Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PERCOBAAN

“UJI MAKANAN”

Nama Anggota Kelompok 3 :

1. Dyah Ayu Candra ( 08 )

2. Isna Nur Baeti Rahmah ( 17 )

3. Nuzula Rijal Nur Ramadhan ( 25 )

5. Septyana Nida Faizah ( 29 )


SMA NEGERI 1 KEBUMEN
I. Judul

Uji Makanan

II. Tujuan

Menguji keberadaan kandungan gizi (karbohidrat, protein, glukosa, dan lemak) pada berbagai
bahan makanan.

III. Landasan Teori

Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk
hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi. Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan.
Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktifitas sehari-harinya. Makanan
dapat membantu kita dalam mendapatkan energi, membantu pertumbuhan badan dan otak.
Memakan makanan yang bergizi akan membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun badan.
Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda. Protein, karbohidrat, lemak, dan lain-
lain adalah salah satu contoh gizi yang akan kita dapatkan dari makanan.
Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda. Karbohidrat
merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-hari. Salah satu contoh makanan yang
mengandung karbohidrat adalah nasi. Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu
pertumbuhan kita, baik otak maupun tubuh kita. Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai
cadangan makanan dan sebagai cadangan energi. Lemak akan digunakan saat tubuh kekurangan
karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi glukosa yang sangat berguna bagi tubuh kita saat
kita membutuhkan energi.

KARBOHIDRAT
Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang tersusun hanya
dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri
dari satu molekul gula sederhana. Banyak karbohidrat yang merupakan polimer yang tersusun
dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta bercabang-cabang.
Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan sumber tenaga yang terdapat dalam
tumbuhan dan daging hewan. Selain itu, karbohidrat juga menjadi komponen struktur penting
pada makhluk hidup dalam bentuk serat (fiber), seperti selulosa, pektin, serta lignin.
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh menggunakan
karbohidrat seperti layaknya mesin mobil menggunakan bensin. Glukosa, karbohidrat yang
paling sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel
tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi tenaga untuk menjalankan sel-sel
tubuh. Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan
asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan
pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.

AMILUM
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk
putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan
untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan
dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.
Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang
berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat
lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak
bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini belum pernah bisa tuntas dijelaskan.

GULA (GLUKOSA)
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang menyediakan 4
kalori (17 kilojoule) energi pangan per gram. Pemecahan karbohidrat (misalnya pati)
menghasilkan mono- dan disakarida, terutama glukosa. Melalui glikolisis, glukosa segera terlibat
dalam produksi ATP, pembawa energi sel. Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam produksi
protein dan dalam metabolisme lipid. Karena pada sistem saraf pusat tidak ada metabolisme
lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosa.
Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian glukosa ini
kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot,
yang menyimpannya sebagai glikogen ("pati hewan") dan sel lemak, yang menyimpannya
sebagai lemak. Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali
menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat
juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara langsung dikonversi menjadi
glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung
diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.

PROTEIN
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah
senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-
monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein
mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein
berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam
fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi
sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali
dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi
hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi
organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
LEMAK
Lemak sama dengan minyak. Orang menyebut lemak secara khusus bagi minyak nabati atau
hewani yang berwujud padat pada suhu ruang. Lemak juga biasanya disebutkan kepada berbagai
minyak yang dihasilkan oleh hewan, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair. 1 gram lemak
menghasilkan 9,3 kalori. lemak terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen

BIURET
Biuret adalah senyawa kimia dengan rumus kimia H 2 NC (O) NHC (O) NH 2 . Ini adalah
hasil dari kondensasi dua molekul urea dan merupakan kotoran yang bermasalah di berbasis
pupuk urea. Putih solid ini larut dalam air panas. Istilah biuret juga menggambarkan keluarga
senyawa organik dengan gugus fungsional - (HN-CO-) 2 N-. Jadi biuret dimetil adalah CH 3 HN-
CO-NR'-CO-NHCH 3 . Berbagai turunan organik yang mungkin. uji biuret sebuah uji
kimia untuk protein dan polipeptida . Hal ini didasarkan pada pereaksi biuret , larutan biru yang
mengubah violet pada kontak dengan protein, atau zat-zat denganikatan peptida . Uji dan reagen
tidak benar-benar mengandung biuret, mereka dinamakan demikian karena baik biuret dan
protein memiliki respon yang sama untuk menguji.

