Anda di halaman 1dari 5

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No.

2 (2017), 2337-3520 (2301-928X Print) A651

Karakteristik Infrastruktur Pendukung Wisata


Pantai Sanggar Kabupaten Tulungagung
Edwin Fahrur rozy, dan Arwi Yudhi Koswara
Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
e-mail: arwiyudhi@gmail.com

Abstrak—Pengembangan Wisata bahari lebih efektif apabila terletak Desa Jengglungharjo Kecamatan Tanggunggunung
memanfaatkan potensi yang dimiliki sebagai basis RIPPDA Tulungagung, 2016. [3]. Fakta empiri Pantai Sanggar
pengembangan. Kecamatan Tanggunggunung memiliki potensi memiliki Ciri Khas dari Pemandanganya yaitu Tebing Jengger,
potensi wisata yang perlu didukung, sehingga memberikan
pengaruh eksternal dalam mendukung kegiatan wisata di dan Tebing Jalu, memiliki pasir pantai berwarna putih dengan
kawasan Pantai Sanggar. Salah satu bentuk dukungan yaitu ombak yang cukup besar. Kombinasi antara gelombang pasang
penyediaan infrastruktur yang masih perlu untuk dilakukan surut dan angin lokal bertiup kencang menimbulkan ombak
pengembangan maupun peningkatan dalam mencapai tujuan besar yang dapat menjadi salah satu daya tarik wisatawan
yaitu memberikan dukungan terhadap kegiatan wisata. Oleh untuk mengunjungi. Namun dari kelebihan yang dimiliki
sebab itu, di perlukan pengembangan infrastruktur pendukung
obyek wisata pantai sanggar, masih belum ditunjang oleh
wisata. Penelitian ini menggunkan metode analisis deskriptif
untuk mencari karakteristik infrastruktur pendukung wisata sarana dan prasarana yang memadahi, terutama dalam hal
pantai sanggar. Peneliti ini menghasilkan karakteristik aksesibilitas dan infrastruktur menuju kawasan Pantai Sanggar
infrastruktur yang ada di pantai Sanggar. Kondisi infrastrukur Kabupaten Tulungagung. Selain itu, pantai sanggar ini belum
bermacam macam mulai dari kondisi tidak ada sampai sampai didukung aksebilitas yang baik. Jalan menuju Pantai Sanggar
ada, seperti infrastruktur yang sudah ada adalah kondisi jalan rusak dan sempit, jalan masih berupa makadam, tanah liat
yang masih berupa macadam sepanjang kurang lebih 2 Km,
PKS, 2016. [4].
tempat makan yang kondisinya masih sederhanya yang terdapat
di desa Jelungharjo dan pantai Sanggar, tempat parkir yang Oleh sebab itu, dalam melakukan pengembangan wisata
menggunakan halaman rumah warga, penyediaan air bersih dan pantai Sanggar, di perlukan pengembangan infrastruktur
rambu rambu petunjuk jalan dan arah sudah tersedia yang ada pendukung wisata berdasarkan karakteristik yang ada di pantai
di pintu masuk desa jenglungharjo dan di pantai, yang terakhir Sanggar.
yaitu fasilitas amenitas yang berupa gazebo. Sedangkam untuk
yang belum ada seperti pusat souvenir, kantor pusat informasi
dan pelayanan, pos keamanan. II. TINJAUAN PUSTAKA.
Kata Kunci—Pengembangan Infrastruktur wisata, wisata pantai. 1) Definisi pariwisata
Pengertian pariwisata adalah proses bepergian sementara
dari seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat
I. PENDAHULUAN tinggalnya. Dalam hal ini teori-teori yang digunakan ialah yang
ERANAN pariwisata di Indonesia sangat dirasakan dikemukakan oleh suwantoro, Menurut Richard Sihite dalam
P manfaatnya karena pembangunan dalam sektor pariwisata
serta pendayagunaan sumber potensi kepariwisataan menjadi
Marpaung dan Bahar.
Tabel 1.
Definisi Parwisata
kegiatan ekonomi yang yang diandalkan untuk penerimaan Richard Sihite dalam
negara, memperluas lapangan pekerjaan dan kesempatan SUMBER Suwantoro (2004) Marpaung dan Bahar
berusaha bagi masyarakat setempat, mendorong pembangunan (2000:46-47)
daerah Ayu, 2011. [1] Dengan gencarnya pasar pariwisata Pariwisata
Indonesia, sebaiknya perlu di imbanginya dengan Lokasi Waktu
pengembangan potensi yang ada didaerah atau kawasan
Aspek sosial, ekonomi,
pariwisata. di dalam pengembangan suatu wilayah, TEORI / budaya, politik, agama, Lokasi
infrastruktur merupakan suatu strategi dalam penyediaan LITERATUR kesehatan.
sarana dan prasarana. Peran infrastruktur tidak hanya Menambah
Perencanaan
berpengaruh pada pengembangan wilayah saja, tetapi juga pengetahuan/pengalaman.
pada bidang kepariwisataan. Infrastruktur berperan sangat Rekreasi
penting dalam mendorong kualitas wisata itu sendiri, serta
pada lingkungan sekitarnya Dwi, 2005. [2]. Saat ini Kabupaten
Tulungagung telah memiliki berbagai ragam obyek wisata
pantai. Salah satunya adalah obyek wisata Pantai Sanggar yang
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2 (2017), 2337-3520 (2301-928X Print) A652

2) Daerah Tujuan 9 Jaringan listrik


Yoeti, (2006). [5]. tujuan wisata merupakan suatu 10 Tempat sampah
keseluruhan atraksi, yaitu semua yang menjadi daya tarik 11 Kondisi jalan
wisatawan datang ke daerah tujuan wisata. Atraksi disini Aksebilitas
12 Rambu rambu petunjuk jalan arah
meliputi atraksi alam, atraksi budaya, atraksi sosial, dan atraksi
buatan. Menurut Warpani (2007), [6]. Daerah Tujuan Wisata 13 Moda transportasi
yang ideal harus memiliki daya tarik wisata yang menarik,
mempunyai ketersediaan infrastruktur yang memadai, dan
III. METODE ANALISA
menawarkan pengalaman yang berkesan sehingga merangsang
wisatawan untuk melakukan kunjungan ulang. Adapun Gunn Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
(1994) memandang suatu daerah tujuan wisata terbentuk dari pendekatan rasionalisme yang bersumber pada teori dan
empat elemen pokok yang dapat mempengaruhi daerah tujuan kebenaran empirik. Jenis penelitian ini menggunakan
wisata agar tetap hidup. [7] pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif yang berguna
untuk mendapatkan data primer maupun sekunder kemudian
Tabel 2. dianalisa untuk memperoleh hasil penelitian sesuai dengan
Daerah Tujuan Wisata tujuan penelitian.
Metode sampling yang ditempuh dalam penelitian ini adalah
SUMBER Yoeti (2006) Warpani (2007) Gunn (1994) purposive sampling. Adapun yang dijadikan sampel penelitian
adalah diperoleh stakeholder kunci dan stakeholder utama
Daerah Tujuan Wisata yang berpengaruh dan dapat memberikan informasi yang
spesifik berdasarkan pandangan dan kepentingan kelompok
Atraksi. Daya tarik wisata. Daya tarik sampel tersebut sebanyak dan seakurat mungkin.
TEORI / Metode analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah
LITERATUR Daya tarik Infrastruktur yang
Masyarakat metode analisa deskriptif untuk memaparkan karakteristik
wisata. memadai. infrastrukur pendukung pariwisata wilayah studi.
Menambah
Lokasi. Aksesbilitas III. HASIL DAN PEMBAHASAN
pengalaman
Identifikasi Karakteristik Infrastruktur Pendukung wisata
3) Infrastruktur Pariwisata Pantai Sanggar Kabupaten Tulungagung. Analisa ini bertujuan
Pariwisata secara komprehensif merupakan suatu industri untuk menjabarkan karakteristik dari kawasan pantai Sanggar.
1.

yang bergera di bidang pelayanan mempromosikan dari


berbagai elemen yang terukur dan tidak dapat terukur. Elemen A. Fasilitas penginapan
terukur antara lain sistem transportasi - udara, rel kerata, jalan 1) Kebijakan/teori
air hospitality services - akomodasi, makanan, dan minuman, Menurut kerjasama Direktorat Produk Pariwisata,
wisatawan OTW, dan souvenir, serta pelayanan yang Direktorat jendral Pengembangan Destinasi Pariwisata,
berhubungan engan kegiatan wisata, misalnya bank, asuransi Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dan WWF-
keamanan dan kenyamanan. Sementara itu elemen tidak
Indonesia (2009). Salah satu aspek kunci
terukur antara lain kegiatan istirahat, budaya pertualangan,
Pengembangan ekowisata berbasis masyarakat yaitu
serta pengalaman baru dan berbeda (WTO, 2006). [8]. Dalam
memenfaatkan fasilitas penginapan berupa homestay
hal ini teori-teori yang digunakan ialah yang dikemukakan oleh
mc. Intosh, Inskeep, Musenaf, Nyoman s pendit, Yoeti. yang menjadi pilihah utama untuk sarana akomodasi di
Sehingga mengasilkan sintesa pustaka sebagai berikut lokasi wisata.
Tabel 3. 2) Kondisi eksisting
Sintesa Pustaka Tempat penginapan untuk wisatawan sehingga
No Indikator Variabel wisatawan harus menginap di hotel yang berjarak
cukup jauh (kota) atau memilih camping di Pantai
1 Akomodasi wisata Fasilitas penginapan dan hotel
Sanggar.
Jenis fasilitas yang digunakan 3) Analisis
2 Fasilitas amenitas wisatawan selama melakukan Pada kawasan wisata Pantai Sanggar Desa
kunjungan
Jengglungharjo belum terdapat fasilitas penginapan.
3 Restaurant atau tempat makan lainnya
Seharusnya disediakan di sekitar kawasan pantai
sanggar bisa memanfaatkan rumahnya sebagai
4
Fasilitas dan pelayanan
Tempat parkir homestay bagi wisatawan.
5 wisata Kantor pusat informasi & pelayanan B. Fasilitas amenitas
6 Pos keamanan 1) Kebijakan/teori
7 Pusat oleh-oleh khas Dalam pengembangan infrastruktur pendukung
8 Utilitas Penyediaan air bersih ekowisata yang seharusnya tidak menimbulkan
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2 (2017), 2337-3520 (2301-928X Print) A653

kerusakan pada lingkungan seperti menggunakan tidak menebang/merusak pohon, pengerasan areal tidak
sumberdaya ramah lingkungan berbahan kayu, dan mengganggu penyerapan air didalam tanah.
bahan daur ulang. (from, 2004 dalam damanika dan E. Kantor pusat informasi dan pelayanan, pos keamanan
webber, 2006).
1) Kebijakan/teori
2) Kondisi eksisting
Menurut Peraturan Direktur Jendral Perlindungan
Kawasan tersebut sudah memiliki fasilitas
Hutan dan Konservasi alam tentang Pembangunan
amenenitas (tempat duduk) di kawasan Pantai Sanggar.
Sarana Pariwisata. Fasilitas pelayanan umum dan
3) Analisis:
kantor seperti kantor pusat informasi dan pelayanan
Kawasan wisata Pantai Sanggar Desa
bahan bangunan untuk pembangunan sarana wisata
Jengglungharjo sudah memiliki fasilitas amenitaas
alam dan fasilitas yang menunjang kepariwisataan
berupa tempat duduk yang ramah lingkungan dengan
diutamakan menggunakan bahan-bahan dari
bahan kayu.
daerah setempat atau sekitar lokasi. Dalam hal bahan
C. Tempat makan bangunan tidak terdapat didaerah setempat
1) Kebijkan/teori sebagaimana dimaksud dapat menggunakan bahan
Menurut Peraturan Direktur Jendral Perlindungan bangunan dari luar daerah setempat yang tidak merusak
Hutan dan Konservasi alam tentang Pembangunan kelestarian lingkungan.
Sarana Pariwisata. bentuk bangunan yang dibangun 2) Kondisi eksisting
semi permanen dengan ukuran panjang, lebar dan tinggi Belum tersedia tempat Kantor pusat informasi dan
bangunan disesuaikan dengan memperhatikan kondisi pelayanan, pos keamanan.
fisik kawasan untuk realisasi tempat makan yang 3) Analisis
menjual makanan yang berbasis produk lokal bukan Kawasan wisata Pantai Sanggar Desa
berbahan baku impor. Jengglungharjo belum memiliki Kantor pusat informasi
2) Kondisi eksisiting dan pelayanan, pos keamanan. Sehingga jika dibangun
Untuk tempat makan sudah tersedia 2 unit tempat kantor pusat informasi dan pelayanan diutamakan
makan dengan kondisi yang masih sederhana. 1 unit menggunakan bahan-bahan dari daerah setempat atau
tempat makan berada di kawasan Pantai Sanggar dan sekitar lokasi. Dalam hal bahan bangunan tidak
satu lagi berapa di sekitar rumah warga. terdapat didaerah setempat sebagaimana
3) Analisis dimaksud dapat menggunakan bahan bangunan dari
Kawasan Pantai Sanggar sudah tersedia tempat luar daerah setempat yang tidak merusak
makan yang kondisinya masih sederhana. Tempat kelestarian lingkungan.
makan yang ada dikawasan pantai kondisi F. Pusat oleh oleh
bangunannya telah sesuai semi permanen dengan
1) Kebijakan/teori
ukuran panjang, lebar dan tinggi bangunan disesuaikan
Inskeep (1991) ada beberapa komponen wisata yang
dengan memperhatikan kondisi fisik kawasan.
selalu ada dan merupakan komponen dasar dari wisata,
D. Tempat parkir salah satunya yaitu fasilitas dan pelayanan wisata.
1) Kebijakan/teori Fasilitas tersebut misalnya, restoran dan berbagai jenis
Menurut Peraturan Direktur Jendral Perlindungan tempat makan lainnya, toko-toko untuk menjual hasil
Hutan dan Konservasi alam tentang Pembangunan kerajinan tangan, cinderamata.
Sarana Pariwisata. Fasilitas untuk menunjang sarana 2) Kondisi eksisisting
kepariwisataan berupa areal parkir sebagaimana Belum tersedia pusat oleh-oleh di kawasan Pantai
dibangun dengan ketentuan tidak menebang/merusak Sanggar
pohon, pengerasan areal harus dilakukan 3) Analisis
dengan kontruksi yang tidak mengganggu penyerapan Kawasan wisata Pantai Sanggar Desa
air dalam tanah. Jengglungharjo belum memiliki pusat oleh oleh.
2) Kondisi eksisiting Seharusnya dalam pengembangan infrastruktur
Untuk fasilitas tempat pakir telah tersedian di pendukung wisata pantai pusat oleh oleh dibutuhkan
kawasan pantai sanggar. Untuk tempat parkir guna mempromosikan oleh oleh khas kawasan Pantai
kendaraan roda empat di parkir di depan halaman Sanggar.
rumah warga, sedangkan untuk yang kendaraan roda G. Penyediaan air bersih
dua dapat mempunyai di parkir di sekitar kawasan
1) Kebijkan/teori
pantai sanggar.
Menurut Peraturan Direktur Jendral Perlindungan
3) Analisis
Hutan dan Konservasi alam tentang. Fasilitas untuk
Kawasan Pantai Sanggar sudah tersedian tempat
menunjang sarana kepariwisataan berupa penyediaan
parkir yang terdapat di permukiman dan pantai. Untuk
jaringan air bersih dibangun dengan kententuan
tempat parkir yang berada dipantai bentuk
diupayakan di bangun dalam tanah, dalam hal yang
bangunannya sudah sesuai dengan ketentuan yaitu
tidak dimungkinkan dibangun dalam tanah
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2 (2017), 2337-3520 (2301-928X Print) A654

