Anda di halaman 1dari 4

Mata kuliah : Pengantar Sosiologi Politik

Nama : Dyah Sekar Oktantri Iswalono


Bahan : BAB 2 Buku karya Damsar (2015)
Judul : Pengantar Sosiologi Politik
Nomor Mahasiswa : 111830387
Dosen Pembimbing : Fatih Gama Abisono Nasution, MA, S.Ip

Pendekatan sosiologis tentang politik

A. Peletak Fondasi Sosiologi Politik


Menurut Rush dan Althoff (2002:5), asal mula disiplin ilmu sering tidak jelas dan
cenderung menonjolkan seseorang sebagai “bapak pendiri” ilmu pengetahuan. Oleh sebab
itu, untuk menghindarinya, berikut ini tokoh yang berjasa dalam fondasi sosiologi politik:
1. Karl Marx (1818-1883)
A) Pendekatan Materialisme Historis
Ada empat konsep sentral yaitu cara produksi, hubungan produksi, mode produksi dan
kekuatan produksi.
B) Teori Alienasi
Karena manusia sebagai produsen, maka ia adalah makhluk yang mampu bekerja.
Produk dari kegiatan kerja merupakan hakikat manusia yang menjadi pembeda dengan
makhluk lain. Kalau manusia itu produsen, bagaimana produk itu mendapat kekuasaan
atas produsennya? Inilah masalah alienasi (keterasingan)
Kapitalisme menyebabkan menusia mengalami alienasi karena hasil kreatifitas
produsen menjadi terasing dari produsen itu sendiri. Alienasi bisa mengambil bentuk:
 Produk di luar control produsen
 Produsen, harus menyesuaikan diri dengannya
C) Teori Perubahan Sosial
Marx menyatakan perjuangan kelas berakar dari pembagian kerja dan pemilikan
pribadi yang menghasilkan kontradiksi yang dalam dan luas dimasyarakat, yaitu antara
kelas pemilik dan kelas bukan pemilik. Keadaan ini disebabkan oleh superstruktur
sosial-budaya.
Munculnya kesadaran kelas dan perjuangan kelas karena terpusatnya kelas
proletar di daerah kota lalu terbentuklah jaringan komunikasi guna kepentingan
bersama maka dibentuk organisasi kelas proletar melawan musuh bersama dan perlu
ideologi yang mengikat.
D) Tentang Agama
“Agama sebagai candu masyarakat” pernyataan tersebut dapat dipahami karena
Marx melihat superstruktur sosiobudaya dibangun di atas infrastruktur ekonomi.
Karena infrastruktur dikuasai orang/kelompok yang memiliki, maka agama melayani
kepentingan pemilik melalui ide, ritual, dan praktik keagamaan yang menciptakan
kesadaran palsu bagi kaum yang tidak memiliki.
2. Emile Durkheim (1858-1917)
A) Pendekatan Fungsionalisme Sosiologis
Ia menegaskan objek sosiologi adalah fakta sosial meliputi cara bertindak,
berpikir dan yang ada di luar individu, bersifat memaksa dan umum. Adapun tiga
karakteristiknya:
 Eksternal : fakta sosial akan selalu ada
 Determined : fakta sosial memaksa individu agar sesuai dengannya
 General : tersebar dalam masyarakat, milik bersama
Bagaimana strategi menjelaskan fakta sosial? Dasar utamanya ialah fakta sosial
yang dijelaskan dalam hubungannya dengan fakta sosial lainnya. Strategi itu meliputi
asal usul gejala sosial dan fungsi gejala sosial.
B) Tesis Solidaritas Sosial
Ada dua tipe yaitu masyarakat yang berlandaskan solidaritas mekanik dan
solidaritas organik. Masyarakat solidaritas mekanik dipengaruhi elite yang ada
sedangkan solidaritas organik elite tidak memiliki pengaruh yang kuat karena
tersedianya pilihan informasi dan rendahnya ketergantungan dalam masyarakat.
C) Teori Perubahan Sosial
Perubahan solidaritas mekanik menjadi organik karena pertambahan penduduk
disertai kepadatan moral, pertambahan komunikasi dan interaksi anggota
D) Teori Anomi
Anomi ialah kondisi ketiadaan pengaturan kegiata kehidupan manusia secara
normal yang ditujukkan adanya ketimpangan aspirasi dan alat serta menimbulkan
distorsi dalam masyarakat.
3. Max Weber (1864-1920)
A) Analisis Tipe Ideal dan Metode Verstehen
Tipe ideal adalah bentuk abstrak elemen riil yang sengaja dibuat, memilih aspek
suatu gejala yang nampak sama dengan konsistensi logis dan mengkonstruksi seluruh
aspek secara padu dan kompak yang bertujuan memudahkan analisis masalah konkret.
Verstehen/metode pemahaman interpretatif yaitu cara untuk memahami tindakan
arti subjektif bagi dirinya dan dikaitkan dengan orang lain. Tiga cara untuk memahami
metode ini, yaitu rasional, empati dan apresiatif. Metode ini dibagi dua jenis yaitu
pemahaman aktual yang melalui observasi langsung tanpa melihat konteks yang
lebih luas dan pemahaman penjelasan dengan menempatkan aksi kedalam konteks
makna yang lebih luas.
Interpretasi tidak dapat dikatakan “causally valid” hanya dilihat sebagai
“peculiarly plausible hypotheis” karena motif yang disadari, dua aksi yang bagi
pengamat sama bentuknya yang dapat didorong dua motif yang berbeda, aktor
didorong dorongan kontradiktif yang dapat dipahami.
B) Tesis Perkembangan Kapitalisme
Weber menyatakan ketelitian khusus, perhitungan dan kerja keras dari Bisnis
Barat didorong perkembangan etika Protestan dan doktrin Calvinisme mengenai takdir
yang memberikan dorongan psikologis bagi rasionalisasi serta perangsang
meningkatkan pertumbuhan sistem ekonomi kapitalis dalam pembentukannya.
Hubungan timbal balik semangat kapitalis dan etika Protestan mengenai
konsistensi logis dan pengaruh motivasional yang disebut elective affinity.
C) Tipologi Tindakan Sosial, Kewenangan dan Birokrasi
Ada empat tipe tindakan sosial: tindakan rasional instrumental, tindakan
rasional riil, tindakan afektif dan tindakan tradisional. Sedangkan tipologi kewenangan
ada tiga: tradisional, kharismatik dan legal-rasional.
Tipe ideal birokrasi modern memiliki karakteristik yaitu aktivitas regular untuk
pencapaian tujuan yang didistribusikan dengan baku sebagai kewajiban resmi,
organisasi kantor mengikuti prinsip hierarki, operasi birokratis diselenggarakan
melalui system kaidah abstrak yang konsisten yang terdiri atas penerapan kasus
spesifik, pejabat yang ideal berdasarkan impersonalitas formalistis, perekrutan
didasarkan kualifikasi teknis dan terhindar pemecatan sewenang-wenang, dan tipe
organisasi administrasi yang murni birokratis mampu mencapai efisiensi yang paling
tinggi.
4. Vilfredo Pareto
Teori sirkulasi elite ialah adanya revolusi karena heterogenitas sosial yang
ditandai perbedaan sosial dimasyarakat yang dapat dilihat pada perbedaan kelompok
didalamnya. Setiap kelompok terdapat segelintir orang yang lebih cakap dan berpengaruh
yang disebut kaum elite. Dalam pemerintahan elite mampu meraih kekuasaan dan
kedudukan dengan dua cara, kekuasaan/kekerasan fisik dan siasat serta strategi politik.
Demikianlah sirkulasi elit terjadi.
5. Gaetano Mosca
Pemikirannya dipengaruhi sejarah Italia yang kacau dimana terjadinya krisis
legislatif dan naiknya fasisme. Teori kelas politik menurut beliau tiap organism politik
mengandung dua kelas, kelas memerintah dan kelas diperintah.
Teori sirkulasi elite, menurut beliau terjadi bila pergeseran dalam perimbangan kekuatan
politik.
6. Alexis De Tocqueville
Menurut beliau kesetaraan bermula dari proses industrialisasi dan komersialisasi
yang berlangsung dahsyat di Amerika dan sebagian Eropa, sehingga mengubah struktur
dan pola interaksi masyarakat dari feodalis dan komunis menjadi masyarakat demokratis
dan individualis.
Ia melihat demokrasi dan kesetaraan berupa pisau bermata dua karena kesetaraan
indivisu dan tidak ada yang berkuasa maka kebutuhan kekuasaan meningkat. Negara
cenderung dominan dan menumbuhkan tirani mayoritas. Sedangkan kesetaraan individu
dalam masyarakat komersial mendorong individu bersaing mencari keuntungan bagi diri
sendiri sehingga patriotism, heroism dan hasrat menegakkan kejayaan negara memudar.
7. Gabriel Tarde
Teori imitasi menurut Tarde ialah keyakinan dan hasrat. Cara pola interpsikis
manifestasi dan transmisi keyakinan dan hasrat ada tiga, imitasi,oposisi, dan dialektik.
Karena ketika melakukan imitasi terhadap invensi dapat terjadi oposisi.

B. Teori Sosiologi Sebagai Pendekatan


Teori merupakan alat untuk memahami kenyataan melalui penelitian agar dipertajam
bahkan dibantah dengan kenyataan. Ada empat teori yaitu dua pada tingkatan makro dan
dua pada mikro. Perbedaannya terletak pada tingkatan analisis itu dilakukan. Pembahasan
teori mikro meliputi struktural fungsional dan struktural konfik sedangkan teori makro
meliputi interaksionisme simbolis dan teori pertukaran.
1. Teori Struktural Fungsional
Asumsi Ralp Dahrendorf :
a) Masyarakat terdiri berbagai elemen yang terstruktur secara relative mantap
dan stabil
b) Elemen terstruktur itu terintegrasi
c) Setiap elemen mempunyai fungsi
d) Dilandaskan konsesus nilai para anggota
2. Teori Struktural Konflik
Asumsi Ralp Dahrendorf :
a) Masyarakat tunduk pada proses perubahan
b) Masyarakat memperlihatkan kondlik dan pertikaian
c) Setiap elemen menyumbangkan disintegrasi dan perubahan
d) Masyarakat didasari paksaan dari beberapa anggota atas orang lain
3. Teori Interaksionisme Simbolis
Ada empat asumsi :
a) Manusia mampu menciptakan dan menggunakan symbol
b) Simbol untuk komunikasi
c) Manusia berkomunikasi melalui peran
d) Masyarakat terbentuk, bertahan, dan berubah berdasarkan kemampuan
manusia untuk berpikir, mendefinisikan, refleksi-diri dan evaluasi
4. Teori Pertukaran
Asumsi dasarnya:
a) Manusia adalah makhluk yang rasional
b) Pertukaran sosial terjadi apabila; berorientasi pada tujuan yang dicapai
melalui interaksi dan untuk memperoleh sarana bagi pencapaian tujuan
c) Transaksi terjadi apabila pihak yang terlibat memperoleh keuntungan

Anda mungkin juga menyukai