BENEDICT
Reagen Benedict adalah bahan kimia pereaksi bernama setelah seorang kimiawan
Amerika, Stanley Rossiter Benediktus. Benedict's reagen digunakan sebagai ujian bagi
kehadiran mengurangi gula . Hal Ini termasuk
semua monosakarida dan disakarida , laktosa dan maltosa . Bahkan lebih umum, kita coba
Benediktus akan mendeteksi kehadiran aldehid (kecuali yang aromatik), dan alpha-hydroxy-
keton , termasuk yang terjadi di ketoses tertentu. Jadi, meskipun ketose fruktosa tidak
sepenuhnya mengurangi gula, itu adalah alpha-hydroxy-keton, dan memberikan tes positif
karena dikonversi ke aldoses glukosa dan mannose oleh dasar dalam reagen. reagen Benedict
biru mengandung tembaga (II) ion (Cu 2 + ) yang berkurang menjadi tembaga (I) (Cu + ). Ini
adalah diendapkansebagai merah tembaga (I) oksida yang tidak larut dalam air.
Cara kerja Benedict: ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan
glukosa, di mana glukosa memiliki elektron untuk diberikan, tembaga(salah satu kandungan di
reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah
perubahan warna. Selama proses ini CU2+ tereduksi menjadi CU+. Ketika Cu mengalami reduksi,
glukosa memberikan salah satu elektronnya dan dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi
Cu pada benedict, maka glukosa disebut sebagai gula pereduksi.

LUGOL
Lugol atau iodium, juga dikenal sebagai solusi Lugol, pertama kali dibuat pada tahun 1829,
merupakan solusi dari unsur iodium dan iodida kalium dalam air, yaitu setelah dokter Prancis
JGALugol. larutan yodium Lugol sering digunakan sebagai antiseptik dan desinfektan, untuk
desinfeksi darurat air minum, dan sebagai reagen untuk deteksi pati di laboratorium rutin dan tes
medis. Telah digunakan lebih jarang untuk mengisi kekurangan yodium Namun., Iodida kalium
murni, mengandung ion iodida relatif jinak tanpa unsur iodium lebih toksik, lebih disukai untuk
tujuan ini.
Solusi Lugol terdiri dari 5 g yodium (I2) dan 10 g kalium iodida (KI) dicampur dengan air
suling yang cukup untuk membuat larutan coklat dengan total volume 100 mL dan kadar yodium
total 150 mg / mL. Kalium iodida menerjemahkan yodium SD larut dalam air melalui
pembentukan triiodida (I-3) ion. Hal ini tidak boleh disamakan dengan tingtur solusi yodium,
yang terdiri dari unsur iodium, dan garam iodida dilarutkan dalam air dan alkohol. solusi Lugol
mengandung alkohol.
Nama lain untuk solusi Lugol adalah I2KI (iodine-potassium iodide); Markodine, solusi
Strong (sistemik), dan berair yodium Solusi BCP. Lugol diperoleh dari ahli kimia dan apoteker
yang berlisensi untuk mempersiapkan dan mengeluarkan solusi. Indikator ini, juga disebut noda,
digunakan di berbagai bidang. Solusi ini digunakan sebagai tes indikator keberadaan pati dalam
senyawa organik, dengan yang bereaksi dengan memutar sebuah dark-blue/black.

IV. Alat dan Bahan

Alat Bahan
1. Tabung reaksi 1. Larutan iodin

2. Pipet 2. Larutan biueret

3. Papan tes porselen 3. Larutan benedict

4. Lampu spirtus / bunsen 4. Kertas koran atau kertas minyak

5. Mortar dan alat tumbuk 5. Putih telur

6. Tusuk gigi 6. Kentang rebus

7. Korek api 7. Susu

8. Tempe

9. Pisang

10. Tepung terigu

11. Roti tawar


12. Minyak

13. Air

V. Cara Kerja :

1. Buatlah tabel seperti contoh berikut. Pada kolom "Bahan Makanan" tulislah bahan makanan
yang telah disediakan. Kemudian tentukan jenis zat gizi yang terkandung pada bahan makanan
tersebut dan tuliskan pada kolom sebelahnya.

