Efek Depresi Pasca-Partum pada Kesehatan dan Perkembangan Anak

Fatemeh Abdollahi1,2 , Farideh Rezai Abhari3 , and Mehran Zarghami2,4

1 Departemen Pusat Penelitian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Psikiatri dan Ilmu Perilaku,
Universitas Kedokteran Mazandaran, Sari, Iran

2 Pusat Penelitian Ilmu Psikologi dan Ilmu Perilaku, Institut Ketergantungan, Universitas
Ilmu Kedokteran Mazandaran, Sari, Iran

Departemen Kebidanan, Sekolah Keperawatan dan Kebidanan, Universitas Mazandaran

3 Ilmu Kedokteran, Sari, Iran

Departemen Psikiatri, Fakultas Kedokteran, Universitas Mazandaran Ilmu Kedokteran,

4 Sari, Iran

Diterima pada 29 mei 2016. Diterbitkan 31 Desember 2016

Abstrak- Beberapa studi telah menunjukkan efek merugikan dari depresi post partum/ post-
partum depression (PPD) pada perilaku anak-anak, namun hal ini relatif, karena terkait
kurangnya data yang dapat diandalkan di negara-negara Asia. Penelitian ini meneliti hubungan
antara PPD ibu dengan anak yang mengalami disabilitas pada usia empat tahun. Desain studi
adalah penelitian longitudinal (2009), 1801 wanita hamil yang hadir di pusat kesehatan primer
provinsi Mazandaran di utara Iran memberikan laporan sendiri (self reported) tentang depresi
dari 2 hingga 12 minggu pascapartum menggunakan skala Edinburgh Postnatal Skala Depresi
(EPDS). Sekitar empat tahun kemudian, para wanita yang mengalami PPD, dua kali lebih banyak
daripada orang-orang yang tidak mengalami gangguan ini dianggap sebagai kelompok kasus (N
= 204) dan kontrol (N = 467). Hubungan antara depresi ibu pada waktu yang berbeda dan cacat
pada masa perkembangan kanak-kanak berdasarkan Ages and Stages Questionnaire (ASQ) dan
masalah kesehatan lainnya yang dilaporkan oleh anak tersebut dianalisis menggunakan uji t dua
sampel, uji chi-square, dan model regresi logistik. Kehadiran PPD saja bukan prediktor cacat
perkembangan anak pada usia empat tahun. Disabilitas/gangguan perkembangan anak dalam
komunikasi, motorik kasar dan domain sosial-pribadi ASQ dikaitkan dengan gejala depresi

1
maternal saat ini dan concurrent depresi maternal syndrome (OR = 2,59, 95% CI = 1,16-5,78;
OR = 4,34, 95% CI = 2,10-8,96; OR = 5,66, 95% CI = 1,94-16,54 dan OR = 3,35, 95% CI =
1,31-8,58; OR = 4,15, 95% CI = 2,72-13,87; ATAU = 6,17, 95% CI = 1,95-19,53 masing-
masing). PPD, gejala depresi saat ini, dan depresi pada kedua kesempatan (saat ini dan masa
lalu) berhubungan dengan lebih banyak masalah kesehatan anak-anak. Kesulitan perkembangan
masa kanak-kanak di beberapa domain ASQ secara signifikan terkait dengan kronisitas atau
kekambuhan depresi ibu. Anak dengan ibu yang memiliki depresi mengalami kesulitan lebih
sering.

© 2017 Universitas Ilmu Kedokteran Tehran. Seluruh hak cipta.

Acta Med Iran 2017; 55 (2): 109-114.

Kata Kunci: Anak; Perkembangan, Depresi; Kesehatan; Post-partum

Latar Belakang yang sehat jiwa (11). Dalam kasus yang

Studi epidemiologis telah
mengungkapkan tingginya kejadian post-
partum depression (PPD) dalam budaya
yang berbeda di seluruh dunia (1,2). PPD
mempengaruhi wanita dari penyesuaian
pribadi dan hubungan dengan pasangan
sampai dengan perkembangan anak mereka
(3,4).
Enam bulan pertama setelah
melahirkan adalah masa kritis untuk
perkembangan fisik dan psikologis anak (5).
Anak dari ibu yang depresi mungkin
menderita kekurangan kasih sayang,
gangguan psikomotor dan ganguan
perkembangan kognitif (6,7). Efek di atas
akan mengganggu perkembangan bayi,
terutama dalam hal kecerdasan dan
kemampuan berbahasa mereka (8). Temuan
penelitian kohort menunjukkan hubungan
antara anak yang memiliki masalah perilaku
seperti agresi, depresi, gangguan suasana
hati, hiperaktif pada tahun pertama kelahiran
dengan ibu yang depresi (9). Beberapa
wanita dengan PPD cenderung terlibat
dalam pelecehan anak (child abuse) dan
negligence (penelantaran) (10). Ditemukan
bahwa ibu yang depresi memiliki anak
dengan masalah perilaku jika depresi
berlanjut jika dibandingkan dengan ibu
parah, kondisi dapat memiliki efek jangka
panjang pada anak-anak terkait pertumbuhan
dan perkembangan dan keterikatan mereka
pada ibu, bahkan jika ibu telah
bebas/sembuh dari depresi(12). Terlepas
dari sejumlah besar studi yang
mendokumentasikan, PPD berefek buruk
pada perkembangan anak, penelitian di
Eropa pada anak-anak dua tahun gagal
menunjukkan hubungan/asosiasinya (13).
Sementara ada banyak bukti dari yang
dikembangkan oleh negara berkembang
tentang efek berbahaya PPD pada
perkembangan anak, tidak ada studi lanjutan
jangka panjang Grace et al., (2003)
meninjau literatur dan menunjukkan dampak
perilaku yang buruk PPD pada anak-anak
adalah sekitar usia lima tahun (8); studi ini
bertujuan untuk menyelidiki cacat
perkembangan dari anak 4 tahun yang lahir
dari wanita yang depresi postpartum.
Material dan metode
Dalam studi kohort longitudinal
pada tahun 2009, 1, 801 ibu hamil yang
tidak mengalami depresi datang ke
puskesmas/ pelayanan kesehatan primer
(PHC) di provinsi Mazaddaran di utara Iran
dilakukan pengkajian tentang depresi dari

