Anda di halaman 1dari 34

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi adalah peroses yang berpusat pada pesan dan
bersandar pada informasi. Bulaeng (2002: 21) mendefenisikan bahwa
komunikasi adalah pengolahan pesan-pesan dengan tujuan menciptakan
makna. Terjadinya komuniksi kapan dan di mana saja seseorang dapat
berusaha menggapai suatu pesan, berusaha memberikan makna kepadanya.
Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang paling
banyak dilakukan oleh manusia sebagai makhluk sosial. Sejak bangun
tidur sampai tidur lagi, sebagian besar dari waktu manusia digunakan
untuk berkomunikasi. Oleh karenanya kemampuan berkomunikasi
interpersonal adalah suatu kemampuan yang paling dasar yang harus
dimiliki seorang manusia.Keahlian komunikasi interpersonal bagi
pustakawan sangat diperlukan oleh pengguna jasa pustaka.
Pustakawan adalah orang yang bertanggungjawab untuk
menyediakan akses yang seluas-luasnya pada para pencari informasi,
pustakawan dituntut untuk mampu berkomunikasi interpersonal dengan
baik dan efektif. Melalui mempelajari komunikasi interpersonal yang
efektif para pustakawan dapat mengetahui bagaimana menjadi penyampai
pesan yang efektif, menjadi penerima atau pendengar yang efektif,
sekaligus bagaimana menjadi pribadi yang menarik. Dengan demikian
pengetahuan akan komunikasi interpersonal yang baik dan efektif sangat
penting bagi para pustakawan, agar mereka dapat menjadi pustakawan
professional yang dapat memberikan layanan prima (excellent service)
pada para pencari informasi.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud komunikasi interpersonal !
2. Bagaimana cara menciptkan hubungan komunikasi interpersonal ?
1
3. Bagaimana komponen komunikasi interpersonal ?
4. Apa tujuan komunikasi interpersonal ?
5. Apa fungsi komunikasi interpersonal ?
6. Apa ciri-ciri komunikasi interpersonal ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan komunikasi
interpersonal.
2. Untuk mengetahui bagaimana cara menciptakan hubungan
komunikasi interpersonal.
3. Untuk mengetahui kompenonen komponen komunikasi
interpersonal.
4. Untuk mengetahui tujuan komunikasi interpersonal.
5. Untuk fungsi mengetahui komunikasi interpersonal.
6. Untuk mengetahui ciri-ciri komunikasi interpersonal.
D. Manfaat
1. dapat mengetahui pengertian komunikasi interpersonal.
2. Dapat mengetahui cara mengciptakan hubungan komunikasi
interpersonal.
3. Dapat mengetahui komponen komponen komunikasi interpersonal.
4. Dapat mengetahui tujuan komunikasi interpersonal.
5. Dapat mengetahui fungsi komunikasi interpersonal.
6. Dapat mengetahui ciri-ciri komunikasi interpersonal.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi Interpersonal


1. Pengertian Komunikasi secara umum
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang berlangsung
sebagai komunikasi antar pribadi (inter-personal
communacation).yakni komunikasi yang dilakukan oleh dua atau tiga
orang dengan jarak fisik diantara mereka yang sangat dekat, bertatap
muka atau bermedia dengan sifat umpan balik yang berlangsung
cepat, adaptasi pesan khusus, serta memiliki tujuan/ maksud
komunikasi tidak berstruktur.
2. Pengertian komunikasi berdasarkan para ahli
a) Menurut Cangara (2010) komunikasi Interpersonal merupakan
proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih
secara tatap muka.
b) menurut Enjang (2009: 68) adalah komunikasi antar orang-orang
secara tatap muka, yang memungkinkan setiap peserta menangkap
reaksi yang lain secara langsung, baik verbal maupun nonverbal.
c) Kellerman dan Peter (2001) dalam bukunya Interpersonal
Communication mendefinisikan komunikasi interpersonal sebagai
komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang memiliki
karakteristik yaitu komunikasi terjadi dari satu orang ke orang lain,
komunikasi berlangsung secara tatap muka dan isi dari komunikasi
itu merefleksikan karakter pribadi dari tiap individu itu sebaik
hubungan dan peran sosial mereka, Berdasarkan beberapa
pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi
interpersonal adalah proses komunikasi yang terjadi antara dua

