Anda di halaman 1dari 20

PENGARUH ETIKA DAN PENGALAMAN AUDITOR

TERHADAP KUALITAS AUDIT


(Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik yang Terdapat
di Kota Bandung)

USULAN PENELITIAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Tugas


Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pada Jurusan Akuntansi

Disusun oleh :
Riri Mardiana
NIM : 5211161031

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2019
USULAN PENELITIAN

PENGARUH ETIKA DAN PENGALAMAN AUDITOR


TERHADAP KUALITAS AUDIT
(Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik yang Terdapat
di Kota Bandung)

I. LATAR BELAKANG PENELITIAN

Laporan keuangan adalah bentuk pertanggungjawaban


manajemen yang dapat memberikan informasi yang berguna
bagi para pengguna untuk pengambilan keputusan. Oleh karena
itu, laporan keuangan yang disajikan harus relevan dan dapat
diandalkan. Para pemakai informasi menggunakan jasa auditor
eksternal untuk mengukur karakteristik yang dibutuhkan dan
memberikan jaminan bahwa laporan keuangan yang dibuat oleh
manajemen relevan dan dapat diandalkan sehingga dapat
meningkatkan kepercayaan semua pihak yang berkepentingan.
Profesi akuntan publik adalah profesi yang bertanggung
jawab untuk menaikkan tingkat keandalan laporan keuangan.
Salah satu jasa akuntan publik adalah memberikan informasi
yang akurat dan dapat dipercaya mengenai apakah laporan
keuangan yang disajikan oleh klien sudah dinilai wajar atau
tidak dimana informasi ini digunakan untuk pengambilan
keputusan bagi para pengguna baik pagi pihak internal maupun
pihak eksternal perusahaan, oleh karena itu auditor harus
menghasilkan audit yang berkualitas sehingga dapat
meningkatkan kepercayaan masyarakat . Banyaknya kasus
perusahaan yang “jatuh” kegagalan bisnis yang dikaitkan
dengan kegagalan auditor, hal ini mengancam kredibilitas
laporan keuangan. Berkualitas atau tidaknya pekerjaan auditor
akan mempengaruhi kesimpulan akhir auditor dan secara tidak
langsung akan mempengaruhi tepat atau tidaknya keputusan
yang akan diambil oleh pihak luar perusahaan. Sehingga auditor
dituntut rasa kebertanggungjawaban (akuntabilitas) dalam
setiap melaksanankan pekerjaannya dan memiliki sikap
professional.
Menurut De Angelo, 1981 dalam Abdul Halim (2014)
Quality is probability combination of competent auditors to
found violations in client's accounting system and to report
their findings independently dan indikator yang digunakan
untuk mengukur kualitas audit menurut Ririn Choiriyah
(2012:8) dalam Ihsan Kamil (2018):
1. Melaporkan semua kesalahan klien.
2. Pemahaman terhadap sistem informasi akuntansi klien.
3. Komitmen yang kuat dalam menyelesaikan kualitas
audit
4. Berpedoman pada prinsip auditing dan prinsip
akuntansi dalam melakukan pekerjaan lapangan.
5. Tidak begitu saja percaya terhadap pernyataan klien
6. Sikap hati-hati dalam pengambilan keputusan
Menurut (Anni, 2004) dalam Andreani Hanjani, Mengingat
peranan auditor sangat dibutuhkan oleh kalangan di dunia
