Anda di halaman 1dari 4

Strategi Pembelajaran Berbasis Inkuiri

Strategi pembelajaran inkuiri (SPI) adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada
proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu
masalah yang dipertanyakan. 1Gulo (2002) menyatakan strategi inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan
belajar yang melibatkan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis,
sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh rasa percaya diri. Pembelajaran
inkuiri dirancang dengan tujuan untuk mengembangkan siswa supaya memiliki kemampuan ilmiah, dan
juga memotivasi melakukan keterlibatan langsung dalam proses pembelajaran. Dalam pembelajaran
inkuiri siswa terlibat secara mental dan fisik untuk memecahkan masalah yang diberikan oleh guru.
Inkuiri memberikan siswa pengalaman-pengalaman belajar nyata dan aktif. Siswa dilatih bagaimana
memecahkan masalah, membuat keputusan, dan memperoleh keterampilan.

Strategi pembelajaran inkuiri banyak dipengaruhi oleh aliran belajar kognitif. Menurut aliran ini, belajar
adalah proses mental dan proses berpikir dengan memanfaatkan segala potensi mental yang dimiliki
setiap individu secara optimal. Belajar bukan hanya persoalan menghafal materi yang diberikan oleh
guru, akan tetapi belajar merupakan proses di manasetiap individu memperoleh pengetahuan tersebut
melalui ketrampilan berpikir individu, dengan kata lain bahwa pengetahuan yang diperoleh tidak
langsung dari guru, melainkan peserta didik sendiri yang mencari dan menemukannya.1

 Ciri Utama Strategi Pembelajaran Berbasis Inkuiri1


Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama strategi pembelajaran inkuiri menurut Hamruni
(2012:89).
 Strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan
menemukan.
 Seluruh aktivitas siswa yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan
jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan
sikap perca diri.
 Tujuan penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah 1mengembangkan kemampuan
berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual
sebagai bagian dari proses mental. 1
 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Berbasis Inkuiri
(https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/09/12/pembelajaran-inkuiri/) diakses pada tanggal
23 Juli 2016 jam 8:55. Pembelajaran inkuiri mengacu pada prinsip-prinsip berikut ini:
 Berorientasi pada Pengembangan Intelektual. Tujuan utama dari pembelajaran inkuiri adalah
pengembangan kemampuan berpikir. Dengan demikian, pembelajaran ini selain berorientasi
kepada hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar.
 Prinsip Interaksi. Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik interaksi
antara siswa maupun interaksi siswa dengan guru, bahkan interaksi antara siswa dengaan
lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru bukan sebagai
sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri.
 Prinsip Bertanya. Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan pembelajaran ini
adalah guru sebagai penanya. Sebab, kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan
pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir. Dalam hal ini, kemampuan
guru untuk bertanya dalam 1setiap langkah inkuiri sangat diperlukan. Di samping itu, pada
pembelajaran ini juga perlu dikembangkan sikap kritis siswa dengan selalu bertanya dan
mempertanyakan berbagai fenomena yang sedang dipelajarinya.
 Prinsip Belajar untuk Berpikir. Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi
belajar adalah proses berpikir (learning how to think), yakni proses mengembangkan potensi
seluruh otak. Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara
maksimal.
 Prinsip Keterbukaan. Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan
berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya. Tugas guru
adalah menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan
hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukannya.2
 Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Inkuiri
a. Orientasi
Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang
responsif. Pada langkah ini guru mengkondisikan agar siswa siap melaksanakan proses
pembelajaran. Guru merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah.
Langkah orientasi merupakan langkah yang2sangat penting. Keberhasilan startegi ini sangat
tergantung pada kemauan siswa untuk beraktivitas menggunakan kemampuannya dalam
memecahkan masalah, tanpa kemauan dan kemampuan maka proses pembelajaran tidak akan
berjalan dengan lancar.
b. Merumuskan Masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang
mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa
untuk berpikir memecahkan teka-teki itu. Dikatakan teka-teki dalam rumusan masalah yang
ingin dikaji disebabkan masalah itu tentu ada jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari
jawaban yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam strategi
inkuiri, oleh sebab itu melalui proses tersebut siswa akanmemperoleh pengalaman yang
sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses berpikir.
c. Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai
jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Perkiraan sebagai hipotesis bukan
sembarang perkiraan, tetapi harus memiliki landasan berpikir yang kokoh, sehingga hipotesi
yang dimunculkan itu bersifat rasional dan logis. Kemampuan berpikir logis itu sendiri akan
sangat dipengaruhi oleh kedalaman wawasan yang dimiliki serta keluasan pengalaman.
Dengan demikian, setiap individu yang kurang mempunyai wawasan akan sulit
mengembangkan hipotesis yang rasional dan logis.2
d. Mengumpulkan data
Mengumpulkan data adalah aktifitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji
hipotesis yang diajukan. Dalam pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses
mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Proses pemgumpulan data
bukan hanya memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan
ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikirnya.
e. Menguji hipotesis
Menguji hipotesis adalah menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data
atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Menguji hipotesis juga berarti
mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan
bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan
dan dapat dipertanggungjawabkan.
f. Merumuskan kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan
hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu
menunjukkan pada siswa data mana yang relevan.3

Implementasi Strategi Pembelajaran Berbasis Inkuiri

Materi : Fotosintesis
 Implementasi dalam proses kognitif
Proses kognitif : Memahami (Understanding)
 Implementasi pengetahuan kognitif
Pengetahuan kognitif : Pengetahuan konseptual
Langkah-langkah yang dilakukan oleh seorang guru dalam implementasi strategi pembelajaran
berbasis inkuiri pada materi sistem pencernaan yaitu : Tahap pertama, guru menerapkan
pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri sesuai dengan rencana
pembelajaran yang telah disusun. Misalnya pembelajaran pada siklus I dilaksanakan 2 kali
pertemuan. Pada siklus I materi yang akan dipelajari adalah materi Fotosintesis. Kegiatan ini
diawali dengan mengkondisikan siswa agar mampu menerima pelajaran. Langkah awal guru
menjelaskan topik, tujuan, dan hasil pembelajaran yang diharapkan tentang materi proses
fotosintesis. Kemudian guru menyampaikan pembelajaran yang menggunakan strategi
pembelajaran inkuiri. Dilanjutkan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mendorong
siswa untuk dapat merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan.
Selanjutnya Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil dengan anggota kelompok misalnya 4
orang. Agar sisqa tidak kesulitan dalam memecahkan masalah maka siswa mendengarkan
penjelasan guru tentang tugas yang akan diberikan secara kelompok untuk membuat eksperimen
untuk mengetahui poses berlangsungnya fotosintesis melalui fakta atau data-data yang didapatkan
dalam eksperimen. Kemudian guru mempersilahkan Perwakilan dari kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Selanjutnya guru dan siswa menyimpulkan hasil
presentasi setiap kelompok sebagai refleksi tentang materi proses fotosintesis sesuai dengan hasil
eksperimen siswa. Ketika siswa sudah mengetahui dan memahami proses berlangsungnya
fotosintesis maka siswa dapat membuat konsep tentang fotosintesis berdasarkan data dan vakta
yang di peroleh dari hasil eksperimen.

Teknologi yang mendukung strategi pembelajaran inkuiri

Adapun Teknologi yang dapat mendukung strategi pembelajaran berbasis inkuiri yaitu : teknogi yang
mencakup perangkat keras seperti teknologi laboratorium dan komputer ( LCD, TV, video dan alat
elektronik lainnya.

Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Inkuiri

 Kelebihan Strategi pembelajaran inkuiri


Menurut Putra (2013: 104) beberapa kelebihan dari strategi pembelajaran inkuiri dalam
pembelajaran ialah sebagai berikut :
 Model pembelajaran inkuiri meningkatkan potensi intelektual siswa.
 Ketergantungan siswa terhadap kepuasan ekstrensik bergeser kearah kepuasan intrinsik.
 Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat penyelidikan karena terlibat langsung dalam
penemuan.
 Belajar inkuiri bisa memperpanjang proses ingatan. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil
pemikiran sendiri pun lebih mudah diingat
 Belajar dengan inkuiri, siswa dapat memahami konsep-konsep sains dan ideide dengan baik.
 Pengajaran menjadi terpusat pada siswa.
 Proses pembelajaran inkuiri dapat membentuk dan mengembangkan konsep diri siswa.
 Siswa memiliki keyakinan atau harapan dapat menyelesaikan tugasnya secara mandiri
berdasarkan pengalaman penemuannya.
 Strategi pembelajaran inkuiri bisa mengembangkan bakat.
 Strategi pembelajaran inkuiri dapat menghindarkan siswa dari belajar dengan 4hafalan.
 Model pembelajaran inkuiri memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencerna dan
mengatur informasi yang didapatkan.
 Kekurangan Model Pembelajaran Inkuiri
Disamping memiliki kelebihan, model pembelajaran inkuiri juga mempunyai kekurangan,
diantaranya ialah sebagai berikut (Putra, 2013):
 Model pembelajaran inkuiri mengandalkan suatu kesiapan berpikir, sehingga siswa yang
mempunyai kemampuan berpikir lambat bisa kebingungan dalam berpikir luas. Sedangkan
siswa yang mempunyai kemampuan berpikir tinggi mampu memonopoli model pembelajaran
penemuan sehingga menyebabkan frustasi bagi siswa lain.
 Tidak efisien khususnya untuk mengajar siswa yang berjumlah besar,
 Harapan-harapan dalam model pembelajaran ini dapat terganggu oleh siswasiswa dan guru-
guru yang telah terbiasa dengan pengajaran tradisional.
 Sulit menerapkan model ini karena guru dan siswa sudah terbiasa dengan metode ceramah
dan tanah jawab.
 Pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran lebih menekankan pada
penguasaan kognitif serta mengabaikan aspek keterampilan, nilai dan sikap.
 Kebebasan yang diberikan kepada siswa tidak selamanya bisa dimanfaatkan secara optimal
dan sering terjadi siswa kebingungan.
 Memerlukan sarana dan fasilitas.

Cara Mengukur Keberhasilan Strategi Pebelajaran Berbasis Inkuiri

Adapun cara yang dapat dilakukan guru dalam mengukur keberhasilan belajar siswa dengan strategi
pembelajaran berbasis inkuiri yaitu dengan memberikan evaluasi tentang materi yang telah di ajarkan
baik itu berupa teks maupun dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang diajarkan.

Anda mungkin juga menyukai