Anda di halaman 1dari 3

PERCOBAAN IV

JUDUL PERCOBAAN : KESETIMBANGAN ION

I. Tujuan Percobaan
 Memperkirakan harga pH dari berbagai macam larutan dengan menggunakan
larutan indikator
 Menentukan tetapan disosiasi asm lemah dan basa lemah dari berbagai larutan
yang pH-nya diketahui
II. Dasar Teori
Indiaktor adalah asam dan basa organic yang warna molekulnya berbeda
dengan warna disosiasinya. Misalnya indikator yang bersifat asam, bila ditambahkan
kedalam air akan terdisosiasi sebagai berikut:
H2O + H ind ⟺ H3O+ + indikator
Dalam lingkungan basa kuat, kesetimbangan indikator ini akan mengikuti
prinsip Le Chatelier. Jadi kesetimbangan bergeser ke kiri, dan kepekatan (H indi)
tinggi atau dengan perkataan lain bahwa H indi tidak terdisosiasi. Kalau indikator
yang diberikan adalah MO, maka larutannya berwarna merah. Tetapi apabila
kedalam larutan ini ditambahkan larutan alkali, makin lama indikator akan
terdisosiasi, kesetimbangan bergeser kekanan dan timbul ion indi-, dan larutan akan
berwarna kuning. Dengan perubahan warna yang ditunjukkan oleh larutan indikator
tergantung harga pH larutannya. Untuk indikator MO, daerahnya antara 3,1 dan 4,4
larutannya berwarna kuning.
Secara umum dapat dikatakan bahwa perubahan suatu indikator tergantung
pada kekuatan asam/basa dari larutan yang digunakan. Dengan demikian indikator
dapat digunakan untuk memperkirakan harga pH dari berbagai larutan. Daerah pH
indikator dipengaruhi oleh tetapan disosiasi dari indikator itu sendiri. Indikator
mempunyai daerah pH yang dapat ditunjukkan dari 0 sampai 14.

Trayek perubahan pH dan warna dari beberapa indikator dalam tabel berikut:
Indikator Daerah pH Perubahan warna
Metil orange (jingga) <3,1 - >4,4 Merah – kuning
Metil merah 4,2 – 6, Merah – kuning
Bromo tymol biru 6,0 – 7,0 Kuning – biru
Phenol merah 6,8 – 8,4 Kuning – merah
Phenolpthalein 8,2 – 10,0 Tidak berwarna – Merah muda
Kuning Titan 12 - 13 Kuning – merah

Tetapan disosiasi asam lemah monobasis dapat digambarkan sebagai berikut:


HA H+ + A-
Sehingga tetapan disosiasinya dapat ditulis sebagai berikut:
Ka=¿ ¿ ¿
dimana :
(HA) = kepekatan asam yang tidak terdisosiasi
Pada saat kesetimbangan (H+) = (A-), maka persamaan (1) dapat diubah menjadi:
Ka=¿ ¿ ¿
Akan tetapi bila asamnya sangat lemah, sehingga (H+) terlampau kecil
dibandingkan dengan (HA )O maka;
Ka=¿ ¿
Apabila kita ketahui pH larutan asam lemah monobasis dan kepekatan asam
tersebut mula-mula diketaui tetapan disosiasinya dapat dihitung dengan cara yang
sama pada asam lemah, maka diperoleh tetapan disosiasi untuk basa lemah, yaitu:
Ka=¿ ¿

III. Alat dan Bahan


A. Alat:
- Tabung reaksi - Pipet tetes
- Gelas piala - Erlenmeyer

B.Bahan:
- Na2CO3 0,2 M - NaCl 0,2 M
- CH3COOH 0,2 M - NH4Cl 0,2 M
- Larutan indikator MM, MO, MV, PM, PP, BTB, dan kuning titan

IV. Prosedur Kerja


A.1. Ambillah 8 tabung reaksi, dan isilah dengan larutan Na2CO3 0,2 M, masing
– masing 5 cm3 .
2. Tambahkan masing-masing tabung reaksi dengan 4 tetes larutan –larutan
indikator yang tersedia.
3. Catat warnanya dan tentukan pH masing-masing larutan dalam tabung-
tabung reaksi tersebut
B. Ulangi prosedur A diatas, tetapi larutan Na2CO3 diganti dengan CH3COOH
0,2 M, selanjutnya NaCl 0,2 M dan terakhir NH4Cl 0,2
V. Pengamatan dan perhitungan
A. Pengamatan
Warna dengan indikator
Larutan M P PH
MV MO BTB PP AL KT
M M
Na2CO3 0,2M
CH3COOH 0,2 M
NaCl 0,2M
NH4Cl 0,2 M

B. Perhitungan

VI. Tugas Pendahuluan


1. Jelaskan kesetimbangan reaksi menurut LE CHATELIER?
2. Jika suatu basa 1 mol NaOH terurai sempurna menghasilkan ion Na+ dan ion
OH- . Tentukan jumlah mol ion Na+ dan OH- pada suatu system?
3. Tuliskan reaksi kesetimbangan dan tetapan kesetimbangan dari HCl dan
NH4OH dalam air
4. Diketahui kb NH3 1,8 x10-5, Tentukan konsentrasi Molar H+
5. Tentukan pH dari larutan 0,04 M HCl, jika terurai sempurna?

Anda mungkin juga menyukai