Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PERCOBAAN

PENGARUH KONSENTRASI DAN VOLUME


TERHADAP PERGESERAN
KESETIMBANGAN

Disusun oleh :

Nama : Septyana Nida Faizah


Kelas : XI MIPA E
No.U : 29

Anggota Kelompok Praktikum :


1. Septyana Nida Faizah (29)
2. Shavana Afieza Alif (30)

TAHUN PELAJARAN 2019/2020


I. Judul Percobaan

Pengaruh Konsentrasi dan Volume Terhadap Pergeseran Kesetimbangan

II. Tujuan Percobaan

Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan volume terhadap pergeseran kesetimbangan.

III. Dasar Teori

Kesetimbangan kimia adalah keadaan yang stabil tetapi peka terhadap perubahan.
Misalnya perubahan suhu, tekanan, volume, dan konsentrasi. Kesetimbangan dapat bergeser
ke kanan dan ke kiri bergantung pada jumlah perekasi dan produk. Kesetimbangan dikatakan
bergeser ke kanan, jika produk bertambah atau pereaksi berkurang. Sedangkan
kesetimbangan dikatakan bergeser ke kiri, jika produk berkurang atau pereaksi bertambah.

Pada tahun 1884, Henri Louis La Chatelier (1850 – 1936) berhasil menyimpulkan
pengaruh faktor luar terhadap kesetimbangan. Kesimpulan Le Chatelier tersebut kini kita
kenal sebagai azas Le Chatelier, sebagai berikut : Bila terhadap suatu kesetimbangan
dilakukan suatu tindakan (aksi), maka sistem itu akan mengadakan reaksi yang cenderung
mengurangi pengaruh aksi tersebut. Secara singkat, azas Le Chatelier dapat disimpulkan
sebagai berikut:
Reaksi = - Aksi

Cara sistem bereaksi adalah dengan melakukan pergeseran ke kiri atau ke kanan.
Sistem kesetimbangan yang diamati adalah yang terjadi pada percampuran larutan besi (III)
klorida dengan larutan tiosianat : Fe3+(aq) + SCN-(aq) ⇄ FeSCN2+(aq)
FeSCN2+ berwarna merah. Perubahan intensitas warna menunjukkan arah pergeseran
kesetimbangan. Jika karena sutau “aksi” warna larutan bertambah merah. Hal ini menunjukan
bahwa FeSCN2+ bertambah, berarti kesetimbangan bergeser ke kanan. Berikut ini adalah
faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan :

1. Pengaruh Konsentrasi

Sesuai dengan azas Le Chatelier (reaksi= - aksi), jika konsentrasi salah satu komponen
diperbesar maka reaksi sistem adalah mengurangi komponen tersebut. Sebaliknya, jika
konsentrasi salah satu komponen diperkecil, maka reaksi sistem adalah menambah komponen
itu.

-Jika konsentrasi pereaksi diperbesar, kesetimbangan akan bergeser ke kanan.

-Jika konsentrasi pereaksi diperkecil, kesetimbangan akan bergeser ke kiri.

2. Pengaruh Tekanan

Penambahan tekanan dengan cara memperkecil volum akan memperbesar konsentrasi semua
komponen. Sesuai dengan azas Le Chatelier, maka sistem akan bereaksi dengan mengurangi
tekanan. Tekanan gas bergantung pada jumlah molekul dan tidak bergantung pada jenis gas.
Oleh karena itu, untuk mengurangi tekanan maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke arah
yang jumlah koefisiennya lebih kecil. Sebaliknya, jika tekanan dikurangi degan cara
memperbesar volum, maka sistem akan bereaksi degan menambah tekanan dengan cara
menambah jumlah molekul. Reaksi akan bergeser ke arah yang jumlah koefisiennya lebih
besar.

-Jika tekanan diperbesar (volum diperkecil), kesetimbangan akan bergeser ke arah yang
jumlah koefisiennya terkecil.

-Jika tekanan diperkecil (volum diperbesar), kesetimbangan akan bergeser ke arah yang
jumlah koefisiennya terbesar.

3. Pengaruh Komponen Padat dan Cair

Penambahan atau pengurangan komponen yang berupa padatan dan cairan murni tidak
mempengaruhi kesetimbangan. Karena jarak antarpartikel dalam padatan dan cairan adalah
tetap. Tetapi dalam sistem larutan (pelarut air), penambahan air dalam jumlah yang signifikan
dapat juga berarti memperbesar volume, sehingga kesetimbangan akan bergeser ke ruas yang
jumlah koefisiennya terbesar.

