0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
43 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut membahas tokoh-tokoh penting dalam perkembangan sosiologi politik seperti Karl Marx, Emile Durkheim, Max Weber, Vilfredo Pareto, Gaetano Mosca, dan Alexis De Tocqueville. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa pendekatan sosiologi politik seperti teori struktural fungsional, teori struktural konflik, dan teori interaksionisme simbolis.
Dokumen tersebut membahas tokoh-tokoh penting dalam perkembangan sosiologi politik seperti Karl Marx, Emile Durkheim, Max Weber, Vilfredo Pareto, Gaetano Mosca, dan Alexis De Tocqueville. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa pendekatan sosiologi politik seperti teori struktural fungsional, teori struktural konflik, dan teori interaksionisme simbolis.
Dokumen tersebut membahas tokoh-tokoh penting dalam perkembangan sosiologi politik seperti Karl Marx, Emile Durkheim, Max Weber, Vilfredo Pareto, Gaetano Mosca, dan Alexis De Tocqueville. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa pendekatan sosiologi politik seperti teori struktural fungsional, teori struktural konflik, dan teori interaksionisme simbolis.
Bahan : BAB 2 Buku karya Damsar (2015) Judul : Pengantar Sosiologi Politik Nomor Mahasiswa : 111830387 Dosen Pembimbing : Fatih Gama Abisono Nasution, MA, S.Ip
Pendekatan sosiologis tentang politik
A. Peletak Fondasi Sosiologi Politik
Menurut Rush dan Althoff (2002:5), asal mula disiplin ilmu sering tidak jelas dan cenderung menonjolkan seseorang sebagai “bapak pendiri” ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu, untuk menghindarinya, berikut ini tokoh yang berjasa dalam fondasi sosiologi politik: 1. Karl Marx (1818-1883) A) Pendekatan Materialisme Historis Ada empat konsep sentral yaitu cara produksi, hubungan produksi, mode produksi dan kekuatan produksi. B) Teori Alienasi Karena manusia sebagai produsen, maka ia adalah makhluk yang mampu bekerja. Produk dari kegiatan kerja merupakan hakikat manusia yang menjadi pembeda dengan makhluk lain. Kalau manusia itu produsen, bagaimana produk itu mendapat kekuasaan atas produsennya? Inilah masalah alienasi (keterasingan) Kapitalisme menyebabkan menusia mengalami alienasi karena hasil kreatifitas produsen menjadi terasing dari produsen itu sendiri. Alienasi bisa mengambil bentuk: Produk di luar control produsen Produsen, harus menyesuaikan diri dengannya C) Teori Perubahan Sosial Marx menyatakan perjuangan kelas berakar dari pembagian kerja dan pemilikan pribadi yang menghasilkan kontradiksi yang dalam dan luas dimasyarakat, yaitu antara kelas pemilik dan kelas bukan pemilik. Keadaan ini disebabkan oleh superstruktur sosial-budaya. Munculnya kesadaran kelas dan perjuangan kelas karena terpusatnya kelas proletar di daerah kota lalu terbentuklah jaringan komunikasi guna kepentingan bersama maka dibentuk organisasi kelas proletar melawan musuh bersama dan perlu ideologi yang mengikat. D) Tentang Agama “Agama sebagai candu masyarakat” pernyataan tersebut dapat dipahami karena Marx melihat superstruktur sosiobudaya dibangun di atas infrastruktur ekonomi. Karena infrastruktur dikuasai orang/kelompok yang memiliki, maka agama melayani kepentingan pemilik melalui ide, ritual, dan praktik keagamaan yang menciptakan kesadaran palsu bagi kaum yang tidak memiliki. 