Bahan Makanan Zat Gizi


Putih telur Protein
Kentang rebus Karbohidrat
Susu Glukosa
Tempe Protein
Pisang Glukosa
Tepung terigu Karbohidrat
Roti tawar Karbohidrat
Minyak Lemak

2. Percobaan ini dilakukan untuk menguji apakah bahan makanan yang telah dipersiapkan benar-
benar mengandung bahan gizi yang telah kalian tentukan pada tabel diatas.

3. Masing-masing bahan makanan yang padat dihancurkan atau ditumbuk terlebih dahulu dengan
menggunakan mortar, lalu dilarutkan ke dalam air. Pastikan bahwa alat-alat yang digunakan
dalam percobaan dicuci terlebih dahulu saat menggunakannya pada bahan makanan yang
berbeda, agar tidak mengkontaminasi masing-masing larutan.

4. Lakukan uji uji berikut :

A. Uji karbohidrat (amilum) dengan larutan iodin

1. Letakkan 1-2 tetes masing masing larutan bahan makanan pada papan porselen.

2. Teteskan larutan iodin dan amatilah perubahan warna yang terjadi pada papan porselen.

3. Bila larutan berubah warna menjadi hitam atau kebiruan, maka bahan makanan yang diuji
terbukti mengandung karbohidrat (amilum).

4. Catatlah pada tabel pengamatan, bahan makanan apa saja yang mengandung karbohidrat dan
bahan makanan apa saja yang tidak mengandung karbohidrat.
B. Uji protein dengan larutan biuret

1. Letakkan 1-2 tetes masing masing larutan bahan makanan pada papan porselen.

2. Teteskan larutan biuret dan amatilah perubahan warna yang terjadi pada papan porselen.

3. Bila larutan berubah warna menjadi ungu atau lembayung muda, maka bahan makanan yang
diuji terbukti mengandung protein.

4. Catatlah pada tabel pengamatan, bahan makanan apa saja yang mengandung protein dan bahan
makanan apa saja yang tidak mengandung protein.

C. Uji Glukosa

1. Masukkan 1mL masing-masing larutan bahan makanan (hasil penumbukan) ke dalam tabung
reaksi.

2. Tambahkan larutan benedict secukupnya (1-5 tetes) ke dalam masing-masing tabung reaksi.

3. Masukkan tabung reaksi ke dalam beaker glass yang sudah berisi air mendidih (dipanaskan).
Amati perubahan warna yang terjadi.

4. Jika terbentuk endapan merah /merah bata maka bahan makanan yang diuji mengandung
glukosa

5. Catatlah pada tabel pengamatan, bahan makanan apa saja yang mengandung glukosa dan
bahan makanan apa saja yang tidak mengandung glukosa.

D. Uji Lemak

1. Buatlah kotak-kotak berukuran 5x5 cm pada kertas koran atau kertas minyak.

2. Teteskan atau oleskan tiap larutan bahan makanan (hasil penumbukan) pada kotak-kotak
tersebut. Keringkan lalu amati.

3. Amatilah perubahan yang terjadi, apabila kertas tampak buram seperti terkena minyak atau
tampak transparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.
VI. Hasil Pengamatan