usaha, maka auditor mempunyai kewajiban untuk menjaga
standar perilaku etis mereka terhadap organisasi dimana mereka
bekerja, profesi mereka masyarakat dan diri mereka sendiri.
Dimana perilaku seorang auditor harus sesuai dengan Kode Etik
Akuntan Publik. Menurut Sukrisno (2014:69) Kode Etik
Akuntan Publik adalah pedoman bagi para anggota Institut
Akuntan Publik Indonesia untuk bertugas secara bertanggung
jawab dan objekif. Seorang auditor harus memiliki sikap netral
dan tidak bias serta menghindari konflik kepentingan dalam
merencanakan, melaksanakan dan melaporkan pekerjaan yang
dilakukan. Dalam SPAP diatur bagaimana seorang auditor
harus menaati ketentuan etika profesi yang berlaku hal ini
dilakukan untuk menunjang kualitas audit yang dihasilkan
Menurut (Mulyadi, 2002:25) dalam Ihsan Kamil (2018),
Selain etika auditor terdapat faktor lain yang dapat berpengaruh
terhadap kualitas audit adalah pengalaman auditor, saat
seseorang memasuki karir sebagai akuntan publik, ia harus
lebih dulu mencari pengalaman profesi di bawah pengawasan
akuntan senior yang lebih berpengalaman. Pengalaman auditor
tercermin dari lamanya bekerja auditor dan banyaknya
pemeriksaan yang telah dilakukan. Adanya pengalaman kerja
yang baik seorang auditor akan memiliki keahlian audit dalam
mendeteksi masalah yang diperiksanya. Pengalaman kerja juga
sangat berperan penting dalam meningkatkan keahlian sebagai
perluasan dari pendidikan formal yang telah diperoleh auditor.
Beberapa fenomena mengenai audit keuangan yang terjadi
belakangan ini seperti yang terjadi pada PT Sunprima
Nusantara Pembiayaan (SNP) Finance. Badan Reserse Kriminal
Markas Besar Kepolisian RI menindaklanjuti laporan PT Bank
Panin Tbk atas dugaan jaminan piutang fiktif SNP dan
menetapkan lima pimpinan SNP sebagai tersangka. Laporan
keuangan hasil audit dari akuntan pubik itu yang kemudian
dijadikan dasar bagi SNP untuk meraup kredit dari bank lain.
Berdasarkan keterangan resmi Pusat Pembinaan Profesi
Keuangan (PPPK) Kementerian Keuangan telah melakukan
analisis pokok permasalahan. Lembaga itu kemudian
menyimpulkan bahwa terdapat indikasi pelanggaran terhadap
standar profesi dalam audit yang dilakukan para akuntan publik
dalam pelaksanaan audit umum atas laporan keuangan SNP
Finance selama tahun buku 2012-2016. Hasil pemeriksaan
menyimpulkan bahwa akuntan publik Marlinna dan Merliyana
Syamsul belum sepenuhnya mematuhi Standar Audit-Standar
Profesional Akuntan Publik dalam pelaksanaan audit umum
atas laporan keuangan SNP Finance (Tempo.co)
Fenomena lainnya yang terjadi pada Phar Mor Inc
perusahaan ini melakukan fraud dimana top manajemen Phar
Mor membuat 2 laporan ganda. Satu laporan inventory,
sedangkan laporan lain adalah laporan bulanan keuangan
(monthly financial report). Satu set laporan inventory berisi
laporan inventory yang benar (true report), sedangkan satu set
laporan lainnya berisi informasi tentang inventory yang di
adjustment dan ditujukan untuk auditor use only Dalam
