Klasifikasi Jumlah Pengangguran Penduduk Di Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010
Klasifikasi Jumlah Pengangguran Penduduk Di Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010
Kabupaten Gunungkidul
Kabupaten Gunungkidul adalah salah satu kabupaten yang ada di Daerah Istimewa
Yogyakarta, dengan Ibukotanya Wonosari. Luas wilayah Kabupaten Gunungkidul 1.485,36
km2 atau sekitar 46,63 % dari luas wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kota
Wonosari terletak di sebelah tenggara kota Yogyakarta (Ibukota Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta), dengan jarak ± 39 km. Wilayah Kabupaten Gunungkidul dibagi menjadi 18
Kecamatan dan 144 desa.
Batas wilayah Kabupaten Gunungkidul :
Utara Kabupaten Klaten dan Sleman
Selatan Samudera Hindia
Barat Kecamatan Imogiri, Piyungan
Timur Kabupaten Wonogiri
PERHITUNGAN
(Sistem Kelas Interval Teratur)
JUMLAH
NO KECAMATAN KELAS
PENGANGGURAN
1 Gedangsari 261 3
2 Girisubo 168 1
3 Karangmojo 352 5
4 Ngawen 222 2
5 Nglipar 211 2
6 Paliyan 212 2
7 Panggang 187 2
8 Patuk 204 2
9 Playen 378 5
10 Ponjong 362 5
11 Purwosari 133 1
12 Rongkop 205 2
13 Saptosari 251 3
14 Semanu 379 5
15 Semin 363 5
16 Tanjungsari 187 2
17 Tepus 239 3
18 Wonosari 534 5
PEMBAHASAN
Peta tematik merupakan peta yang hanya menggambarkan satu atau dua kenampakan
pada permukaan bumi berdasarkan tema tertentu yang sesuai dengan skala dan tujuan
penyajian peta tematik. Dari definisi tersebut, diketahui bahwa tidak semua kenampakan bumi
ditampilkan dalam peta tematik. Untuk memperjelas informasi yang ditampilkan dalam peta
tematik tersebut, maka perlu adanya klasifikasi dan generalisasi agar kenampakan yang ada
tidak ruwet dan sesuai dengan skala peta sehingga informasi dapat disajikan dengan baik.
Generalisasi muncul akibat adanya reduksi pada skala peta, dimana terjadi pembesaran
skala peta. Sehingga kenampakan yang ada di peta setelah pembesaran skala, tidak lagi sedetail
kenampakan pada peta skala awal. Generalisasi sendiri terdiri dari dua macam, yaitu
generalisasi konseptual dan generalisasi geometrik. Generalisasi geometrik merupakan
generalisasi bentuk, dimana terkait dengan penyederhanaan, pembesaran, pemindahan,
penggabungan, dan pemilihan unsur. Generalisasi ini lebih banyak digunakan untuk
penyederhanaan peta dasar. Sementara generalisasi konseptual, lebih pada tema kenampakan
peta sehingga sangat terkait dengan peta tematik.
Salah satu ragam peta tematik adalah peta jumlah pengangguran penduduk di Kabupaten
Gunungkidul pada tahun 2010 yang menggunakan data statistik. Peta tematik salah satu
tujuan dari adanya peta tematik ini adalah ingin menyajikan persebaran spasial suatu unsur,
misalnya persebaran jumlah penduduk yang menganggur pada tiap Kecamatan di Kabupaten
Gunungkidul. Untuk itu, data jumlah penduduk tersebut harus dikelompokkan terlebih dahulu
sesuai kaidah klasifikasi data untuk kemudian disajikan dalam peta.
Terdapat lima macam metode dalam klasifikasi data statistik , yaitu sistem kelas
interval teratur , sistem kelas interval aritmatik, sistem kelas interval geometrik, sistem kelas
kuantiles, dan sistem kelas interval dispersal graph. Meskipun berbeda, kelima metode tersebut
memiliki konsep yang hampir sama. Persamaan tersebut terkait dengan jumlah kelas dan
panjang kelas interval. Untuk penentuan jumlah kelas, hampir semua metode menentukan
jumlah kelas dengan menggunakan rumus sturgess , sementara untuk panjang kelas interval
terdapat beberapa metode yang menggunakan range dan ada yang ditentukan secara kualitatitf.
Tetapi pada dasarnya, semua metode klasifikasi menggunakan jumlah kelas dan panjang kelas
interval dalam mengklasifikasikan data.
Kemudian dibuatlah peta mengenai jumlah penduduk pengangguran di Kabupaten
Gunungkidul pada tahun 2010. Berdasarkan kelima metode tersebut, metode yang paling bagus
diterapkan pada pembuatan peta tematik ini adalah metode interval kelas teratur. Alasan
mengapa metode ini paling bagus diterapkan adalah karena perhitungan yang dilakukan
membutuhkan perhitungan yang matematis dan tentu saja hal tersebut merupakan perhitungan
yang objektif (berdasarkan rumus) bukan subyektif. Selain itu, grafik nilai tengah pada interval
teratur paling mendekati nilai asli.
Kecamatan dengan nilai pengangguran tertinggi ada di 4 Kecamatan yakni, Wonosari,
Playen, Semanu, dan Semin. Keempat kecamatan ini secara spasial sangat berdekatan. Alasan
mengapa jumlah pengangguran di empat kecamatan ini tinggi adalah karena berbanding lurus
dengan jumlah penduduk yang tinggi juga jika dibandingkan dengan Kecamatan lain di
Kabupaten Gunungkidul. Jumlah penduduk yang tinggi menunjukkan tingkat perkembangan
wilayah yang lebih maju, dan tingkat persaingan yang semakin ketat antar penduduk. Jika
penduduk kalah bersaing dengan penduduk yang lain, hal tersebut akan menyebabkan
banyaknya penduduk yang menganggur atau belum mendapatkan pekerjaan.
II. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat melakukan pemetaan dengan metode chloropleth
2. Mahasiswa memahami metode-metode pemetaan chloropleth