3
orang atau lebih secara langsung (tatap muka) dan terjadi timbal
balik secara langsung pula baik secara verbal maupun non-verbal.
B. Cara menciptakan hubungan komunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonal yang efektif diawali dari hubungan
interpersonal yang baik. Hubungan interpersonal antara dua orang baik itu antara
orang tua dengan anak, atau antara pimpinan dengan bawahan adalah baik
sehingga dapat menjadi modal terbangunnya sebuah komunikasi interpersonal
yang efektif. (Asari, 2005 :10).
Ada tiga faktor yang dapat menumbuhkan hubungan interpersonal yang
baik, adalah sebagai berikut:
a) Percaya (trust)
faktor percaya sangat mempengaruhi terjadinya peroses komunikasi
interpersonal yang baik. Ada tiga faktor utama untuk dapat menentukan
sikap percaya adalah : menerima, empati, dan kejujuran (Efendi, 1981).
Menerima adalah kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain,
melihat orang lain sebagai induvidu yang patut dihargai, tanpa menilai
apa yang dibicarakan orang tersebut. Sikap menerima tidaklah semudah
membalikkan telapak tangan, kita sering cenderung sukar menerima.
Menerima juga harus digaris bawahi, menerima tidak berarti menyetuji
semua perilaku orang lain atau rela menanggung akibat-akibat
perilakunya. Akan tetapi kita harus menghargai perasaan dan pemikiran
yang disampaikan orang lain selama proses komunikasi berlangsung.
Peroses komunikasi interpersonal tersebut adalah kepunyaan kita sendiri
(owning of feels and thought). Dalam peroses komunikasi tersebut antara
pelaku komunikasi akan tercipta keterbukaan perasaan dan pemikiran,
serta dapat menerima dan bertanggung jawab terhadap apa yang
disampaikan masing-masing pihak. Empati adalah ikut merasakan apa
yang orang lain rasakan tanpa kehilangan dentitas diri sendiri. Kita dapat
membayangkan diri kita pada kejadian yang yang menimpa orang lain.
Dengan empati kita berusaha melihat orang lain merasakan seperti orang
lain rasakan. Kejujuran adalah faktor kejujuran yang dapat
menumbuhkan saling percaya. Masingmaing pihak harus saling jujur
4
dalam mengungkapkan sesuatu dengan orang lain, sehingga tercipta
saling percaya bukan potensi yang dibuat-buat..
b) Sikap Suportif
sikap suportif adalah sikap yang mengurangi defensif dalam komunikasi.
Terjadinya sikap defensif bila seseorang tidak menerima, tidak jujur dan
tidak empati (Rakhmat, 2005:133).
c) Sikap terbuka
Sikap terbuka sangat besar pengaruhnya di dalam menumbuhkan
komunikasi interpersonal yang efekif.Lawan dari sikap terbuka adalah
dogmatisme.Brooks dan Emmert mengidentifikasi sifat terbuka dan sifat
tertutup dalam buku Jalaluddin Rakhmat, (2005: 136), adalah sebagai
berikut:
Sikap terbuka Sikap tertutup
1) Menilai pesan secara 1) Menilai Pesan berdasarkan
objektif, dengan motif-motif pribadi
menggunakan data dan 2) Berfikir simplistis, artinya
keajegan logika. berfikir hitam-putih (tanpa
2) Membedakan dengan nuansa)
mudah, melihat nuansa, dsb. 3) Bersandar lebih banyak
3) Berorientasi pada isi pada sumber pesan daripada
4) Mencari Informasi dari isi pesan
berbagai sumber 4) Mencari informasi tentang
5) Lebih bersifat provisional kepercayaan orang lain dari
dan bersedia mengubah sumber sendiri, bukan dari
kepercayaannya sumber kepercayaan orang
6) Mencari pengertian pesan lain.
yang tidak sesuai dengan 5) Secara kaku
rangkaian kepercayaannya. mempertahankan dan
memegang teguh sistem
kepercayaannya

5
6) Menolak, mengabaikan,
mendistorsi dan menolak
pesan yang tidak konsisten
dengan sistem
kepercayaannya

