Anda di halaman 1dari 5

1, Inovtek, Volume 6, Nomor 1, April 2016, hlm.

1 - 5

PERBANDINGAN TUNING PARAMETER KONTROLER PD MENGGUNAKAN


METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC

Abdul Hadi
PoliteknikNegeriBengkalis
Jl. BathinAlam, Sungai Alam, Bengkalis, Riau.
Email : abdulhadi@polbeng.ac.id

Abstrak

Kontroler PD membutuhkan parameter yang sesuai sehingga menghasilkan respon sistem yang diinginkan. Pencarian
parameter kontroler PD menggunakan metode trial and error membutuhkan waktu yang lama, sehingga lebih baik
menggunakan metode analisa gain becausemen desain parameter sesuaispesifikasidesain yang diinginkan. Hasil
penelitian diperoleh bahwa menggunakan metode analisa gain nilai RMSE lebih kecil dibandingkan dengan
menggunakan metode trial and error. Namun, settling time menggunakan metode trial and error lebih cepat
waktunya dibandingkan dengan metode analisa gain.

Kata kunci : Kontroler PD, Parameter Kontroler, Trial and error, Analisa Gain,RMSE, Settling time

Abstract

PD controller requiressuitable parameters so as produce the desiredsystemsresponse. The parameter of PD


controller using trial and error method takes along time, so it is better to usegain analysis method because it is
suitablewith design specification. The result showed use analysis gain, RMSE smaller than trial and errormethod.
However, the settling time use trial and error faster than gain analysis method.

Keywords : PD Controller, Parameter Controller, Trial and Error Method, Gain Analysis Methode, RMSE, Settling
Time

PENDAHULUAN metode analisa gain maka dapat memperoleh


Meluasnya penggunaan control Propor- parameter tuning yang sesuai dengan desain
sional Derivative (PD) pada industri me- yang diinginkan bahkan membutuhkan wak-
nyebabkan tuning parameter kontroler PD tu yang relatif singkat karena langsung men-
membutuhkan metode yang lebih efisien. dapatkan parameter kontrolernya.
Tuning parameter merupakan hal yang sa- Penggunaan kontroler PD pada plant
ngat penting karena mempengaruhi respon motor servo AC telah dilakukan oleh (Hafiz,
plant yang diinginkan. Selain itu, pengguna- 2016), (Sun, dkk, 2005), (Vijay dan Phaba,
an metode tuning parameter yang sesuai 2012) dan (Tunjung dan Iwan, 2010) dimana
memudahkan pencarian parameter kontroler. metode tuning parameter menggunakan trial
Metode trial and error yaitu metode tuning and error. Selanjutnya penerapan metode
parameter dengan menggunakan uji coba trial and error untuk kontroler tracking me-
pemberian gain dan melihat respon plant. sin CNC 2 aksis (mesin bubut) mengguna-
Metode analisa gain yaitu pencarian tuning kan kontroler P-PI cascade (Safitri, 2012).
parameter kontroler dengan menganalisa se- Pada penelitian ini diperhitungkan besar root
suai dengan respon plant yang diinginkan. means square error (RMSE) hasil tracking.
Permasalahan yang dihadapi menggunakan Semakin kecil RMSE berarti keluaran plant
metode trial and error membutuhkan waktu semakin akurat.
yang lama dalam memberikan tuning para- Penelitian ini yaitu membandingkan me-
meter karena melewati proses diuji coba tode tuning parameter kontroler PD antara
untuk mendapatkan respon yang sesuai de- metode trial and error dengan metode ana-
sain yang diinginkan. Dengan menggunakan lisa gain. Hasil dari tuning parameter diuji
2, Inovtek, Volume 5, Nomor 2, Oktober 2015, hlm. 2 - 5

dalam bentuk simulasi menggunakan Simu- ing parameter kontroler derivative yaitu
link MATLAB dengan plant motor servo AC d   tersebut akan menghasilkan sistem
seperti penelitian (Vijay dan Phaba, 2012). dengan orde satu seperti pada Persamaan (2).
Tujuan dari penelitian ini untuk diterapkan Dengan hasil analisa seperti ini berarti plant
dikontrol tracking. Untuk mendapat hasil ya- akan lebih mudah dikendalikan.
ng akurat maka diperhitungkan besar RMSE
hasil pengujian. Penelitian ini menganalisa d   (  =time constant)
settling time yang lebih cepat antara kedua Kp
K
metode tuning tersebut. C (s) s  1 1
 
R( s ) K 1  * s 1
1  Kp s 1
s KpK
TINJAUAN PUSTAKA

Desain Tuning Kontrol PD dengan Sehingga diperoleh Persamaan (3) untuk


Analisa Gain mencari parameter Kp.
Penerapan kontroler PD pada plant mo-
1 1
tor servo AC dapat dilihat pada diagram blok   *  Kp 
KpK  *K
Gambar 1. Setelah dianalisa, penerapan kon-
troler PD untuk mengendalikan plant dengan
fungsi transfer orde dua yang memiliki satu Untuk plant yang digunakan yaitu motor
pole di titik nol (origin) diperoleh pada Per- servo AC denganfungsi transfer G(s) dari
samaan (1). penelitian Bhabakk (Vijay dan Phaba, 2012)
yang ditunjukkan pada Persamaan (4).
K