Bahan Hasil Percobaan (diberi tanda + atau -) Kesimpulan


Makanan Uji Iodin Uji Biuret Uji Glukosa Uji Lemak
Putih telur - + - + -Berubah warna menajadi ungu setelah
ditetesi biuret.
-Setelah dioleskan pada kertas buram
meninggalkan noda transparan.
Kentang rebus + - - - -Berubah warna menajadi biru kehitaman
setelah ditetesi iodin.
Susu + + + + -Berubah warna menajadi biru kehitaman
setelah ditetesi iodin.
-Berubah warna menajadi ungu setelah
ditetesi biuret.
-Terbentuk endapan merah bata setelah
ditetesi benedict kemudian dipanggang.
-Setelah dioleskan pada kertas buram
meninggalkan noda transparan.
Tempe - + - - -Berubah warna menajadi ungu setelah
ditetesi biuret
Pisang + - + + -Berubah warna menajadi biru kehitaman
setelah ditetesi iodin.
-Terbentuk endapan merah bata setelah
ditetesi benedict kemudian dipanggang.
-Setelah dioleskan pada kertas buram
meninggalkan noda transparan.
Tepung terigu + + _ - -Berubah warna menajadi biru kehitaman
setelah ditetesi iodin.
-Berubah warna menajadi ungu setelah
ditetesi biuret.
Roti tawar + + + - -Berubah warna menajadi biru kehitaman
setelah ditetesi iodin.
-Berubah warna menajadi ungu setelah
ditetesi biuret.
-Terbentuk endapan merah bata setelah
ditetesi benedict kemudian dipanggang.
Minyak - - - + -Setelah dioleskan pada kertas buram
meninggalkan noda transparan
VII. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan untuk mengetahui
kandungan makanan, antara lain :
Lugol / Iodin digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat
(amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut
mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan
karbohidratnya.
Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan
makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna
ungu/warna lembayung. Hal itu terjadi karena ada ikatan protein dengan biuret yang
menghasilkan dasar reaksi sebagau berikut : kompleks koordinasi antara Cu 2+ dgn gugus -C=O
dan NH ikatan peptida dalam larutan alkalis, akan membentuk warna lembayung.
Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada bahan
makanan jika hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah bata. Hal itu terjadi ketika reagen
benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di mana glukosa memiliki elektron untuk
diberikan, tembaga (salah satu kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut
dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna. Selama proses ini CU2+ tereduksi
menjadi CU+. Ketika Cu mengalami reduksi, glukosa memberikan salah satu elektronnya dan
dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa disebut sebagai
gula pereduksi. Dan menghasilkan warna merah bata.
Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas buram mudah
menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak ini makanan
yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram, jika ada noda transparan maka bahan
makanan tersebut mengandung lemak.
Sesuai pernyataan di atas di peroleh hasil pengujian sebagai berikut :

Uji Putih Telur


 Uji amilum, putih telur di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna putih
kekuning-kuniangan. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa putih telur memiliki amilum
karena bila memiliki amilum setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman.
 Uji protein, putih telur mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna menjadi
ungu.
 Uji glukosa, putih telur ditetesi benedict kemudian di panggang di atas pembakar spritus ternyata
tidak mengakibatkan perubahan warna atau bisa disebut putih telur tidak mengandung glukosa.
 Uji lemak, putih telur yang dioleskan pada kertas buram meninggalkan noda transparan. Maka
putih telur mengandung lemak.
Uji Kentang
 Pada uji amilum, kentang mengandung amilum karena setelah ditetesi reagen lugol kentang
berubah menjadi biru kehitaman.
 Pada uji protein, kentang tidak mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna
tidak menjadi ungu.
 Pada uji glokusa, kentang tidak mengandung glokusa karena setelah ditetesi dengan reagen
benedict dan memanaskannya di atas pembakar spritus warna tidak berubah menjadi merah bata.
 Pada uji lemak, larutan kentang dioleskan pada kertas buram dan tidak mengakibatkan noda
transparan pada kertas buram tersebut, hal itu menunjukkan bahwa kentang tidak mengandung
lemak.

Uji Susu
 Uji amilum, susu di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna biru kehitaman.
Hal itu berarti menunjukkan bahwa susu memiliki amilum.
 Uji protein, susu mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna menjadi ungu.
 Uji glukosa, susu ditetesi benedict kemudian di panggang di atas pembakar spritus ternyata
mengakibatkan perubahan warna menjadi merah bata.
 Uji lemak, susu yang dioleskan pada kertas buram meninggalkan noda transparan. Maka susu
mengandung lemak.

Uji Tempe
 Uji amilum, larutan tempe di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna putih
kekuning-kuniangan. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa tempe memiliki amilum. karena
bila memiliki amilum setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman.
 Uji protein, tempe mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna menjadi ungu.
 Uji glukosa, larutan tempe ditetesi benedict kemudian di panggang di atas pembakar spritus
ternyata tidak mengakibatkan perubahan warna.
 Uji lemak, larutan tempe yang dioleskan pada kertas buram tidak meninggalkan noda transparan.
Maka tempe tidak mengandung lemak.