2. Emile Durkheim (1858-1917) A) Pendekatan Fungsionalisme Sosiologis Ia menegaskan objek sosiologi adalah fakta sosial meliputi cara bertindak, berpikir dan yang ada di luar individu, bersifat memaksa dan umum. Adapun tiga karakteristiknya: Eksternal : fakta sosial akan selalu ada Determined : fakta sosial memaksa individu agar sesuai dengannya General : tersebar dalam masyarakat, milik bersama Bagaimana strategi menjelaskan fakta sosial? Dasar utamanya ialah fakta sosial yang dijelaskan dalam hubungannya dengan fakta sosial lainnya. Strategi itu meliputi asal usul gejala sosial dan fungsi gejala sosial. B) Tesis Solidaritas Sosial Ada dua tipe yaitu masyarakat yang berlandaskan solidaritas mekanik dan solidaritas organik. Masyarakat solidaritas mekanik dipengaruhi elite yang ada sedangkan solidaritas organik elite tidak memiliki pengaruh yang kuat karena tersedianya pilihan informasi dan rendahnya ketergantungan dalam masyarakat. C) Teori Perubahan Sosial Perubahan solidaritas mekanik menjadi organik karena pertambahan penduduk disertai kepadatan moral, pertambahan komunikasi dan interaksi anggota D) Teori Anomi Anomi ialah kondisi ketiadaan pengaturan kegiata kehidupan manusia secara normal yang ditujukkan adanya ketimpangan aspirasi dan alat serta menimbulkan distorsi dalam masyarakat. 3. Max Weber (1864-1920) A) Analisis Tipe Ideal dan Metode Verstehen Tipe ideal adalah bentuk abstrak elemen riil yang sengaja dibuat, memilih aspek suatu gejala yang nampak sama dengan konsistensi logis dan mengkonstruksi seluruh aspek secara padu dan kompak yang bertujuan memudahkan analisis masalah konkret. Verstehen/metode pemahaman interpretatif yaitu cara untuk memahami tindakan arti subjektif bagi dirinya dan dikaitkan dengan orang lain. Tiga cara untuk memahami metode ini, yaitu rasional, empati dan apresiatif. Metode ini dibagi dua jenis yaitu pemahaman aktual yang melalui observasi langsung tanpa melihat konteks yang lebih luas dan pemahaman penjelasan dengan menempatkan aksi kedalam konteks makna yang lebih luas. Interpretasi tidak dapat dikatakan “causally valid” hanya dilihat sebagai “peculiarly plausible hypotheis” karena motif yang disadari, dua aksi yang bagi pengamat sama bentuknya yang dapat didorong dua motif yang berbeda, aktor didorong dorongan kontradiktif yang dapat dipahami. B) Tesis Perkembangan Kapitalisme Weber menyatakan ketelitian khusus, perhitungan dan kerja keras dari Bisnis Barat didorong perkembangan etika Protestan dan doktrin Calvinisme mengenai takdir yang memberikan dorongan psikologis bagi rasionalisasi serta perangsang meningkatkan pertumbuhan sistem ekonomi kapitalis dalam pembentukannya. Hubungan timbal balik semangat kapitalis dan etika Protestan mengenai konsistensi logis dan pengaruh motivasional yang disebut elective affinity. C) Tipologi Tindakan Sosial, Kewenangan dan Birokrasi Ada empat tipe tindakan sosial: tindakan rasional instrumental, tindakan rasional riil, tindakan afektif dan tindakan tradisional. Sedangkan tipologi kewenangan ada tiga: tradisional, kharismatik dan legal-rasional. Tipe ideal birokrasi modern memiliki karakteristik yaitu aktivitas regular untuk pencapaian tujuan yang didistribusikan dengan baku sebagai kewajiban resmi, organisasi kantor mengikuti prinsip hierarki, operasi birokratis diselenggarakan melalui system kaidah abstrak yang konsisten yang terdiri atas penerapan kasus spesifik, pejabat yang ideal berdasarkan impersonalitas formalistis, perekrutan didasarkan kualifikasi teknis dan terhindar pemecatan sewenang-wenang, dan tipe organisasi administrasi yang murni birokratis mampu mencapai efisiensi yang paling tinggi. 