Supaya komunikasi interpersonal yang dilakukan dapat menumbuhkan hubungan


interpersonal yang efektif, sifat dogmatisme harus dihapuskan dalam diri
seseorang, dan diganti dengan sikap terbuka pada lawan bicara kita.
C. Komponen komponen komunikasi interpersonal
1. Sumber/komunikator
Merupakan orang yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi,
yakni keinginan untuk membagi keadaan internal sendiri, baik yang bersifat
emosional maupun informasional dengan orang lain. Dalam konteks,
komunikasi interpersonal komunikator adalah individu yang menciptakan,
memformulasikan dan menyampaikan pesan.
2. Encoding
Encoding adalah suatu aktifitas internal pada komunikator dalam menciptakan
pesan melalui pemilihan simbol-simbol verbal dan non verbal yang disusun
berdasarkan aturan-aturan tata bahasa, serta disesuaikan dengan karakteristik
komunikan. Encoding merupakan tindakan memformulasikan isi pikiran ke
dalam simbol-simbol, kata-kata, dan sebagainya sehingga komunikator merasa
yakin dengan pesan yang disusun dan cara penyampaiannya.
3. Pesan
Merupakan hasil encoding. Pesan adalah seperangkap simbol-simbol baik
verbal maupun non verbal, atau gabungan keduanya, yang mewakili keadaan
khusus komunikator untuk 16 disampaikan kepada pihak lain. Dalam aktivitas
komunikasi, pesan merupakan unsur yang sangat penting. Pesan itulah yang
disampaikan oleh komunikator untuk diterima dan diinterpretasikan oleh
komunikan. Komunikasi akan efektif apabila komunikan menginterpretasikan
makna pesan sesuai yang diinginkan oleh komunikator.

6
4. Saluran
Merupakan sarana fisik penyampaian pesan dari sumber ke penerima atau
yang menghubungkan orang ke orang lain secara umum. Dalam konteks
komunikasi interpersonal, penggunaan saluran atau media semata-mata karena
situasi dan kondisi tidak memungkinkan dilakukan komunikasi secara tatap
muka. Prinsipnya, sepanjang masih dimungkinkan untuk dilaksanakan
komunikasi secara tatap muka, maka komunikasi interpersonal tatap muka
akan lebih efektif.
5. Komunikan
Adalah seseorang yang menerima, memahami, dan menginterpretasikan
pesan. Dalam proses komunikasi interpersonal, penerima bersifat aktif, selain
menerima pesan melakukan pula proses interprestasi dan memberikan umpan
balik. Berdasarkan umpan balik dari komunikan inilah seorang komunikator
akan dapat mengetahui keefektifan komunikasi yang telah dilakukan, apakah
makna pesan dapat dipahami secara 17 bersama-sama oleh kedua belak pihak
yakni komunikator dan komunikan.
6. Decoding
Decoding merupakan kegiatan internal dalam diri penerima. Melalui indera,
penerima mendapatkan macam-macam data dalam bentuk mentah, berupa
kata-kata dan simbol-simbol yang harus diubah ke dalam pengalaman-
pengalaman yang mengandung makna. Secara bertahap dimulai dari proses
sensasi, yaitu proses dimana indera mengangkap stimuli. Proses sensasi
dilanjutkan dengan persepsi, yaitu proses memberi makna atau decoding.
7. Respon
Yakni apa yang telah diputuskan oleh penerima untuk dijadikan sebagai
sebuah tanggapan terhadap pesan. Respon dapat bersifat positif, netral,
maupun negatif.Respon positif apabila sesuai dengan yang dikehendaki
komunikator.Netral berarti respon itu tidak menerima ataupun menolak
keinginan komunikator. Dikatakan respon negatif apabila tanggapan yang
diberikan bertentangan dengan yang diinginkan oleh komunikator. Pada
hakikatnya respon merupakan informasi bagi sumber sehingga ia dapat

7
menilai efektivitas komunikasi untuk selanjutnya menyesuaikan diri dengan
situasi yang ada.
8. Gangguan (Noise)
Gangguan atau noise atau barier beraneka ragam, untuk itu harus didefinisikan
dan dianalisis. Noise dapat terjadi di dalam komponen-komponen manapun
dari sistem komunikasi. Noise merupakan apa saja yang mengganggu atau
membuat kacau penyampain dan penerimaan pesan, termasuk yang bersifat
fisik dan psikis. Konteks komunikasi Komunikasi selalu terjadi dalam suatu
konteks tertentu, paling tidak ada tiga dimensi yaitu ruang, waktu dan nilai.
Konteks ruang menunjuk pada lingkungan konkrit dan nyata tempat terjadinya
komunikasi, seperti ruangan, halaman dan jalanan. Konteks waktu menunjuk
pada waktu kapan komunikasi tersebut dilaksanakan, misalnya: pagi, siang,
sore, atau malam. Konteks nilai, meliputi nilai sosial dan budaya yang
mempengaruhi suasana komunikasi, seperti: adat istiadat, situasi rumah,
norma sosial, norma pergaulan, etika, tata krama, dan sebagainya. Agar
responkomunikasi interpersonal dapat berjalan secara efektif, maka masalah
konteks komunikasi ini kiranya perlu menjadi perhatian. Artinya, pihak
komunikator dan komunikan perlu mempertimbangkan konteks komunikasi
ini. (Aw, 2011: 4)
D. Tujuan komunikasi interpersonal
1. Menemukan Personal Atau Pribadi
Dalam komunikasi interpersonal terdapat peluang untuk saling berbicara
mengenai apa yang disukai atau tentang diri kita yang menjadikan komunikasi
tersebut menjadi menarik dan nyaman dibicarakan. Dengan membahas diri
kita kepad orang lain, kita memberikan umpan balik terhadap perasaan,
pikiran dan perilaku kita.
2. Menemukan Dunia Luar
Dengan komunikasi interpersonal membuat kita bisa menjadi paham
lebih banyak mengenai diri kita dan orang lain yang kita ajak berkomunikasi.
Banyak informasi yang bisa kita ketahui datang dari komunikasi interpersonal.

8
3. Membentuk Dan Menjaga Hubungan Yang Penuh Arti
Salah satu keinginan orang yang sangat besar yaitu terbentuknya dan
terpeliharanya hubungan dengan orang lain. Banyak dari waktu yang
dimanfaatkan dalam komunikasi interpersonal yang diabadikan untuk
membuat dan menjaga hubungan sosial dengan orang lain.
4. Merubah Sikap Dan Tingkah Laku
Dengan komunikasi interpersonal membuat banyak waktu yang bisa
dimanfaatkan untuk mengubah sikap dan tingkah laku orang lain. Kita boleh
memberikan mereka pilihah seperti mencoba diet dengan cara baru, membeli
barang tertentu, menonton film, menulis, membaca buku dan banyak waktu
yang digunakan dalam posisi intepersonal.
5. Untuk Bermain Dan Kesenangan
Berbicara dengan teman tentang kegiatan kita di waktu akhir pekan,
melakukan diskusi tentang olahraga, bercerita cerita lucu pada umumnya hal
tersebut merupakan pembicaraan yang menghabiskan waktu. Dengan
komunikasi interpersonal semacam itu bisa memberikan keseimbangan yang
penting dalam pikiran yang membutuhkan rileks terhadap semua keseriusan
pada lingkungan kita.
6. Untuk Membantu
Ahli kejiwaan, ahli psikologi klinis dan terapi memakai komunikasi
interpersonal dalam aktivitas profressional mereka untuk memberikan arahak
pada kliennya. Ini memiliki fungsi untuk membantu orang lain dalam interaksi
interpersonal kita sehari-hari. Kita berkonsultasi dengan seorang teman yang
putus cinta, berkonsultasi dengan mahasiswa mengenai mata kuliah dan
sebagainya.
E. Fungsi komuniksai interpersonal
1. Fungsi sosial
a) Untuk kebutuhan biologis dan psikologis
Sejak lahir kita dapat hidup sendiri untuk mempertahankan
hidup. Kita perlu dan harus berkomunikasi dengan orang lain untuk
memenuhi kebutuhan biologis kita dan memenui kebutuhan

