Anda di halaman 1dari 19

MENGGUNAKAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SESUAI DENGAN PENDEKATAN MODEL,


PENDEKATAN, STRATEGI, TEKNIK PEMBELAJARAN
YANG DIGUNAKAN

DISUSUN OLEH KELOMPOK 10

NAMA MAHASISWA :

1. FARAH SALSABILA (1183111120)

2. RIFKA PRIYANKA BR. GINTING (1183111113)

3. ZURRIYANA NAINGGOLAN (1183111100)

DOSEN PENGAMPU : Dr. EDIZAL HATMI, M.Pd.

MATA KULIAH : STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

PROGRAM STUDI S1 PGSD

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN - UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

NOVEMBER 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat-Nya sampai saat ini, sehingga kami dapat menyusun makalah ini dan
dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada Bapak Edizal Hatmi yang telah memberikan tugas yang sangat
bermanfaat kepada mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Kami sadar bahwa penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami berharap adanya
kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Adapun tugas
makalah ini dapat kami selesaikan karena adanya bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu hingga terselesaikannya laporan tugas makalah ini.
Semoga segala bantuan yang diberikan kepada kami dalam menyusun
laporan tugas makalah ini dapat bermanfaat dan mendapat balasan yang
setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Akhir kata kami berharap agar laporan
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................. 1

1.3 Tujuan ................................................................................................. 2

1.4 Manfaat ............................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 3

2.1 Strategi Pembelajaran ....................................................................... 3

2.2 Metode Pembelajaran ........................................................................ 7

2.3 Pendekatan Pembelajaran................................................................. 9

2.4 Teknik Pembelajaran ...................................................................... 12

BAB III PENUTUP .................................................................................... 14

3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 14

3.2 Saran ................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan belajar
merupakan suatu sistem yang terdiri dari unsur tujuan, bahan pelajaran, alat,
siswa dan guru. Semua unsur atau komponen tersebut saling berkaitan, saling
mempengaruhi dan semuanya berfungsi dengan berorientasi pada tujuan.
Seperti telah kita ketahui bahwa tugas utama guru ialah mengajar yang berarti
membelajarkan siswa untuk mencapai tujuan tertentu atau kompetensi.
Tujuan atau kompetensi itu telah dirumuskan dalam kurikulum yang
berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan proses pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran yang menjadi persoalan pokok ialah
bagaimana memilih dan menentukan strategi pembelajaran. Strategi belajar
mengajar menentukan jenis interaksi di dalam proses pembelajaran. Selain itu
metode mengajar juga diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar. Metode
mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui di dalam mengajar.
Metode mengajar mempengaruhi belajar, metode mengajar guru yang kurang
baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik. Kemudian, sebagai
seorang pendidik, juga harus mengetahui pendekatan-pendekatan yang bisa
digunakan dalam pembelajaran serta teknik-teknik yang sesuai untuk
pembelajaran.

1.2 Rumusan Masalah


Untuk mengkaji dan mengulas tentang Strategi, Metode, dan
Pendekatan Pembelajaran maka diperlukan subpokok bahasan yang saling
berhubungan, sehingga penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut:
a. Bagaimana strategi dalam pembelajaran?
b. Bagaimana metode dalam pembelajaran?
c. Bagaimana pendekatan dalam pembelajaran?
d. Bagaimana teknik dalam pembelajaran?

1
1.3 Tujuan
Untuk mengkaji makalah ini ada beberapa tujuan yang ingin dicapai,
yaitu:
a. Mengetahui macam-macam strategi dalam pembelajaran.
b. Mengetahui macam-macam metode dalam pembelajaran.
c. Mengetahui pendekatan dalam pembelajaran.
d. Mengetahui teknik yang dipakai dalam pembelajaran.

