Anda di halaman 1dari 12

Kegiatan Belajar 4

STRATEGI PROMOSI KESEHATAN

A. TUJUAN
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ini, mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan Advokasi
2. Menjelaskan Konsep Bina Suasana
3. Menjelaskan konsep Gerakan Pemberdayaan Masyarakat

B. POKOK MATERI
Materi yang akan dibahas adalah Srtategi Promosi Kesehatan yang terdiri dari Gerakan
Pemberdayaan Masyarakat, Bina Suasana dan Advokasi
C. URAIAN MATERI
Bagan Strategi Promkes

STRATEGI DASAR PROMKES

1
ADVOKASI MASY.
(A) TAHU,
3 MAU DAN
GERAKAN MAMPU
KEMI
PEMBER MELAKSA
TRAAN DAYAAN NAKAN
(G) PERILAKU
2 SEHAT
BINA
SUASANA
(B) 2
1.PENGERTIAN ADVOKASI

• Suatu usaha sistematik & terorganisasir untuk mempegaruhi dan mendesak

terjadinya perubahan dalam kebijakan publik secara bertahap maju & semakin

baik

• Bukan revolusi, lebih merupakan suatu usaha perubahan sosial melalui semua

saluran dan piranti demokrasi perwakilan, proses-proses politik & legislasi yang

terdapat dalam sistem yang berlaku

Advokasi adalah :

• Proses komunikasi yang terencana untuk mendapat dukungan dan keputusan untuk

pemecahan masalah

• Merupakan suatu ilmu & seni, dari sudut pandang keilmuan tidak ada formula

baku

• Keberhasilannya diperoleh bila direncanakan secara sistematis.

Beberapa strategi Promosi Kesehatan dan Tujuannya


ADVOKASI, SOSIALISASI, PEMBERDAYAAN DAN
MOBILISASI

ADVO- SOSIALI- PEMBER- MOBILI-


KASI SASI DAYAAN SASI

PEMBUAT ORGANISASI/ ORGANISASI/ MASYARA-KAT


KEBIJAKAN TOKOH MASY TOKOH MASY UMUM

KEPEDULIAN, PEMAHAMAN, KEMAMPUAN, TINDAKAN,KE


TINDAKAN TINDAKAN PERILAKU BERSAMAAN

DUKUNG- KETER- KEMANDI- GERAKAN


AN LIBATAN RIAN MASY.
6

MENGAPA PERLU ADVOKASI KESEHATAN ?

• Eksekutif Kebijakan publik

• Legislatif SK,Hukum/Regulasi,

• Proses Politik Pajak, Harga,

• Komitmen Terhadap Masalah Kesehatan masyarakat Investasi, dsb

• Pemahaman Masalah Kesehatan masyaraka

• Cara pangdang Terhadap Kesehatan


TUJUAN ADVOKASI
Adanya Komitmen
1. Adanya pemahaman/kesadaran terhadap masalah dan dukungan :

2. Adanya ketertarikan untuk mengatasi masalah • Kebijakan,

3. Adanya kemauan/kepedulian  alternatif solusi • Sumber daya,

4. Adanya tindakan nyata :solusi masalah • Kemudahan,

5. Adanya Tindak lanjut kegiatan • Keikutsertaan

• Dll

PELAKU DAN SASARAN ADVOKASI

•Pengambil keputusan,
PELAKU :
•Pakar, pejabat yang berwenang, SASARAN:
•Perg. Tinggi, Media massa
•Pembuat kebijakan,
•Swasta, Org. profesi
•Pembuat opini, Penyusun draft, Dll
•Org. masy/agama, LSM
•Tokoh publik, Dll
SEPERTI :
•Unsur Pemerint., DPR/DPRD
DENGAN SYARAT :
•Pengusaha, Penyandang Dana
•Peduli kesehatan, Paham masalah
•Media massa
•Berkemampuan
•Org.profesi, Org.masy/agama, LSM
•Dipercaya / Dihormati
•Tokoh publik, Klp. Potensial
•Tidak tercela, dll
•Penentang/lawan, Dll.

DIMANA DAN KAPAN ADVOKASI

 Tatanan formal : rapat, seminar, konferensi, semiloka, telekonferensi.


 Tatanan informal : pertemuan umum dan khusus, festifal, event olah raga, di rumah,

reuni, arisan, pertemuan keluarga dll.