4. Pengaruh Suhu

Sesuai dengan azas Le Chatelier, jika suhu sistem kesetimbangan dinaikkan, maka reaksi
sistem adalah menurunkan suhu, kesetimbangan akan bergeser ke pihak reaksi yang
menyerap kalor (endoterm). Sebaliknya, jika suhu sistem kesetimbangan diturunkan, maka
reaksi sistem adalah menaikkan suhu, kesetimbangan akan bergeser ke pihak reaksi yang
megeluarkan kalor (eksoterm).

5. Pengaruh Katalis

Katalis akan mempercepat laju reaksi maju sekaligus laju reaksi balik. Oleh karena itu,
penggunaan katalis akan mempercepat tercapainya keadaan setimbang. Suatu katalis juga
penting bagi reaksi yang memerlukan suhu tinggi, karena dengan suatu katalis reaksi seperti
itu dapat berlangsung pada suhu yang lebih rendah. Hal itu menjadi sangat penting apabila
reaksi pada suhu tinggi mengurangi rendemen hasil reaksi. Meskipun katalis dapat
mempercepat pencapaian keadaan setimbang, namun katalis tidak mengubah komposisi
kesetimbangan (mengeser kesetimbangan).
IV. Alat dan Bahan

 Alat

1. Silinder ukur (1 buah) 5. Spatula (1 buah)


2. Gelas kimia (1 buah) 6. Label (5 lembar)
3. Pipet tetes (3 buah) 7. Puplen (1 buah)
4. Tabung reaksi (5 buah) 8. Rak tabung reaksi

 Bahan

1. Air (50 mL)


2. Larutan KSCN 1 M
3. Larutan FeCl3 1 M
4. Kristal Na2HPO4

V. Cara Kerja

1. Tuangkan 50 mL air ke dalam gelas kimia.

2. Tambahkan 10 tetes FeCl3 1 M.


3. Tambahkan 2 tetes KSCN 1 M ke dalam gelas beker.

4. Aduk larutan tersebut.

5. Bagi sama banyak larutan tersebut ke dalam 5


tabung reaksi (masing-masing 10 mL). Kemudian
letakkan tabung di rak tabung dan beri label A, B, C,
D, E pada tiap-tiap tabung.

6. Pada tabung B, tambakahan 2 tetes KSCN 1 M.


7. Kemudian aduk.

8. Pada tabung C, tambahkan 2 tetes FeCl3 1 M.

9. Kemudian aduk.
10. Pada tabung D, tambahkan sedikit kristal Na2HPO4.

11. Lalu aduk hingga kristal larut.

12. Pada tabung E, tambahkan 5 mL air.


13. Kemudian aduk

14. Bandingkan dengan tabung A. Amati dan catatlah


perubahan yg terjadi pada masing- masing tabung reaksi.
VI. Hasil Pengamatan

Warna
Warna tabung B s.d. E
No. Kegiatan
Makna Kegiatan Percobaan Warna dibandingkan terhadap
Tabung Percobaan
Tabung A tabung A
(lebih tua/sama/lebih muda)
50 mL air + 2 tetes Membuat sistem kesetimbangan:
1. larutan KSCN + 10 Fe3+(aq) + SCN-(aq) ⇄ FeSCN2+ Merah -
tetes larutan FeCl3 (aq)
Ditambah 2 tetes Memperbesar konsentrasi ion
2. - Lebih tua daripada tabung A
larutan KSCN SCN-
Ditambah 2 tetes
3. Memperbesar konsentrasi ion Fe3+ - Lebih tua daripada tabung A
larutan FeCl3
Ditambah seujung
4. spatula kristal Memperkecil konsentrasi ion Fe3+ - Lebih muda daripada tabung A
Na2HPO4
Memperbesar volume sistem
5. Ditambah air - Lebih muda daripada tabung A
kesetimbangan

VII. Pembahasan

Pada percobaan yang telah dilakukan menggunakan campuran 50 mL air ditambah 2


tetes larutan KSCN ditambah 10 tetes larutan FeCl3 menghasilkan sistem kesetimbangan :
Fe3+(aq) + SCN-(aq) ⇄ FeSCN2+(aq) menghasilkan warna merah. Pada percobaan ini
campuran larutan tersebut dibagi dalam lima tabung reaksi sama banyak yang didalamnya
berisi penambahan larutan yang berbeda.

