Anda di halaman 1dari 4

VENTRICULAR TACHYCARDIA (VT)

Definisi

Ventrikel takikardi (VT) adalah terdapat tiga atau lebih premature ventricular contraction (PVC)

atau ventricular extrasystoles (VES) dengan laju lebih dari 120 kali permenit (Sudoyo, A.W. et al,

2009).

Ventrikel takikardi (VT) adalah disritmia jantung yang diakibatkan oleh peningkatan iritabilitas

miokard (Muttaqin, A. 2012).

Ventrikel takikardi (VT) adalah denyut jantung cepat yang dimulai di ruang jantung bagian bawah

(ventrikel). Konduksi listrik ventrikel berlangsung abnormal sehingga mengganggu sinyal listrik

yang datang dari nodus sinoatrial, alat pacu jantung alami sehingga tidak memungkinkan cukup

waktu bagi jantung untuk terisi sebelum berkontraksi, sehingga aliran darah ke seluruh tubuh

terganggu. Takikardia ventrikel biasanya berhubungan dengan masalah jantung termasuk penyakit

arteri koroner, kardiomiopati, prolaps katup mitral, kelainan katup jantung, dan penyakit lain

seperti sarkoidosis (Kamus Kesehatan).

Tatalaksana pada Keadaan Akut


Bila keadaan hemodinamik stabil, terminasi VT dilakukan dengan pemberian
obat-obatan secara intravena seperti amiodaron, lidokaine,dan prokainamid. Dua obat
yang pertama tersedia di Indonesia. Amiodaron dan prokainamid lebih unggul
dibanding lidokain.
Amiodaron dapat diberikan dengan dosis pembebanan (loading dose)
15mg/menit diberikan dalam 10 menit dan diikuti dengan infus kontinu 1mg/menit
selama 6 jam, dan dosis pemeliharaan 0.5 mg/menit dalam 18 jam berikutnya. Bila
gagal dengan obat, dilakukan kardioversi elektrik yang dapat dimulai denga energi
rendah (10 joule dan 50 joule).
Dalam tatalaksana akut perlu dicari faktor penyebab yang dikorekasi seperti
iskemia, gangguan elektrolit, hipotensi dan asidosis. Bila keadaan hemodinamik tidak
stabil (hipotensi,syok, angina,gagal jantung dan gejala hipoperfusi otak) maka pilihan
pertama adalah kardioversi elektrik.

Pulseless Electrical Activity


Aktivitas Listrik Tanpa Denyut (Pulseless Electrical Activity/PEA) adalah suatu keadaan dimana
masih terdapat aktivitas listrik jantung, tanpa disertai respon mekanik jantung berkontraksi untuk
menghasilkan denyut yang teraba atau tekanan darah yang terukur.

Hal ini ditandai dengan adanya gambaran aktivitas listrik pada monitor EKG, tetapi pasien tidak
sadar, tidak bernafas, dan tidak ditemukan denyut nadi pada perabaan arteri karotis. Pada keadaan
ini ventrikel masih berkontraksi tetapi tidak cukup kuat menimbulkan pulsasi yang dapat diraba.

Diagnosis Pulseless Electrical Activity


Diagnosis PEA ditegakkan dengan
pemeriksaan klinis yang khas. Pada pasien PEA sering ditemukan adanya penurunan kesadaran
tiba-tiba, henti nafas dan tidak ada denyut nadi.

Tatalaksana Pulseless Electrical Activity


PEA adalah keadaan gawat darurat yang tidak memerlukan anamnesis dan pemeriksaan fisik
lengkap. Penanganan PEA harus cepat dengan protokol resusitasi kardiopulmonal yang baku
meliputi RJP efektif pemberian obat-obatan berupa epinefrin dan vasopressin serta identifikasi dan
penanganan penyebab.

Segera lakukan RJP sebanyak 5 siklus. RJP (30 kompresi dada: 2 ventilasi) dilakukan jika pada
pasien belum terpasang advanced airway (ETT). Jika pada pasien telah terpasang advanced
airway, berikan ventilasi 8-10 kali/menit sambil dilakukan kompresi dada 100 kali/menit.
Pertimbangkan pemberian obat-obatan selama RJP. Berikan epinefrin 1 mg IV setiap 3-5 menit
atau vasopressin 40 U IV (untuk menggantikan dosis pertama dan kedua epinefrin).

Setelah 5 siklus RJP, cek kembali irama jantung. Tatalaksana selanjutnya sesuai dengan temuan
(Lihat Algoritma penatalaksanaan PEA).

Tatalaksana Asystole
Asistol adalah suatu keadaan dimana tidak terdapat aktivitas listrik dan aktivitas mekanik dari
jantung (tidak terdapat frekuensi ventrikel atau iramanya, tidak ada denyut, dan tidak ada curah
jantung).
Asistol dapat terjadi primer atau sekunder akibat abnormalitas konduksi jantung, hipoksia jaringan
tahap lanjut dan asidosis metabolik, jarang akibat stimulasi vagal.

Diagnosis Asystole
Diagnosis asystole ditegakkan
dengan pemeriksaan klinis dan
gambaran EKG yang khas. Pada
pasien asystole sering ditemukan adanya penurunan kesadaran tiba-tiba, henti nafas, dan tidak ada
denyut nadi

Gambaran EKG menunjukkan irama: tidak terlihat adanya aktivitas ventrikel atau < 6
kompleks/menit. Gelomng R tidak dapat ditetapkan, terkadang terlihat gelombang P, tetapi
berdasarkan definisi gelombang R harus tidak tampak, kompleks QRS: tidak terlihat adanya
defleksi yang konsisten

dengan suatu kompleks QRS.

Gambar EKG Asistol: tidak ada aktivitas listrik jantung (terlihat hanya berupa garis datar)

Tatalaksana Asystole
Asistol adalah keadaan gawat darurat di mana anamnesis dan pemeriksaan fisik tidak perlu
lengkap. Penanganan asistole harus cepat dengan protokol resusitasi kardiopulmonal yang baku
meliputi RJP segera, pemberian obat-obatan berupa epinefrin dan vasopressin (Lihat Algoritme
penatalaksanaan Asistol).

RJP dilakukan sebanyak 5 siklus, sambil pertimbangkan pemberian obat-obatan. Setelah 5 siklus
RJP, cek kembali irama jantung

Anda mungkin juga menyukai