Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum

Memperkirakan PH Larutan Menggunakan


Larutan Indikator

SMA NEGERI 2 NGANJUK


Jl. Anjuk Ladang No.9 Telp./Fax. (0358) 322585 Nganjuk 64417
Website : smanduanganjuk@yahoo.comid Email : sman2nganjuk@yahoo.com
KELOMPOK 4
TERDIRI ATAS (4 ) ANGGOTA :
1. AYU PUTRI GIANTI (08)
2. FAJAR SETYO P (14)
3. NABIL JAMAL S (20)
4. WIMPI OKTA W (31)

I. TUJUAN PRAKTIKUM
Memperkirakan PH larutan tak dikenal deangan menggunakan beberapa larutan
indikator
II. DASAR TEORI
Teori asam-basa pertama kali dikemukakan oleh Lavoisier. Ia menyatakan bahwa
asam adalah zat yang mengandung oksigen. Teori ini dianggap masih kurang sehingga
Arrhenius ikut mengemukakan teori. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang jika
dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion H, sedangkan basa akan terurai menjadi ion
OH. Teori selanjutnya dikemukakan oleh Brownsted-Lowry yang menghubungkan asam-
basa dengan serah-terima proton. Asam adalah senyawa yang memberikan proton,
sementara basa adalah senyawa yang menerima proton. Teori terakhir adalah teori dari
Lewis. Menurutnya, asam adalah senyawa yang menerima pasangan elektron dan basa
adalah senyawa yang memberi pasangan elektron.
PH adalah ukuran keasaman atau alkalinitas air larutan. Keasaman atau alkalinitas
larutan air ditentukan oleh jumlah relatif ion hydrogen (H+) atau ion hidroksil (OH-) yang
ada. Rentang pH suatu larutan berkisar antara 0 hingga 14. pH netral suatu zat mempunyai
nilai 7 sementara jika nilai pH lebih dari 7 yaitu 8 sampai 14 menjelaskan bahwa zat
tersebut memiliki sifat basa sedangkan nilai pH kurangdari 7 yaitu 0 sampai 6 menjelaskan
bahwa keasaman. Nlai pH 0 menjelaskanbahwa derajat keasaman (pH) yang tinggi, dan pH
14 menjelaskan bahwa derajatkebasaan tertinggi.
Sifat asam dan basa suatu zat dapat diketahui menggunakan sebuahindikator. Asam
dan basa mempunyai sifat dapat mengubah warna dari zat warna yang dikandung oleh
tumbuh- tumbuhan sehingga zat warna tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi
asam dan basa.Indikator yang sering digunakan antara lain kertas lakmus, fenolftalein
(PP),metil merah (MM), metil jingga (MO) dan bromtimol biru ( BTB ). Indikator tersebut
akan memberikan perubahan warna jika ditambahkan larutan asam atau basa. Indikator
yang biasanya digunakan untuk menentukan derajatkeasamam (pH) suatu larutan adalah
indikator universal yang merupakancampuran dari beberapa indikator. Suatu indikator
universal memperlihatkan warna yang berbeda-beda pada setiap pH. Indikator universaljuga
dilengkapi trayek pH yang menunjukkan harga pH tertentu
III. ALAT DAN BAHAN

ALAT BAHAN
Tabung Reaksi Kertas Lakmus Merah
Pipet Tetes Metil Jingga (MO)
Plat Tetes Metil Merah (MM)
Rak Tabung Reaksi Fenolftalein (PP)
Bromtimol Biru (BTB)
Larutan Tidak Dikenal (A,B,C,D,E)

IV. PROSEDUR PENGERJAAN

A Ambil sepotong kertas lakmus merah dan biru, kemudian tetesi kertas
lakmur tersebut dengan larutan A dan catat warna apa yang terjadi
B. Sediakan 4 tabung reaksi dan isikan pada setiap tabung 3ml larutan A
Tambahkan 2 tetes larutan indikator berikut pada
-Tabung 1 dengan metil jinga
-Tabung 2 dengan metil merah
-Tabung e dengan BTB
-Tabung 4 dengan PP
C. Catat perubahan yang terjadi pada table pengamatan
D. Lakukan percobaan seperti diatas terhadap larutan-larutan yang lain
V. HASIL PENGAMATAN

LARUTAN UJI LAKMUS SIFAT PH


MERAH BIRU

A MERAH BIRU NETRAL 7

B MERAH MERAH ASAM 0-7

C BIRU BIRU BASA 7-14

D MERAH MERAH ASAM 0-7

E MERAH BIRU NETRAL 7


Larutan indikator Perkiraan
Larutan Metil Metil Fenolftalin Bromtimo PH larutan
merah jingga (PP) l
A (MO) Biru (BTB)
Warna Kuning Jingga Tak berwarna Biru 7,6 ≤ PH ≤
PH ≥ 6,2 3,1-4,4 ≤ 8,3 ≥ 7,6 8,3
B Warna Merah Merah Tak berwarna Biru 3,1 ≤ PH
PH ≤ 4,4 ≤ 3,1 ≤ 8,3 ≥ 7,6
C Warna Kuning Jingga Merah ungu Biru PH ≥ 10.0
PH ≥ 6,2 3,1- 4,4 ≥ 10.0 ≥ 7,6

D Warna Merah Merah Tak berwarna Biru 3,1 ≤ PH


PH ≤ 4,4 ≤ 3,1 ≤ 8,3 ≥ 7,6
E Warna Kuning Kuning Tak berwarna Biru 7,6 ≤ PH ≤
PH ≥ 6,2 ≥ 4,4 ≤ 8,3 ≥ 7,6 8,3
VI. ANALISIS DATA
Dari percobaan pertama diatas yang telah kami lakukan untuk menguji larutan
A, B, C, D, dan E dengan kertas lakmus sebagai indikator didapatkan hasil:
Larutan A dan E bersifat netral karena lakmus merah tetap dan lakmus
biru tetap memiliki PH ± 7.
Larutan B dan D bersifat asam dikarenakan lakmus merah dan biru
berubah warna menjadi merah yang memiliki PH ± 0 – 7.
Larutan C bersifat basa dikarenakan lakmus merah dan biru berubah
warna menjadi biru yang memiliki PH ± 7 – 14.
Dari percobaan kedua diatas setelah kami melakukan uji lakmus merah dan
biru kami melakukan menggunakan larutan-larutan indikator yaitu: Metil
jingga (Mo), Metil merah (MM), bromtimol biru (BTB), fenolftalein (PP).
Didapatkan hasil dari:
Larutan A ketika di tetesi Metil jingga (MO) Ph (3,1 – 4,4), Ditetesi (MM)
berwarna kuning Ph (≥ 6,2), ditetesi (BTB) berwarna biru Ph (≥ 7,6), ditetesi
(PP) tidak berwarna Ph (≤ 8,3). Larutan A memiliki perkiraan Ph (7,6 ≤ PH ≤
8,3).
Larutan B ketika ditetesi (MO) berwarna merah Ph (≤ 3,1), ditetesi (MM)
berwarna merah Ph (≤ 4,4), ditetesi (BTB) tak berwarna Ph (8,3), ditetesi (PP)
berwarna biru Ph (≥ 7,6). Sehingga larutan dan memiliki perkiraan Ph (3,1≤ PH).
Larutan C ketika ditetesi (MO) berwarna jingga Ph (3,1- 4,4), ditetesi
dengan (MM) berwarna kuning Ph (≥ 6,2), ditetesi dengan (BTB) berwarna biru
Ph (≥ 7,6), ditetesi dengan (PP) berwarna merah ungu Ph ( ≥ 10,0). Sehingga
larutan C memiliki perkiraan Ph ( ≥ 10,0).
Larutan D ketika ditetesi (MO) berwarna merah Ph (≤ 3,1), ditetesi
dengan (MM) berwarna merah Ph (≤ 4,4), ditetesi dengan (BTB) berwarna biru
Ph (≥ 7,6), ditetesi dengan (PP) tidak berwarna Ph (≤ 8,3). Sehingga larutan D
memiliki perkiraan Ph ( 3,1 ≤ 8,3).
Larutan E ketika ditetesi (MO) berwarna kuning Ph (≥ 4,4), ditetesi
dengan (MM) berwarna kuning Ph (≥ 6,2), ditetesi dengan (BTB) berwarna biru
Ph (≥ 7,6), ditetesi dengan (PP) tidak berwarna Ph (≤ 8,3). Sehingga larutan E
memiliki perkiraan Ph ( 7,6 ≤ PH ≤ 8,3).
VII. KESIMPULAN
Praktikum ini bertujuan memperkirakan Ph larutan dengan beberapa
indikator. Larutan yang akan diperkirakan PH nya diuji dengan kertas lakmus
merah dan biru, kemudian larutan ini kita tetesi dengan larutan indikator,
sehingga mengalami perubahan warna. Warna-warna tersebut kemudian kita
lakukan dengan trayek PH masing-masing larutan indikator.

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Sumber internet
https://www.kimiamath.com/post/laporan-praktikum-memperkirakan-ph-larutan
https://www.studocu.com/id/document/universitas-surabaya/chemical-basic/
laporan-praktikum-kimia-dasar-penentuan-rentang-ph-perubahan-warna-
indikator/17789997
PT. PENERBIT ERLANGGA
PT. PENERBIT ERLANGGA MAHAMERU, TBK
Tahun Berdiri: 1952
Tahun Penerbitan Buku Pertama: 1952 Tanda Daftar Perusahaan:
09.04.1.46.14428
Jl. H. Baping Raya 100 Ciracas, Jakarta13740 Telepon: 021-8717006,
Faksimili: 021-8717011
Customer Service: 021-8717006
Akun Facebook: Penerbit Erlangga
Email: webmaster@erlangga.co.id // info@erlangga.co.id

DOKUMENTASI LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Anda mungkin juga menyukai