Anda di halaman 1dari 4

NUR FATIMAH RIZKY FITRIA/XI MIPA F/23

TITRASI ASAM BASA


STOIKIOMETRI REAKSI DAN TITRASI ASAM BASA
Titrasi asam-basa adalah prosedur yang dilakukan untuk menentukan kadar atau
kemolaran suatu asam maupun basa berdasarkan reaksi netralisasi. Istilah dalam
titrasi asam-basa:
1. Pentiter, zat yang mentitrasi suatu asam- basa yang akan ditentukan
kemolarannya.
2. Daerah perubahan pH drastis, daerah dimana penambahan sedikit tetes
pentiter akan mengubah warna indikator asam-basa.

A. Prosedur Titrasi Asam Basa


 Titik Ekuivalen atau TE
Titik atau pH pada saat asam dan basa tepat pada ekuivalen.
 Titik Akhir Titrasi atau TA
Titik atau pH saat sebuah indikator berubah warna.
Untuk mendapatkan hasil ketetapan titrasi yang tinggi, maka titik akhir titrasi harus
sedekat mungkin dengan titik ekuivalen.
B. Kurva Titrasi
Kurva titrasi merupakan grafik yang menyatakan perubahan pH pada titrasi
asam dengan basa maupun sebaliknya. Jenis-jenis titrasi :
a.) Titrasi Asam Kuat dengan Basa Kuat
b.) Titrasi Asam Lemah dengan Basa Kuat
c.) Titrasi Basa Kuat dengan Asam Lemah
d.) Titrasi Basa Lemah dengan Asam Lemah

a.) Titrasi Asam Kuat dengan Basa Kuat

A B
Dapat disimpulkan bahwa :
1.) Gambar A, Asam Kuat dengan Basa Kuat
 Zat pentiternya adalah BASA KUAT.
 Mula-mula pH naik sedikit demi sedikit, perubahan pH drastis
dari 4-10.
 pH Titik Ekuivalen atau PE adalah 7
 Indikator yang dapat digunakan : MM, BTB, PP. PP sering
digunakan karena perubahan warnanya drastis.
2.) Gambar B, Basa Kuat dengan Asam Kuat
 Zat pentiternya adalah ASAM KUAT.
 Mula-mula pH naik sedikit demi sedikit, perubahan pH drastis
dari 4-10.
 pH Titik Ekuivalen atau PE adalah 7
 Indikator yang dapat digunakan : MM, BTB, PP. PP sering
digunakan karena perubahan warnanya drastis.

b.) Titrasi Asam Lemah dengan Basa Kuat

A B
Dapat disimpulkan bahwa :
1.) Gambar A, Asam Lemah dengan Basa Kuat
 Zat pentiternya adalah ASAM LEMAH.
 Mula-mula pH naik sedikit demi sedikit, perubahan pH drastis
dari 7-10.
 pH Titik Ekuivalen atau PE adalah 8-9.
 Indikator yang dapat digunakan : PP
2.) Gambar B, Basa Kuat dengan Asam Lemah
 Zat pentiternya adalah BASA KUAT.
 Mula-mula pH naik sedikit demi sedikit, perubahan pH drastis
dari 7-10.
 pH Titik Ekuivalen atau PE adalah 8-9.
 Indikator yang dapat digunakan : PP
c.) Titrasi Asam Kuat dengan Basa Lemah

A B
Dapat disimpulkan bahwa :
1.) Gambar A, Asam Kuat dengan Basa Lemah
 Zat pentiternya adalah BASA LEMAH.
 Mula-mula pH naik sedikit demi sedikit, perubahan pH drastis
dari 4-7.
 pH Titik Ekuivalen atau PE adalah 5-6.
 Indikator yang dapat digunakan : MM
2.) Gambar B, Basa Lemah dengan Asam Kuat
 Zat pentiternya adalah ASAM KUAT.
 Mula-mula pH naik sedikit demi sedikit, perubahan pH drastis
dari 4-7.
 pH Titik Ekuivalen atau PE adalah 5-6
 Indikator yang dapat digunakan : MM

d.) Titrasi Asam Lemah dengan Basa Lemah

A B

Pada titrasi asam lemah dengan basa lemah dan sebaliknya, tidak dilakukan
karena :
 Perubahan pH drastis terjadi sangan singkat.
 Tidak ada indikator yang cukup teliti untuk mengamati perubahan.
 Reaksi berlangsung lambat dan tidak tuntas.

Anda mungkin juga menyukai