namun, perlu dijelaskan
bahwa penggunaan koefisien korelasi hanya menyatakan tinggi rendahnya ketergantungan
antar variabel yang diuji, tetapi tidak menyatakan ada tidaknya hubungan yang terjadi. Ini
berbeda dengan penggunaan metode eksperimental. Pada metode eksperimental, peneliti dapat
menguji ada tidaknya efek tertentu. Dengan demikian, penggunaaan teknik korelasi dalam
penelitian komparatif mengandung kelemahan-kelemahan, antara lain sebagai berikut.
 Menjurus pada keterbiasaan menggunakan teknik korelasi dengan memasang variabel apa
saja tanpa pilih yang menjurus pula interpretasi yang salah.
 Tidaknya adanya kontrol terhadap variabel bebas, dan tidak dapat melihat ada tidaknya
hubungan kausal antar variabel. Peneliti tidak dapat mengenai yang mana variabel bebas
dan mana variabel dependen.
1. Penelitian Analisis kerja dan aktivitas
Analisis Kerja dan Aktivitas (job and activity analysis), merupakan penelitian dengan
menggunakan metode deskriptif. Penelitian itu ditujukan untuk menyelidiki secara terperinci
aktivitas dan pekerjaan manusia. Dan hasil penelitian tersebut dapat memberikan rekomendasi-
rekomendasi untuk keperluan masa yang akan datang. Penenlitian perkejaan di bidang industri
dinamakan job analysis (analisis pekerjaan), sedangkan penelitian di bidang pertanian , disebut
analysis aktivitas (activity analysis). Analysis aktivitas juga mencakup analysis pekerjaan
dibidang jasa, seperti pendidikan, peleyanan kesehatan, dan sebagainya.
Dalam penelitian ini, studi yang mendalam dilakukan terhadap kelakuan-kelakuan pekerjaan,
buruh, petani, guru, dan lain-lain terhadap gerak-gerik mereka dalam melakukan tugas,
penggunaan waktu secara efisien dan efektif, dan sebagainya. Data mengenai hal-hal yang ini
diselidiki, kemudian dianalisis, diberikan interpretasi, dan diadakan generalisasi dalam rangka
menetapkan sifat-sifat dan keriteria-keriteria pekerjaan yang baik,
rencana upgrading,keseimbangan berusaha dan bekerja serta aktivitas sangat berkembang pada
masa sesudah Perang Dunia I, dengan tujuan untuk mengadakan klsifikasi pekerjaan dan
pekerjaan secara lebih efektif.
Studi Waktu Gerakal.
Studi Waktu dan gerakan (time and motion study) adalah penelitian dengan metode deskriptif
yang berusaha untuk menyelidiki efisien produksi dengan mengadakan studi yang mendetail
tentang penggunaan waktu serta perilaku pekerja dalam proses produksi. Gerak-gerak utama
dalam pekerjaan diamati, dicatat, dilukiskan, serta dianalisis. Generalisasi dan interpretasi
tentang waktu yang digunakan serta gerak-gerak utama yang terjadi, sehingga suatu
kesimpulan tentang gerak-gerak yang diperlukan dalam pekerjaan, gerak-gerak yang tidak
diperlukan yang dapat menghambat pekerjaan serta saran-saran dalam rangka memperbaiki
pekerjaan dan menambah efisiensi kerja. Dalam rangka efisisensi, juga perlu dikaji alat-alat
produksi yang digunakan, serta bagaimana alat-alat produksi tersebut diatur demi peningkatan
efisisensi kerja.
Kriteria Pokok Metode Deskriptif
Metode deskriptif mempunyai beberapa pokok, yang dapat dibagi atas kriteria umum dan
kriteria khusus. kriteria tersebut adalah sebagai berikut
Kriteria umum
Kriteria umum dari penelitian dengan metode deskriptif adalah sebagai berikut.
1. Masalah yang dirumuskan harus patut, ada nilai ilmiah serta tidak terlalu luas.
2. Tujuan penelitian harus dinyatakan dengan tegas dan tidak terlalu umum.
3. Data yang digunakan harus fakta-fakta yang terpercaya dan bukan merupakan opini.
4. Standar yang digunakan untuk membuat perbandingan harus mempunyai validitas.
5. Harus ada deskripsi yang terang tentang tempat serta waktu penelitian dilakukan.
6. Hasil penelitian harus berisi secara detail yang digunakan, baik dalam mengumpulkan data
maupun dalam menganalisis data serta studi kepustakaan yang dilakukan. Deduksi logis
harus jelas hubungannya dengan kerangka teoritis yang digunakan jika kerangka teoritis
untuk itu telah dikembangan.
Kriteria Khusus
Kriteria khusus dari metode deskriptif adalah sebagai berikut.
1. Prinsip-prinsip ataupun data yang digunakan dinyatakan dalam nilai (value).
2. Fakta-fakta ataupun prinsip-prinsip yang digunakan adalah mengenai masalah status.
3. Sifat penelitian adalah ex post facto, karena itu, tidak adalah kontrol terhadap variabel, dan
peneliti tidak mengadakan pengaturan atau menipulasi terhadap variabel. Variabel dilihat
sebagaimana adanya.
Langkah-langkah Umum dalam Metode Deskriptif
Dalam melaksanakan penelitian deskriptif, maka langkah-langkah umum yang sering diikuti
adalah sebagai berikut.
1. Memilih dan merumuskan masalah yang menghendaki konsepsi ada kegunaan masalah
tersebut serta dapat diselidiki dengan sumber yang ada.
2. Menentuan tujuan dari penelitian yang akan dikerjakan. Tujuan dari penelitian harus
konsisten dengan rumusan dan definisi dari masalah
3. Memberikan limitasi dari area atau scope atau sejauh mana penelitian deskriptif tersebut
akan dilaksanakan. Termasuk didalamnya daerah geografis dimana penelitian akan
dilakukan, batasan-batasan kronologis ukuran tentang dalam dangkal, serta seberapa utuh
daerah penelitian tersebut akan dijangkau.
4. Pada bidang ilmu yang telah mempunyai teori-teori yang kuat, maka perlu dirumuskan
kerangka teori atau kerangka konseptual yang kemudian diturunan dalam bentuk hipotesis-
hipotesis untuk diverifikasikan. Bagi ilmu sosial yang telah berkembang baik, maka
kerangkan analisis dapat dijabarkan dalam bentuk-bentuk model matematika.
5. Menulusuri sumber-sumber kepustakaan yang ada hubungannya dengan masalah yang ingin
dipecahkan.
6. Merumuskan hipotesis-hipotesis yang diuji, baik secara emplisit maupun secara implicit.
7. Melakukan kerja lapangan untuk megumpulkan data, gunakan teknik pengumpulan data
yang cocok untuk penelitian.
8. Membuat tabulasi serta analisis statistic dilakukan terhadap data yang telah dikumpulkan.
Kurangi penggunaan statistic sampai kepad batas-batas yang dapat dikerjakan dengan unit-
unit pengukuran yang sepadan.
9. Memberikan interpretasi dari hasil dalam hubungannya dengan kondisi sosial yang ingin
diselidiki serta dari data yang diperoleh serta refrensi khas terhadap masalah yang ingin
dipecahkan.
10. Mengadakan generalisasi serta deduksi dari penemuan serta hipotesis-hipotesis yang ingin
diuji. Berikan rekomendasi-rekomendasi untuk kebijakan-kebijakan yang dapat ditarik dari
penelitian.
(Nazir, moh. Metode penelitian. Ghalia Indonesia. 2005,)

Anda mungkin juga menyukai