I. Tujuan Percobaan
Memperkirakan harga pH dari berbagai macam larutan dengan menggunakan
larutan indikator
Menentukan tetapan disosiasi asm lemah dan basa lemah dari berbagai larutan
yang pH-nya diketahui
II. Dasar Teori
Indiaktor adalah asam dan basa organic yang warna molekulnya berbeda
dengan warna disosiasinya. Misalnya indikator yang bersifat asam, bila ditambahkan
kedalam air akan terdisosiasi sebagai berikut:
H2O + H ind ⟺ H3O+ + indikator
Dalam lingkungan basa kuat, kesetimbangan indikator ini akan mengikuti
prinsip Le Chatelier. Jadi kesetimbangan bergeser ke kiri, dan kepekatan (H indi)
tinggi atau dengan perkataan lain bahwa H indi tidak terdisosiasi. Kalau indikator
yang diberikan adalah MO, maka larutannya berwarna merah. Tetapi apabila
kedalam larutan ini ditambahkan larutan alkali, makin lama indikator akan
terdisosiasi, kesetimbangan bergeser kekanan dan timbul ion indi-, dan larutan akan
berwarna kuning. Dengan perubahan warna yang ditunjukkan oleh larutan indikator
tergantung harga pH larutannya. Untuk indikator MO, daerahnya antara 3,1 dan 4,4
larutannya berwarna kuning.
Secara umum dapat dikatakan bahwa perubahan suatu indikator tergantung
pada kekuatan asam/basa dari larutan yang digunakan. Dengan demikian indikator
dapat digunakan untuk memperkirakan harga pH dari berbagai larutan. Daerah pH
indikator dipengaruhi oleh tetapan disosiasi dari indikator itu sendiri. Indikator
mempunyai daerah pH yang dapat ditunjukkan dari 0 sampai 14.
Trayek perubahan pH dan warna dari beberapa indikator dalam tabel berikut:
Indikator Daerah pH Perubahan warna
Metil orange (jingga) <3,1 - >4,4 Merah – kuning
Metil merah 4,2 – 6, Merah – kuning
Bromo tymol biru 6,0 – 7,0 Kuning – biru
Phenol merah 6,8 – 8,4 Kuning – merah
Phenolpthalein 8,2 – 10,0 Tidak berwarna – Merah muda
Kuning Titan 12 - 13 Kuning – merah
B.Bahan:
- Na2CO3 0,2 M - NaCl 0,2 M
- CH3COOH 0,2 M - NH4Cl 0,2 M
- Larutan indikator MM, MO, MV, PM, PP, BTB, dan kuning titan
B. Perhitungan