Skizofrenia Paranoid
Pembimbing:
dr. Hubertus D. Hidayat, Sp. KJ
Disusun Oleh:
Nur Aina binti Abdul Aziz
11-2018-126
Tanda Tangan
Nama : Nur Aina binti Abdul Aziz
NIM : 112018126
…………………
I. IDENTITAS PASIEN:
Nama (inisial) : Tn. J
Tempat & tanggal lahir : Serang / 2 Januari 1990 (29 tahun)
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku Bangsa : Padang
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Kuli panggul aqua galon
Status Perkawinan : Belum menikah
Alamat : Serang, Cikande Permai
II. RIWAYAT PSIKIATRIK
Autoanamnesis: Jumat, 8 November 2019 Jam 1215 WIB di Ruang Kenanga
Alloanamnesis: Belum dilakukan
A. KELUHAN UTAMA
WBS ditangkap petugas panti saat berjalan sendiri di jalan tanpa membawa
KTP dan tidak tahu arah pulang.
2014 2019
5. Kehidupan beragama
WBS beragama Islam dan rajin beribadah sebelum ini
E. RIWAYAT KELUARGA
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Meninggal
A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan
Seorang laki-laki berusia 29 tahun, penampilan fisik sesuai usia,
berpakaian seragam Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 3, kaos tidak
terbalik, berpakaian rapi, postur tubuh normal, warna kulit sawo matang,
rambut pendek hitam, kuku bersih. Kontak visual dan verbal baik. WBS
tampak tenang.
2. Kesadaran
a. Kesadaran sensorium/neurologik : Compos mentis
b. Kesadaran psikiatrik : Tidak tampak terganggu
5. Pembicaraan
a. Cara berbicara : Spontan, cepat, artikulasi jelas, volume normal, reaksi
terhadap pertanyaan baik.
b. Gangguan berbicara: Tidak ada
B. ALAM PERASAAN (EMOSI)
1. Suasana perasaan (mood) : Eutim
2. Afek:
a. Arus : Cepat
b. Stabilisasi : Stabil
c. Kedalaman : Dalam
d. Skala diferensiasi : Luas
e. Keserasian : Serasi
f. Pengendalian Impuls : Kuat
g. Ekspresi : Sesuai
h. Dramatisasi : Tidak ada
i. Empati : Belum dapat dinilai
C. GANGGUAN PERSEPSI
a. Halusinasi : Halusinasi auditorik, visual, bau, rasa dan raba
b. Ilusi : Tidak ada
c. Depersonalisasi : Tidak ada
d. Derealisasi : Tidak ada
E. PROSES PIKIR
1. Arus pikir
Produktivitas : WBS berbicara spontan
Kontinuitas : Relevan, koheren
Hendaya bahasa : Tidak ada
2. Isi pikir
Preokupasi dalam pikiran : Tidak ada
Waham : Waham curiga dan waham kejar
Obsesi : Artis cantik (Cinta Laura)
Fobia : Tidak ada
Gagasan rujukan : Tidak ada
Gagasan pengaruh : Tidak ada
Idea of suicide : Ada
F. DAYA NILAI
Daya nilai sosial : Baik (WBS mengatakan marah-marah itu tidak baik)
Uji daya nilai : Baik (WBS mengatakan akan mengembalikan dompet
yang ditemui)
Daya nilai realitas : Terganggu (WBS mempunyai halusinasi dan waham)
G. TILIKAN: Derajat IV (WBS mengetahui dirinya sakit, butuh bantuan tapi
tidak mengetahui penyebab sakitnya)
H. RELIABILITAS: Buruk.
B. STATUS NEUROLOGIK
1. Saraf kranial (I-XII) : Belum dilakukan
2. Tanda rangsang meningeal : Belum dilakukan
3. Mata : Tidak anemis, tidak ikterik
4. Pupil : Isokor
5. Oftalmoscopy : Belum dilakukan
6. Motorik : Belum dilakukan
7. Sensibilitas : Belum dilakukan
8. Sistim saraf vegetatif : Belum dilakukan
9. Fungsi luhur : Baik
10. Gangguan khusus : Tidak ada
Kesimpulan: Hasil pemeriksaan pada status neurologik belum dapat dinilai.
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Saran: Darah lengkap, SGOT, SGPT, Ureum, Kreatinin, pemeriksaan urin
V. EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I : F20.0 Skizofrenia Paranoid dd/ F25.1 Gangguan
Skizoafektif tipe Depresi.
Aksis II : Tidak ditemukan adanya gangguan kepribadian dan retardasi
mental
Aksis III : Tidak ditemukan adanya gangguan pada kondisi medik
Aksis IV : Faktor ekonomi
Aksis V : Skala GAF 60-51.
VI. PROGNOSIS
2. Kesimpulan Prognosis
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : dubia ad malam
Quo ad sanationam : dubia ad malam
VIII. PENATALAKSANAAN
1. BIO
- Psikofarmaka :
R/ Haloperidol tab 5 mg no. X
S1 dd tab 1 (malam hari)
R/ THF tab 2 mg no. X
S2 dd tab 1 ( pagi dan malam)
R/ Clozapin tab 25 mg no. X
S1 dd tab 1 (malam hari)
2. PSIKO
- Non-Psikofarmaka
Suportif
Memberikan dukungan kepada pasien untuk dapat membantu pasien
dalam memahami dan menghadapi penyakitnya. Memberi penjelasan dan
pengertian mengenai penyakitnya, manfaat pengobatan, cara pengobatan,
efek samping yang mungkin timbul selama pengobatan, serta motivasi
pasien supaya minum obat secara teratur.
Memberikan kepercayaan bahwa gejala-gejala akan berkurang dengan
minum obat yang teratur.
Bantu pasien untuk mengenali pikiran-pikiran dan mengatasi dengan cara
mengalihkan pikiran tersebut dengan aktivitas.
Mengajarkan pasien terapi relaksasi saat marah ataupun akan marah
sehingga dapat mengontrol amarah atau menyampaikan dengan cara yang
lebih halus.
Berbagi cerita dengan orang yang dipercaya jika ada masalah.
Religius
Bimbingan keagamaan agar pasien selalu menjalankan ibadah sesuai
ajaran agama yang dianutnya, yaitu menjalankan sholat lima waktu,
mengaji, berzikir, dan berdoa kepada Allah SWT.
Sosial