mempersiapkan laporan-laporan tersebut, manajemen Phar Mor
sengaja merekrut staf dari Kantor Akuntan Publik (KAP)
Cooper & Lybrand. Staf-staf tersebut yang kemudian
dipromosikan menjadi Vice President bidang financial dan
kontroler, yang dikemudian hari ternyata terbukti turut terlibat
aktif dalam fraud tersebut dari kasus tersebut dijelaskan bahwa
terdapat kecurangan yang dilakukan oleh Phar Mor secara
sengaja untuk mendapatkan keuntungan financial dan
keterlibatan auditor dalam menutupi fraudtersebut. Auditor
tersebut secara langsung telah melanggar kode etik sebagai
auditor (Kompasiana.com)
Dari adanya beberapa fenomena tersebut menyebabkan
menurunnya kepercayaan publik yang mengharuskan setiap
profesi termasuk auditor meningkatkan hasil kualitasnya
menjadi lebih tinggi, karena semakin tinggi kualitas yang
dimiliki seorang auditor maka semakin tinggi pula kepercayaan
klien terhadap auditor. Selain itu, terkait kasus-kasus kegagalan
audit memunculkan pertanyaan bagaimana pengaruh etika dan
pengalaman auditor terhadap kualitas audit. Kualitas audit
sangat penting karena dengan kualitas audit yang tinggi maka
akan dihasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya sebagai
dasar pengambilan keputusan oleh pihak berkepentingan.
Berdasarkan fenomena kualitas audit yang telah
diungkapkan, terdapat beberapa penelitian terdahulu yang
berhubungan dengan penelitian yang dilakukan mengenai
kualias audit dan berikut tabel ringkasan penelitian terdahulu :
Tabel 1.1
Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Hasil Penelitian
1 Bella Dwi Pengaruh Menyimpulkan
Sulistiarini Kompetensi, Etika bahwa etika dan
2017 Dan Independensi, independensi
Serta Fee Audit berpengaruh
Terhadap Kualitas positif terhadap
Audit kualitas Audit
2 Andreani Pengaruh Etika Menyimpulkan
Hanjani, Auditor, bahwa etika
Rahardja Pengalaman auditor dan
2014 Auditor, Fee Audit, pengalaman
Dan Motivasi auditor memiliki
Auditor Terhadap pengaruh positif
Kualitas Audit yang signifikan
(Studi Pada Auditor terhadap kualitas
KAP Di Semarang) audit.
3 Ihsan Pengaruh Etika Etika auditor dan
Kamil, dkk Auditor, Pengalaman
2018 Pengalaman auditor
Auditor dan Audit berpengaruh
Fee terhadap positif terhadap
Kualitas Audit kualitas audit
Studi Empiris pada pada study
Kantor Akuntan empiris Kantor
Publik (KAP) di Akuntan Publik di
Kota Bandung Kota Bandung,
4 Irwanti Pengaruh Menyimpulkan
Bunga
Kompetensi, bahwa etika dan
Nurjanah
2016 Independensi, pengalaman
Etika, Pengalaman auditor memiliki
Auditor, Skeptisme pengaruh positif
Profesional auditor, dan signifikan
Objektifitas Dan terhadap kualitas
Integritas Terhadap audit
Kualitas Audit
(Studi Pada Kantor
Akuntan Publik Di
Kota Semarang)
5 Astro The Effect of Conclude that
Yudha, Competence, experience does
dkk 2019 Experience, not have a
Independence, Due significant effect
Professional Care, on audit quality.
And Auditor
Integrity On Audit
Qualitiy With
Auditor Ethics As
Moderating
variable