+
0,4
R(s) Kp (ds  1) ss  1 C(s) G ( s) 
s (2,7743 s  1)
-
Fungsi transfer pada Persamaan (4) ini
Gambar 1. Diagram Blok Penerapan memiliki akar persamaan karakteristik deng-
Kontroler PD an salah satu akarnya (pole) berada pada titik
origin. Oleh karena itu, plant motor servo
Diagram blok di atas menunjukkan pe- AC ini sangat sesuai dikontrol dengan meng-
nerapan kontroler PD padafungsi transfer gunakan kontroler PD.
plant motor servo AC. Dengan mengguna- Dari fungsi transfer Persamaan (4) akan
kan analisa diagram blok, diperoleh seperti diperoleh parameter kontroler Proporsional
pada Persamaan (1) yang menggambarkan dan Derivatif. Untuk konstanta derivative di-
hubungan fungsi transfer diagram blok Gam- peroleh dari τd = τ = 2,7763, dimana dipilih
bar 1. dari pole persamaan karakteristiknya. Sedang-
 K  kan parameter Kp diperoleh dari Persamaan
Kp (ds  1)  
C (s)  s (s  1) 
(3) dimana K = 0,4 dari Persamaan (4).

R( s)  K  Untuk mencari  * dari Persamaan (3)
1  Kp (ds  1)  
 s (s  1)  harus ditentukan karakteristik desain respon
Dengan pemilihan tuning parameter τd = yang diinginkan. Karaketeristik tersebut be-
τ dimana τ merupakan time constant yang rupa settling time serta persentase error
menggambarkan waktu mencapai 63,5% dari steady state (Ess) dari settling time tersebut.
set point yang diberikan. Plant dengan orde Penelitian ini didesain Esssebesar 2%, dari
dua dengan satu pole di origin dikendalikan settling time dan settling time yaitu 0,5 detik,
dengan kontroler PD dengan pemilihan tun- sehingga diperoleh ketentuan t s (2%)  4 * .
Rancang dan Bangun Kincir….. 3

Dari desain dan ketentuan yang berlaku, nilai RMSE, sistem diuji dengan masukan si-
akan diperoleh  * yaitu seperti pada Persa- nusoidal. Masukan sinusoidal yang diberikan
maan (5). memiliki frekuensi 0.08Hz (0,5 rad/s) dan
amplitude sebesar 1 meter.
ts 0,5 Respon keluaran plant saat diberi masu-
*    0,125 kan step atau disebut juga dengan nama step
4 4
Dari Persamaan (5) dapat diperoleh response dapat dilihat pada Gambar 2. pada
parameter proporsional yaituKp = 20. Gambar 2 ini memperlihatkan perbandingan
Dengan menggunakan Kp = 20 dan τd = respons step antara metode trial and error
2,7763 kita akan menguji kontroler PD yang dengan metode analisa gain.
diterapkan pada plant motor Servo AC. Dari
1.4
respon keluaran sistem akan dianalisa ber-
Trial and Error
dasarkan nilai RMSE dan settling time. Per- 1.2 Analisa Gain
hitungan RMSE dapat dihitung dengan me- 1
nggunakan Persamaan (6). 0.8

0.6
N
RMSE   E 
i 1
2
0.4

0.2
RMSE dihitung dengan menggunakan
0
respon frekuensi berdasarkan dari referensi 0 5 10 15 20 25 30

sinusoidal. Kesalahan dianalisa dengan meli- Gambar 2. Perbandingan Respon Step


hat rata-rata error terhadap referensi yang di- Metode Tuning Trial and error Dengan
berikan. Analisa Gain
HASIL PENELITIAN Dari Gambar 2 di atas terlihat settling
AnalisaRespondan RMSE time untuk metode trial and error lebih
Tuning parameter kontroler merupakan cepat dibandingkan dengan metode analisa
metode untuk mendapatkan parameter kon- gain. Dari bentuk respon step Gambar 2 ti-
troler yang sesuai dengan respon yang di- dak terdapat overshoot. Ini membuktikan ke-
inginkan. Dengan menggunakan metode ter- dua metode tidak menghasilkan kesalahan
tentu diharapkan respon sesuai dengan yang melebihi masukan yang diberikan. Dengan
diinginkan dan mendapatkan hasil tuning bentuk respon seperti Gambar 2 itu me-
melalui proses yang cepat. Untuk menge- nggambar respon orde satu, sehingga ini ju-
tahui perbandingan settling time antara ga membuktikan hasil dari Persamaan (2)
metode trial and error dan analisa gain, yaitu plantorde dua dengan satu pole di
system diberi masukan step. Masukan step origin dikendalikan dengan kontroler PD
inisebesar 1 meter dengan waktu simulasi dengan pemilihan tuning parameter kontro-
selama 50 detik.Hasil step responini yang ler derivative yaitu d   tersebutakan meng-
menggambarkan settling time yang lebih hasilkan sistem dengan orde satu.
cepat. Jika mendapatkan respon sistem yang Respon keluaran control tracking motor
memiliki settling time lebih cepat maka servoAC dengan kontroler PD dapat dilhat
kontroler tersebut lebih baik. pada Gambar (3) dan (4) berikut ini. Gambar
Selanjutnya RMSE dihitung karena kon- (3) menggambarkan grafik perbandingan res-
troler ini diterapkan untuk control tracking. pon keluaran motor servo AC terhadap re-
Jika nilai RMSE lebih kecil maka kontroler ferensi yang dikontrol PD untuk parameter
tersebut semakin baik. Untuk mendapatkan
4, Inovtek, Volume 5, Nomor 2, Oktober 2015, hlm. 4 - 5

kontroler di-tuning menggunakan metode PD untuk control tracking menggunakan


trial and error. metode analisa gain lebih baik dibandingkan
dengan menggunakan metode trial and
1
error. Selain itu, pencarian parameter kon-
Referensi
Trial and Error troler menggunakan metode analisa gain
0.5 lebih mudah karena hanya berdasarkan
karakteristik desain yang diinginkan. Metode
0 trial and error membutuhkan waktu yang
lama dalam mencari parameter kontroler PD
-0.5 karena hanya dengan diuji coba dan dilihat
respon keluaran. Jika respon keluaran belum
-1
sesuai dengan yang diinginkan maka akan
0 10 20 30 40 50 dilakukan tuning parameter ulang. Hal ini
Gambar 3. Respon Plant dengan metode dilakukan berkali-kali agar mendapatkan
TuningTrial and error dengan referensi respon yang diinginkan dan tentu saja
dengan menginginkan nilai error yang lebih
Dari respon keluaran plant motor servo kecil.
AC dan referensi yang terdapat pada gambar
3 memiliki RMSE sebesar 6,44. Rata-rata KESIMPULAN
kesalahan ini merupakan selisih antara refe- Dari penelitian yang dilakukan dan berda-
rensi yang diberikan dengan respon plant. sarkan pembuktian secara simulasi meng-
Respon keluaran plant dengan metode gunakan Simulink MATLAB, maka dapat
tuning analisa gain dapat dilihat pada gam- diberikan kesimpulan untuk melakukan tun-
bar 4 di bawah ini. Dari perbandingan res- ing parameter kontroler PD pada control
pon keluaran dengan referensi pada Gambar tracking metode analisa gain lebih baik
4 ini dapat dihitung RMSE yaitu sebesar dibandingkan metode trial and error. Hal ini
0,6266. dibuktikan dengan nilai RMSE metode ana-
lisa gain lebih kecil dibandingkan nilai
1.5 RMSE metode trial and error. Namun,
Referensi
Analisa Gain
untuk settling time metode trial and error
1
lebih baik. Kecepatan mencapai setpoint
0.5
dalam kondisi praktis untuk control tracking
tidak terlalu mempengaruhi hasil. Hal ini
0 dikarenakan tujuan utama yaitu keluaran
plant harus mengikuti referensi yang di-
-0.5 berikan bukan kecepatan mencapai titik awal
tracking.
-1
0 10 20 30 40 50

Gambar 4. Respon Plant dengan metode DAFTAR PUSTAKA


Tuning analisa Gain dengan referensi Hafiz, M., dan Agustinah, T, (2016)
Perancangan Kontroler Fuzzy PD
Dari hasil RMSE dua metode di atas, da- untuk Kontrol Toleransi Kesalahan
pat diperhatikan nilai RMSE untuk metode Senso, ejournal ITS.
trial and error lebih besar dibandingkan Sun, D, dkk (2005) A Model-Free Cross-
menggunakan metode analisa gain. Ini mem- Coupled Control for Position Syn-
buktikan bahwa, tuning parameter kontroler crhronization of Multi-Axis Motion
Theory and Experiment”. IFAC.
Rancang dan Bangun Kincir….. 5

Vijay danPhaba (2012) Position tracking


performance of AC servomotor based
on new modified repetitive control
strategy”. IJRRAS_10_1_16, Vol 10
Issue 1.
Safitri, E, B, dkk (2012) “Implementasi
Kontroler P-PI Kaskade untuk Me-
ningkatkan Keakuratan Mesin Bubut
CNC ”. JURNAL TEKNIK ITS Vol
1.F75-F80.
Tunjung, I., dan Iwan (2010) Pengontrolan
Suhu Menggunakan Metode FUZZY –
PID pada Model Sistem Hipertermia.
ejournalundip. Hal 21-26.

Anda mungkin juga menyukai