4. Vilfredo Pareto Teori sirkulasi elite ialah adanya revolusi karena heterogenitas sosial yang ditandai perbedaan sosial dimasyarakat yang dapat dilihat pada perbedaan kelompok didalamnya. Setiap kelompok terdapat segelintir orang yang lebih cakap dan berpengaruh yang disebut kaum elite. Dalam pemerintahan elite mampu meraih kekuasaan dan kedudukan dengan dua cara, kekuasaan/kekerasan fisik dan siasat serta strategi politik. Demikianlah sirkulasi elit terjadi. 5. Gaetano Mosca Pemikirannya dipengaruhi sejarah Italia yang kacau dimana terjadinya krisis legislatif dan naiknya fasisme. Teori kelas politik menurut beliau tiap organism politik mengandung dua kelas, kelas memerintah dan kelas diperintah. Teori sirkulasi elite, menurut beliau terjadi bila pergeseran dalam perimbangan kekuatan politik. 6. Alexis De Tocqueville Menurut beliau kesetaraan bermula dari proses industrialisasi dan komersialisasi yang berlangsung dahsyat di Amerika dan sebagian Eropa, sehingga mengubah struktur dan pola interaksi masyarakat dari feodalis dan komunis menjadi masyarakat demokratis dan individualis. Ia melihat demokrasi dan kesetaraan berupa pisau bermata dua karena kesetaraan indivisu dan tidak ada yang berkuasa maka kebutuhan kekuasaan meningkat. Negara cenderung dominan dan menumbuhkan tirani mayoritas. Sedangkan kesetaraan individu dalam masyarakat komersial mendorong individu bersaing mencari keuntungan bagi diri sendiri sehingga patriotism, heroism dan hasrat menegakkan kejayaan negara memudar. 7. Gabriel Tarde Teori imitasi menurut Tarde ialah keyakinan dan hasrat. Cara pola interpsikis manifestasi dan transmisi keyakinan dan hasrat ada tiga, imitasi,oposisi, dan dialektik. Karena ketika melakukan imitasi terhadap invensi dapat terjadi oposisi.
B. Teori Sosiologi Sebagai Pendekatan
Teori merupakan alat untuk memahami kenyataan melalui penelitian agar dipertajam bahkan dibantah dengan kenyataan. Ada empat teori yaitu dua pada tingkatan makro dan dua pada mikro. Perbedaannya terletak pada tingkatan analisis itu dilakukan. Pembahasan teori mikro meliputi struktural fungsional dan struktural konfik sedangkan teori makro meliputi interaksionisme simbolis dan teori pertukaran. 1. Teori Struktural Fungsional Asumsi Ralp Dahrendorf : a) Masyarakat terdiri berbagai elemen yang terstruktur secara relative mantap dan stabil b) Elemen terstruktur itu terintegrasi c) Setiap elemen mempunyai fungsi d) Dilandaskan konsesus nilai para anggota 2. Teori Struktural Konflik Asumsi Ralp Dahrendorf : a) Masyarakat tunduk pada proses perubahan b) Masyarakat memperlihatkan kondlik dan pertikaian c) Setiap elemen menyumbangkan disintegrasi dan perubahan d) Masyarakat didasari paksaan dari beberapa anggota atas orang lain 3. Teori Interaksionisme Simbolis Ada empat asumsi : a) Manusia mampu menciptakan dan menggunakan symbol b) Simbol untuk komunikasi c) Manusia berkomunikasi melalui peran d) Masyarakat terbentuk, bertahan, dan berubah berdasarkan kemampuan manusia untuk berpikir, mendefinisikan, refleksi-diri dan evaluasi 4. Teori Pertukaran Asumsi dasarnya: a) Manusia adalah makhluk yang rasional b) Pertukaran sosial terjadi apabila; berorientasi pada tujuan yang dicapai melalui interaksi dan untuk memperoleh sarana bagi pencapaian tujuan c) Transaksi terjadi apabila pihak yang terlibat memperoleh keuntungan