OLEH :
RIKA : PO713261181036
SULNAVIRA : PO713261181047
2019/2020
KATA PENGANTAR
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna .Oleh karena itu
,kami membutuhkan kritik dan saran dari pembaca.Dengan demikian saya berharap
semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk menambah
wawasan dan pengetahuan .Sekian dan terima kasih
PENYUSUN
i
DAFTAR ISI
BAB 1 Pendahuluan
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Komunikasi adalah instrument dasar dari interaksi manusia yang memungkinkan
seseorang untuk melakukan kontak dengan orang lain karena komunikasi dilakukan
oleh seseorang setiap hari baik disadari maupun tidak.Di dunia kesehatan ,terutama
pada saat menghadapi klien ,seorang perawat juga harus mengadakan suatu
komunikasi agar informasi yang ada dapat tersampaikan dengan baik .Terutama
informasi yang berkenan dengan kebutuhan klien akan asuhan keperawatan yang
akan diberikan.Oleh karena itu ,komunikasi adalah factor yang paling penting,yang
digunakan untuk menetapkan hubungan antara perawat dengan klien.
B.RUMUSAN MASALAH
1
C.TUJUAN
Makalah ini di buat dengan tujuan agar mahasiswa,tenaga kesehatan atau tenaga
medis dapat memahami hambatan dalam proses komunikasi terapiutik dalam
analisa proses interaksi
D.MANFAAT
Makalah ini di buat oleh kami agar kami memahami dan mengaplikasikan
langsung dalam proses keperawatan khususnya tentang hambatan dalam proses
komunikasi terapiutik dan analisa proses interaksi
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Hambatan Semantik
Kata kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang kadang mempunyai
arti mendua yang berbeda,tidak jelas atau berbelit –belit abtara pemberi pesan
dan penerima
3. Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis dan social kadang-kadang mempunyai arti mendua yang
berbeda ,tidak jelas atau berbelit belit antara permberi pesan dan penerima.
Selain itu,hambatan juga terjadi jika teknik yang secara umum dapat
meningkatkan komunikasi efektif digunakan secara tidak tepat.Hambatan-
hambatan itu antara lain adalah pemberian pendapat.Jika klien tidak diberi
pendapat,klien akan terhalangi untuk mengembangkan solusi dari permasalahan
dan menyebabkan keraguan ,sehingga memperlambat proses penyembuhan
.Hambatan yang kedua yaitu perawat yang sering memberikan penentraman
semu .Penentraman semu akan menghambat proses komunikasi .sedangkan
penentrmana yang lulus akan menetapkan harga diri pasien .
Hambatan komunikasi yang ketiga yaitu perawat yang bersifat detensif
.Detensif adalah respon untuk mengkritik dan menunjukkan bahwa klien tidak
memiliki hak untuk memberikan opini.Jika perawat menghindari sikap
detensif,Klien akan mengungkapkan apa yang terjadi persoalan sehingga masalah
bisa segera diatasi .Menyatakan persetujuan dan ketidaksetujuan tetapi untuk
mendiskusikan apa yang sedang klien rasakan .Persetujuan yang berlebihan dari
perawat akan menghalangi klien untuk bertindak bebas dan mengambil
keputusan.Sedangkan ketidak setujuan perawat akan membuat klien merasa
ditolak.klien akan menghindari interaksi dengan perawat lebih lanjut akan dan
menghambat proses penyembuhan.
Selain hambatan hambatan tersebut,terdapat hambatan lain yang akan
mengganggu komunikasi yaitu,sterotip.Streotip adalah kepercayan umum
mengenai seseorang .Selain itu ,perawat juga tidak dianjurkan untuk bertanya
.”mengapa?’ dapat meyebakan kebencisn ,rasa tidak aman dan tidak percaya.Jika
4
seseoranng perawat menginginkan informasi tambahan,terdapat cara cara yang
lain lebih efektif menetapkan pertanyaan misalnya ,daripada bertanya ‘’Mengapa
Anda latihan hari ini ?’’perawat dapat mengatakan .”Anda tidak melakukan
latihan anda.Apakah ada masalah?
