A B
Dapat disimpulkan bahwa :
1.) Gambar A, Asam Kuat dengan Basa Kuat
Zat pentiternya adalah BASA KUAT.
Mula-mula pH naik sedikit demi sedikit, perubahan pH drastis
dari 4-10.
pH Titik Ekuivalen atau PE adalah 7
Indikator yang dapat digunakan : MM, BTB, PP. PP sering
digunakan karena perubahan warnanya drastis.
2.) Gambar B, Basa Kuat dengan Asam Kuat
Zat pentiternya adalah ASAM KUAT.
Mula-mula pH naik sedikit demi sedikit, perubahan pH drastis
dari 4-10.
pH Titik Ekuivalen atau PE adalah 7
Indikator yang dapat digunakan : MM, BTB, PP. PP sering
digunakan karena perubahan warnanya drastis.
A B
Dapat disimpulkan bahwa :
1.) Gambar A, Asam Lemah dengan Basa Kuat
Zat pentiternya adalah ASAM LEMAH.
Mula-mula pH naik sedikit demi sedikit, perubahan pH drastis
dari 7-10.
pH Titik Ekuivalen atau PE adalah 8-9.
Indikator yang dapat digunakan : PP
2.) Gambar B, Basa Kuat dengan Asam Lemah
Zat pentiternya adalah BASA KUAT.
Mula-mula pH naik sedikit demi sedikit, perubahan pH drastis
dari 7-10.
pH Titik Ekuivalen atau PE adalah 8-9.
Indikator yang dapat digunakan : PP
c.) Titrasi Asam Kuat dengan Basa Lemah
A B
Dapat disimpulkan bahwa :
1.) Gambar A, Asam Kuat dengan Basa Lemah
Zat pentiternya adalah BASA LEMAH.
Mula-mula pH naik sedikit demi sedikit, perubahan pH drastis
dari 4-7.
pH Titik Ekuivalen atau PE adalah 5-6.
Indikator yang dapat digunakan : MM
2.) Gambar B, Basa Lemah dengan Asam Kuat
Zat pentiternya adalah ASAM KUAT.
Mula-mula pH naik sedikit demi sedikit, perubahan pH drastis
dari 4-7.
pH Titik Ekuivalen atau PE adalah 5-6
Indikator yang dapat digunakan : MM
A B
Pada titrasi asam lemah dengan basa lemah dan sebaliknya, tidak dilakukan
karena :
Perubahan pH drastis terjadi sangan singkat.
Tidak ada indikator yang cukup teliti untuk mengamati perubahan.
Reaksi berlangsung lambat dan tidak tuntas.