Disusun oleh :
NPM : 2015210156
Kelas : A
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2018
Soal I
JAWABAN
Soal I
1. Definisi Penelitian
Penelitian adalah suatu usaha atau cara yang sistematis untuk menyelidiki masalah
tertentu dengan tujuan mencari jawaban dari masalah yang diteliti dilakukan secara
ilmiah. Selain itu, seorang ahli yang bernama Purwanto mendefinisikan penelitian adalah
cara penemuan kebenaran atau pemecahan masalah yang dilakukan secara ilmiah. Dalam
penelitian ada tiga syarat penting yang harus dimiliki yaitu, penelitian harus sistematis,
penelitian harus terencana, dan penelitian harus mengikuti konsep ilmiah.
2. Definisi Ilmiah
Menurut para ahli, ilmiah adalah segala sesuatu yang bersifat keilmuan, didasarkan pada
ilmu pengetahuan, atau memenuhi syarat atau memenuhi kaidah ilmu pengetahuan.
Segala sesuatu yang dibuat berdasarkan kaidah ilmu pengetahuan dapat disebut bersifat
ilmiah seperti metode ilmiah, penelitian ilmiah, karya tulis ilmiah dan sebagainya. Ilmiah
berdasarkan ciri-ciri keilmuan yakni rasional, empiris, dan sistematis.
Rasional : terjangkau akal dan penalaran manusia
Empiris : cara-cara yang digunakan teramati oleh indera manusia, sehingga orang
lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan
Sistematis :menggunakan cara-cara logis yang mengacu pada kesiteman (input-
proses-output)
Sensasi sering dibedakan dari persepsi, yang melibatkan penilaian, inferensi, interpretasi,
bias, atau prakonseptualisasi, sehingga bisa salah, sensasi dipandang sebagai pasti,
ditentukan secara mendasar, fakta kasar. Menurut beberapa pendapat, sensasi lebih
berkonotasi pada sebuah hubungan dengan perasaan ( terapi bukan dengan emosi ),
sedangkan persepsi lebih berhubungan dengan kognitif. Sensasi sering digunakan secara
sinomin dengan kesan indrawi, sense datum, sensum, dan sensibilium.
Jadi, proses sensasi dan presepsi itu berbeda. Dalam ungkapan lain disebutkan,”sensasi
ialah penerimaan stimulus lewat alat indra, sedangkan persepsi adalah menafsirkan
stimulus yang telah ada didalam otak” (Mahmud, 1990:4). Meskipun alat untuk
menerima stimulus itu serupa pada setiap individu, interpretasinya berbeda.sedangkan
mekanisme penginderaan manusia yang kurang sempurna merupakan salah satu sumber
kesalahan persepsi.
Untuk membedakan sensasi dan persepsi secara lebih jelas, kita bisa membandingkan
potret sebuah pemandangan dengan lukisan pemandangan. Potret itu berupa
pemandanagn sebagaimana yang diterima alat indra, sedangkan lukisan pemandangan
bergantung pada interpretasinya pelukis. Dengan perkataan lain, mata “menerima”,
sedangkan pikiran”memersepsikan”.
2. Besar sampel
Makin besar sampel yang diambil akan semakin besar atau tinggi taraf
representativeness sampel tersebut. Jika populasinya homogen secara sempurna,
besarnya sampel tidak mempengaruhi tarag representativeness sampel.
3. Teknik penentuan sampel
Makin tinggi tingkat rambang dalam penentuan sampel, akan makin tinggi pula
tingkat representativeness sampel.
4. Kecermatan memasukkan ciri-ciri populasi dalam sampel.
Makin lengkap ciri-ciri populasinya yang dimasukkan ke dalam sampel, akan
makin tinggi tingkt representativeness sampel.
- Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh para anggota
dalam suatu kelompok yang berbeda dengan apa-apa yang dimiliki oleh kelompok
lain juga.
- Variabel adalah sesuatu yang dipakai sebagai ciri, sifat, maupun sifat yang
didapatkan dari penelitian tentang konsep pengetian tertentu. Contoh, Pendidikan,
umur, gen, pekerjaan, pengetahuan, dan lain sebagainya.
Dr. Ahmad Watik Pratiknya (2007)
Menurut Dr. Watik, variabel adalah sebuah konsep yang memilki variabilitas.