2
dua hingga dua belas minggu pascapartum kuesioner di antara para wanita yang
menggunakan Edinburgh Postnatal Skala memenuhi syarat dan meminta mereka untuk
Depresi (EPDS> 12) (14). Ketika anak-anak menyelesaikan the 48 th month yang
mereka berusia 4 tahun, grafik PHC wanita diadaptasi dari stages questioner/ages and
itu ditinjau untuk mengidentifikasi kasus dtages quisioner (ASQ) versi (16) dan
saat ini. Di antara mereka, para wanita EPDS. Berat dan tinggi anak-anak diperoleh
dengan gejala depresi selama periode waktu di waktu masuk dalam studi dan nilai BMI
ini dianggap sebagai kelompok kasus (N =
(berat badan (kg) dibagi dengan tinggi
216), dan dua kali lebih banyak nondepresif
kuadrat (m) dihitung. Kami juga
symthom pada wanita berdasarkan EPDS,
dipilih secara acak dari kelompok kontrol (N menambahkan kuesioner singkat
= 475) setelah kecocokan individu menanyakan tentang penyakit yang sedang
berdasarkan jenis kelamin anak-anak dan berlangsung pada anak (seperti anemia
usia. berat, malnutrisi, alergi, pernapasan infeksi
Para ibu dimana anak-anak yang dll.) dan obat-obatan farmakologis.
memenuhi syarat yang datang ke
EPDS
puskesmas/PHC untuk pemeriksaan
EPDS adalah alat skrining yang paling
kesehatan anak diminta untuk berpartisipasi
umum untuk mengukur PPD (17). Ini adalah
dalam penelitian ini dan melengkapi
skala Likert 10-item. ibu memilih salah satu
formulir persetujuan mereka. Ketika para
dari empat tanggapan yang mungkin ("tidak,
wanita tidak datang ke PHC, panggilan
tidak sama sekali ”sampai“ ya, cukup sering
dibuat sebagai pengingat atau janji untuk
”) menurut perasaannya dalam tujuh hari
kunjungan rumah. Data tentang latar
terakhir. Skor semua pertanyaan lalu
belakang sosial ekonomi, kursus kehamilan,
dihitung, dan tujuh dari 10 item pertanyaan
riwayat medis, berat lahir, karakteristik bayi
dinilai terbalik (apakah pertanyaan negative
saat kelahiran (APGAR SCORE) dan durasi
ataukah positif )(18,19). Nilai cut-off point
menyusui dicatat pada waktu rekrutmen
yang berbeda dapat diterapkan beragam
dalam Penelitian (15). Perempuan yang
populasi budaya (komunitas) (20).
mendapatkan perawatan farmakologis untuk
Reliabilitas/ keandalan instrumen ini telah
kejiwaan mereka gangguan dikeluarkan dari
diverifikasi di Iran,
sampel penelitian. Sebelum masa studi ini,
dan skor 12 telah ditetapkan sebagai cut-off
para wanita yang diakui memiliki
titik (21). Dalam penelitian ini, pasien
kemungkinan depresi berbasis EPDS dan
dianggap
setuju untuk merujuk ke dokter untuk
memiliki kemungkinan depresi jika skor
pengobatan (25 kasus), orang-orang dengan
EPDS> 12.
penyakit kronis (seperti penyakit jantung,
diabetes mellitus dll.) dan yang menjadi
ASQ
hamil selama empat tahun ini dikeluarkan
ASQ adalah instrument screening
dari penelitian.kelahiran Preterm dan bayi
perkembangan anak (16). Pertanyaan
berat lahir rendah dan juga bayi dengan
menggambarkan 6 item dari 5 domain
kelainan kongenital atau kesulitan lain pada
perkembangan mental: perkembangan
saat itu kelahiran dikeluarkan dari penelitian
mororik, kemampuan pemecahan masalah,
ini juga.
komunikasi, motoric kasa dan hubungan
Saat waktu kunjungan setelah 4
social personal. Alat untuk mendapatkan
tahun setelah kelahiran, peneliti dan praktisi
info ini di buat untuk diisi oleh orang tua
perawatan kesehatan terdidik membagikan yang memiliki 4-60 bulan anak atau