1.4 Manfaat
Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi
penulis dan pembaca, antara lain:
1. Bagi penulis makalah ini bermanfaat untuk menambah wawasan.
2. Bagi pembaca makalah ini bermanfaat sebagai bahan acuan dan refrensi
belajar.
3. Dan memberi kemudahan untuk memahami materi pembelajaran.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Strategi Pembelajaran


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), strategi adalah
rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.
Syaiful Bahri Djamarah, mengartikan strategi adalah suatu garis-garis besar
haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Strategi digunakan untuk memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam
mencapai tujuan.
Beberapa ahli pendidikan, memberikan pengertian strategi pembelajaran
dengan beragam, yaitu:
1. Dewi Salma Prawiradilaga : strategi pembelajaran adalah upaya yang
dilakukan oleh perancang dalam menentukan tehnik penyampaian pesan,
penentuan metode, dan media, alur isi pelajaran, serta interaksi antara
pengajar dan peserta didik.
2. Wina Sanjaya : strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan
(rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan
berbagai sumber daya dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan
tertentu.
3. Made Wena : kata strategi berarti cara dan seni menggunakan sumber
daya untuk mencapai tujuan tertentu. Pembelajaran berarti upaya
membelajarkan peserta didik. Dengan demikian, strategi pembelajaran
berarti cara dan seni untuk menggunakan semua sumber belajar dalam
upaya membelajarkan peserta didik.
4. Mansur Muslih : strategi pembelajaran merupakan cara pandang dan pola
pikir guru dalam mengajar.
5. T. Takajoni : strategi pembelajaran merupakan pola dan urutan umum
yang dilakukan guru dan siswa dalam merealisasikan kegiatan belajar
mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

3
6. Sudirdja dan Siregar : strategi pembelajaran adalah usaha dalam
menciftakan suatu kondisi tertentu dengan sengaja agar tujuan
pembelajaran dapat dipermudah pencapaiannya.
7. Miarso : strategi pembelajaran adalah suatu pendekatan yang mnyeluruh
dalam sebuah sistem pembelajaran dalam bentuk pedoman dan kerangka
kegiatan untuk mewujudkan tujuan umum pembelajaran.
8. Kemp : strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang
harus dilakukan oleh guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat
dicapai secara efektif dan efisien.
Dari beberapa pengertian strategi pembelajaran, disimpulkan bahwa
strategi pembelajaran merupakan pendekatan dalam mengelola kegiatan,
dengan mengintegrasikan urutan kegiatan, peralatan dan bahan serta waktu
yang digunakan dalam proses pembelajaran, untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan secara aktif dan efisien.
Adapun jenis-jenis strategi pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Strategi pembelajaran langsung merupakan bentuk dan pendekatan
pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach).
Dikatakan demikian, sebab dalam strategi ini guru memegang peran yang
sangat dominan. Melalui strategi ini guru menyampaikan materi
pembelajaran secara terstruktur.
2. Strategi Pembelajaran Cooperative Learning
Cooperative Learning adalah strategi pembelajaran yang menekankan
kepada proses kerja sama dalam suatu kelompok yang biasa terdiri atas 3
sampai 5 orang siswa untuk mempelajari suatu materi akademik yang spesifik
sampai tuntas. Strategi. Melalui Cooperative Learning, peserta didik didorong
untuk bekerja sama secara maksimal sesuai dengan keadaan kelompoknya.
Beberapa penulis seperti Slavin, Johnson, & Johnson, mengatakan ada
komponen yang sangat penting dalam strategi pembelajaran
cooperative yaitu kooperatif dalam mengerjakan tugas-tugas dan kooperatif
dalam memberikan dorongan atau motivasi. Slavin, Abrani, dan Chambers
(1996) berpendapat bahwa belajar melalui kooperatif dapat dijelaskan dari