Sedangkan konsep merupakan gambaran atau abstraksi dari suatu fenomena
tertentu.
Kerlinger (1973)
Variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari. Contoh, Pendidikan,
penghasilan, jenis kelamin, produktifitas kerja, tingkat apresiasi, dan sebagainya.
Variabel juga bisa dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang
berbeda. Dengan demikian, variabel itu adalah sesuatu yang bervariasi.
b. Pengertian hipotesis
Hipotesis (atau ada pula yang menyebutnya dengan istilah hipotesa) dapat diartikan
secara sederhana sebagai dugaan sementara. Hipotesis berasal dari bahasa
Yunani hypoyang berarti di bawah dan thesis yang berarti pendirian, pendapat yang
ditegakkan, kepastian. Jika dimaknai secara bebas, maka hipotesis berarti pendapat
yang kebenarannya masih diragukan. Untuk bisa memastikan kebenaran dari
pendapat tersebut, maka suatu hipotesis harus diuji atau dibuktikan
kebenarannya.Untuk membuktikan kebenaran suatu hipotesis, seorang peneliti dapat
dengan sengaja menciptakan suatu gejala, yakni melalui percobaan atau penelitian.
Jika sebuah hipotesis telah teruji kebenarannya, maka hipotesis akan disebut teori.
Dalam penelitian ada dua jenis hipotesis yang seringkali harus dibuat oleh peneliti,
yakni hipotesis penelitian dan hipotesis statistik. Pengujian hipotesis penelitian
merujuk pada menguji apakah hipotesis tersebut betul-betul terjadi pada sampel yang
diteliti atau tidak. Jika apa yang ada dalam hipotesis benar-benar terjadi, maka
hipotesis penelitian terbukti, begitu pun sebaliknya. Sementara itu, pengujian
hipotesis statistik berarti menguji apakah hipotesis penelitian yang telah terbukti atau
tidak terbukti berdasarkan data sampel tersebut dapat diberlakukan pada populasi atau
tidak.
Soal II
Mahasiswa farmasi FFUP yang bernama John Tulalit ingin melakukan penelitian tugas akhir
dengan meneliti kualitas kapsul ampisilin yang berada di sejumlah apotek di DKI Jakarta.
Adapun latar belakang penelitian didasari adanya informasi bahwa banyak obat beredar
sifatnya substandar (tidak memenuhi persyaratan). Metode penetapan kadar dilakukan secara
KCKT.
1. Buatlah judul penelitiannya!
2. Buatlah latar belakang penelitiannya!
3. Buatlah perumusan masalah penelitiannya!
4. Mengisi tiap kotak variabel dengan hal-hal yang terkait penelitian tersebut!
JAWABAN
1. Judul penelitian : “Penetapan kualitas kapsul Ampisilin yang terdapat di sejumlah Apotek
di DKI Jakarta”
2. Latar belakang
Kapsul ampisilin merupakan antibiotik yang digunakan untuk mengobati sejumlah infeksi
bakteri serta mencegah infeksi sekunder. Setiap sediaan yang dibuat memiliki ketentuan
yang dipersyaratkan agar memenuhi mutu yang sesuai. Persyaratan ini berkaitan dengan
mutu sediaan yang dihasilkan yang akan berpengaruh pada efek terapi suatu obat. Dengan
kata lain suatu obat yang dibuat harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
Beberapa waktu ini banyak laporan yang menyatakan bahwa kapsul ampisilin yang
beredar di daerah DKI Jakarta dan sekitarnya banyak yang tidak memenuhi persyaratan
yang ditentukan. Hal ini dapat mengakibatkan tidak tercapainya efek terapi yang
diinginkan. Oleh karena itu hal ini perlu dilakukan pengujian untuk memastikan apakah
kualitas kapsul ampisilin yang beredar memenuhi persyaratan atau tidak.
Variabel kendali
Variabel antara
Jenis moderator
Variabel kapsul Variabel tergantung/
Pengujian kualitas terikat
Kualitas kapsul kapsul Ampisilin
Kualitas kapsul
Ampisilin
Veriabel bebas
a. Bahan
Metode yang b. Alat a. Kadar zat aktif
digunakan (KCKT) c. Operator
d. Waktu
e. SOP
Variabel acak
Kapsul Ampisilin