Pada tabung reaksi A, berisi 50 mL air ditambah 2 tetes larutan KSCN ditambah 10
tetes larutan FeCl3. Setalah dicampurkan menghasikan warna merah. Tabung reaksi A
berfungsi sebagai pembanding saja dan tidak terjadi pergeseran kesetimbangan karena tidak
ditambah larutan apapun.

Pada tabung reaksi B, berisi 50 mL air ditambah 2 tetes larutan KSCN ditambah 10
tetes larutan FeCl3 dan ditambah 2 tetes larutan KSCN 1 M sehingga larutan berubah warna
menjadi cokelat tua agak kemerahan (lebih tua daripada tabung A). Ini membuktikan adanya
pengaruh konsentrasi terhadap kesetimbangan kimia, setelah diamati kesetimbangan bergeser
ke arah produk (ke kanan) dan hal tersebut membuat konsentrasi ion SCN- semakin besar.

Pada tabung reaksi C, berisi 50 mL air ditambah 2 tetes larutan KSCN ditambah 10
tetes larutan FeCl3 dan ditambah 2 tetes larutan FeCl3 1 M hal tersebut bertujuan untuk
memperbesar konsentrasi ion Fe3+ warna yang dihasilkan yaitu coklat kemerahan (lebih tua
daripada tabung A), hal ini disebabkan karena penambahan FeCl3 yang menyebabkan
kesetimbangan bergeser ke arah produk, sehingga terjadi perubahan warna yang lebih pekat
ke arah produk.
Pada tabung reaksi D, berisi 50 mL air ditambah 2 tetes larutan KSCN ditambah 10
tetes larutan FeCl3 dan ditambahkan kristal Na2HPO4, fungsi dari HPO42+ adalah untuk
mengikat Fe3+ dan otomatis akan memperkecil konsentrasi ion Fe3+ dalam larutan. Hal ini
menyebabkan pergeseran kesetimbangan ke arah reaktan (kiri). Perubahan warna yang terjadi
yaitu menjadi warna kuning (lebih muda daripada tabung A).

Pada tabung reaksi E, berisi 50 mL air ditambah 2 tetes larutan KSCN ditambah 10
tetes larutan FeCl3 dan ditambah volume pelarut (air kran) sebanyak 5 mL menghasilkan
warna oranye (lebih muda daripada tabung A), hal ini dikarenakan penambahan volume
sehingga kesetimbangan bergeser kearah koefisien yang besar yaitu reaktan (kiri) dan warna
berubah menjadi lebih muda.

VIII. Kesimpulan

Setelah melakukan praktikum di atas dapat saya simpulkan bahwa konsentrasi


berpengaruh terhadap kesetimbangan dapat di lihat dari perubahan warnanya. Saat
konsentrasi di tambah maka kesetimbangan akan bergeser ke arah kanan menjauhi zat yang
konsentrasinya di tambahan pergeseran ini dapat di lihat di perubahannya yang lebih tua.

Selain itu, volume juga berpengaruh terhadap kesetimbangan. Dapat dilihat dari
perubahan warna yang menjadi lebih muda karena saat volume bertambah, maka
kesetimbangan bergeser kearah kiri atau kearah koefisien yang lebih besar.

 Jika konsentrasi pereaksi diperbesar, kesetimbangan akan bergeser ke kanan.


 Jika konsentrasi pereaksi diperkecil, kesetimbangan akan bergeser ke kiri.
 Jika volume diperkecil, kesetimbangan akan bergeser ke arah yang jumlah
koefisiennya terkecil.
 Jika volume diperbesar, kesetimbangan akan bergeser ke arah yang jumlah
koefisiennya terbesar.

IX. Daftar Pustaka

 http://isminuruladillah.blogspot.com/2015/11/laporan-praktikum-kesetimbangan-
kimia.html?m=1
 Buku Kimia untuk SMA/ MA kelas XI. Penulis Michael Purba dan Eti Sarwiyati.
Penerbit Erlangga.
 Buku Kimia untuk SMA/ MA kelas XI. Penulis Unggul Sudarmono dan Nanik
Mitayani. Penerbit Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai