Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah “Pemasaran Produk” ini tepat pada waktunya.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran serta
meningkatkan pemahaman tentang Pemasaran Produk .
Makalah ini kami sajikan dalam konsep dan bahasa yang sederhana sehingga dapat
membantu pembaca dalam memahami makalah ini. Dalam menyusun makalah ini, kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada Dosen pengampu mata kuliah Manajemen Pemasaran
dan juga teman-teman kelompok yang telah bekerjasama dari awal sampai terselesaikannnya
makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Agar masalah ini lebih mengarah, maka diperlukan adanya perumusan masalah. Adapun
masalah yang akan kami bahas, diantaranya :
1. Apa pengertian dari Produk ?
2. Bagimana penggolongan dari Produk
3. Bagaimana Strategi dan Keputusan merek dan kemasan ?
4. Bagaimana Keputusan Pelayanan dari Produk ?
5. Bagaimana pembagian produk individual dan lini produk ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Kesimpulan dari suatu produk adalah segala sesuatu baik berwujud barang atau jasa yang
digunakan untuk memuaskan konsumen, dimana tiap barang atau jasa tersebut memiliki
manfaat yang berbeda. Dapat dikatakan pelanggan dalam membeli barang tidak hanya
membeli sekumpulan atribut fisiknya saja tetapi lebih dari itu. Pelanggan tersebut tersedia
untuk membayar sesuatu yang diharapkan agar dapat memuaskan kebutuhan dan
keinginannya.
1. Fast moving
2. Medium moving
3. Slow moving
Penggolongan produk di atas mengacu pada tingkat pergerakan tiap produk yang
dievaluasi pada kurun waktu tertentu, misalnya setiap 6 bulan sekali. Dengan evaluasi
berkala itu maka kita akan tahu produk-produk apa saja yang frekuensi permintaannya
tinggi dalam kurun waktu 6 bulan. Misalnya rata-rata hasil produksi produk X dalam 6
bulan terakhir adalah 2.000 pcs, produk Y 500 pcs dan produk Z 50 pcs.
Dari angka tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa produk X (fast), produk Y
(medium) dan produk Z (slow). Setelah penggolongan tersebut, maka langkah selanjutnya
adalah mengurutkan ketersediaan stok ketiga produk tersebut di gudang in proses atau
gudang finish good. Produk yang menjadi prioritas produksi adalah yang kuantitas stok
dibawah buffer stok yang telah ditetapkan. Namun demikian jika buffer stok produk x, y
dan z sama-sama berada di bawah jumlah buffer yang ditetapkan, kita sebaiknya
mendahulukan produk x karena produk tersebut termasuk fast moving.
Produk adalah semua yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan,
dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan
pemakainya. Produk tidak hanya terdiri dari barang yang berwujud, tetapi definisi produk
yang lebih luas meliputi objek fisik, jasa, kegiatan, orang, tempat, organisasi, ide atau
campuran dari hal-hal tersebut.
4
Atribut produk merupakan pengembangan produk dan jasa memerlukan
pendefinisian manfaat-manfaat yang akan ditawarkan. Manfaat-manfaat tersebut
kemudian dikomunikasikan dan disampaikan melalui atribut-atribut produk seperti
kualitas, fitur, serta gaya dan desain.
5
1. Pelindung isi (dari kerusakan, kehilangan, dsb)
2. Kemudahan menggunakan produk (alat pemegang, tidak tumpah)
3. Pemakaian ulang (dapat diisi kembali, untuk wadah lain)
4. Daya tarik (artistic, warna, atau desain)
5. Identitas (berkesan kokoh, lembut, atau mewah)
6. Distribusi (mudah disusun, dihitung, atau dipindahkan)
7. Informasi (informasi isi, pemakaian, kualitas)
8. Pengembangan (kemajuan teknologi, daur ulang)
Memang kemasan kini disadari oleh produsen bukan lagi hanya memiliki fungsi
melindungi dan membungkus produk. Persaingan produk yang semakin ketat di pasar
mengharuskan produsen untuk berfikir keras meningkatkan fungsi kemasan untuk dapat
memberikan daya tarik kepada konsumen melalui aspek artistik, warna, grafis, bentuk
maupun desainnya. Banyak konsumen yang membeli secara sadar akan suatu produk
karena tertarik pada suatu produk karena alasan warna, bentuk dari kemasan. Belum lagi
konsumen yang membeli karena impulse buying, gara-gara menariknya desain, atau
bentuk kemasan suatu produk. Sehingga kemasan menjadi sangat efektif untuk
mendorong konsumen membeli suatu produk.
Melalui kemasan produk, image produk juga dapat dibentuk misalnya sebagai
produk yang kokoh, awet, mewah atau tahan lama. Sehingga konsumen akan memilih
suatu produk karena sesuai syarat yang akan dibeli misalnya produk yang tahan lama,
6
tidak mudah rusak dan terjaga kualitasnya. Konsumen seringkali membeli suatu produk
tidak untuk segera dikonsumsi tetapi untuk persediaan, sehingga ia membutuhkan produk
yang terlindungi secara baik isinya, dari kerusakan, berkurangnya isi dan pengaruh cuaca.
Dari sisi distribusi, kemasan juga memegang peranan penting karena dengan kemasan
produk akan mudah disusun, dihitung, ditangani dan disalurkan secara lebih baik dan
cepat. Kemudahan dalam distribusi menjadikan kemasan didesain tertentu dan dengan
ukuran yang mudah untuk dipindahkan dari suatu tempat ke tempat lainnya.