4
beberapa perspektif, yaitu perspektif sosial, perspektif perkembangan
kognitif dan perspektif elaborasi kognitif. Perspektif motivasi, artinya bahwa
penghargaan yang diberikan kepada kelompok memungkinkan setiap anggota
kelompok akan saling membantu. Dengan demikian keberhasilan setiap
indivindu pada dasarnya adalah keberhasilan kelompok. Hal semacam ini
akan mendorong setiap anggota kelompok untuk memperjuangkan
keberhasilan kelompoknya. Perspektif sosial artinya bahwa melalui
kooperatif setiap siswa akan saling membantu dalam belajar karena mereka
menginginkan semua anggota kelompok memperoleh keberhasilan. Bekerja
secara tim dengan mengevaluasi keberhasilan sendiri oleh kelompok,
merupakan iklim yang bagus, di mana setiap anggota kelompok
menginginkan semuanya memperoleh keberhasilan. Perspektif
perkembangan kognitif artinya bahwa dengan adanya interaksi antara anggota
kelompok dapat mengembangkan prestasi siswa untuk berpikir mengolah
berbagai informasi. Elaborasi kognitif, artinya bahwa setiap siswa akan
berusaha untuk memahami dan menimba informasi untuk menambah
pengetahuan kognitifnya.
3. Strategi Pembelajaran Problem Solving
Mengajar memecahkan masalah berbeda dengan penggunaan
pemecahan masalah sebagai suatu strategi pembelajaran. Mengajar
memecahkan masalah adalah mengajar bagaimana siswa memecahkan suatu
persoalan, misalkan memecahkan soal-soal matematika. Sedangkan strategi
pembelajaran pemecahan masalah adalah teknik untuk membantu siswa agar
memahami dan menguasai materi pembelajaran dengan menggunakan
strategi pemecahan masalah. Dengan demikian perbedaan keduanya terletak
pada kedudukan pemecahan masalah itu. Mengajar memecahkan masalah
berarti pemecahan masalah itu sebagai isi atau content dari pelajaran,
sedangkan pemecahan masalah adalah sebagai suatu strategi. Jadi, kedudukan
pemecahan masalah hanya sebagai suatu alat saja untuk memahami materi
pembelajaran. Ada beberapa ciri strategi pembelajaran dengan pemecahan
masalah :
1) Siswa bekerja secara individual atau bekerja dalam kelompok kecil.

5
2) Pembelajaran ditekankan kepada materi pelajaran yang mendukung
persoalan-persoalan untuk dipecahkan dan lebih disukai persoalan
yang banyak kemungkinan cara pemecahanya.
3) Siswa menggunakan banyak pendekatan dalam belajar.
4) Hasil dari pemecahan masalah adalah tukar pendapat (sharing ) di
antara semua siswa.
4. Strategi Elaborasi
Strategi elaborasi adalah proses penambahan rincian sehingga
informasi baru akan menjadi lebih bermakna. Dengan strategi elaborasi,
pengkodean lebih mudah dilakukan dan lebih memberikan kepastian. Strategi
elaborasi membantu pemindahan informasi baru dari memori di otak yang
bersifat jangka pendek ke jangka panjang dengan menciptakan hubungan dan
gabungan antara informasi baru dengan yang pernah ada. Beberapa bentuk
strategi elaborasi adalah pembuatan catatan, analogi, dan PQ4R. Pembuatan
catatan adalah strategi belajar yang menggabungkan antara informasi yang
dipunyai sebelumnya dengan informasi baru yang didapat melalui proses
mencatat. Dengan mencatat, siswa dapat menuangkan ide baru dari
percampuran dua informasi itu. Analogi merupakan cara belajar dengan
pembandingan yang dibuat untuk menunjukkan persamaan antara ciri pokok
benda atau ide, misalnya otak kiri mirip dengan komputer yang menerima dan
menyimpan informasi. P4QR merupakan strategi yang digunakan untuk
membantu siswa mengingat apa yang mereka baca. P4QR singkatan dari
Preview (membaca selintas dengan cepat), Question (bertanya), dan 4R
singkatan dari read, reflect, recite, dan review atau membaca, merefleksi,
menanyakan pada diri sendiri, dan mengulang secara menyeluruh. Strategi
PQ4R merupakan strategi belajar elaborasi yang terbukti efektif dalam
membantu siswa menghafal informasi bacaan.
5. Strategi Organisasi
Strategi organisasi membantu pelaku belajar meningkatkan
kebermaknaan bahan-bahan baru dengan struktur pengorganisasian baru.
Strategi organisasi terdiri atas pengelompokan ulang ide-ide atau istilah
menjadi subset yang lebih kecil. Strategi tersebut juga berperan sebagai

6
pengindentifikasian ide-ide atau fakta kunci dari sekumpulan informasi yang
lebih besar. Bentuk strategi organisasi adalah Outlining, yakni membuat garis
besar. Siswa belajar menghubungkan berbagai macam topik atau ide dengan
beberapa ide utama. Mapping, yang lebih dikenal dengan pemetaan konsep,
dalam beberapa hal lebih efektif daripada outlining. Mnemonics membentuk
kategori khusus dan secara teknis dapat diklasifikasikan sebagai satu strategi,
elaborasi atau organisasi. Mnemonics membantu dengan membentuk asosiasi
yang secara alamiah tidak ada yang membantu mengorganisasikan informasi
menjadi memori kerja. Strategi Mnemonics terdiri atas pemotongan, akronim,
dan kata berkait.

2.2 Metode Pembelajaran


Kata metode berasal dari bahasa Latin yakni methodos, yang berarti
jalan yang harus dilalui. Secara etimologi, metode merupakan cara yang
digunakan dalam proses pendidikan yang bertujuan mempermudah
tercapainya tujuan pendidikan yang diinginkan (Suprihatiningrum, 2013).
Babbage, Byers, dan Redding (dalam Suprihatiningrum, 2013)
mendefinisikan metode sebagai: (1) Suatu cara melakukan sesuatu, yang
dapat diikuti tahap demi tahap dan digunakan oleh setiap guru, (2) Organisasi
dan implementasi dari suatu pelajaran tertentu sehubungan dengan model-
model, pendekatan-pendekatan, dan strategi-strategi yang telah ditentukan
serta dipengaruhi oleh konten matapelajaran, dan (3) Sejumlah kemungkinan
bagi guru dalam memutuskan cara-cara kerja, untuk kelompok-kelompok
maupun kelas-kelas, dan berdasarkan pada program-program belajar dan
skema-skema kerja. Lebih lanjut, Hudoyo (dalam Suprihatiningrum, 2013)
merinci bahwa di dalam metode mengajar terkandung interaksi antara guru
dengan siswa, dan interaksi antara siswa dengan materi pelajaran.
Dari berbagai penjelasan mengenai metode pembelajaran, dapat dibuat
suatu generalisasi tentangnya. Metode pembelajaran dapat dikatakan sebagai
seperangkat cara menyampaikan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran, dengan situasi yang sesuai dengan model, pendekatan dan
strategi yang telah ditentukan, dan adanya guru sebagai pembawa pesan.

7
Ada beberapa jenis metode pembelajaran :
1. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode penyampaian bahan pengajaran secara
lisan. Metode ini banyak dipilih guru karena mudah dilaksanakan dan tidak
membutuhkan alat bantu khusus serta tidak perlu merancang kegiatan siswa.
Dalam pengajaran yang menggunakan metode ceramah terdapat unsur
paksaan. Dalam hal ini siswa hanya diharuskan melihat dan mendengar serta
mencatat tanpa komentar informasi penting yang diberikan oleh guru.
2. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa.
Dengan mengajukan pertanyaan yang terarah, siswa akan tertarik dalam
mengembangkan daya pikir. Kemampuan berpikir siswa dan keruntunan
dalam mengemukakan pokok-pokok pikirannya dapat terdeteksi ketika
menjawab pertanyaan. Metode ini dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk
mengadakan penelurusan lebih lanjut pada berbagai sumber belajar. Metode
ini akan lebih efektif dalam mencapai tujuan apabila sebelum proses
pembelajaran siswa ditugasi membaca materi yang akan dibahas.
3. Metode Demonstrasi
Metode demostrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan
memeragakan suatu proses kejadian. Metode demostrasi biasanya
diaplikasikan dengan menggunakan alat-alat bantu pengajaran seperti benda-
benda miniatur, gambar, perangkat alat-alat laboratorium dan lain-lain. Akan
tetapi, alat demostrasi yang paling pokok adalah papan tulis dan white board,
mengingat fungsinya yang multi proses. Dengan menggunakan papan tulis
guru dan siswa dapat menggambarkan objek, membuat skema, membuat
hitungan matematika, dll peragaan konsep serta fakta yang memungkinkan.
Sehingga dapat merangsang siswa untuk aktif mengamati menyesuaikan
antara teori dengan kenyataan dan mencoba untuk melakukannya sendiri.
4. Metode Penugasan
Metode ini berarti guru memberi tugas tertentu agar siswa melakukan
kegiatan belajar. Metode ini dapat mengembangkan kemandirian siswa,
merangsang untuk belajar lebih banyak, membina disiplin dan tanggung

8
jawab siswa, dan membina kebiasaan mencari dan mengolah informasi
sendiri. Tetapi dalam metode ini sulit mengawasi mengenai kemungkinan
siswa tidak dapat bekerja secara mandiri.
5. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dengan
menggunakan percobaan. Dengan melakukan eksperimen, siswa menjadi
akan lebih yakin atas suatu hal daripada hanya menerima dari guru dan buku,
dapat memperkaya pengalaman, mengembangkan sikap ilmiah dan hasil
belajar akan bertahan lebih lama dalam ingatan siswa. Metode ini paling tepat
apabila digunakan untuk merealisasikan pembelajaran dengan pendekatan
inkuiri atau pendekatan penemuan.
6. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah cara pembelajaran dengan memunculkan
masalah. Dalam diskusi terjadi tukar-menukar gagasan atau pendapat untuk
memperoleh kesamaan pendapat. Dengan metode diskusi keberanian dan
kreativitas siswa dalam mengemukakan gagasan akan terangsang, siswa
terbiasa bertukar pikiran dengan teman, menghargai dan menerima pendapat
orang lain, dan lebih penting melalui diskusi mereka akan belajar
bertanggung jawab terhadap hasil pemikiran bersama.

2.3 Pendekatan Pembelajaran


Roy Killen (dalam Sanjaya, 2011) mencatat ada dua pendekatan dalam
pembelajaran, yakni pendekatan yang berpusat pada guru dan yang berpusat
pada siswa. Masih menurut Roy Killen, pendekatan yang berpusat pada guru
menurunkan strategi pembelajaran langsung, deduktif, atau ekspositori,
sedangkan pendekatan yang berpusat pada siswa menurunkan strategi
pembelajaran inkuiri/penemuan serta strategi pembelajaran induktif.
Istilah pendekatan sendiri didefinisikan oleh Gulo (dalam
Suprihatiningrum, 2013) sebagai sudut pandang yang menggambarkan cara
berpikir dan sikap seorang guru dalam menyelesaikan masalah pembelajaran.
Secara lebih rinci, Babbage, Byers, dan Redding (dalam Suprihatiningrum,
2013) mendefinisikan pendekatan sebagai: (1) Sebuah gagasan filosofis atau

9
titik tolak yang digunakan oleh seorang guru maupun sekelompok guru untuk
menyepakati taktik-taktik bagi pendidikan siswa-siswanya, (2) Sebuah
filosofi personal dan cara kerja yang melandasi pengajaran, serta dapat
ditentukan atau dipengaruhi oleh pokok bahasan, usia dan kemampuan para
siswa, gaya mengajar, nilai-nilai, dan kepercayaan yang dimiliki, (3) Cara-
cara yang berbeda dari pendekatan berbagai materi pelajaran, dan
penyampaian kurikulum, (4) Struktur, organisasi, dan konten pelajaran yang
diturunkan dari skema kerja, (5) Penyediaan iklim yang sesuai untuk belajar,
dan (6) Sebuah cara untuk memulai dan memperkenalkan ide-ide.
Berdasarkan definisi-definisi ini terlihat beberapa unsur penting yang
serupa yang melekat pada pendekatan pembelajaran. Lebih lanjut, dapat
digeneralisasi bahwa hakikat pendekatan pembelajaran adalah suatu landasan
filosofis dalam memandang bagaimana melaksanakan proses pembelajaran
agar tujuan yang diharapkan tercapai.
Ada beberapa jenis pendekatan pembelajaran :
1. Pendekatan tujuan pembelajaran
Pendekatan ini berorientasi pada tujuan akhir yang akan dicapai.
Sebenarnya pendekatan ini tercakup juga ketika seorang guru merencanakan
penekatan lainnya, karena suatu pendekatan itu dipilih untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Semua penekatan dirancang untuk keberhasilan suatu tujuan.
2. Pendekatan Konsep
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konsep berarti siswa
dibimbing memahami suatu bahasan melalui pemahaman konsep yang
terkandung di dalamnya. Dalam proses pembelajaran tersebut penguasaan
konsep dan subkonsep yang menjadi fokus. Dengan beberapa metode siswa
dibimbing untuk memahami konsep.
3. Pendekatan Lingkungan
Penggunaan pendekatan lingkungan berarti mengaitkan lingkungan
dalam suatu proses belajar mengajar. Lingkungan digunakan sebagai sumber
belajar. Untuk memahami materi yang erat kaitannya dengan kehidupan
sehari-hari sering digunakan pendekatan lingkungan.
4. Pendekatan Proses

10
Pada pendekatan proses, tujuan utama pembelajaran adalah
mengembangkan kemampuan siswa dalam keterampilan proses seperti
mengamati, berhipotesa, merencanakan, menafsirkan, dan
mengkomunikasikan. Pendekatan keterampilan proses digunakan dan
dikembangkan sejak kurikulum 1984. penggunaan pendekatan proses
menuntut keterlibatan langsung siswa dalam kegiatan belajar.
5. Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat (STM)
Pendekatan pembelajaran sains dengan menggunakan pendekatan STM
mempunyai beberapa perbedaan jika dibandingkan dengan cara biasa.
Perbedaan tersebut ada pada aspek: kaitan dan aplikasi bahan pelajaran,
kreativitas, sikap, proses, dan konsep pengetahuan. Melalui pendekatan STM
ini guru dianggap sebagai fasilitator dan informasi yang diterima akan lebih
lama diingat. Sebenarnya dalam pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan STM ini tercakup juga adanya pemacahan masalah, tetapi
masalah itu lebih ditekankan pada masalah yang ditemukan sehari-hari, yang
dalam pemecahannya menggunakan langkah-langkah ilmiah.
6. Pendekatan penemuan
Pengunaan pendekatan penemuan berarti dalam kegiatan belajar
mengajar siwa diberi kesempatan untuk menemukan sendiri fakta dan konsep
tentang fenomena ilmiah. Penemuan tidak terbatas jika menemukan sesuatu
yang baru. Pada umumnya materi yang diberikan sudah ditentukan oleh guru,
demikian pula situasi yang menunjang proses pemahaman tersebut.
7. Pendekatan pemacahan masalah
Pendekatan pemecahan masalah berangkat ari masalah yang harus
dipecahkan melalui praktikum atau pengamatan. Dalam pendekatan ini siswa
dapat menerima saran tentang prosedur yang digunakan, cara mengumpulkan
data, menyusun data, an menyusun srangkaian prtanyaan yang mengarah ke
pemecahan masalah. Dan siswa juga dapat merancang pemecahan
masalahnya sendiri. Guru berperan hanya dalam menyediakan bahan dan
membantu memberi petunjuk.

11
2.4 Teknik Pembelajaran
Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan
seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.
Misalkan penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang
relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis
akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah
siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu
digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif
dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat
berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.
Teknik pembelajaran adalah cara kongkret yang dipakai saat proses
pembelajaran berlangsung.
1. Teknik Umum
Teknik umum adalah cara-cara yang dapat digunakan untuk semua
bidang studi. Contohnya antara lain:
a. Teknik ceramah, merupakan penuturan secara lisan oleh guru
terhadap kelas.
b. Teknik tanya jawab, merupakan metode mengajar dimana guru
menanyakan hal-hal yang sifatnya factual.
c. Teknik diskusi, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang
jawabannya menggunakan informasi yang telah dipelajari untuk
memecahkan suatu masalah.
d. Teknik pemberian tugas, dengan metode ini guru memberikan tugas,
siswa mempelajari kemudian melaporkan hasilnya.
e. Teknik latihan, merupakan cara mengajar dengan memberikan
latihan-latihan terhadap apa yang dipelajari.
f. Teknik kerja kelompok, merupakan suatu cara mengajar, dimana
peserta didik di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok.
g. Teknik demonstrasi merupakan teknik mengajar dimana seorang
instruktur atau guru menunjukkan, memperlihatkan suatu proses.

