Anda di halaman 1dari 10

Tugas Metodelogi Penelitian

Disusun oleh :

Nama : Mutiara Putri

NPM : 2015210156

Kelas : A

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2018
Soal I

1. Jelaskan definisi penelitian


2. Apa yang dimaksud dengan ilmiah
3. Apa perbedaan dari pengetahuan (knowledge), ilmu pengetahuan (science) dan teknologi
4. Apa yang dimaksud dengan ontologi, epistemologi dan aksiologi beserta contohnya
5. Apa perbedaan sensasi dan persepsi, beri penjelasan dan contoh
6. Apa yang dimaksud dengan populasi dan sampel serta beri cara untuk mendapatkan
sampel
7. Apa yang dimaksud dengan variabel dan hipotesis
8. Buatlah alasan disertai gambar kurva mengapa penelitian dan pengembangan diperlukan
tidak hanya untuk pengembangan IT, melainkan juga untuk mempertahankan untuk
memperpanjang daya hidup produk

JAWABAN

Soal I

1. Definisi Penelitian
Penelitian adalah suatu usaha atau cara yang sistematis untuk menyelidiki masalah
tertentu dengan tujuan mencari jawaban dari masalah yang diteliti dilakukan secara
ilmiah. Selain itu, seorang ahli yang bernama Purwanto mendefinisikan penelitian adalah
cara penemuan kebenaran atau pemecahan masalah yang dilakukan secara ilmiah. Dalam
penelitian ada tiga syarat penting yang harus dimiliki yaitu, penelitian harus sistematis,
penelitian harus terencana, dan penelitian harus mengikuti konsep ilmiah.

2. Definisi Ilmiah
Menurut para ahli, ilmiah adalah segala sesuatu yang bersifat keilmuan, didasarkan pada
ilmu pengetahuan, atau memenuhi syarat atau memenuhi kaidah ilmu pengetahuan.
Segala sesuatu yang dibuat berdasarkan kaidah ilmu pengetahuan dapat disebut bersifat
ilmiah seperti metode ilmiah, penelitian ilmiah, karya tulis ilmiah dan sebagainya. Ilmiah
berdasarkan ciri-ciri keilmuan yakni rasional, empiris, dan sistematis.
Rasional : terjangkau akal dan penalaran manusia
Empiris : cara-cara yang digunakan teramati oleh indera manusia, sehingga orang
lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan
Sistematis :menggunakan cara-cara logis yang mengacu pada kesiteman (input-
proses-output)