1. Ketahanan (durabiliti).
Pasar menggolongkan produk mejadi tiga kelompok menurut ketahanan dan
keberwujudannya.
a. Barang-barang yang tidak tahan lama (nondurable goods) adalah barang-barang
berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa penggunaan, seperti
sabun dan bir.
b. Barang tahan lama (durable goods) adalah barang-barang berwujud yang biasanya
dapat digunakan untuk waktu lama, seperti kulkas, pakaian, alat-alat mesin.
c. Jasa (services) adalah produk yang tidak berwujud, tidak terpisahkan, bervariasi
dan dapat musnah. Akibatnya jasa biasanya memerlukan kendali kualitas,
kredibilitas pemasok dan kemampuan adaptasi yang lebih besar, misal salon potong
rambut, nasihat hukum, dan perbaikan peralatan.
7
2. Produk konsumen
Produk konsumen adalah produk dan jasa yang dibeli oleh konsumen akhir untuk
konsumsi pribadi. Pemasar biasanya menggolongkan produk dan jasa ini lebih jauh
berdasarkan bagaimana cara konsumen membelinya. Produk konsumen meliputi :
a. Produk kebutuhan sehari-hari (convenience product) adalah produk dan jasa
konsumen yang biasanya sering dan segera dibeli pelanggan, dengan usaha
pembandingan dan pemebelian yang minimun. Contohnya : sabun, dan makanan
cepat saji
b. Produk belanja (shopping product) adalah produk dan jasa konsumen yang lebih
jarang dibeli dan pelanggan membandingkan kecocokan, kualitas, harga, dan gaya
produk secara cermat. Contohnya : perabot, pakaian, mobil.
c. Produk khusus (specially product) adalah produk dan jasa konsumen dengan
karakteristik unik atau identifikasi merek di mana sekelompok pembeli signifikan
bersedia melakukan usaha pembelian khusus. Contohnya : merek dan tipe mobil
tertentu, jasa dokter dan ahli hukum.
d. Produk yang tak dicari (unsought product) adalah produk konsumen yang mungkin
tidak dikenal konsumen atau produk yang mungkin dikenal konsumen tetapi
biasanya konsumen tidak berpikir untuk membelinya. Contohnya : Asuransi jiwa,
jasa praperencanaan pemakaman
3. Produk industri
Produk industri adalah produk yang dibeli untuk pemrosesan lebih lanjut atau
untuk digunakan dalam menjalankan suatu bisnis. Misalnya bahan dan suku cadang,
barang modal, layanan bisnis dan pasokan. Perbedaan antara produk konsumen dengan
produk industri didasarkan pada tujuan untuk apa produk itu dibeli.
8
2.5 Produk Individual Dan Lini Produk
Manajer lini produk harus mengetahui penjualan dan laba tiap unit produk dalam
lininya untuk menentukan unit produk mana yang akan dikembangkan, dipertahankan,
dikurangi atau dihentikan. Mereka juga perlu memahami profil pasar tiap produk.
3. Profil Pasar
Manajer lini produk juga harus menganalisis bagaimana posisi lini produknya
terhadap lini produk pesaing. Untuk itu manajer lini harus membuat peta produk yang
berguna untuk merancang strategi pemasaran lini produk. Peta itu menunjukkan unit
produk pesaing yang menyaingi produk perusahaannya. Manfaat lainnya dari peta produk
tersebut adalah dapat untuk mengidentifkasi segmen pasar. Setelah melaksanakan
analisis lini produk, manejer lini produk harus mempertimbangkan keputusan tentang
panjang lini produk, modernisasi lini, keistimewaan lini dan pemangkasan lini.
9
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Produk merupakan titik pusat dari kegiatan pemasaran karena produk merupakan
hasil dari suatu perusahaan yang dapat ditawarkan kepasar untuk di konsumsi dan
merupakan alat dari suatu perusahaan untuk mencapai tujuan dari perusahaannya. Suatu
produk harus memiliki keunggulan dari produk produk yang lain baik dari segi kualitas,
desain, bentuk, ukuran, kemasan, pelayanan, garansi dan rasa agar dapat menarik peminat
konsumen untuk mencoba dan membeli produk tersebut. Perancangan dan pembuatan
suatu produk baik yang baru atau yang sudah ada merupakan bagian yang sangat besar
dari semua kegiatan teknik yang telah ada. Kegiatan ini didapat dari persepsi tentang
kebutuhan manusia kemudian disusul oleh penciptaan suatu konsep produk, perancangan
produk, pengembangan dan penyempurnaan produk, dan diakhiri dengan pembuatan dan
pendistribusian produk tersebut.
3.2 Saran
Diharapkan kalangan mahasiswa/i dan pembaca yang lain dapat melakukan
penelitian lebih lanjut pada setiap sub bab. Karena mengingat luasnya pembahasan dalam
makalah ini, sehingga dapat memahami lebih dalam
10
DAFTAR PUSTAKA
Basu Swastha dan Irawan. 2003. Manajemen Pemasaran Modern Edisi kedua cetakan
kesebelas. Yogyakarta: Liberty Offset.
Philip, Kotler. 2000. Manajemen Pemasaran Edisi Milenium Jilid 1&2. Prenhalindo: Jakarta.
Stanton, William. 1996. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid Kedua Edisi Ketujuh. Erlangga:
Jakarta.
Tjiptono, Fandy. 2007. Strategi Bisnis Pemasaran. Andi: Yogyakarta
http://tugasmatkul.blogspot.co.id/2014/05/bab-v-mendesain-produk-merk-kemasan-dan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Produk
http://www.kajianpustaka.com/2013/09/pengertian-klasifikasi-dan-tingkatan.html
11
12
13
14
15