9
psikologis kita seperti kesuksesan dan kebahagiaan.melalui
komunikasi pula kita dapat memenuhi kebutuhan emosional kita
dan meningkatkan kesehatan mental kita. Kita belajar makna cinta,
kasih sayang, keintiman, simpati, rasa hormat, rasa bangga bukan
iri hati dan kebenciaan. Melalui komunikasi kita dapat mengalami
berbagai kualitas perasaan itu dan membandingkannya dengan
perasaan satu dengan perasaan yang lainnya.
b) Mengembangkan hubungan timbal balik
Komunikasi dengan suatu proses sebab akibat atau aksi
reaksi yang arahnya bergantian. Seseorang menyampaikan pesan
baik secara verbal atau nonverbal, seorang penerima beraksi
dengan jawaban verbal atau menggunakan kepala, kemudian orang
pertama beraksi lagi setelah menerima respon atau umpan balik
dari kedua, dan begitu seterusnya. Jadi hubungan timbal balik ini
berfungsi sebagai unsur pemerkarya, pemerkuat komunikasi antar
pribadi sehingga harapan harapan dalam proses komunikasi
menjadi sungguh sungguh terjadi.
c) Untuk meningkatkan dan mempertahankan mutu diri sendiri.
Komunikasi itu penting membangun konsep diri kita, aktualisasi
diri, kelangsungan hidup untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar
dari tekanan.pembentukan konsep diri. konsep diri adalah
pandangan kita mengenai siapa diri kita dan itu hanya bisa kita
peroleh lewat informasi yang diberikan orang kepada kita.
Pernyataan eksistensi diri orang berkomunikasi untuk menunjukan
dirinya eksis. Inilah yang disebut aktualisasi diri atau pernyataan
eksistensi diri. Ketika berbicara, kita sebenarnya menyatakan
bahwa kita ada.

10
d) Menangani konflik
Untuk melakukan komunikasi dengan baik sebaiknya kita
mengetahui situasi dan kondisi serta karakteristik lawan bicara.
Sebagaimana yang kita tau, bahwa setiap manusia itu seperti
sebuah radar yang melingkupi lingkungan. Manusia biasa menjadi
sangat sensitiv pada bahasa tubuh, ekspresi wajah, postur, gerakan,
intonasi suara yang akan membantu individu untuk memberi
penekanan pada kebenaran. Ketulusan dan reliabilitas dari
komunikasi itu sendiri sehingga komunikasi itu sendiri dapat
mempengaruhi pola pikir lawan bicara kita. Dengan demikian
komunikasi antar pribadi berfungsi untuk mengurangi atau
mencegah timbulnya suatu konflik di dalam suatu organisasi atau
kelompok masyarakat.
2. Fungsi pengambilan keputusan
a) Manusia berkomunikasi untuk membagi informasi.
Dalam proses memberi atau bertukar informasi, komunikasi
sangat memiliki pengaruh yang sangat efektif digunakan karna
dalam hal ini komunikasi dapat mewakili informasi yang
dikehendaki dalam pesan yang dia sampaikan sebagai bahan
perakapan pada kegiatan komunikasi.
b) Manusia berkomunikasi untuk mempengaruhi orang lain.
Komunikasi yang berfungsi seperti ini mengandung muatan
persuasif dalam arti pembicara ingin pendengarnya mempercayai
bahwa fakta atau informasi yang disampaikan akurat dan layak
untuk diketahui.Bahkan komunikasi yang sifatnya menghiburpun
secara tidak langsung membujuk khalayak umtuk melupakan
persoalan hidup mereka.

11
F. Ciri ciri komunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonal, merupakan jenis komunikasi yang frekuensi terjadinya
cukup tinggi dalam kehidupan sehari-hari. Apabila diamati dan dikomparasikan
dengan jenis komunikasi lainnya, maka dapat dikemukakan ciri-ciri komunikasi
interpersonal, antara lain
1. Arus pesan dua arah.
Komunikasi interpersonal menempatkan sumber pesan dan
penerima dalam posisi yang sejajar, sehingga memicu terjadinya pola
penyebaran pesan mengikuti arus dua arah. Artinya, komunikator dan
komunikan dapat berganti peran secara cepat.
2. Suasana nonformal.
Komunikasi interpersonal biasanya berlangsung dalam suasana
nonformal. Dengan demikian, apabila komunikasi itu berlangsung antara
para pejabat di sebuah instansi, maka para pelaku komunikasi itu tidak
secara kaku berpegang pada hierarki jabatan dan prosedur birokrasi,
namun lebih memilih pendekatan secara individu yang bersifat
pertemanan.
3. Umpan balik segera.
Oleh karena komunikasi interpersonal biasanya mempertemukan
para pelaku komunikasi secara bertatap muka, maka dapat segera. Seorang
komunikator dapat segera memperoleh balikan atas pesan yang
disampaikan dari komunikan, baik secara verbal maupun nonverbal
4. Peserta komunikasi berada dalam jarak yang dekat.
Komunikasi interpersonal merupakan metode komunikasi
antarindividu yang menuntut agar peserta komunikasi berada dalam jarak
dekat, baik jarak dalam arti fisik maupun psikologis. Jarak dalam arti fisik,
artinya para pelaku saling bertatap muka, berada pada satu lokasi tempat
tertentu. Sedangkan jarak yang dekat secara psikologis menunjukan
keintiman hubungan antar individu.