 Secara langsung: komunikasi langsung dalam rapat, surat, email, telepon, fax, dll

 Secara tdk langsung: komunikasi melalui kolega, teman, keluarga, sekutu/kelompok

Menentukan Tujuan Advokasi

 Realistis, artinya bisa dicapai bukan angan-angan

 Jelas dan dapat diukur

 Tentukan isu yang akan disampaikan

 Siapa sasaran yang akan diadvokasi

 Seberapa banyak perubahan yang diharapkan

 Berapa lama dan dimana advokasi dilakukan

Selamat dan bagus sekali Anda telah mempelajari materi diatas dengan baik. Untuk menambah
pengetahuan Anda terhadap materi tersebut coba Anda kerjakan latihan soal berikut..

Latihan 1

1. Jelaskan pengertian advokasi Kesehatan !


2. Siapakah Sasaran advokasi kesehatan ?

Selamat dan bagus sekali Anda telah mengerjakan latihan diatas. Sekarang coba Anda cocokkan
jawaban Anda dengan jawaban berikut ini.

1. Tujuan advokasi Kesehatan diperolehnya Kebijakan publik SK,Hukum/Regulasi, Pajak, Harga,


Investasi, dsb yang berpihak pada masalah kesehatan
2. Sasaran advokasi kesehatan adalah Pengambil keputusan, Pembuat kebijakan, Pembuat
opini, Penyusun draft, Dll antara lain Unsur Pemerint., DPR/DPRD Pengusaha,
Penyandang Dana, Media massa ,Org.profesi, Org.masy/agama, LSM Tokoh publik, Klp.
Potensial Penentang/lawan, Dll.

Pemberdayaan masyarakat

 Pengertian : Pemberdayaan masyarakat ialah upaya atau proses untuk menumbuhkan


kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam mengenali, mengatasi,
memelihara, melindungi, dan meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri

 Tujuan Pemberdayaan masyarakat :

1. Tumbuhnya kesadaran, pengetahuan dan pemahaman akan kesehatan


bagi individu, kelompok atau masyarakat. Pengetahuan dan kesadaran tentang cara –
cara memelihra dan meningkatkan kesehatan adalah awal dari keberdayaan kesehatan.
Kesadaran dan pengetahuan merupakan tahap awal timbulnya kemampuan, karena
kemampuan merupakan hasil proses belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses
yang dimulai dengan adanya alih pengetahuan dari sumber belajar kepada subyek
belajar. Oleh sebab itu masyarakat yang mampu memelihara dan meningkatkan
kesehatan juga melalui proses belajar kesehatan yang dimulai dengan diperolehnya
informasi kesehatan. Dengan informasi kesehatan menimbulkan kesadaran akan
kesehatan dan hasilnya adalah pengetahuan kesehatan.
2. Timbulnya kemauan atau kehendak ialah sebagai bentuk lanjutan dari
kesadaran dan pemahaman terhadap obyek, dalam hal ini kesehatan. Kemauan atau
kehendak merupakan kecenderungan untuk melakukan suatu tindakan. Oleh sebab itu,
teori lain kondisi semacam ini disebut sikap atau niat sebagai indikasi akan timbulnya
suatu tindakan. Kemauan ini kemungkinan dapat dilanjutkan ke tindakan tetapi mungkin
juga tidak atau berhenti pada kemauan saja. Berlanjut atau tidaknya kemauan menjadi
tindakan sangat tergantung dari berbagai faktor. Faktor yang paling utama yang
mendukung berlanjutnya kemauan adalah sarana atau prasarana untuk mendukung
tindakan tersebut.
3. Timbulnya kemampuan masyarakat di bidang kesehatan berarti
masyarakat, baik seara individu maupun kelompok, telah mampu mewujudkan kemauan
atau niat kesehatan mereka dalam bentuk tindakan atau perilaku sehat.

 Prinsip pemberdayaan masyarakat

1. menumbuhkembangkan potensi masyarakat.

2. mengembangkan gotong-royong masyarakat,

3. menggali kontribusi masyarakat,

4. menjalin kemitraan

5. Desentralisasi.

 Ciri-ciri pemberdayaan masyarakat

1. Community leader, yaitu petugas kesehatan melakukan pendekatan kepada tokoh


masyarakat atau pemimpin terlebih dahulu. Misalnya Camat, lurah, kepala adat,
ustad, dan sebagainya.
2. Community organization, yaitu organisasi seperti PKK, karang taruna, majlis taklim,
dan lainnnya merupakan potensi yang dapat dijadikan mitra kerja dalam upaya
pemberdayaan masyarakat.