3
pengasuh anak tsb. Orang tua berada
minimal 4 atau tingkat 6 level dalam
membaca sehingga dapat menjawab
pertanyaan.
Orang tua ditanya untuk menjawab
“ya,kadang-kadang atau tidak” terhada item
pertanyaan tergantung pada hasil observasi
mereka tiap hari pada perkembangan anak.
Cut of point bd skor ASQ yang
diindentifikasi sebagai di bawah rentang
‘‘biasanya berkembang’ dan
direkomendasikan untuk tindak lanjut yang
lebih intensif penilaian. Skor 2 SD di bawah
rata-rata
direkomendasikan sebagai titik cut off
utama untuk mengidentifikasi kemungkinan
keterlambatan perkembangan (16,22). Versi
nasional ASQ diimplementasikan pada suatu
populasi 10522 anak-anak di berbagai kota
di Iran dan menegaskan ASQ sebagai
skrining yang valid dan instrumen yang
dapat diandalkan (23). Dalam penelitian ini,
titik cut-off pada 30 ke 39,1 dianggap dalam
lima domain ASQ untuk membedakan anak-
anak dengan dan tanpa tingkah laku
masalah.
Baik masalah medis maupun perkembangan
anak berbasis Skor ASQ (dikategorikan
sebagai pengembangan normal dan
pengembangan abnormal menggunakan cut-
off 30 hingga 39,1 untuk
domain yang berbeda) dianggap sebagai
dependen variabel. Depresi maternal
dikategorikan menjadi empat kelompok:
‘tanpa depresi,‘ PPD saja, ‘depresi saat ini
hanya, '‘depresi saat ini dan PPD,' dan
dilihat sebagai variabel independen.
Analisis deskriptif digunakan untuk
mendeskripsikan karakteristik ibu-anak.
Chi-square dan
independent two sample t-test digunakan
untuk menentukan perbedaan kelompok
(proporsi dan nilai rata-rata) kategori dan
variabel kontinous.
Analisis ini dilakukan untuk menilai
hubungan antara outcome anak dan ibu
dengan gejala depresi. Lima domain ASQ
dan masalah medis anak-anak yang ibunya
melaporkan PPD, depresi saat ini dan PPD
dan depresi saat ini dibandingkan dengan
mereka ibu-ibu yang tidak depresi.
Variabel yang signifikan kemudian diuji
secara berganda model regresi logistik untuk
mengetahui variabel mana tetap signifikan.
Usia wanita, status kesehatan umum
berdasarkan kuesioner Kesehatan Umum
(GHQ-28) (24), penyakit yang sedang
berlangsung dan juga jenis kelamin anak
diambil sebagai kovariat dalam model.
Dalam regresi analisis, kovariat dimasukkan
sebagai blok A dalam langkah pertama, dan
gejala depresi ibu kemudian masuk di
langkah kedua sebagai blok B.
Semua analisis dilakukan menggunakan
MBI-SPSS program ver. 20 dan semua tes
dipertimbangkan di tingkat signifikan 0,05
dan interval kepercayaan% 95.
Penelitian ini disetujui oleh komite etika
Mazandaran University of Medical Sciences.
Hasil
Dari 691 perempuan yang setuju untuk
ambil bagian dalam penelitian ini, 671
(98,82%) menyelesaikan data (204 pada
kelompok depresi postpartum dan 467 pada
non-postpartum kelompok depresi) dan
ditindaklanjuti penelitian. Dua belas wanita
(5,55%) dengan riwayat PPD tidak
mengikuti penelitian sampai akhir. Delapan
(1,68%) perempuan yang tidak depresi
adalah dikeluarkan dari analisis karena
mereka tidak melengkapi kuesioner akhir
(Gambar 1).
4

