Anda di halaman 1dari 2

The Americans Diabetes Association’s (ADA’s) menyatakan bahwa prevalensi dua kali

lipat kejadian depresi pada pasien diabetes dibandingkan dengan orang-orang tanpa diabetes.
Diabetes dan depresi merupakan permasalahan kesehatan dengan prevalensi tinggi yang memiliki
keterkaitan. Pasien diabetes melitus memerlukan dukungan psikologis sepanjang hidup mereka
dari waktu mereka terdiagnosis mengalami Diabetes Melitus. Ketaatan pasien dalam mengikuti
terapi sangat penting, karena akan menyebabkan peningkatan komplikasi terkait diabetes dalam
kualitas hidup dan system perawatan kesehatan. (Chew, Ghazali, & Fernandez, 2014)

Tujuh belas studi penelitian yang telah dilakukan untuk menunjukkan bahwa intervensi
psikososial khususnya cognitive behavioral therapy dan supportive therapy pada pangobatan
depresi pada pasien-pasien yang mengalami Diabetes Melitus tipe 2 terbukti menurunkan tingkat
depresi dan meningkatkan kontrol gula darah. (Kinder, et al., 2016)

Terapi psikologis merupakan pilihan pengobatan untuk depresi dan tidak mengganggu
pemberian terapi pengobatan, tidak memiliki efek samping fisik dan lebih disukai oleh pasien
dibandingkan dengan obat antidepresi. Terapi psikologis yang sering digunakan untuk intervensi
psikoterapeutik dalam mengatasi depresi yaitu terapi perilaku kognitif (CBT), yaitu terapi yang
memusatkan perhatian pada aktivasi perilaku dan mengubah pemikiran-pemikiran negatif pasien
yang mengalami Diabetes Melitus. Sedangkan supportive therapy merupakan terapi yang
berfungsi meningkatkan kepercayaan diri dari individu yang mengalami diabetes melitus serta
keterampilan adaptif yaitu kematangan diri dan social seseorang dalam melakukan kegiatan umum
sehari-hari sesuai dengan usia dan berkaitan engan budaya kelompoknya (Wang, Chen, Zhao, &
Xia, 2017)

Penelitian terbaru mengenai terapi perilaku negative mengenai efektivitas Terapi perilaku
kognitif untuk pasien yang mengalami depresi dengan keragaman jenis penyakit somatic
(termasuk diabetes), ditemukan bahwa terapi perilaku kognitif secara signifikan mengurangi gejala
depresif berat. (Petrak, Hautzinger, Plack, Muller, & Ruckes, 2013)

Metode / Design

Penelitian ini menggunakan design penelitian eksperimental Randomized Controlled Trial (RCT)
untuk mengevaluasi efek dari perbandingan antara Supportive therapy dan Cognitive Behavioral
Therapy pada penurunan tingkat depresi pasien diabetes mellitus tipe 2. Para peserta akan
dialokasikan secara acak ke dalam salah satu dari 2 kelompok ( Supportive Therapy dan Cognitive
Behavioral Therapy) dan satu grup control ( diberikan pengobatan Diabetes Melitus tipe 2)

Anda mungkin juga menyukai