12
h. Teknik Karya Wisata merupakan tehnik mengajar yang dilaksanakan
dengan mengajak siswa kesuatu tempat atau obyek tertentu diluar
sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu.
2. Teknik Khusus
Teknik khusus adalah cara mengajarkan (menyajikan atau
memantapkan) bahan-bahan pelajaran bidang studi tertentu. Sebagai contoh,
teknik pengajaran keterampilan berbahasa terdiri atas teknik pembelajaran
membaca, teknik pembelajaran menulis, teknik pembelajaran berbicara,
teknik pembelajaran menyimak, teknik pembelajaran tata bahasa, dan teknik
pembelajaran kosa kata. Pembelajaran membaca terbagi pula atas teknik
pembelajaran membaca permulaan dan teknik pembelajaran membaca lanjut.
Masing-masing terdiri pula atas banyak macam. Begitulah, teknik khusus itu
banyak sekali macamnya karena teknik khusus itu berhubungan dengan
rincian bahan pembelajaran. Dalam setiap kegiatan belajar mengajar,
misalnya guru bahasa Indonesia, hanya menggunakan satu metode,
katakanlah metode khusus pembelajaran bahasa (yang ditunjang sejum!ah
pendekatan dan prinsip), tetapi menggunakan sejumlah teknik, baik umum
maupun khusus. Teknik ini setiap saat divariasikan.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Strategi pembelajaran merupakan pendekatan dalam mengelola
kegiatan, dengan mengintegrasikan urutan kegiatan, peralatan dan bahan
sertawaktu yang digunakan dalam proses pembelajaran, untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditentukan secara aktif dan efisien. Ada
beberapa jenis strategi pembelajaran yaitu strategi pembelajaran langsung,
strategi pembelajaran cooperative learning, strategi pembelajaran problem
solving, strategi mengulang, strategi elaborasi, dan strategi organisasi.
Metode pembelajaran dapat dikatakan sebagai seperangkat cara
menyampaikan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran, dengan
situasi yang sesuai dengan model, pendekatan dan strategi yang telah
ditentukan, dan adanya guru sebagai pembawa pesan. Ada beberapa jenis
metode pemblajaran yaitu metode ceramah, metode tanya jawab, metode
demonstrasi, metode penugasan, metode eksperimen, dan metode diskusi.
Pendekatan pembelajaran adalah suatu landasan filosofis dalam
memandang bagaimana melaksanakan proses pembelajaran agar tujuan yang
diharapkan tercapai. Dalam pembelajaran metode dan pendekatan
pembelajaran tidak bisa dipisahkan karena ketiga unsur ini merupakan alat
dan cara yang digunakan untuk menunjang kelancaran pendidikan.
Pendekatan, lebih menekankan pada strategi dalam perencanaan sedangkan
metode, lebih menekankan pada teknik pelaksanaannya. Ada beberapa jenis
pendekatan pembelajaran yaitu pendekatan tujuan pembelajaran, pendekatan
konsep, pendekatan lingkungan, pendekatan proses, pendekatan Sains
Teknologi dan Masyarakat (STM), pendekatan penemuan, dan pendekatan
pemecahan masalah.
Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan
seseoran dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.
Terdapat dua macam dari teknik pembelajaran yaitu teknik umum dan teknik
khusus.

14
3.2 Saran
Memahami strategi, metode, pendekatan pembelajaran baik untuk
siswa maupun guru sangatlah penting.. Pemahaman arti secara mendalam dari
belajar dan pembelajaran ini dapat memberikan manfaat yang besar baik bagi
guru maupun siswa.

15
DAFTAR PUSTAKA
Hamruni. 2009. Strategi Dan Model-model Pembelajaran Aktif
Menyenangkan. Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga.

Made Wena. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: PT


Bumi Aksara.

Sanjaya. 2011. KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: PT.


Bumi Aksara .

16

Anda mungkin juga menyukai