12
5. Peserta komunikasi mengirim dan menerima pesan secara simultan
dan spontan, baik secara verbal maupun nonverbal.
Untuk meningkatkan keefektifan komunikasi inerpersonal, peserta
komunikasi dapat memberdayakan pemanfaatan kekuatan pesan verbal
maupun nonverbal secara simultan. Peserta komunikasi berupaya saling
meyakinkan, dengan mengoptimalkan penggunaan pesan verbal maupun
nonverbal secara bersamaan, saling mengisi, saling memperkuat sesuai
tujuan komunikasi.

13
BAB III
KESIMPULAN
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang berlangsung sebagai
komunikasi antar pribadi (inter-personal communacation) yakni komunikasi yang
dilakukan oleh dua atau tiga orang dengan jarak fisik diantara mereka yang sangat
dekat, bertatap muka atau bermedia dengan sifat umpan balik yang berlangsung
cepat, adaptasi pesan khusus, serta memiliki tujuan/ maksud komunikasi tidak
berstruktur.

Ada tiga faktor yang menumbuhkan hubungan komuniksi interpersonal antara


lain :

a) Percaya
faktor percaya sangat mempengaruhi terjadinya peroses komunikasi
interpersonal yang baik.
b) Sikap Suportif
sikap suportif adalah sikap yang mengurangi defensif dalam komunikasi.
c) Sikap terbuka
Sikap terbuka sangat besar pengaruhnya di dalam menumbuhkan
komunikasi interpersonal yang efekif.
Ada beberapa Komponen komponen komunikasi interpersonal antara lain yaitu :
1) Sumber atau komunikator
2) Endoceng
3) Pesan
4) Saluran
5) Komunikan
6) Decoding
7) Respon
8) Gangguan (Noise)

14
Tujuan komunikasi interpersonal
1) Menemukan Personal Atau Pribadi
2) Menemukan Dunia Luar
3) Membentuk Dan Menjaga Hubungan Yang Penuh Arti
4) Merubah Sikap Dan Tingkah Laku
5) Untuk Bermain Dan Kesenangan
6) Untuk Membantu
Fungsi komunikasi interpersonal ada dua diantaranya
a) Fungsi sosial
1) Untuk kebutuhan biologis dan psikologis
2) Mengembangkan hubungan timbal balik
3) Untuk meningkatkan dan mempertahankan mutu diri sendiri.
4) Menangani konflik.
b) Fungsi pengambilan keputusan
1) Manusia berkomunikasi untuk membagi informasi.
2) Manusia berkomunikasi untuk mempengaruhi orang lain.
Ciri-ciri komunikasi interpersonal diantaranya :
1) Arus pesan dua arah
2) Suasana nonformal
3) Umpan balik segera
4) Peserta komunikasi berada dalam jarak yang dekat
5) Peserta komunikasi mengirim dan menerima pesan secara simultan dan
spontan, baik secara verbal maupun nonverbal.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.unila.ac.id/3991/15/BAB%20II.pdf

http://www.academia.edu/25005212/MAKALAH_KOMUNIKASI_INTERPERSONAL

http://repository.uinsu.ac.id/634/1/%282%29KOMUNIKASI%20INTERPERSONAL%20PUS
TAKAWAN.pdf

http://digilib.uin-suka.ac.id/24786/1/12730030_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/12/pengertian-komunikasi-interpersonal-
tujuan-fungsi-faktor-yang-mempengaruhi-aspek.html

http://www.tetaplahberbinar.com/2016/09/fungsi-komunikasi-interpersonal.html

Prof. Dr. ALO LILIWERI, M.S./pustaka-pelajar/2006/dasar-dasar-komunikasi-


kesehatan.hlmn20

16
Lampiran

17
18
z

19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34

Anda mungkin juga menyukai