PERENCANAAN PERBEKALAN FARMASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

04.02c.01 00 1/3

Tanggal Terbit Ditetapkan,

Direktur RSUD Kepulauan Seribu
SPO

dr. A. Api Iron

11 November 2019 NIP.196608212007011022
Perencanaan perbekalan farmasi adalah suatu proses
kegiatan dalam pemilihan jenis, jumlah, dan harga
Pengertian
perbekalan farmasi sesuai kebutuhan dan anggaran yang
tersedia

Mencegah terjadinya kekosongan dan kekurangan

persediaan obat dan alat kesehatan di Rumah Sakit sehingga
Tujuan
pelayanan perbekalan farmasi berlangsung secara efektif dan
efesien

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009

tentang Rumah Sakit
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 72 tahun 2016
Kebijakan tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
3. SK Direktur Nomor 01.99.2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah
Kepulauan Seribu
Prosedur 1. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk pembuatan
perencanaan, yaitu :
 Data penggunaan perbekalan farmasi periode yang lalu
 Data persediaan perbekalan farmasi
 Data Fornas
 DOEN (Daftar Obat Esensial Nasional)
 Usul dari pengguna (user) melibatkan komite medis,
komite keperawatan, dan komite tenaga kesehatan lain.
 Trend penyakit di RSUD Kepuluaan Seribu (data 10
besar penyakit)
2. Membuat perencanaan kebutuhan perbekalan farmasi
berdasarkan metode konsumsi dikombinasi dengan
metode epidemiologi.
3. Pemakaian perbekalan farmasi dari distribusi farmasi
rawat jalan dan rawat inap di jumlah menjadi pemakaian
total Unit Farmasi dalam setahun dan selanjutnya dihitung
 PERENCANAAN PERBEKALAN FARMASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

04.02c.01 00 1/3

pemakaiaan rata-rata tiap bulan.

4. Penanggung jawab pengelolaan perbekalan farmasi
membuat perencanaan pembelian berdasarkan data
konsumsi tahun sebelumnya dengan metode analisa VEN
dan ABC (Paretto). Analisis VEN mengelompokan obat
berdasarkan tingkat kegawat daruratan untuk pengobatan
pasien. Pembagian VEN adalah sebagai berikut :
a. Kategori V adalah obat vital dengan jumlah sedikit
tetapi harus selalu disediakan untuk meyelamatkan
jiwa pasien. (life-seving drug) misalnya insulin,
heparin, adrenalin, atropin sulfat, albumin dll
b. Kategori E adalah obat esnsial yang umum
digunakan dalam pelayanan kesehatan masyarakat,
misalnya obat jantung, obat hipertensi, obat
diabetes.
c. Kategori N adalah obat non-esensial yang boleh
disediakan atau boleh tidak disediakan karna tidak
membahayakan nyawa bila tidak tersedia misalnya
food suplement dan vitamin.
Analisa ABC/Paretto mengelompokkan obat berdasarkan
volume and value of consumption obat, yaitu sebagai
berikut :
a. Kelompok A adalah obat yang berharga mahal dan
sering ditulis dengan resep dokter, meyerap dana
sebesar 80% dari total dana dengan jumlah item
dari total item obat yang ada.
b. Kelompok B adalah obat yang dibutuhkan dalam
banyak kasus dan sering keluar, meyerap dana
sebesar 15% dari total dana dengan jumlah item
60% total item obat yang ada.
c. Kelompok C adalah obat yang hanya sebagian
suplemen saja. Meyerap dana sebesar 5% dari
total dana dengan jumlah item 20% total item obat
yang ada.
5. Hasil peyusunan perencanaan digunakaan untuk
membuat usulan pengadaan perbekalan farmasi dengan
mempertimbangkan :
a. Anggaran yang tersedia
b. Jenis perbekalan farmasi
 PERENCANAAN PERBEKALAN FARMASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

04.02c.01 00 1/3

c. Distributor
6. Usulan dikelompokan menjadi kebutuhan obat-obatan,
kebutuhan alat kesehatan dan bahan habis pakai.
7. Usulan yang telah dibuat disampaikan kepada Kepala
Instalasi Farmasi
8. Kepala Instalasi Farmasi melakukan koreksi terhadap
usulan rencana anggaran pengadaan perbekalan
farmasi.
9. Kepala Instalasi Farmasi mengajukan usulan rencana
anggaran pengadaan perbekalan farmasi kepada kepala
Seksi Penunjang Medik dengan tembusan kepada kepala
bidang pelayanan dan Direktur RSUD Kepulauan Seribu
Farmasi
Unit Terkait
Bagian Perencanaan

Riwayat Perubahan

No / Tanggal Revisi Sebelum Perubahan Sesudah Perubahan

.. .. /.. .. - .. .. - .. ..

.. .. /.. .. - .. .. - .. ..