Berdasarkan tabel 1.1 diuraikan penelitian terdahulu


menunjukkan bahwa etika dan pengalaman auditor berpengaruh
terhadap kualitas audit. Irwanti (2016) dalam penilitiannya
menyatakan bahwa variabel etika auditor dan pengalaman
auditor mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
kualitas audit. Ihsan Kamil (2018) menyebutkan bahwa etika
dan pengalaman auditor berpengaruh positif terhadap kualitas
audit. Dari hasil penelitian dan fenomena yang telah
diungkapkan maka peneliti merasa penting untuk melakukan
penelitian mengenai: “PENGARUH ETIKA DAN
PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS
AUDIT. (Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik yang
Terdapat di Kota Bandung)”
II. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengaruh etika auditor terhadap kualitas audit.
2. Apa pengaruh pengalaman auditor terhadap kualitas
audit.
3. Apa pengaruh etika dan pengalaman auditor terhadap
kualitas audit.

III. MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN


1. Untuk mengetahui pengaruh etika auditor terhadap
kualitas audit.
2. Untuk mengetahui pengaruh pengalaman auditor
terhadap kualitas audit.
3. Untuk mengetahui pengaruh etika dan pengalaman
auditor terhadap kualitas audit.

IV. KEGUNAAN
Denagn adanya penelitian ini diharapkan dapat
memberikan masukan bagi pihak pihak berikut ini :
1. Bagi Penulis
Untuk menambah wawasan baru bagi penulis mengenai
pengaruh etika dan pengalaman auditor terhadap
kualitas audit.
2. Bagi Perguruan Tinggi
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan
referensi bagi pihak perguruan tinggi yang akan
berguna bagi penelitian selanjutnya oleh mahasiswa
maupun referensi lain bagi pihak yang memerlukan.
3. Bagi Pihak Lain
Sebagai referensi dan tambahan ilmu pengetahuan
mengenai bagaimana pengaruh etika dan pengalaman
auditor terhadap kualitas audit
4. Bagi Akuntan Publik
Sebagai bahan masukkan bagi akuntan publik serta
memberikan referensi dan pengetahuan pengaruh etika
dan pengalaman auditor terhadap kualitas audit

V. Kerangka Pemikiran
Menurut Fritz Heider (1958) pencetus teori atribusi,
teori atribusi merupakan teori yang menjelaskan tentang
perilaku seseorang. Teori atribusi menjelaskan tentang
pemahaman akan reaksi seseorang terhadap peristiwa disekitar
mereka, dengan mengetahui alasan-alasan mereka atas kejadian
yang dialami. Teori atribusi menjelaskan bahwa terdapat
perilaku yang berhubungan dengan sikap dan karakteristik
individu, maka dapat dikatakan bahwa hanya melihat
perilakunya akan dapat diketahui sikap atau karakteristik orang
tersebut serta dapat juga memprediksi perilaku seseorang dalam
menghadapi situasi tertentu
Fritz Heider juga menyatakan bahwa kekuatan internal
(atribut personal seperti kemampuan, usaha dan kelelahan) dan
kekuatan eksternal (atribut lingkungan seperti aturan dan cuaca)
itu bersama-sama menentukan perilaku manusia. Dia
menekankan bahwa merasakan secara tidak langsung adalah
determinan paling penting untuk perilaku. Atribut internal
maupun eksternal telah dinyatakan dapat mempengaruhi
terhadap evaluasi kinerja individu, misalnya dalam menentukan
bagaimana cara atasan memperlakukan bawahannya, dan
mempengaruhi sikap dan kepuasan individu terhadap kerja.
Orang akan berbeda perilakunya jika mereka lebih merasakan
atribut internalnya daripada atribut eksternalnya.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori atribusi


karena peniliti akan melakukan studi empiris untuk mengetahui
hal-hal apa saja yang dapat mempengaruhi auditor terhadap
kualitas audit

Pelaksanaan audit harus mengacu kepada Standar Audit dan


Kode Etik yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
standar audit. Akuntan publik yang memiliki kesadaran untuk
selalu berperilaku secara etis berarti memiliki komitmen untuk
menerapkan Kode Etik Profesi Akuntan Publik

Etika berasal dari bahasa yunani yaitu Ethos yang berarti


“Karakter”. Nama lainnya adalah moralitas ang berasal dari
bahasa latin yaitu kata mores yang berarti “kebiasaan”.
Moralitas berfokus pada perilaku manusia yang “benar” dan
“salah”.
Etika profesional dikeluarkan oleh organisasi profesi untuk
mengatur perilaku anggotanya dalam menjalankan profesinya
bagi masyarakat, etika profesional bagi praktik akuntan di
Indonesia disebut dengan istilah kode etik dan dikeluarkan oleh
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan secara khusus kode etik
akuntan publik diatur dalam SPAP atau Standar Profesional
Akuntan Publik ang dikeluarkan oleh Dewan Standar
Profesional Akuntan Publik Institut Akuntan Publik Indonesia
(DSPAP IAPI).

Ketentuan etika profesi yang berlaku menurut Standar


Profesional Akuntan Publik (SPAP) adalah bahwa setiap KAP
harus menetapkan kebijakan dan prosedur yang dirancang
untuk memberikan keyakinan memadai bahwa KAP dan
personelnya telah mematuhi ketentuan etika profesi yang
berlaku

Sedangkan pengertian etika menurut Arens et al, (2017:90)


menyatakan bahwa :

“Etika auditor dapat didefinisikan sebagai


serangkaian prinsip atau nilai moral dan setiap orang
memiliki rangkaian nilai seperti itu meskipun kita
memperhatikan atau tidak memperhatikannya”
Indikator dalam mengukur etika menurut Agoes
(2009:160) dalam ihsan kamil (2018) adalah sebagai berikut :

1. Tanggung jawab Pofesi


2. Integritas
3. Objektivitas

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa


etika profesi auditor merupakan nilai-nilai tingkah laku yang
harus dilaksanakan, dipatuhi dan dipegang teguh oleh setiap
individu dalam menjalankan tugasnya sebagai auditor.

Dalam Ihsan kamil (2018) menjelaskan bahwa Pengalaman


auditor merupakan proses pembelajaran dan pertambahan
potensi tingkah laku yang diperoleh dari pendidikan formal
maupun non formal. pengalaman auditor juga memberikan
dampak pada setiap keputusan yang diambil dalam pelaksanaan
tugasnya sehingga diharapkan keputusan yang diambil
merupakan keputusan yang tepat.

Dalam SK.Men.Keu.No.17/PMK.01/2008 tentang jasa


akuntan publik menyebutkan bahwa :

“seorang akuntan publik harus memiliki


pengalaman auditor praktik dibidang audit umum
laporan keuangan paling sedikit 1000 jam dalam 5
tahun terakhir dan paling sedikit 500 jam
diantaranya memimpin dan atau mensupervisi
perikatan audit umum yang disahkan oleh
pemimpin/pemimpin Rekan KAP.”
Berdasarkan dari uraian dia atas, Pengalaman auditor telah
dipandang sebagai suatu faktor penting dalam memprediksi
kinerja akuntan publik sehingga dapat memberi peluang besar
bagi seseorang auditor untuk melakukan pekerjaan yang lebih
baik

Menurut Ida Suraida dalam ihsan kamil (2018) dimensi


yang dapat dijadikan sebagai indikator dan pengalaman auditor
diantaranya adalah :

1. Lamanya Pengalaman Audit auditor


2. Banyaknya Penugasan

Auditor dalam melakukan pelaksanaan auditnya harus


menjaga kualitas auditnya agar bisa terus mendapat
kepercayaan dari masyarakat sebagai penyedia jasa yang dapat
memberikan informasi mengenai laporan keuangan.

Menurut Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)


menyatakan bahwa audit yang dilakukan oleh seorang auditor
dikatakan berkualitas jika memenuhi standar auditing dan
standar pengendalian mutu

Menurut De Angelo (1981) dalam ihsan kamil (2018)


menyatakan bahwa :

“Kualitas audit didefinisikan sebagai probabilitas


dimana seorang auditor menemukan dan
melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran
dalam sistem akuntansi kliennya.”
Menurut Ririn Choiriyah (2012:8) dalam ihsan kamil (2018).
Berikut ini merupakan indikator yang digunakan untuk
mengukur kualitas audit diantaranya :

1. Melaporkan semua kesalahan klien.


2. Pemahaman terhadap sistem informasi akuntansi klien.
3. Komitmen yang kuat dalam menyelesaikan kualitas
audit
4. Berpedoman pada prinsip auditing dan prinsip
akuntansi dalam melakukan pekerjaan lapangan.
5. Tidak begitu saja percaya terhadap pernyataan klien
6. Sikap hati-hati dalam pengambilan keputusan

Bella Dwi Sulistiarini (2017) menyimpulkan bahwa etika


berpengaruh positif terhadap kualitas audit yang dihasilkan
karena semakin tinggi tingkat etika profesional dan
independensi seorang auditor, maka semakin baik pula kualitas
audit yang dapat diberikan. Irwanti Bunga Nurjanah (2016)
menyatakan bahwa Variabel etika auditor mempunyai pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap kualitas audit.

