Larutan Asam
Basa
• Asam
• Basa
Perkembanga
n Teori Asam
Teori Asam Basa Menurut Arrhenius
• Asam didefinisikan sebagai zat-zat yang dapat melepaskan
ion hidrogen (H+) jika dilarutkan dalam air atau zat yang
dapat memperbesar konsentrasi ion H+ jika dilarutkan dalam
air.
• Asam yang dalam larutan banyak menghasilkan H+ disebut
asam kuat
http://www.youtube.com/watch?v=lCrMB8341rU
12
pH Larutan
Asam Basa
• Kekuatan asam dan kekuatan basa dapat dilihat
dari derajat pengionannya. Derajat pengionan
dilambangkan dengan α.
• Derajat pengionan (α) adalah perbandingan
antara jumlah molekul zat yang terion dengan
jumlah molekul zat mula-mula.
• Diketahui bahwa perbandingan molekul sama
dengan perbandingan mol sehingga derajat
pengionan (α) dapat dinyatakan sebagai berikut.
• Larutan elektrolit kuat mengalami pengionan
hampir sempurna karena hanya sedikit
molekul yang tidak terion sehingga harga α
mendekati 1 (satu) atau dianggap = 1. Adapun
larutan elektrolit lemah hanya mengalami
pengionan sebagian sehingga harga α sangat
kecil.
Tetapan Kesetimbangan Pengionan Asam Lemah
Keterangan:
α = derajat ionisasi
Ka = tetapan ionisasi asam lemah
Ma = konsentrasi asam lemah
Tetapan Kesetimbangan Ionisasi Basa Lemah
Keterangan:
α = derajat ionisasi
Kb = tetapan ionisasi basa lemah
Mb = konsentrasi basa lemah
pH Larutan Asam Kuat dan Basa Kuat
Keterangan:
a = jumlah ion H+
Ma = konsentrasi asam
Keterangan:
b = jumlah ion OH–
Mb = konsentrasi basa
pH Larutan Asam Lemah dan Basa Lemah
Keterangan:
Ka = tetapan ionisasi asam lemah
Ma = konsentrasi asam lemah
Keterangan:
Kb = tetapan ionisasi basa lemah
Mb = konsentrasi basa lemah
• Tetapan Kesetimbangan Pengionan Air (Kw)
Tetapan kesetimbangan air disebut hasil kali dari
air dan dinyatakan sebagai Kw. Persamaan
kesetimbangan pengionan air tersebut dapat
dituliskan sebagai berikut.
• Eksponen Ion Hidrogen
Perhitungan-perhitungan mengenai konsentrasi H+ atau OH–
dalam suatu larutan selalu menyangkut bilangan-bilangan
yang sangat kecil. Bilangan-bilangan itu dinyatakan dalam
harga logaritma negatifnya. Penyederhanaan bilangan yang
sangat kecil dengan harga logaritma negatifnya dikemukakan
oleh ahli kimia Denmark, S.P.L Sorensen pada tahun 1909
dengan mengajukan konsep pH (p berasal dari kata potenz
yang berarti pangkat dan H adalah tanda atom hidrogen).
• Ada beberapa cara untuk mengetahui pH larutan,
yaitu dengan menggunakan larutan indikator,
indikator universal, dan pH meter.
1) Penentuan pH Menggunakan Larutan Indikator
• Batas-batas pH ketika indikator mengalami perubahan
warna disebut trayek pH atau trayek perubahan warna
indikator. Dengan mengenali warna trayek pH dari
beberapa jenis indikator, kita dapat dengan mudah
memperkirakan pH suatu larutan.
2) Penentuan pH Menggunakan
Indikator Universal
• Indikator universal dapat
digunakan untuk mengetahui
besar pH larutan. Penggunaan
indikator universal ini sangat
sederhana, yaitu dengan cara
dicelupkan pada larutan atau
ditetesi dengan larutan yang
akan diukur pH-nya, kemudian
bandingkan perubahan warna
yang terjadi pada peta warna
yang tersedia.
3) Penentuan pH Menggunakan pH
Meter
• pH meter adalah alat pengukur
pH dengan ketelitian yang sangat
tinggi. pH meter dapat
menyatakan pH larutan sampai
dua angka desimal pada
temperatur tertentu. Cara
menggunakan pH meter sangat
sederhana, yaitu dengan
mencelupkan pH meter ke dalam
larutan yang akan diperiksa.
Kemudian, baca skala yang
ditunjukkan oleh jarum atau
angka pada pH meter tersebut.
pH Larutan Asam Kuat dan Basa Kuat
• Secara teoretis, untuk menghitung konsentrasi
ion H+ pada asam kuat dan ion OH– pada basa
kuat, tergantung pada banyaknya ion H+ atau
ion OH– pada asam kuat dan basa kuat
tersebut.
pH Larutan Asam Lemah dan Basa Lemah