Strategi pembelajaran inkuiri (SPI) adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada
proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu
masalah yang dipertanyakan. 1Gulo (2002) menyatakan strategi inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan
belajar yang melibatkan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis,
sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh rasa percaya diri. Pembelajaran
inkuiri dirancang dengan tujuan untuk mengembangkan siswa supaya memiliki kemampuan ilmiah, dan
juga memotivasi melakukan keterlibatan langsung dalam proses pembelajaran. Dalam pembelajaran
inkuiri siswa terlibat secara mental dan fisik untuk memecahkan masalah yang diberikan oleh guru.
Inkuiri memberikan siswa pengalaman-pengalaman belajar nyata dan aktif. Siswa dilatih bagaimana
memecahkan masalah, membuat keputusan, dan memperoleh keterampilan.
Strategi pembelajaran inkuiri banyak dipengaruhi oleh aliran belajar kognitif. Menurut aliran ini, belajar
adalah proses mental dan proses berpikir dengan memanfaatkan segala potensi mental yang dimiliki
setiap individu secara optimal. Belajar bukan hanya persoalan menghafal materi yang diberikan oleh
guru, akan tetapi belajar merupakan proses di manasetiap individu memperoleh pengetahuan tersebut
melalui ketrampilan berpikir individu, dengan kata lain bahwa pengetahuan yang diperoleh tidak
langsung dari guru, melainkan peserta didik sendiri yang mencari dan menemukannya.1
Materi : Fotosintesis
Implementasi dalam proses kognitif
Proses kognitif : Memahami (Understanding)
Implementasi pengetahuan kognitif
Pengetahuan kognitif : Pengetahuan konseptual
Langkah-langkah yang dilakukan oleh seorang guru dalam implementasi strategi pembelajaran
berbasis inkuiri pada materi sistem pencernaan yaitu : Tahap pertama, guru menerapkan
pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri sesuai dengan rencana
pembelajaran yang telah disusun. Misalnya pembelajaran pada siklus I dilaksanakan 2 kali
pertemuan. Pada siklus I materi yang akan dipelajari adalah materi Fotosintesis. Kegiatan ini
diawali dengan mengkondisikan siswa agar mampu menerima pelajaran. Langkah awal guru
menjelaskan topik, tujuan, dan hasil pembelajaran yang diharapkan tentang materi proses
fotosintesis. Kemudian guru menyampaikan pembelajaran yang menggunakan strategi
pembelajaran inkuiri. Dilanjutkan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mendorong
siswa untuk dapat merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan.
Selanjutnya Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil dengan anggota kelompok misalnya 4
orang. Agar sisqa tidak kesulitan dalam memecahkan masalah maka siswa mendengarkan
penjelasan guru tentang tugas yang akan diberikan secara kelompok untuk membuat eksperimen
untuk mengetahui poses berlangsungnya fotosintesis melalui fakta atau data-data yang didapatkan
dalam eksperimen. Kemudian guru mempersilahkan Perwakilan dari kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Selanjutnya guru dan siswa menyimpulkan hasil
presentasi setiap kelompok sebagai refleksi tentang materi proses fotosintesis sesuai dengan hasil
eksperimen siswa. Ketika siswa sudah mengetahui dan memahami proses berlangsungnya
fotosintesis maka siswa dapat membuat konsep tentang fotosintesis berdasarkan data dan vakta
yang di peroleh dari hasil eksperimen.
Adapun Teknologi yang dapat mendukung strategi pembelajaran berbasis inkuiri yaitu : teknogi yang
mencakup perangkat keras seperti teknologi laboratorium dan komputer ( LCD, TV, video dan alat
elektronik lainnya.
Adapun cara yang dapat dilakukan guru dalam mengukur keberhasilan belajar siswa dengan strategi
pembelajaran berbasis inkuiri yaitu dengan memberikan evaluasi tentang materi yang telah di ajarkan
baik itu berupa teks maupun dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang diajarkan.