BASA
Disusun
PUTRI DETI RATIH,
M .Pd
SIFAT ASAM DAN
BASA
TEORI ASAM BASA
Contoh :
6
INDIKATOR
ASAM BASA
1. INDIKATOR
ALAMI
Bahan alami yang dapat digunakan
sebagai indikator harus dibuat dalam
bentuk larutan dengan cara
mengekstraknya, kemudian ke dalam
larutan indikator alami tersebut ditetesi
larutan asam dan basa.
INDIKATOR
ALAMI
Warna
Perubahan Warna
No Indikator Alami Indikator
Alami Netral Asam Basa
𝐻+
= 𝐾𝑎 . [𝐻𝐴] 𝑂𝐻− = 𝐾𝑏 .
𝐾𝑎
[𝑀𝑂𝐻]𝐾𝑏
α α
[𝐻𝐴] [𝑀𝑂𝐻]
= =
Contoh
Soal
1. Tentukan konsentrasi [H+] pada larutan HCN jika Ka = 4 . 10-6!
2. Tentukan konsentrasi [OH-] pada larutan NH4OH jika Kb = 10-5!
3. Tentukan Harga Ka asam asetat, jika 0,1 mol CH3COOH dalam 1 liter
larutan mengandung 0,001 M ion H+?
Jawaba
n
1. Tentukan konsentrasi [H+] pada larutan HCN
jika Ka = 4 . 10-6!
3. Tentukan Harga Ka asam asetat, jika 0,1 mol
Jawab : [H+] 𝐾𝑎 . [𝐻𝐴]
CH3COOH dalam 1 liter larutan mengandung
=
4.10−6.1M 0,001 M ion H+?
[H+]
[H+]
= = 2.10−3
Jawab : [H+] = 𝐾𝑎 . [𝐻𝐴]
2. Tentukan konsentrasi [OH-] pada larutan
NH4OH [𝐻 ] + 2
Ka =
jika Kb = 10-5! [𝐻𝐴]
Jawab : [H+] 𝐾𝑏 . [𝑀𝑂𝐻]
= Ka =
[0,001] 2
10−5.1M 0,1 18
[H+]
[H+] =
= −2,5 Ka = 1.10−5
10
KEKUATAN ASAM DAN
BASA TETAPAN KESETIMBANGAN PENGIONAN AIR
Tetapan kesetimbangan air dinyatakan sebagai tetapan ionisasi air dan diberi lambang Kw.
Kw pada temperatur 25℃ = 10-14
Kw = [H+] [OH-]
10-14 = [H+] [OH-]
[H+] = [OH-], karena koefisiennya sama maka
[H+] = 10-7 dan [OH-] = 10-7
19
KEKUATAN ASAM DAN
BASA
NILAI pH dan SIFAT LARUTAN
Ahli kimia Denmark, S.P.L Sorenson pada tahun 1909 dengan mengajukan konsep pH (p
berasal dari kata potenz yang berarti pangkat dan H adalah tanda atom hidrogen)
[H+] (M) 1 10-1 10-2 10-3 10-4 10-5 10-6 10-7 10-8 10-9 10-10 10-11 10-12 10-13 10-14
10-
[OH ] (M) 10-14
-
10-13 10-12 10-11 10-10 10-8 10-7 10-6 10-5 10-4 10-3 10-2 10-1 1
9
Semakin kuat suatu asam, semakin besar konsentrsi Semakin kuat suatu basa, semakin besar konsentrasi
ion H+ dalam larutan, dan nilai pH-nya semakin ion OH- dalam larutan. Semakin kecil konsentrasi ion H+
kecil. dalam larutan. Akibatnya, nilai pH menjadi semakin besar
Semakin kuat suatu asam, semakin kecil nilai pH-nya.
Semakin kuat suatu basa, semakin besar nilai pH-nya.
PERHITUNGAN pH
ASAM BASA
pH larutan Asam dan
Basa
pH = -log [H+]
pOH = -log [OH-]
pH = 14 - pOH
1. Hitunglah pH larutan :
a.Ba(OH)2 0,005 M
b.CH3COOH 0,1 M (Ka =
10-5)
2. Larutan 0,74 gram Ca(OH)2 dalam 1 liter air mempunyai nilai pH
sebesar? (Ar: Ca = 40 O = 16 H = 1)
Jawaba
1. n
Hitunglah pH larutan :
a.Ba(OH)2 0,005 M b. CH3COOH 0,1 M (Ka = 10-5)
Jawab : [OH-] = b x Mb [H+] =
[OH-] = 2 x
0,005 𝐾𝑎 . [𝐻𝐴]
= 10−2𝑀
[H+] = 10−3
[OH-] [H+] =
pH = - log [H+]
pOH = - log=[OH-] 10−5.0,1M
pH = - log [10−3]
pOH = - log0,01
[10−2] pOH = 2
pH = 3
pH = 14 – pOH
M
PH = 14 – 2 = 12
Jawab
an
2.Larutan 0,74 gram Ca(OH)2 dalam 1 liter air mempunyai nilai pH sebesar? (Ar:
Ca = 40 O = 16 H = 1)
Jawab ;
Langkah-langkah
1) Mencari mol
0,74 𝑔𝑟𝑎𝑚
mol =
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 = = 0,01 mol
𝑀𝑟 74 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙
Contoh :
HCl (aq) + NaOH (aq) NaCl (aq) + H2O (l)
H2SO4 (aq) + 2 KOH K2SO4 (aq) + 2
(aq) H3PO4 (aq) + H2O (l) AlPO4 (aq)
Al(OH)3 (aq) + 3 H2O (l)
Pengaruh pengenceran terhadap
nilai pH
Jika pengenceran dilakukan terhadap larutan yang bersifat asam, maka pH larutan
hasil pengenceran akan semakin tinggi
Jika pengenceran dilakukan terhadap larutan yang bersifat basa, maka pH
larutan hasil pengenceran akan semakin rendah
RUMUS PENGENCERAN :
V 1 . M1 = V 2 . M2
Keterangan :
V1 = Volume mula-mula M1 = Konsentrasi mula-mula
V2 = Volume pengenceran M2 = Konsentrasi pengenceran
Pengaruh pengenceran terhadap
nilai pH
Contoh Soal :
Jika 100 mL larutan Ca(OH)2 dengan konsentrasi 0,1 M diencerkan hingga 200 mL. hitunglah pH larutan
sebelum dan sesudah pengenceran?
Jawab : Ca(OH)2 merupakan basa kuat dg valensi 2
pH mula-mula (sebelum pengenceran) dg [OH-] = 0,2
M pOH = - log 2.10−1 pOH = 1 – log 2 sehingga
pH = 13 + log 2
Pengenceran : V1.M1 = V2.M2
100 . 0.1 = 200 . M2
youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com