Anda di halaman 1dari 2

Jembatan Baru Pegalongan-Kebasen Digagas

RADAR BANYUMAS SABTU, 14 OKTOBER 2017

Mulai 2018 Untuk Urai Kemacetan Patikraja

PURWOKERTO – Upaya Pemkab Banyumas mengurai kemacetan yang terjadi di Kecamatan Patikraja
tidak main-main. Setelah membuat duplikat jembatan merah dan berencana membuat jalan lingkar
Patikraja yang akan menghubungkan ke Desa Notog, kini Pemkab juga berencana membuat akses jalan
baru dengan membangun jembatan yang menghubungkan ke Desa Papringan, Kebasen.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Banyumas Irawadi mengatakan, rencana pembangunan
akses jalan baru dan jembatan yang menyerupai duplikat jembatan merah ini, guna menunjang upaya
pemerintah dalam mengurai kemacetan di Patikraja.

BAKAL ADA JEMBATAN : warga melintas di jalan Desa Pegalongan yang sebelumnya akan jadi akses jalan
baru Pegalongan-Papringan, Banyumas kemarin, (12/10). (DIMAS PRABOWO/RADAR BANYUMAS)

“Tentu di Kebasen juga akan diperbaiki jalannya. Tahun 2018 akan kita perbaiki jalan tersebut. Bupati
juga punya rencana membuat Jembatan diatas Sungai Serayu di Pegalongan, dari Gunung Tugel ke
selatan. Jembatan itu membuka akses jalan ke Desa Papringan sampai ketemu di Kedunguter, sehingga
terpecah permasalahan kemacetan selama ini,” jelasnya, kemarin.

Gagasan tersebut, lanjut dia sudah ditindaklanjuti oleh Bupati Banyumas Ir H Achmad Husein dengan
menemui kementerian. Direncanakan, pembangunan jembatan tersebut mulai berlangsung tahun 2018
mendatang.

“Pembangunan ini kita tidak sendiri, kita minta bantuan pusat maupun provinsi. Karena jalan Patikraja,
Kaliori dan Gunung Tugel juga merupakan jalan provinsi. Kalau itu bisa disambungkan dengan jalan
kabupaten nantinya, saya kira ndak ada masalah,” katanya.
Dengan adanya pembangunan jembatan tersebut, diharapkan para pengguna jalan yang melintas di jalur
itu banyak alternatif jalan yang dilewati. Sehingga kemacetan yang selama ini terjadi di kawasan
tersebut, dapat diminimalisir.

Diketahui, di Kecamatan Patikraja terdapat simpangan yang kerap terjadi kepadatan. Pasalnya, selain
terdapat pasar di lokasi tersebut, juga biasa digunakan pengendara dari luar kota karena merupakan jalur
utama dari Yogyakarta menuju Jakarta dan sebaliknya. (why/ttg)

Anda mungkin juga menyukai