3. Community Fund, yaitu Dana sehat atau Jaminan Pemeliharaan Kesehatan


Masyarakat (JPKM) yang dikembangkan dengan prinsip gotong royong sebagai salah
satu prinsip pemberdayaan masyarakat. Community material, yaitu setiap daerah
memiliki potensi tersendiri yang dapat digunakan untuk memfasilitasi pelayanan kesehatan.
Misalnya, desa dekat kali pengahasil pasir memiliki potensi untuk melakukan pengerasan
jalan untuk memudahkan akses ke puskesmas.
4. kelima, Community knowledge, yaitu pemberdayaan bertujuan meningkatkan
pengetahuan masyarakat dengan berbagai penyuluhan kesehatan yang menggunakan
pendekatan community based health education.

5. Community technology, yaitu teknologi sederhana di komunitas dapat digunakan


untuk pengembangan program kesehatan misalnya penyaringan air dengan pasir atau
arang.

 Kemampuan masyarakat dalam bidang kesehatan sesungguhnya mempunyai


pengertian yang sangat luas. Masyarakat yang mampu atau masyarakat yang mandiri di
bidang kesehatan apabila

1. Mampu mengenali masalah kesehatan dan faktor – faktor yang mempengaruhi


masalah – masalah kesehatan, terutama di lingkungan atau masyarakat setempat.
Agar masyarakat mampu mengenali masalah kesehatan dan faktor – faktor yang
mempengaruhinya, masyarakat harus mempunyai pengetahuan kesehatan yang baik
(health litarasi). Pengetahuan kesehatan dan faktor – faktor yang mempengaruhinya
yang harus dimiliki oleh masyarakat, sekurang – kurangnya sbb :
a. Pengetahuan tentang penyakit.
b. Pengetahuan tentang gizi dan makanan, yang harus dikonsumsi agar tetap sehat
sebagai faktor penentu kesehatan seseorang.
c. Perumahan sehat dan sanitasi dasar yang diperlukan untuk menunjang
kesehatan keluarga atau masyarakat.
d. Pengetahuan tentang bahaya – bahaya merokok, dan zat – zat lain yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan atau kecanduan yakni narkoba.
2. Mampu mengatasi masalah – masalah kesehatan mereka sendiri secara mandiri.
Masyarakat mampu menggali potensi – potensi masyarakat setempat untuk mengatasi
masalah kesehatan mereka.
3. Mampu memelihara dan melindungi diri, baik individual, kelompok, atau masyarakat
dari macam – macam ancaman kesehatan.
Pengetahuan masyarakat akan kesehatan yang tinggi, masyarakat mampu memelihara
dan melindunginya dari ancaman kesehatan, menganantisipasi dengan cara
pencegahan.
4. Mampu meningkatkan kesehatan, baik individual, kelompok, maupun masyarakat.

Selamat dan bagus sekali Anda telah mempelajari materi diatas dengan baik. Untuk menambah
pengetahuan Anda terhadap materi tersebut coba Anda kerjakan latihan soal berikut..

Latihan 2

1. Tujuan Pemberdayaan masayarakat dalam bidang kesehatan ?


2. Apa yang saudara ketahui Ciri-ciri pemberdayaan masyarakat “Community
Leader “ ?

Selamat dan bagus sekali Anda telah mengerjakan latihan diatas. Sekarang coba Anda cocokkan
jawaban Anda dengan jawaban berikut ini.

1. Pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk membuat masyarakat menjadi mandiri, dalam


arti memiliki potensi untuk mampu memecahkan masalah-masalah kesehatan yang
dihadapi, dan sanggup memenuhi kebutuhannya dengan tidak menggantungkan hidup
mereka pada bantuan pihak luar, baik pemerintah maupun organisasi-organisasi non-
pemerintah.
2. Ciri-ciri pemberdayaan masyarakat “Community Leader “yaitu petugas kesehatan melakukan
pendekatan kepada tokoh masyarakat atau pemimpin terlebih dahulu. Misalnya Camat,
lurah, kepala adat, ustad, dan sebagainya.