Ihsan kamil (2018) menyatakan bahwa Pengalaman


auditor berpengaruh positif terhadap kualitas audit pada study
empiris Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung, maka auditor
yang memilki pengalaman yang lebih banyak dan masa
perikatan yang lama akan menghasilkan kualitas audit yang
baik. Irwanti Bunga Nurjanah (2016) menyimpulkan Variabel
pengalaman auditor mempunyai pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap kualitas audit

Adapun kerangka pemikiran yang digambarkan adalah


sebagai berikut :

Teori
Atribusi

Kekuatan Kekuatan
Internal Eksternal

Etika Pengalaman
Auditor Auditor

Kualitas
Audit

Etika Auditor, Pengalaman


Auditor berpengaruh terhadap
Kualitas Audit

Gambar 1.1
Kerangka Pemikiran
Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah
digambarkan sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

𝐇𝟏 : Terdapat pengaruh positif dan signifikan Etika Auditor


lllllllllllllterhadap Kualitas Audit.

𝐇𝟐 : Terdapat pengaruh positif dan signifikan Pengalaman

Kkkkkkauditor terhadap Kualitas Audit.


DAFTAR PUSTAKA

Agoes Sukrisno.,2014, Auditing, Edisi 5, Jakarta : Salemba


nbhghhvEmpat

Arens et al.,2017, Auditing & Jasa Assurance

Desy Dian Pratiwi .,Pentingnya etika auditor, dan pengalaman


hhghghhauditor terhadap kualitas auditor.
hhhhhhhhttps://www.kompasiana.com/desydianp97/5c25d513
jjjjjjjjjjjjjj6ddcae657417a2f9/pentingnya-etika-auditor-dan-
hhhhhhhpengalaman-auditor-terhadap-kualitas-audit, tanggal
jjjjjjjjjjjjjjakses 27 Februari 2019 pukul 10:25

Nafisah Nr., Profesionalisme auditor.


jjjjjjjjjjjjjjhttps://www.kompasiana.com/nrlr/5979bb810a628c11
kkkkkf 11761602/profesionalisme-auditor, tanggal akses 27
llllllllll Februari 2019 pukul 10:36

Caesar Akbar., Kasus SNP Finance, Kemenkeu Jatuhkan


jdjdjdjSanksi ke Deloitte Indonesia
hdhdhhttps://bisnis.tempo.co/read/1130928/kasus-snp-
ddddzfinance-kemenkeu-jatuhkan-sanksi-ke-deloitte-
jsjsjsjsindonesia, tanggal akses 24 April 2019 pukul 10:15
Dwi Sarjono., Kasus Kecurangan Audit Phar Mor Inc
mxmxmhttps://www.kompasiana.com/nlk/58b92ca234937373
fffflllllll10b31e88.html/kasus-kecurangan-audit-phar-mor-
ggggggg inc?page=all , tanggal akses 24 April 2019 pukul
kkkkkk 10:33

Abdul Halim, Et al., 2014, Effect of Competence and Auditor


000000 Independence on Audit Quality with Audit Time
hhhhhhBudget and Professional Commitment as a Moderation
00000 Variable. Vol 3. Iss. 6. Gajayana University Malang,
000000and Brawijaya University Malang. Indonesia.hal 64-65

Ihsan Kamil, Et al., 2018, Pengaruh Etika Auditor,


nnnnnnnPengalaman Auditor dan Audit Fee terhadap Kualitas
mmmmmAudit. Vol 4. No. 2. Universitas Islam Bandung.
Mmmm Indonesia. hal 783-785

Anda mungkin juga menyukai