sebagaimana dimaksud, maka dapat dibangun diatas 3) Analisis


permukaan tanah dengan memperhatikan nilai estetika Sudah terdapat akses menuju ke Pantai Sanggar,
2) Kondisi eksisiting namun jalanya masih berupa tanah liat (macadam).
Kawasan ini sudah dilayani oleh jaringan air bersih Sehingga perlu optimalisasi jalur transportasi darat
yang berasal dari sumur bor menuju kawasan Pantai Sanggar.
3) Analisis
K. Rambu petunjuk jalan dan arah
Sudah tersedia penyediaan air bersih di kawasan
Pantai Sanggar. sehingga perlu optimalisasi penyediaan 1) Kebijkan/teori
air bersih yang ada dikawasan pantai sanggar. Menurut Peraturan Direktur Jendral Perlindungan
Hutan dan Konservasi alam tentang Pembangunan
H. Jaringan listrik Sarana Pariwisata. Fasilitas penunjang sarana
1) Kebijakan/teori: kepariwisataan berupa papan petunjuk dibuat untuk
Dalam pengembangan infrastruktur pendukung menyangkut keselamatan dan keamanan. yang mudah
ekowisata yang seharusnya tidak menimbulkan dilihat.
kerusakan pada lingkungan seperti menggunakan 2) Kondisi eksisiting
sumberdaya hemat energy seperti energy tenaga surya Rambu – rambu petunjuk jalan dan arah untuk
[2] menuju kawasan pantai sanggar belum tersedia. Namun
2) Kondisi eksisting: saat ini telah tersedia gapura sebagai tanda memasuki
Kawasan pantai sanggar belum terlayani jaringan kawasan Pantai Sanggar.
listrik sehingga sumber listrik berasal dari generator 3) Analisis
listrik (genset). Belum terdapat rambu rambu petunjuk arah dan
3) Analisis jalan dikawasan Pantai Sanggar. seharusnya rambu
Kawasan Pantai Sanggar di desa jengglungharjo rambu petunjuk jalan dan arah di buat di kawasan
belum menggunakan jaringan listrik yang hemat Pantai Sanggar untuk menyangkut keselamatan dan
energy, yang seharusnya dikawasan pantai sanggar keamanan.
menggunkan sumberdaya hemat energi seperti energy
L. Moda transportasi
tenaga surya.
1) Kebijakan/teori
I. Tempat sampah Dalam pengembangan infrastruktur pendukung
1) Kebijakan/teori wisata mengutamakan moda transportasi yang dikelola
Dalam pengembangan infrastrukur yang ramah oleh masyrakat kawasan wisata tersebut guna
lingkungan di terapkan system daur ulang untuk itu memberikan keuntungan langsung bagi masyarakat
perlu dilakukan melalui sistem yang terintegrasi dan setempat. (from, 2004 dalam damanik 2006).
direncanakan secara matang agar tercipta proses 2) Kondisi eksisting
pengolahan sampah yang aman dan efektif, sehingga Untuk menuju kawasan Pantai Sanggar hanya dapar
wisata tidak membuang sampah ke laut dan ke pantai. dilalaui oleh kendaraan roda 2, dan sudah terdapat jasa
2) Kondisi eksisting ojek menuju kawasan pantai.
Kawasan Pantai Sanggar belum memiliki fasilitas 3) Analisis
tempat sampah. Sudah terdapat namun kendaraan roda 2. Seharusnya
3) Analisis mengoptilmalkan moda transportasi yang sudah ada
Belum tersedia fasilitas tempat sampah dikawasan guna memberikan keuntungan langsung bagi
Pantai Sanggar, sehingga perlu dibuat sistem daur masyarakat setempat.
ulang pengelolaan sampah.
J. Kondisi jalan IV. KESIMPULAN
1) Kebijakan/teori Berdasarkan hasil dari karekteristik infrastrukutr
Dalam mengembangkan ekowisata yaitu dengan pendukung wisata pantai Sanggar untuk kedepannya perlu
meningkatkan akses ke/dari dan antar daerah tujuan perbaikan infrastrukur seperti kondisi jalan yang masih
ekowisata tanpa merusak aset utama ekowisata dan berupa tanah liat, tempat parkir yang belum tertata dengan
optimalisasi jalur transportasi darat. rapi, toilet yang kondisinya hanya bisa digunakan untuk
2) Kondisi ekisisting buang air kecil saja, rambu rambu petunjuk jalan yang
Kondisi jalan menuju kawasan wisata Pantai belum ada dan masih menggunakan gapura sebagai tanda,
Sanggar masih berupa tanah liat. Untuk menuju
sedangkan yang terakhir yaitu sarana amenitas yang masih
kawasan wisata ini harus menempuh jarak ± 2 km dari
sangat sederhana berupa tempat duduk. Sedangkan untuk
rumah warga yang ada di Desa Jengglungharjo. Dan
infrastrukur yang belum ada seperti perlu diadakan seperti
badan jalan tidak terlalu lebar, hanya sekitar ± 2
meter. pusat souvenir, kantor pusat dan pelayanan, pos keamanan
pelu di bangun guna mendukung perkembangan wisata
pantai Sanggar kedepannya.
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2 (2017), 2337-3520 (2301-928X Print) A655

DAFTAR PUSATAKA
[1] K. A. Agustina, “Studi: Pengembangan Kawasan wisata Budaya
kota Surabaya,” Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 2011.
[2] H. F. Damanik, Janianto,.dan Weber, Perencanaan Ekowisata: dari
Teori ke Aplikasi. Yogyakarta: Andi, 2006.
[3] D. Evitasari, “Studi “Studi Pengembangan Atraksi dan Wisata dan
Sarana Pendukung Kegiatan Objek Wisata Waduk Wonorejo
Kabupaten Tuloungagung,” ITN MALNG, 2005.
[4] E. Inskeep, “Tourism Planning: An Integrated and Sustainable
Development Approach, Van Nostrand Reinhold,” 1991.
[5] “Laporan Akhir RIPPDA Tulungagung,” 2016.
[6] W. D. McIntosh, Tourism: Principles, Practices, Philosophies.
New York: John Wiley & Sons, Inc, 995.
[7] Musanef, Manajemen Usaha Pariwisata di Indonesia. Jakarta: PT
Toko Gunung Agung, 1995.
[8] A. Y. Oka, Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa, 1996.

Anda mungkin juga menyukai