BINA SUASANA

• Pengertian Bina Suasana Adalah upaya menciptakan opini atau lingkungan sosial yang
mendorong individu anggota masyarakat untuk mau melakukan perilaku yang
diperkenalkan.
Seseorang akan terdorong untuk mau melakukan sesuatu apabila lingkungan sosial di
mana pun ia berada (keluarga di rumah, orang-orang yang menjadi panutan/idolanya,
kelompok arisan, majelis agama, dan lain-lain, dan bahkan masyarakat umum) memiliki
opini yang positif terhadap perilaku tersebut.

• TIGA PENDEKATAN
1. Bina Suasana Individu ditujukan kepada individu-individu tokoh masyarakat.
Dengan pendekatan ini diharapkan :
- dapat menyebarluaskan opini yang positif
- dapat menjadi individu-individu panutan , yaitu dengan bersedia atau mau
mempraktikkan perilaku yang sedang diperkenalkan tersebut (misalnya seorang
pemuka agama yang rajin melaksanakan 3 M yaitu Menguras, Menutup dan
Mengubur– demi mencegah munculnya wabah demam berdarah).
Individu tersebut dapat diupayakan agar mereka bersedia menjadi kader dan turut
menyebarluaskan informasi guna menciptakan suasana yang kondusif bagi perubahan
perilaku individu,
2. Bina Suasana Kelompok ditujukan kepada kelompok-kelompok dalam masyarakat,
seperti pengurus Rukun Tetangga (RT), pengurus Rukun Warga (RW), Majelis
Pengajian, Perkumpulan Seni, Organisasi Profesi, Orga-nisasi Wanita, Organisasi
Siswa/Mahasiswa, Organisasi Pemuda, dan lain-lain. Pendekatan ini dapat dilakukan
oleh dan atau bersama-sama dengan pemuka/tokoh masyarakat yang telah peduli.
 Dengan pendekatan ini diharapkan kelompok-kelompok tersebut menjadi peduli
terhadap perilaku yang sedang diperkenalkan dan menyetujui atau
mendukungnya.
 Bentuk dukungan ini dapat berupa kelompok tersebut bersedia juga
mempraktikkan perilaku yang sedang diperkenalkan, mengadvokasi pihak-pihak
yang terkait, dan atau melakukan kontrol sosial terhadap individu-individu
anggotanya.
3. Bina Suasana Masyarakat Umum dilakukan terhadap masyarakat umum dengan
membina dan memanfaatkan media-media komunikasi, seperti radio, televisi, koran,
majalah, situs internet, dan lain-lain, sehingga dapat tercipta pendapat umum yang
positif tentang perilaku tersebut.

Peran Media dalam Bina Suasana

 media-media massa tersebut menjadi peduli dan mendukung perilaku yang sedang
diperkenalkan.

 Media-media massa tersebut lalu bersedia menjadi mitra dalam rangka menyebar-
luaskan informasi tentang perilaku yang sedang diperkenalkan dan menciptakan pendapat
umum (opini publik) yang positif tentang perilaku tersebut.

Kesimpulan

Suasana atau pendapat umum yang positif ini akan dirasakan pula sebagai pendukung
atau “penekan” (social pressure) oleh individu-individu anggota masyarakat, sehingga
akhirnya mereka mau melaksanakan perilaku yang sedang diperkenalkan

Selamat dan bagus sekali Anda telah mempelajari materi diatas dengan baik. Untuk menambah
pengetahuan Anda terhadap materi tersebut coba Anda kerjakan latihan soal berikut..

Latihan 3

1. Jelaskan tentang pengertian bina suasana dan mengapa seseorang dapat


melakukan sesuatu !
2. Bagaimanana peran media untuk bina suasanana?

Selamat dan bagus sekali Anda telah mengerjakan latihan diatas. Sekarang coba Anda cocokkan
jawaban Anda dengan jawaban berikut ini.

1. Pengertian Bina Suasana Adalah upaya menciptakan opini atau lingkungan sosial
yang mendorong individu anggota masyarakat untuk mau melakukan perilaku yang
diperkenalkan. Seseorang akan terdorong untuk mau melakukan sesuatu apabila
lingkungan sosial di mana pun ia berada (keluarga di rumah, orang-orang yang
menjadi panutan/idolanya, kelompok arisan, majelis agama, dan lain-lain, dan bahkan
masyarakat umum) memiliki opini yang positif terhadap perilaku tersebut
2. Peran media yaitu menjadi mitra dalam rangka menyebar-luaskan informasi tentang
perilaku yang sedang diperkenalkan dan menciptakan pendapat umum (opini publik)
yang positif tentang perilaku tersebut.

Anda mungkin juga menyukai