1
Klien mengatakan kadang- 5. Klien dapat menggunakan halusinasi mengontrol halusianasi
kadang mendengar suara-suara obat yang benar. 8. Mengajarkan klien dengan cara menghardik
orang berbisik ditelinganya menghardik halusinasi dan bercakap-cakap dengan
dengan suara yang tidak jelas. Tindakan Keperawatan: 9. Melatih klien mengontrol ibunya
Klien tidak bisa tidur. Istri 1. Bina hubungan saling halusinasi dengan minum 6. Klien mengatakan minum
klien mengatakan klien lebih percaya obat obat secara teratur
banyak diam saat dirumah, istri 2. Identifikasi jenis halusinasi 7. Klien mengatakan setelah
klien selalu mengajak klien 3. Identifikasi isi halusinasi minum obat merasa tenang
berbicara. 4. Identifikasi waktu 8. Klien mengatakan senang
halusinasi setelah mengobrol
Hasil Observasi : 5. Identifikasi frekuensi O:
Kontak mata kurang, Klien halusinasi 1. Klien tampak kooperatif
lebih banyak menunduk saat 6. Identifikasi situasi 2. Suara klien pelan
diajak berbicara. klien lebih halusinasi yang 3. Kontak mata kurang
banyak diam dan duduk menimbulkan halusinasi 4. Klien lebih banyak
menyendiri, Klien mau diajak 7. Identifikasi respon klien menunduk saat diajak
bicara,penampilan rapi dan terhadap halusinasi berbicara
bersih, saat diajak berbicara halusinasi 5. Klien dapat mempraktekan
klien cukup kooperatif. 8. Ajarkan klien menghardik cara mengontrol halusinasi
TTV : halusinasi dengan cara menghardik
Td : 96/58 Mmhg, N: 95x/m, S 9. Latih klien mengontrol dan bercakap-cakap dengan
2
:36c, Rr: 19x/m halusinasi dengan minum orang lain.
BB : 66,7 kg TB : 156cm obat A:
1. Klien dapat membina
Masalah Keperawatan : hubungan saling percaya
1. GSP: Halusinasi 2. Klien dapat mengenal
2. Isolasi Sosial halusinansinya.
3. Klien dapat mengontrol
Diagnosis Keperawatan : halusinasinya.
GSP: Halusinasi Pendengaran 4. Klien dapat dukungan
keluarga dalam
mengontrol halusinasinya.
5. Klien dapat menggunakan
obat yang benar.
P:
Anjurkan klien untuk kontrol
dan minum obat secara teratur.