BAB 1
TELAAH KASUS
Topik:
STROKE HEMORAGIC
Tanggal kasus: 10 Oktober 2016 Presenter: dr. Dewi Setyawati
Objektif presentasi:
□ Keilmuan □ Keterampilan □ Penyegaran □ Tinjauan Pustaka
□ Diagnostik □ Manajemen □ Masalah □ Istimewa
□ Neonatus □ Bayi □ Anak □ Remaja □ Dewasa □ Lansia □ Bumil
Deskripsi: Perempuan, usia 79 tahun dengan masalah berupa penurunan kesadaran.
Sebelumnya mengeluh muntah dan sakit kepala hebat.
Tujuan: Mendiagnosis dan menatalaksana Stroke Hemoragic
Tidak ada
Daftar Pustaka:
Adams & Victor's. Principles of neurology. 7th edition. 2000.
Hasil Pembelajaran:
Mengetahui Diagnosis Stroke Hemoragic.
Mengetahui Faktor Risiko Stroke Hemoragic.
Mengetahui Patofisiologi Stroke Hemoragic.
Mengetahui Penatalaksanaan Stroke Hemoragic.
Mengetahui Evaluasi Pengobatan.
Mengetahui Edukasi Tentang Pengobatan Yang Tepat.
OBJEKTIF
Pemeriksaan Fisis
Kesadaran : GCS E1M1V1
Keadaan umum : Buruk
Tanda vital :
Tekanan Darah : 150/110 MmHg
Frekuensi Nadi : 112 x/menit
Frekuensi Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 37,1 C
Mata : Edema palpebra (-), konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), dilatasi pupil (+)
THT : Dalam Batas Normal.
Paru :
Inspeksi : simetris statis dan dinamis
Palpasi : fremitus kanan = kiri
3
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikular (+/+), rhonki basah (-/-), wheezing (-/-)
Jantung :
Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : iktus kordis teraba di ICS VI Linea axillaris anterior sinistra, kuat angkat.
Perkusi : dalam batas normal
Auskultasi : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen :
Inspeksi : datar
Palpasi : BU (+), nyeri tekan (-), hati limpa tidak teraba, massa (-), turgor cukup
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus (+) normal
Ekstrimitas :
Ekstremitas atas : tidak terdapat oedema, akral dingin.
Ekstremitas bawah : tidak terdapat oedema, akral dingin.
Status Neurologi
1. R.Fisiologis: BPR/TPR/KPR/APR: +2/+2/+2/+2
2. R.Patologis: Babinski/Chadock/Oppenhim: -/-/-
3. Saraf Motorik : 1 1
4. 1 1
5. Saraf Sensoris : - -
6. - -
7.
Pemeriksaan Penunjang
EKG :
Kesan : Flat
CT Scan :
Tidak dilakukan
Konsul dr.Sp.S
KIE : Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien tentang penyakit yang diderita pasien,
rencana terapi dan pengobatan selanjutnya, serta prognosisnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Stroke atau Gangguan Peredaran Darah Otak (GPOD) adalah gangguan fungsi otak,
fokal (atau global), timbul mendadak (akut), berlangsung lebih dari 24 jam (kadang-kadang
berakhir dengan kematian sebelum 24 jam), yang disebabkan gangguan peredaran darah otak.
Stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak yang
menyebabkan pengeluaran darah ke parenkim otak, ruang cairan serebrospinal, atau keduanya.
Adanya perdarahan ini pada jaringan otak menyebabkan terganggunya sirkulasi di otak yang
mengakibatkan terjadinya iskemik pada jaringan otak karena supply darah ke otak menurun. Serta
dapat terbentuk hematom di otak yang bisa mengakibatkan penekanan. Proses ini memacu
peningkatan tekanan intracranial sehingga terjadi perubahan dan herniasi jaringan otak yang dapat
5
2.5 Klasifikasi
Dikenal bermacam-macam klasifikasi stroke. Semuanya berdasarkan atas gambaran
klinik, patologi anatomi, system pembuluh darah dan stadiumnya. Dasar klasifikasi yang
berbeda-beda ini perlu, sebab setiap jenis stroke mempunyai cara pengobatan, preventif dan
prognosa yang berbeda, walaupun patogenesisnya serupa. Adapun klasifikasi tersebut, antara
lain :
2.5.1 Berdasarkan Patologi Anatomi dan Penyebab
6
A. Stroke Infark
1. Infark trombotik
2. Infark emboli
3. Infark lakuner
.
B. Stroke Hemoragik
1. Perdarahan intra serebral (PIS)
2. Perdarahan subarachnoid (PSA)
Gambar 2.2 Perbandingan antara thrombotic, embolic stroke, dan cerebral hemorrhage
2.5.2 Berdasarkan Gambaran Waktu
A. Transient Ischemic Attack (TIA)
B. Improving Stroke
C. Worsening Stroke
D. Stable Stroke
A. Sistem Karotis
B. Sistem vertebro-basiler.
2.8 Diagnosa
Diagnosa ditegakkan dari:
a. Anamnesis yang teliti dan tepat
b. Pemeriksaan fisik umum dan neurologik yang baik
c. Pemeriksaan penunjang
d. Dari penentuan lokalisasi lesi
e. Mencari etiologi serta faktor resiko
2.9 Pemeriksaan Penunjang
A. CT scan
Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan baku emas untuk membedakan stroke infark
dengan stroke perdarahan. Pada stroke infark, gambaran CT scannya secara umum adalah
didapatkan gambaran hipodense sedangkan pada stroke perdarahan menunjukkan gambaran
hiperdens.
B.Pemeriksaan MRI
Pemeriksaan ini sangat baik untuk menentukan adanya lesi di batang otak (sangat
sensitif).
A. Pemeriksaan Angiografi.
Pemeriksaan ini digunakan untuk menentukan apakah lokasi pada sistem karotis atau
10
Jenis Poin
Pemeriksaan
Kesadaran Kompos mentis 0 X 2,5
Somnolen & Stupor 1
Semikoma & Koma 2
Muntah dalam Tidak ada 0 X2
waktu 2 jam Ada 1
Nyeri kepala Tidak ada 0 X2
dalam 2 jam Ada 1
Atheroma Tidak ada 0 X3
Ada 1
Tekanan Diastolik X 0,1
Konstanta -12 -12
Jumlah
Cara penghitungan :
SSS=(2,5x kesadaran)+(2 x muntah)+(2 x nyeri kepala)+(0,1 x tekanan diastolik)-(3 x atheroma)-
12
Nilai SSS Diagnosa
>1 : Perdarahan otak
< -1 : Infark otak
-1 < SSS < 1 : Diagnosa meragukan (Gunakan kurva atau CT Scan)
iskemik serebelar
E. Pengendalian kejang
• Kejang : beri diazepam bolus lambat IV 5-20 mg & diikuti phenitoin
loading dose 15-20 mg/kg bolus dengan kecepatan maksimum 50 mg/mnt
• Stroke PIS : beri obat anti epilepsi profilaksis selama 1 bulan &
kemudian diturunkan & dihentikan bila kejang tidak ada
F. Pengendalian suhu tubuh
• Stroke disertai demam : beri antipiretik dan atasi penyebab
• Beri asetaminofen 650 mg bila suhu >38,5oC
A. Cairan
Beri cairan isotonis seperti 0,9% saline dengan tujuan menjaga euvolemik.
Tekanan vena sentral dipertahankan antara 5-12 mmHg
Umumnya kebutuhan cairan 30 ml/kgBB/hari (parenteral/enteral)
Elektrolit (Na, K, Ca, Mg) harus selalu diperiksa dan diganti bila terjadi
kekurangan sampai tercapai nilai normal
Asidosis dan alkalosis harus diganti
Hindari cairan hipotonik atau mengandung glukosa kecuali dalam keadaan
hipoglikemik
B. Nutrisi
Nutrisi enteral paling lambat diberikan dalam 48 jam, oral nutrisi hanya boleh
diberikan setelah tes fungsi menelan baik
Bila terdapat gangguan menelan atau kesadaran menurun, makanan diberikan
melalui NGT
Kebutuhan kalori pada keadaan akut 25-30 kkal/kg/hari dengan komposisi
- karbohidrat 30-40% dari total kalori
- lemak 20-30% (pada gangguan nafas >35-55%)
- protein 20-305 (pada keadaan stress 1,4-2,0 gr/kgBb/hari) ; pada gangguan
fungsi ginjal <0,8gr/kgBB/hari
- apabila kemungkinan pemakaian pipa NGT >6minggu pertimbangkan
untuk gastronomi
C. Pencegahan & mengatasi komplikasi
Mobilisasi dan penilaian dini untuk mencegah komplikasi subakut
berikan antibiotic sesuia indikadi dan sesuai tes kultur dan sensitivitas kuman
atau minimal terpi empiris
D. Penatalaksanaan medis yang lain
Hiperglikemik pada stroke akut harus diobati. Targetnya normoglikemia
Jika gelisah lakukan terapi psikologi atau beri benzodiazepine
Analgesic dan antimuntah sesuai indikasi
Berikan H2-antagonis bila ada indikasi (pendarahan lambung)
Hati-hati dalam menggerakan, penyedotan 13ender atau memnadikan pasien
karena dapat mempengaruhi TIK
Mobilisasi bertahap bila hemodinamik dan pernapasan stabil
Kandung kemih yang penuh perlu dikosongkan, sebaiknya dengan kateterisasi
14
intermitten.
Pemeriksaan penunjang lainnya
Rehabilitasi
Edukasi keluarga
Discharge planning (rencana pengelolaan pasien di luar RS)
Pasien dengan perdarahan kecil (<10 cm3) atau deficit neurologis minimal
Pasien dengan GCS ≤4. Meskipun pasien GCS ≤4 dengan perdarahan
serebelar disertai kompresi batang otak masih mungkin untuk life saving
Dioperasi bila (surgical candidate)
Pasien dengan perdarahan sereblar >3 cm dengan perburukan klinis atau
kompresi batang otak dan hidrosefalus dari obstruksi ventrikel harus
secepatnya dibedah
PIS dengan lesi strktural seperti aneurisma, malformasi AV atau angioma
cavernosa dibedah jika mempunyai harapan outcome yang baik dan lesi
strukturnya terjangkau/accessible
Pasien usia muda dengan perdarahan lobar sedang sampai besar yang
memburuk
Pembedahan untuk mengevakuasi hematoma terhadap pasien usia muda
dengan perdarahan lobar yang luas (≥50 cm3) masih menguntungkan
DAFTAR PUSTAKA