Uji Pisang
 Pada uji amilum, larutan pisang di tetesi dengan reagen lugol dan menghasilkan warna biru
kehitaman. Hal itu berarti pisang mengandung amilum.
 Uji protein, larutan pisang setelah di tetesi dengan reagen biuret ternyata tidak menghasilkan
perubahan warna. Hal itu berarti pisang tidak mengandung protein.
 Uji glokusa, larutan pisang yang ditetesi dengan reagen benedict dan memanaskannya di atas
pembakar spritus reaksinya berubah warna menjadi merah bata. Maka pisang mengandung
glukosa.
 Uji lemak, larutan pisang yang dioleskan pada kertas buram meninggalkan noda transparan.
Maka pisang mengandung lemak.
Uji Tepung Terigu
 Uji amilum, larutan tepung terigu yang ditetesi dengan lugol berubah warna menjadi biru
kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa tepung terigu mengandung amilum.
 Uji protein, tepung terigu mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna
menjadi ungu.
 Uji glukosa, larutan tepung terigu ditetesi benedict kemudian di panggang di atas pembakar
spritus ternyata tidak mengakibatkan perubahan warna.
 Uji lemak, larutan tepung terigu yang dioleskan pada kertas buram tidak meninggalkan noda
transparan. Maka tepung terigu tidak mengandung lemak.

Uji Roti Tawar


 Uji amilum, larutan roti tawar yang ditetesi dengan lugol berubah warna menjadi biru kehitaman.
Hal itu menunjukkan bahwa roti tawar mengandung amilum.
 Uji protein, roti tawar mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna menjadi
ungu.
 Uji glukosa, larutan roti tawar ditetesi benedict kemudian di panggang di atas pembakar spritus
ternyata mengakibatkan perubahan warna atau bisa disebut roti tawar mengandung glukosa.
 Uji lemak, larutan roti tawar yang dioleskan pada kertas buram tidak meninggalkan noda
transparan. Maka roti tawar tidak mengandung lemak.

Uji Minyak
 Uji amilum, minyak tidak mengandung amilum karena setelah ditetesi reagen lugol tidak berubah
warna menjadi biru kehitaman.
 Uji protein, minyak tidak mengandung protein karena setelah di tetesi dengan reagen biuret tidak
berubah warna menjadi ungu.
 Uji glukosa, minyak ditetesi benedict kemudian di panggang di atas pembakar spritus ternyata
tidak mengakibatkan perubahan warna menjadi merah bata.
 Uji lemak, minyak yang dioleskan pada kertas buram meninggalkan noda transparan. Maka
minyak mengandung lemak.

VIII. Kesimpulan
Setelah kami melakukan praktikum dapat disimpulkan bahwa :
Reagen lugol digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung amilim,
Reagen biuret digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung protein. Reagen
benedict digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung glukosa sedangkan
kertas buram digunakan unuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung lemak.
Bahan makanan yang apabila ditetesi dengan lugol berubah warna menjadi biru kehitaman
berarti bahwa makanan tersebut mengandung amilum. Bahan makanan yang ditetesi dengan
reagen biuret berubah warna menjadi ungu, maka bahan makanan tersebut mengandung protein.
Bahan makanan yang ditetesi dengan reagen benedict dan memanaskannya diatas pembakar
spritus dan warna menjadi merah bata, maka bahan makanan tersebut mengandung glukosa.
Sebahan makanan yang dioleskan pada kertas buram dan memanaskannya pada pembakar
spritus, jika meninggalkan bekas noda tranparan maka bahan makanan tersebut mengandung
lemak.

Bahan makanan yang mengandung amilum : kentang, susu, pisang, tepung terigu, dan roti tawar.
Bahan makanan yang mengandung glukosa : Susu, roti tawar, dan pisang.
Bahan makanan yang mengandung protein : susu, tempe, tepung terigu, putih telur, roti tawar.
Bahan makanan yang mengandung lemak : susu, pisang, minyak, dan putih telur.

Dalam satu bahan makanan tidak hanya mengandung nutrisi, tetapi banyak yang mempunyai
lebih dari dua nutrisi. Seperti roti tawar yang mengandung glokusa, protein, dan amilum.

IX. Daftar Pustaka

http://woyojoz.blogspot.com/2011/01/laporan-praktikum-biologi-uji-makanan_27.html
http://tutorjunior.blogspot.com/2009/10/uji-kandungan-makanan.html
http://www.forumsains.com/biologi-smu/lugol-biuret-benedict-dan-fehling/
http://www.id.wikipedia.com
X. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai