Abstrak
Diabetes melitus merupakan penyakit yang tidak bisa disembuhkan, tetapi keadaan
hiperglikemianya dapat diperbaiki dengan pengobatan yang teratur dan terus-menerus, sehingga
metabolisme karbohidrat penderita menjadi normal. Pengobatan yang mahal membuat orang
mulai tertarik dengan pengobatan herbal. Salah satunya yaitu dengan biji mohani yang dipercaya
dapat menurunkan kdar gula darah dalam darah. Sehingga dilakukan penelitian untuk menjawab
hipotesis mengenai adanya efektifitas dari ekstrak biji mahoni tersebut dengan menggunakan
desain penelitian eksperimental dengan analisa data yang digunakan yaitu analisa bivariate serta
melakukan inform consent dan membuat kajian etik untuk melakukan penelitian ini krn
menggunakan manusia sebagai bahan penelitian.
Kata kunci : diabeter mellitus tipe 2, efektifitas ekstrak biji mahoni, glukosa darah
Abstract
Diabetes mellitus is an incurable disease, but its hyperglycemic condition can be
improved by regular and ongoing treatment, so that the patient's carbohydrate metabolism
becomes normal. Expensive treatment makes people start to be interested in herbal medicine.
One of them is by mohani seeds which are believed to reduce blood sugar levels in blood. So the
research was conducted to answer the hypothesis about the effectiveness of the mahogany seed
extract by using an experimental research design with data analysis used is bivariate analysis as
well as conducting informed consent and making ethical studies to conduct this research because
of using humans as research material.
Keywords: type 2 diabetes mellitus, effectiveness of mahogany seed extract, blood glucose
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
Diabetes melitus merupakan penyakit yang tidak bisa disembuhkan, tetapi keadaan
hiperglikemianya dapat diperbaiki dengan pengobatan yang teratur dan terus-menerus,
sehingga metabolisme karbohidrat penderita menjadi normal. Penatalaksanaan DM yang
masih cukup mahal dengan beberapa efek samping obat hipoglikemik oral, membuat
tanaman herbal mulai menarik perhatian.7 Obat-obatan herbal memiliki beberapa
keuntungan seperti lebih sedikit efek samping, toleransi yang baik pada pasien, dan relatif
lebih murah diterima karena sejarah panjang digunakan. Mahoni merupakan salah satu
tumbuhan yang digunakan masyarakat untuk pengobatan diabetes melitus. Tujuan dari
penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektivitas zat-zat yang terkandung dalam biji
mahoni sebagai pengobatan terhadap diabetes melitus.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gejala klasik diabetes adalah rasa haus yang berlebihan, sering kencing
terutama malam hari dan berat badan yang turun dengan cepat. Disamping itu
kadang-kadang ada keluhan lemah, kesemutan pada jari tangan dan kaki, cepat
lapar, gatal-gatal, penglihatan jadi kabur, gairah seks menurun, luka sukar
sembuh dan pada ibu-ibu sering melahirkan bayi dengan berat badan diatas 4
kg (Anonim, 2000). Diabetes dapat pula bermanifestasi sebagai satu atau lebih
penyulit yang bertalian. Diabetes mellitus terutama NIDDM (Non Insulin
Dependent Diabetes Mellitus), bisa tanpa gejala, sehingga sering didiagnosis
berdasarkan ketidaknormalan hasil pemeriksaan darah rutin atau uji glukosa
dalam urin
4
2.3 Klasifikasi Diabetes Melitus
5
2.4 Penatalaksanaan Diabetes Melitus8
1) Terapi nonfarmakologis
Terapi gizi medis merupakan salah satu terapi non farmakologi yang
sangat direkomendasikan bagi penyandang diabetes. Terapi gizi medis ini
pada prinsipnya adalah melakukan pengaturan pola makan yang didasarkan
pada status gizi diabetes dan melakukan modifikasi diet berdasarkan
kebutuhan individual. Adapun tujuan dari terapi gizi medis ini adalah untuk
mencapai dan mempertahankan :
6
3. Thiazolidindion
Golongan obat ini bekerja dengan cara meningkatkan sensitivitas insulin di
otot, hepar, dan jaringan lemak secara tidak langsung dengan mengaktivitasi
PPAR-γ. PPAR-γ merupakan faktor penting dalam transkripsi inti pada
diferensi sel lemak dan metabolisme asam lemak. Contoh golongan ini adalah
pioglitazon dan rosiglitazon.
4. α-Glukosidase Inhibitors
Golongan ini bekerja dengan cara mencegah pemecahan sukrosa dan
karbohidrat oleh enzim α glukosidase di usus halus sehingga waktu absorpsi
karbohidrat lebih lama. Contoh golongan ini adalah akarbose.
Salah satu senyawa yang terdapat dalam ekstrak biji mahoni yang banyak
bertindak sebagai antioksidan adalah flavonoid.21 Aktivitas antioksidan tersebut
memungkinkan flavonoid untuk menangkap atau menetralkan radikal bebas (seperti
ROS atau RNS) terkait dengan gugus OH fenolik sehingga dapat memperbaiki
keadaan jaringan yang rusak dengan kata lain proses inflamasi dapat terhambat.22
Aksi flavonoid pada diabetes melitus yaitu dapat menghindari absorbsi glukosa atau
memperbaiki toleransi glukosa. Flavonoid juga dapat menstimulasi pengambilan
glukosa pada jaringan perifer, mengatur aktivitas dan ekspresi enzim yang terlibat
7
dalam jalur metabolisme karbohidrat, serta dapat bertindak menyerupai insulin
(insulinomimetik) dengan cara mempengaruhi mekanisme insulin signaling.9
Ekstrak biji
mahoni Diabetes mellitus
Populasi Sampel
Alokasi random
Ekstrak
Placebo
8
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Berdasarkan ada tidaknya perlakuan dari sebuah studi penelitian maka dari kasus
mengenai keinginan peneliti untuk uji coba ekstrak biji mahono terhadap efektivitas
menurunkan kadar gula darah maka digunakan penelitian intervensi, yaitu penelitian
eksperimental, pada penelitian eksperimental ini akan dilakukan uji klinis. Uji klinis
seringkali dilakukan untuk membandingkan efek satu jenis pengobatan dengan
pengobatan lainnya.
Dari desain eksperimental, jenis yang paling sering digunakan adalah desain
paralel, yaitu dengan membuat 2 kelompok; satu kelompok memperoleh pengobatan
baru (kelompok eksperimental, kelompok perlakuan, kelompok terapi), sedangkan
kelompok lain menerima palsebo atau terapi standar, disebut kelompok terapi.
Kemudian terhadap subyek yang memenuhi kriteria penelitian di lakukan randomisasi.
9
3. α: tingkat kemaknaan (ditetapkan)
4. Zβ: Power (ditetapkan)
3.3.3 Randomisasi
Kriteria inklusi merupakan syarat umum yang harus dipenuhi oleh peserta
agar dapat disertakan kedalam penelitian. Kriteria inklusi untuk uji klinis efek
ekstrak biji mahoni dalam menurunkan gula darah adalah pasien usia ≥40 tahun
yang memiliki kadar gula darah ≥126mg/dl, GDS ≥200mg/dl
10
diteliti dan masalah etika. Contoh kriteria eksklusi untuk uji efek ekstrak biji
mahoni terhadap gula darah adalah pasien berusia ≤ 40 tahun dengan kadar gula
darah ≥126mg/dl, GDS ≥200mg/dl
Setelah didapat nilai X2 kemudian kita hitung df degree of freedom ([jumlah baris-
1] x [jumlah kolom-1]) dan cocokkan hasil X2 yang kita dapat ke tabel chi-square
untuk menentukan apakah H0 diterima atau ditolak (gambar 1).
11
Gambar 1. Tabel chi-square
Selain chi-square, metode analisis data yang dapat digunakan untuk uji efek ekstrak
biji mahoni terhadap kadar gula darah adalah t-test untuk kelompok independen. Uji t
digunakan untuk menganalisis data dengan variable bebas nominal (pemberian obat)
dengan variable terikat berskala numerik (kadak gula darah). Pada t-test independen cara
pemilihan subyek pada kelompok yang satu tidak tergantung kepada karakteristik
subyek kelompok lain.
12
DAFTAR PUSTAKA
1. World Health Organisation. Diabetes mellitus : report of a WHO study group. Geneva: World
Health Organisation; 2006. S5-36.
2. John MF, Adam. Klasifikasi dan kriteria diagnosis diabetes melitus yang baru. Cermin Dunia
Kedokteran. 2006; 127:37-40.
3. Center for Disease Control; 2014 [diaskes tanggal 20 Maret 2016]. Tersedia dari:
http://www.cdc.gov/diabetes/data/statist ics/2014StatisticsReport.html
6. Price SA, Wilson LM. Patofisiologi: konsep klinis proses-proses penyakit. Edisi 6. Volume
2. Jakarta: EGC; 2005.
7. Rao MU, Sreenivasulu M, Chengaiah B, Reddy KJ, Chetty CM. Herbal medicines for diabetes
mellitus: a review. International Journal of Pharm Tech Research. 2010; 4(3):1883-92.
8. Totok Turdiyanto. 2013. Tri Rahayu Ningsih., editors. Farmakologi untuk SMK Farmasi.
Jakarta: EGC, 2013.
9. Dyah WS. 2016. Majority. Efektifitas biji mahoni (swietania mahogani) sebagai pengobatan
diabetes mellitus. Vol 5(3).
10. Lapau B. Metode penelitian kesehatan: Metode ilmiah penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi.
Jakarta: Yayasan pustaka obor indonesia. 2013
13