Disusun Oleh :
Risma Dwiriyanti
Auliya Ramanda Fikri
Syifa Aulia
Tita Syiami Qodriani
Nancy Veronica
Yunisa Indah Permatsari
Vivi Vitriani Indriana
Filiyanti Halim
Nabila Pasha Amelia
M. Reza Saputra
Rizka Ananda Rahmatunnisa
C. Materi (Terlampir)
D. Kegiatan Penyuluhan
a. Metode : ceramah, diskusi, demonstrasi
b. Media : power point, leaflet, video
c. Strategi pelaksanaan :
d. Susunan Kepanitiaan
Pembawa Acara : Syifa
Pemateri : Rizka dan Fikri
Operator : Reza
Dokumentasi : Vivi dan Yunisa
Fasilitator : Fili, Nabila, Tita, Risma, Nancy
e. Evaluasi
Evaluasi dilakukan secara lisan dengan teknik sumatif dimana
evaluasi dilakukan di akhir penkes. Penyuluh memberikan
pertanyaan- pertanyaan seputar materi yang telah disampaikan.
Evaluasi diberikan
untuk mengetahui sejauh mana peserta mengetahui dan memahami
tentang materi mobilisasi dini anak post-op yang telah disampaikan
oleh penyuluh dalam penyuluhan yang telah diberikan.
Pertanyaan yang diberikan:
a. Apa yang dimaksud dengan mobilisasi dini ?
b. Sebutkan minimal 3 tujuan mobilisasi dini !
c. Sebutkan macam mobilisasi !
d. Apa indikasi mobilisasi dini setelah operasi ?
e. Apa kontraindikasi mobilisasi dini setelah operasi ?
f. Sebutkan minimal 3 manfaat mobilisasi dini
g. Apa saja kerugiaan tidak dilakukan mobilisasi dini ?
h. Jelaskan tahapan dan cara dalam melakukan mobilisasi dini
!
DAFTAR PUSTAKA :
Clark, E. Diane, Lowman, D. John, Griffin, L. Russell, Mattehws, M. Helen, Reiff,
A. Donald, (2013). Effectiveness of an Early Mobilization Protocol in a
Trauma and Burns Intesive Care Unit. Critical Illness, 93, 186-196.
Smeltzer, C. S., & Bare, B. G. (2010).. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth Jakarta: EGC
https://www.youtube.com/watch?v=rO7UQf7JQLo
LAMPIRAN MATERI EDUKASI
C. Macam-Macam Mobilisasi
Menuruit Smeltzer dan Bare (2010) mobilisasi dibagi menjadi dua yakni :
Mobilisasi secara pasif
Mobilisasi dimana pasien dalam menggerakkan tubuhnya dengan
cara dibantu dengan orang lain secara total atau keseluruhan.
Mobilisasi secara aktif
Mobilisasi dimana pasien dalam menggerakkan tubuh dilakukan
secara mandiri tanpa bantuan dari orang lain.
c. Latihan Ambulasi
Latihan ambulasi atau ganti posisi penting bagi pasien pasca operasi,
pasien dapat segera melakukan berbagai posisi nyaman, dengan
tujuan
cepat merangsang usus (peristaltik usus) sehingga pasien
akan lebih cepat kentut/flatus.
menghindarkan penumpukan lendir pada saluran pernafasan
terhindar dari kontraktur sendi dan terjadinya dekubitus
memperlancar sirkulasi untuk mencegah stasis vena dan
menunjang fungsi pernafasan optimal.
Cara melakukan :