3. Perbedaan pengetahuan (knowledge), ilmu pengetahuan (science) dan teknologi


a. Ilmu (science)
Kata ilmu jika dilihat dari segi bahasa, ilmu berasal dari bahasa arab yaitu al-ilmu,
atau dari bahasa Yunani yaitu logos, yang berarti pengetahuan. Orang-orang yang
mempelajari bahasa Arab mengalami sedikit kebingungan tatkala menghadapi kata
“ilmu”. Dalam bahasa Arab kata ” Al-ilm” berarti pengetahuan (knowledge).
Sedangkan kata ilmu dalam bahasa indonesia biasanya merupakan terjemahan
dari science. Ilmu dalam arti science itu hanya sebagian dari Al-ilm dalam bahasa
Arab. Maksudnya agar orang yang mengerti bahasa Arab tidak bingung membedakan
kata ilmu (science) dengan kata ilmu (knowledge). Ilmu pada dasarnya adalah
pengetahuan tentang sesuatu hal atau fenomena, baik yang menyangkut alam atau
sosial (kehidupan masyarakat), yang diperoleh manusia melalui proses berfikir. Itu
artinya bahwa setiap ilmu merupakan pengetahun tentang sesuatu yang menjadi objek
kajian dari ilmu terkait. Definisi ilmu bergantung pada cara kerja indra masing-
masing individu dalam menyerap pengetahuan dan juga cara berfikir setiap individu
dalam memproses pengetahuan yang di perolehnya. Selain itu juga, dalam definisi
ilmu bisa berlandaskan aktifitas yang dilakukan ilmu itu sendiri. Kita dapat melihat
hal itu melalai metode yang digunakan.
b. Pengetahuan (knowledge)
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang datang sebagai hasil dari aktifitas panca
indra untuk mengetahui, yaitu terungkapnya suatu kenyataan dalam jiwa sehingga
tidak ada keraguan terhadanya. Sedangkan, ilmu menghendaki lebih jauh, luas dan
dalam dari pengetahuan. Berpikir pada dasarnya merupakan proses yang
membuahkan pengetahuan. Proses ini merupakan serangkaian gerak pemikiran dalam
mengikuti jalan pemikiran tertentu yang akhirnya sampai pada sebuah kesimpulan
yang berupa pengetahuan. Gerak pemikiran ini dalam kegiatannya mempergunakan
lambang yang merupakan abstraksi dari obyek yang sedang kita pikirkan. Salah satu
lambangnya yaitu dengan bahasa, maksudnya dengan bahasa obyek-obyek kehidupan
yang konkret dapat dinyatakan dengan kata-kata.
c. Teknologi
Teknologi merupakan bagian dari himpunan informasi yang termasuk dalam
pengetahuan ilmiah yang berisikan informasi preskriptif mengenai penciptaan sistem-
sistem dan pengoperasian sistem-sistem ciptaan tersebut. Pengertian yang dirumuskan
ini tidak membatasi bahwa sistem yang dimaksud hanyalah sistem fisik
(physicalsystems).
Pengertian ontologi, epistemologi dan aksiologi beserta contohnya
a. Ontologi adalah analisis tentang objek materi dari ilmu pengetahuan, yaitu hal-hal
atau benda-benda empiris. Ontologis membahas tentang apa yang ingin diketahui.
Ontologi menganalisa tentang objek apa yang diteliti ilmu? Bagaimana wujud yang
sebenar-benarnya dari objek tersebut? bagaimana hubungan antara objek tadi dengan
daya tangkap manusia (misalnya: berpikir, merasa dan mengindera) yang
menghasilkan pengetahuan?.
b. Epistemologi berasal dari kata Yunani, Episteme dan Logos. Episteme artinya adalah
pengetahuan. Logos artinya teori. Epistemologi adalah sebuah kajian yang
mempelajari asal mula, atau sumber, struktur dan metode pengetahuan. Epistemologi
berusaha menjawab bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan
yang berupa ilmu? Bagaimana prosedurnya? Hal-hal apa yang harus di perhatikan
agar kita mendapatkan pengetahuan yang benar? Apa yang disebut kebenaran itu
sendiri? Apakah kriterianya? Cara atau tehnik atau sarana apa yang membantu kita
dalam mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu?
c. Aksiologi :
 Aksiologi membahas tentang manfaat yang diperoleh manusia dari pengetahuan
yang didapatkannya. Aksiologi ilmu terdiri dari nilai-nilai yang bersifat normatif
dalam pemberian makna terhadap kebenaran atau kenyataan seperti yang
dijumpai dalam kehidupan, yang menjelajahi berbagai kawasan, seperti kawasan
sosial, kawasan simbolik ataupun fisik material (Koento, 2003: 13).
 Definisi Kattsoff (2004: 319), aksiologi sebagai ilmu pengetahuan yang
menyelediki hakekat nilai yang umumnya ditinjau dari sudut pandang
kefilsafatan.
 Scheleer dan Langeveld (Wiramihardja, 2006: 155-157)
- Scheleer mengontraskan aksiologi dengan praxeology, yaitu suatu teori dasar
tentang tindakan tetapi lebih sering dikontraskan dengan deontology, yaitu suatu
teori mengenai tindakan baik secara moral.
- Langeveld berpendapat bahwa aksiologi terdiri atas dua hal utama: etika dan
estetika. Etika merupakan bagian filsafat nilai dan penilaian yang membicarakan
perilaku orang, sedangkan estetika adalah bagian filsafat tentang nilai dan
penilaian yang memandang karya manusia dari sudut indah dan jelek.
Aksiologi menjawab, untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu di pergunakan?
Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral?
Bagaimana penentuan objek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral?
Bagaimana kaitan antara teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi
metode ilmiah dengan norma-norma moral?

4. Perbedaan sensasi dan persepsi beserta contoh

Sensasi sering dibedakan dari persepsi, yang melibatkan penilaian, inferensi, interpretasi,
bias, atau prakonseptualisasi, sehingga bisa salah, sensasi dipandang sebagai pasti,
ditentukan secara mendasar, fakta kasar. Menurut beberapa pendapat, sensasi lebih
berkonotasi pada sebuah hubungan dengan perasaan ( terapi bukan dengan emosi ),
sedangkan persepsi lebih berhubungan dengan kognitif. Sensasi sering digunakan secara
sinomin dengan kesan indrawi, sense datum, sensum, dan sensibilium.
Jadi, proses sensasi dan presepsi itu berbeda. Dalam ungkapan lain disebutkan,”sensasi
ialah penerimaan stimulus lewat alat indra, sedangkan persepsi adalah menafsirkan
stimulus yang telah ada didalam otak” (Mahmud, 1990:4). Meskipun alat untuk
menerima stimulus itu serupa pada setiap individu, interpretasinya berbeda.sedangkan
mekanisme penginderaan manusia yang kurang sempurna merupakan salah satu sumber
kesalahan persepsi.
Untuk membedakan sensasi dan persepsi secara lebih jelas, kita bisa membandingkan
potret sebuah pemandangan dengan lukisan pemandangan. Potret itu berupa
pemandanagn sebagaimana yang diterima alat indra, sedangkan lukisan pemandangan
bergantung pada interpretasinya pelukis. Dengan perkataan lain, mata “menerima”,
sedangkan pikiran”memersepsikan”.

