Anda di halaman 1dari 2

SASARAN PENGOBATAN RINITIS ALERGI

1. Mengurangi gejala akibat paparan allergen, hiperreaktifitas nonspesifik dan inflamasi


2. Perbaikan kualitas hidup penderita sehingga dapat menjalankan aktifitas sehari-hari.
3. Meningkatkan kualitas hidup pasien
4. Mengurangi efek samping pengobatan
5. Edukasi penderita untuk meningkatkan ketaatan berobat dan kewaspadaan terhadap
penyakitnya. Termasuk dalam hal ini mengubah gaya hidup seperti pola makanan yang
bergizi, olahraga dan menghindari stress.

(Huriyati dan Al Hafiz, 2016).

STRATEGI TERAPI

1. Terapi non-farmakologi
Salah satu terapi alergi adalah pencegahan terhadap paparan allergen. Namun,
pencegahan alergi tidak mudah, apalagi jika allergen penyebabnya belum bisa dipastikan.
Rumah harus kerap dibersihkan, tidak boleh memelihara binatang, sebaiknya tidak
menggunakan bantal atau kasur kapuk (diganti dengan busa atau springbed) dan
sebaiknya tidak menggunakan karpet. Jika memungkinkan, perlu digunakan penyaring
udara berupa Air Conditioner (AC) atau High Efficiency Particulate Air (HEPA) filter.
Hindarkan berada dekat bunga-bunga pada musim penyerbukan, dan gunakan masker
pada saat berkebun

2. Terapi farmakologi
Tujuan terapi farmakologi untuk rinitis alergi adalah mencegah dan mengurangi atau
meminimalkan gejala. Obat-obat yang digunakan antara lain adalah: antihistamin,
dekongestan nasal, kortikosteroid nasal, antikolinergik dan golongan kromolin (Amanda,
2015).
3. Immunoterapi
Immunoterapi pada rhinitis alergi yaitu dengan terapi anti Ig E antibody yang
merupakan alternative dalam penatalaksanaan pasien dengan penyakit alergi. Imunoterapi
memberikan kemungkinan kesembuhan yang permanen, tetapi memerlukan waktu terapi
jangka lama sehingga memiliki keterbatasan hanya dapat diterapkan pada pasien tertentu,
pemberiannya harus dilakukan oleh dokter spesialis dan tidak dianjurkan pada pasien
multipel alergi

Amanda, B., 2015. Evaluasi Efektivitas Terapi Rinitis Alergi Di Instalasi Rwat Jalan RS
Panti Rapih Yogyakarta, Repository UGM, Universitas Gadjah Mada.

Huriyati, E., dan Al Hafiz, 2016. Diagnosis dan Penatalaksanaan Rinitis Alergi yang
Disertai Asma Bronkial, Bagian Telinga Hidung Tenggorok Bedah, Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas.

Widuri, A., 2015. Terapi Antibodi IgE pada Rinitis Alergi, Mutiara Medika, Vol. 9(1).

Anda mungkin juga menyukai