Menurut Gordon (1970) hambatan meliputi penilaian,mengirim solusi,dan
menghindari kekhawatiran lain.Hambatan dapat mengurangi harga diri dan
memicu pembelaan,perlawanan,dan kebencian.Hamabatan juga dapat
mengakibatkan penarikan,ketergantungan dan perasaan kalah atau tidak mampu
,sehingga timbul kemungkinan bahwa klien akan sulit untuk menemukan solusi
masalah.
4. Hambatan sosio antro psikologis
Proses komunikasi berlangsung dalam konteks situsional (situsional
context).Ini berarti bahwa komunikator harus memperhatikan situasi ketika
komunikasi dilangsungkan ,sebab situasi amat berpengaruh terhadap kelancaran
komunikasi ,terutama situasi yang berhubungan dengan faktor-faktor sosiologis-
antropologis-psikologis
1. Hambatan sosiologis
2. Hambatan antropologis
3. Hambatan psikologis
5. Hambatan sosiologi
Berlangsung dalam kontek langsung situsional
Komunikator harus memperhatikan situasi
Klasifikasi kehidupan manusia dalam masyarakat jadi dua jenis,yaitu
Gemeinschaft dan Gesselchaft.
Gemeischaft :pergaulan hiduo yang bersifat pribadi,statis dan tidak
rasional seperti dalam kehidupan rumah tangga
Gesselchaft adalah pergaulan hidup yang bersifat tak pribadi dan rasional
,seperti pergaulan di kantor atau dalam organisasi
5
6. Hambatan Ekologis
Hambatan ekologis yang terjadi disebabkan oleh gangguan lingkungan terhadap
proses berlangsungnya komunikasi,jadi datangnya dari lingkungan.contoh
hambatan ekologis,adalah suara riuh orang orang atau kebisingan lalu lintas,suara
hujan atau petir ,suara pesawat terbang lewat.atau lain lain.Situasi komunikasi
yang tidak menyenangkan seperti itu dapat diatasi komunikator dengan
menghindarkannya jauh sebelum atau dengan mengatasi pada saat ia sedang
berrkomunikasi .Untuk menghindarkannya komunikator harus me3ngusahakan
tempat komunikasi yang bebas dari gangguan –gangguan tersebut.
6
5. Kecenderungan untuk menilai
Kecenderungan untuk menilai hambatan lain untuk saling mengerti diantara
orang yang satu dengan yang lain yang berbeda budaya atau grup etnik adalah
kecenderungan untuk menilai,untuk menyetujui atau yidak menyetujui
,pernyataan dan tindakan orang lain dan grup lain daripada mencoba benar
benar mengerti tentang orang lain.
6. Kegelisahan yang tinggi
Kegelisahan atau ketegangan tinggi ,juga dikenal sebagai tekanan ,merupakan
hal yang biasa dalam pengalaman antarabudaya karena ketidaktentuan yang
timbul.
7
2) Sikap yang kurang tepat
3) Kurang pengetahuan
4) Kurang memahami system social
5) Prasangka yang tidak beralasan
6) Jarak fisik
7) Tidak ada persamaan persepsi
8) Indra yang rusak
9) Berbicara yang berlebihan
10) Mendominir pembicaraan
8
Supresi dan represi informasi terkait
Intensifikasi gejala
Devaluasi diri dan pandangan keputusasan tentang masa depan
Dorongan untuk sehat secara tiba tiba sehingga sehat yang didipatkan
tidak optimal
Hambatan intelektual yang mungkin tampak ketika klien
mengatakn ia tidak mempunyai pikiran apapun atau tidak mampu
memikirkan masalahnnya ,saat ia tidak memenuhi janji untuk
pertemuan atau tiba terlambat untuk suatu sesi,lupa ,diam ,atau
mengamuk
Pembicaraan yang bersifat permuakaan/dangkal
Penghayatan intelektual dimana klien memverbalisasi pemahaman
dirinya dengan menggunakan istilah yang tepat namun tetap
maladaptive,atau menggunakan mekanisme pertahanan
intelektualisasi tanpa diikuti penghayatan.
Muak terhadap normalitas yang terlihat ketika klien telah mempunyai
penghaytan tetap menolak memikul tanggung jawab untuk berubah
dengan alasan bahwa normalitas adalahv hal yang tidak penting
Perilaku amuk atau tidak rasionakl
Pembicaraan yang superficial
Reaksi transferen
Faktor penyebab :
Perawat berfokus pada diri sendiri
Perawat terlalu membuka diri
Trust belum terbina
Transferens adalah respon tidak sadar yang didalamnya pasien mengalami
perasaan dan sikap terhadap peraawat yang pada dasarnya terkait dengan tokoh
penting dikehidupan masa lalu pasien.istilah ini merujuk pada sekelompokreaksi
9
yang berupaya untuk mengurangi atau menghilangkan ansietas.sifat yang paling
menonjol dari transferen adalah ketidaktepatan respon pasien dalam hal
intensitas dan penggunaan mekanisme pertahanan displacement yang
maladaptive
10
pasien.Awalnya ,perawat harus mempunyai pengetahuan tentang hambatan
terapiutik dan mengenali perilaku yang menunjukkan adanya hambatan
tersebut.Kemudian perawat dapat mengklarifikasi dan mengungkapkan
perasaan serta isi agar lebih berfokus secara objektif pada apa yang sedang
terjadi.
Latar belakang perilaku dikaji,baik pasien (untuk rekasi resistensi dan
transferensa)atau perawat (untuk reaksi kontratransferens dan pelanggaran
batasan) bertanggung jawab terhadap hambatan terapiutik dan dampak
negatifnya pada proses terapiutik.Terakhir,tujuan hubungan ,kebutuhan dan
masalah pasien ditinjau kembali.Hal ini dapat membantu perawat untuk
membina kembali kerja sama terapiutik yang sesuai dengan proses hubungan
perawat –pasien.
11
verbal dan bahasa non verbal.Di samping kata kata selektif dapat pula
digunakan kontak mata, mimik wajah ,bahasa tubuh lainnya dan juga
isyarat luar bahasa yang membuat komunikasi lebih berdaya berguna
4. Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah .
Kosa kata yang digunakan hendaknya dapat dimengeri dan dipahami
jangan menggunakan istilah-istilah yang sukar dimengerti pendengar
.Gunakan pola kalimat sederhana (kanonik ) karena kalimat yang
mengandung banyak anak kalimat membuatv pesan sulit dimengerti.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
12
Hambatan dalam berkomunikasi dapat terjadi kedapa siapapun,dan memiliki
beberapa jenis yaitu ,hambatan teknis,semantic,dan manusiawi.Yang pada
masing-masing memiliki faktor yang menyebabkan terjadinya hambatan
tersebut.
Oleh karena itukita sebgai mahasiswa harus bisa melakukan komunikasi yang
baik .Baik itu dalam segala aspek atau segala keadaan ,karena di dalam
makalah ini dijelaskan betapa pentingnya sebuah komunikasi yang baik namu
betapa fatalnya hal yang dapat terjadi jika dalam komunikasi tersebut terdapat
hambatan .karena hambatan ini bisa merupakan bom waktu pada sebuah
organisasi ,tidak hanya pada antar pribadi .Yang berarti hambatan komunkasi
merupakan hal yang perlu diperhatikan setiap orang
B. SARAN
Untuk melakukan suatu komunikasi yang verbal,hendaknya kita perlu
memperhatikan bagaimana jalan komunikasi yang akan kita lalui atau
hambatan hambatan yang ada .jadi seseorang komunikasi yang sukses
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document
13
https://www . academia.edu /7401598 /faktor-faktor yang mempengaruhi
komunikasi
https://dokumen.tips .
https://e.journal. Ilkom.fisip-unmul.ac.id
14
LAMPIRAN
15
16
17