5. Pengertian populasi dan sampel serta cara untuk mendapatkan sampel


a. Pengertian populasi menurut para ahli
 Menurut Arikunto (2002), pengertian populasi adalah objek yang secara
keseluruhan digunakan untuk penelitian. Jadi apabila ada seseorang yang hendak
meneliti semua karakteristik dan elemen dalam suatu wilayah penelitian, tentu
saja penelitian tersebut temasuk dalam penelitian populasi.
 Sedangkan Ismiyanto berpendapat bahwa populasi adalah totalitas atau
keseluruhan subjek penelitian baik benda, orang, ataupun suatu hal lain yang di
dalamnya bisa diambil informasi penting berupa data penelitian. Pengertian
populasi dan sampel juga dijelaskan oleh Nursalam (2003). Beliau menjelaskan
bahwa populasi merupakan suatu keseluruhan dari varibel penting yang akan
diteliti.
 Sedangkan menurut Sugiono (2005), populasi adalah suatu wilayah generalisasi
yang di dalamnya terdiri dari karakteristik atau kualitas tertentu yang sudah
ditetapkan oleh para peneliti agar bisa dipelajari. Sementara itu, Usman (2006)
menjelaskan bahwa populasi pada dasarnya adalah semua nilai entah pengukuran
ataupun perhitungan yang sifatnya kualitatif atau kuantitatif dari ciri-ciri atau
karakteristik tertentu terkait dengan sekelompok obyek atau subyek yang jelas.
b. Pengertian sampel
Sampel adalah sebagian karakteristik atau ciri yang dimiliki oleh suatu populasi. Bisa
juga dikatakan bahwa sampel merupakan bagian kecil yang diambil dari anggota
populasi berdasarkan prosedur yang sudah ditentukan sehingga bisa digunakan untuk
mewakili populasinya. Sampel diambil karena jumlah populasi yang terlalu besar
sehingga sangat sulit jika peneliti mempelajarinya semua. Hal ini tentu saja terbatas
pada tenaga, waktu dan biaya penelitian yang dikeluarkan.
Ada empat parameter yang bisa dianggap menentukan representativeness sampel
(sampel yang benar-benar mencerminkan populasinya), yaitu:
1. Variabilitas populasi
Variabilitas populasi merupakan hal yang sudah “given”, artinya peneiti harus
menerima sebagaimana adanya, dan tidak dapat mengatur atau memanipulasinya.

2. Besar sampel
Makin besar sampel yang diambil akan semakin besar atau tinggi taraf
representativeness sampel tersebut. Jika populasinya homogen secara sempurna,
besarnya sampel tidak mempengaruhi tarag representativeness sampel.
3. Teknik penentuan sampel
Makin tinggi tingkat rambang dalam penentuan sampel, akan makin tinggi pula
tingkat representativeness sampel.
4. Kecermatan memasukkan ciri-ciri populasi dalam sampel.
Makin lengkap ciri-ciri populasinya yang dimasukkan ke dalam sampel, akan
makin tinggi tingkt representativeness sampel.

6. Pengertian variabel dan hipotesis


a. Pengertian variabel menurut para ahli
 Sudigdo Sastroasmoro
Varibel merupakan karakteristik subjek penelitian yang berubah dari satu subjek ke
subjek lainnya.
 Hatch dan Farhady (1981)
Menurut pendapat ini variabel diartikan sebagai atribut atau objek yang memiliki
variasi antara objek dengan objek lainnya.
 Bhisma Murti (1996)
Menurut Bhisma, definisi variabel yaitu fenomena yang mempunyai variasi nilai
dan variasi nilainya dapat diukur secara kualitatif dan kuantitatif.
 Kidder (1981)
Menurut pendapat Kidder, variabel adalah suatu kualitas di mana peneliti
mempelajari dan menarik sebuah kesimpulan dari proses penelitian tersebut.
 Dr. Soekidjo Notoatmojo (2002)
Menurut pendapat Dr. Soekidjo yaitu:

- Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh para anggota
dalam suatu kelompok yang berbeda dengan apa-apa yang dimiliki oleh kelompok
lain juga.
- Variabel adalah sesuatu yang dipakai sebagai ciri, sifat, maupun sifat yang
didapatkan dari penelitian tentang konsep pengetian tertentu. Contoh, Pendidikan,
umur, gen, pekerjaan, pengetahuan, dan lain sebagainya.
 Dr. Ahmad Watik Pratiknya (2007)
Menurut Dr. Watik, variabel adalah sebuah konsep yang memilki variabilitas.
Sedangkan konsep merupakan gambaran atau abstraksi dari suatu fenomena
tertentu.
 Kerlinger (1973)
Variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari. Contoh, Pendidikan,
penghasilan, jenis kelamin, produktifitas kerja, tingkat apresiasi, dan sebagainya.
Variabel juga bisa dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang
berbeda. Dengan demikian, variabel itu adalah sesuatu yang bervariasi.
b. Pengertian hipotesis
Hipotesis (atau ada pula yang menyebutnya dengan istilah hipotesa) dapat diartikan
secara sederhana sebagai dugaan sementara. Hipotesis berasal dari bahasa
Yunani hypoyang berarti di bawah dan thesis yang berarti pendirian, pendapat yang
ditegakkan, kepastian. Jika dimaknai secara bebas, maka hipotesis berarti pendapat
yang kebenarannya masih diragukan. Untuk bisa memastikan kebenaran dari
pendapat tersebut, maka suatu hipotesis harus diuji atau dibuktikan
kebenarannya.Untuk membuktikan kebenaran suatu hipotesis, seorang peneliti dapat
dengan sengaja menciptakan suatu gejala, yakni melalui percobaan atau penelitian.
Jika sebuah hipotesis telah teruji kebenarannya, maka hipotesis akan disebut teori.
Dalam penelitian ada dua jenis hipotesis yang seringkali harus dibuat oleh peneliti,
yakni hipotesis penelitian dan hipotesis statistik. Pengujian hipotesis penelitian
merujuk pada menguji apakah hipotesis tersebut betul-betul terjadi pada sampel yang
diteliti atau tidak. Jika apa yang ada dalam hipotesis benar-benar terjadi, maka
hipotesis penelitian terbukti, begitu pun sebaliknya. Sementara itu, pengujian
hipotesis statistik berarti menguji apakah hipotesis penelitian yang telah terbukti atau
tidak terbukti berdasarkan data sampel tersebut dapat diberlakukan pada populasi atau
tidak.

Soal II
Mahasiswa farmasi FFUP yang bernama John Tulalit ingin melakukan penelitian tugas akhir
dengan meneliti kualitas kapsul ampisilin yang berada di sejumlah apotek di DKI Jakarta.
Adapun latar belakang penelitian didasari adanya informasi bahwa banyak obat beredar
sifatnya substandar (tidak memenuhi persyaratan). Metode penetapan kadar dilakukan secara
KCKT.
1. Buatlah judul penelitiannya!
2. Buatlah latar belakang penelitiannya!
3. Buatlah perumusan masalah penelitiannya!
4. Mengisi tiap kotak variabel dengan hal-hal yang terkait penelitian tersebut!

JAWABAN

1. Judul penelitian : “Penetapan kualitas kapsul Ampisilin yang terdapat di sejumlah Apotek
di DKI Jakarta”
2. Latar belakang
Kapsul ampisilin merupakan antibiotik yang digunakan untuk mengobati sejumlah infeksi
bakteri serta mencegah infeksi sekunder. Setiap sediaan yang dibuat memiliki ketentuan
yang dipersyaratkan agar memenuhi mutu yang sesuai. Persyaratan ini berkaitan dengan
mutu sediaan yang dihasilkan yang akan berpengaruh pada efek terapi suatu obat. Dengan
kata lain suatu obat yang dibuat harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
Beberapa waktu ini banyak laporan yang menyatakan bahwa kapsul ampisilin yang
beredar di daerah DKI Jakarta dan sekitarnya banyak yang tidak memenuhi persyaratan
yang ditentukan. Hal ini dapat mengakibatkan tidak tercapainya efek terapi yang
diinginkan. Oleh karena itu hal ini perlu dilakukan pengujian untuk memastikan apakah
kualitas kapsul ampisilin yang beredar memenuhi persyaratan atau tidak.

3. Pemetaan variabel dan isi variabel

Variabel kendali
Variabel antara
Jenis moderator
Variabel kapsul Variabel tergantung/
Pengujian kualitas terikat
Kualitas kapsul kapsul Ampisilin
Kualitas kapsul
Ampisilin
Veriabel bebas
a. Bahan
Metode yang b. Alat a. Kadar zat aktif
digunakan (KCKT) c. Operator
d. Waktu
e. SOP
Variabel acak

Kapsul Ampisilin

Anda mungkin juga menyukai