Tidak ada perbedaan yang signifikan antara
karakteristik awal dari postpartum depresi
dan wanita yang tidak depresi (Tabel 1).
Para wanita dengan PPD hanya atau
keduanya PPD dan empat tahun setelah
melahirkan, depresi cenderung lebih sedikit
dalam menyusui bayi mereka dibandingkan
dengan yang tanpa depresi (18,79 ± 6,99,
18,01 ± 7,75 dan 19,66 ± 5,64, 19,58 ± 5,82
bulan, masing-masing) (Tabel 1).
Menggunakan uji chi-square, para wanita
dengan PPD saja secara signifikan memiliki
lebih banyak anak yang menderita
disabilitas/ cacat perkembangan di dua
domain ASQ termasuk motorik kasar dan
domain pribadi-sosial, sementara para ibu
mengalami depresi saat ini atau keduanya
PPD dan depresi saat ini lebih cenderung
memiliki anak dengan cacat perkembangan
di sebagian besar domain ASQ (motorik
halus, komunikasi, motorik kasar dan
personal-social) setelah empat tahun
kelahiran. Setelah mempertimbangkan co-
factor, multiple logistic regresi
menunjukkan bahwa depresi saat ini dan
kedua PPD dan depresi saat ini
mempengaruhi anak itu cacat perkembangan
di sebagian besar domain ASQ setelah
empat tahun kelahiran. Para wanita dengan
depresi saat ini dan mereka yang menderita
PPD dan depresi saat ini secara signifikan
lebih mungkin memiliki anak dengan cacat
perkembangan dalam komunikasi, motorik
kasar dan domain pribadi-sosial ASQ [(OR
= 2,59, 95% CI = 1,16-5,78; OR = 4,34,
95% CI = 2,10-8,96 dan OR = 5,66, 95% CI
= 1,94-16,54, masing-masing) dan (OR =
3,35, 95% CI = 1,31-8,58; OR = 4,15, 95%
CI = 2,72- 13,87 dan ATAU = 6,17, 95% CI
= 1,95-19,53, masing-masing)]. Sedangkan
wanita dengan PPD saja tidak lebih mungkin
memiliki cacat perkembangan yang
Para wanita dengan PPD saja dan depresi
saat ini, serta PPD dan depresi saat ini, lebih
banyak cenderung memiliki anak dengan
penyakit akut dan kronis dan anak mereka
menggunakan lebih banyak obat setiap hari
empat tahun setelah lahir daripada
perempuan dengan bayi bebas depresi.
Tingkat komplikasi ini sangat signifikan
terkait anak-anak yang ibunya telah
mengalami depresi PPD dan depresi yang
dialami saat ini (P <0,05) (Tabel 2).
dipengaruhi anak menurut petunjuk ASQ
setelah empat tahun lahir di beberapa
logistik regresi setelah disesuaikan untuk
kovariat.
Diskusi
Penelitian ini mengevaluasi dampak dari
postpartum dan depresi saat ini pada cacat
perkembangan anak-anak usia 4 tahun. Studi
ini hasil yang diturunkan dapat diringkas
dalam empat bagian utama temuan.
Pertama, meskipun PPD bisa memprediksi
cacat perkembangan anak pada usia empat
tahun menurut ASQ dalam regresi logistik
sederhana, dalam model regresi berganda,
PPD adalah faktor prediktif untuk beberapa
domain cacat perkembangan anak jika para
wanita mengalami depresi pada penilaian
kedua kesempatan tersebut. Temuan ini
konsisten dengan penemuan studi
sebelumnya (11,25) tetapi tampaknya
sebagian kompatibel dengan temuan
penelitian lain yang melaporkan PPD
dengan efek merugikan independen pada
anak dengan cacat pengembangan (8,9), hal
ini menunjukkan bahwa kelompok
perempuan ini tidak hanya harus dikenali
gejala secepatnya selama periode
postpartum dan dianggap sebagai kelompok
berisiko tinggi dalam praktik klinis tetapi
juga prospektif evaluasi kesehatan ibu dan
anak juga diperlukan.
5

Kedua, beberapa efek samping ditemukan di
komunikasi, motorik kasar dan domain
pribadi-sosial ASQ pada anak-anak yang
lahir dari wanita depresi saat ini, sejalan
dengan studi sebelumnya (11,25,26). ini bisa
dijelaskan oleh fakta ini bahwa wanita
depresi mungkin rendah diri terkait
kepercayaan ibu dalam perawatan anak
sehingga mereka memainkan model peran
yang buruk (25,27). Penjelasan lainnya
adalah bahwa data tentang perilaku anak-
anak didasarkan pada keibuan perkiraan diri
dan tidak ada pengamatan dilakukan secara
langsung. Itu penelitian sebelumnya
melaporkan bahwa para wanita yang depresi
mungkin merasakan anak-anak mereka lebih
negatif daripada perempuan tidak tertekan
(25,28).
Ketiga, kami menemukan bahwa wanita
menampilkan gejala depresi pada setiap
kesempatan, yaitu selama periode post-
partum, waktu ketika anak itu berumur
empat tahun dan pada kedua periode pasca-
melahirkan dan empat tahun kemudian
muncul memiliki anak dengan penyakit akut
dan kronis yang lebih besar Sejauh dari
kelompok yang sehat. Selain itu, anak-anak
mereka juga menggunakan lebih banyak
obat setiap hari pada usia empat tahun.
Sebuah studi di antara Anak-anak Pakistan
juga menegaskan bahwa depresi pada ibu
dapat menjadi faktor risiko malnutrisi dan
penyakit pada anak-anak yang tinggal di
negara berpenghasilan rendah (29). Hasil ini
menyoroti fakta ini bahwa awal dan akhir
paparan depresi ibu terlepas dari menjadi
faktor yang signifikan untuk cacat
perkembangan anak dibandingkan degan
anak-anak dengan lebih banyak kesulitan.
Empat, dibandingkan dengan temuan
penelitian kami, sebuah link perbedaan
gender pada anak-anak telah dibahas dalam
penelitian sebelumnya yang menemukan
depresi ibu memberikan dampak yang lebih
besar pada anak laki-laki daripada anak
perempuan. Itu Temuan tidak tercapai dalam
penelitian ini (11,30). Bahkan di beberapa
domain ASQ, anak-anak perempuan lebih
banyak dipengaruhi oleh depresi ibu. Hasil
ini mirip dengan studi Swedia di antara anak
berusia 12 tahun (25) dan studi Pakistan di
antara anak usia satu tahun (29).
Tampaknya variabel lain seperti faktor
sosio-demografi harus dipertimbangkan
untuk evaluasi lebih lanjut dan dapat
ditambahkan ke model, sejak jenis kelamin
anak tidak cukup untuk menilai dan efek
lingkungan juga signifikan.
Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini
harus disebutkan juga. Studi ini tidak
meneliti paparan berkelanjutan depresi
selama empat tahun tindak lanjut. Faktor
lain yang dapat mempengaruhi kesehatan
dan perkembangan bayi seperti itu karena
kurangnya gaya hidup sehat, konflik
psikososial karena kurangnya dukungan
keluarga dan masalah keuangan yang
mempengaruhi perawatan anak belum
dieksplorasi dalam penelitian ini. Bahkan,
semua informasi dalam penelitian ini telah
dikumpulkan dari yang dilaporkan sendiri
berdasarkan kuesioner (EPDS dan ASQ);
Namun, sebagian besar penelitian
menunjukkan sensitivitas dan spesifisitas
yang tinggi akan kuesioner ini (23,31).
Studi saat ini memberikan kontribusi unik
untuk kasus-kasus penelitian dengan
menyoroti pentingnya depresi saat ini.
Walau frekuensi anak rendah cacat
perkembangan dalam penelitian ini, temuan
masalah kesehatan anak yang meningkat dan
asosiasi antara beberapa domain ASQ dan
depresi ibu signifikan. Kurangnya hubungan
antara PPD dan peningkatan risiko cacat
perkembangan anak dan tidak adanya
depresi maternal di kemudian hari adalah
6
yang bukti menentang (opposing evidence)
untuk efek PPD awal pada gangguan anak.
Total paparan depresi ibu dalam
perbandingan dengan kelompok kontrol
diperlukan untuk memeriksa hubungan
dalam studi tindak lanjut yang panjang
dalam sampel yang lebih besar. Para wanita
yang mengalami depresi pada kedua
postpartum periode dan empat tahun
kemudian muncul untuk menilai perilaku
anak mereka sebagai masalah ke tingkat
yang lebih besar.Depresi pada ibu mungkin
memiliki dampak yang lebih besar dalam hal
gangguan/kecacatan perilaku anak ketika
muncul di awal kehidupan.
Acknowledgment /Pengakuan
Terima kasih kepada Mazandaran University
of Medical science (MAZUMS) untuk
dukungan keuangan, untuk kesehatan
penyedia perawatan untuk membantu dalam
pengumpulan data dan wanita yang
berpartisipasi dalam penelitian ini
7
8
9
10
11