Anda di halaman 1dari 4

Jurnal PROtek Volume 06.

No 2, September 2019

Desain Kontroler Proporsional Modifikasi


pada Motor Servo
Abdul Hadi
Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Bengkalis
abdulhadi@polbeng.ac.id

Abstrak - Penerapan metode kontroler konvensional sistem. Metode Kontrol Proporsional yang umum
seperti kontroler Proporsional pada sistem motor servo digunakan menghasilkan keluaran yang memiliki error
didasarkan pada banyaknya kontrol cerdas namun yang relatif besar.
masih belum mampu dalam skala implementasi terkait Penelitian ini mengajukan metode kontroler
dengan keterbatasan sistem. Metode Kontrol proporsional modifikasi pada motor servo, dimana pada
Proporsional yang umum digunakan menghasilkan penelitian sebelumnya masih terdapat kekurangan terutama
keluaran yang memiliki error yang relatif besar. Oleh masih besarnya error yang diperoleh [1]. Hal ini
karena itu, penelitian ini mengajukan metode kontrol dikarenakan tuning parameter kontroler masih
proporsional modifikasi untuk mengontrol posisi pada menggunakan metode trial and error. Tuning parameter
motor servo. Penelitian ini bertujuan untuk semakin ilmiah jika dilakukan dengan menggunakan
menghasilkan keluaran sistem berdasarkan parameter analisa gain [4]. Selain itu, metode kontroler proporsional
error steady state dan Root Mean Square Error (RMSE). yang standard tidak akan mampu menghasilkan respon
Penelitian ini dibuktikan dengan menganalisa diagram keluaran dengan error menuju ke nol. Penelitian ini
blok penerapan sistem kontroler proporsional bertujuan untuk menghasilkan metode kontroler yang
modifikasi terhadap sistem orde satu. Selanjutnya, mampu menghasilkan keluaran sistem memiliki kesalahan
dilakukan analisa gain kontroler proporsional dan gain error steady state dan Root Mean Square Error (RMSE)
modifikasi untuk mendapatkan tuning parameter yang semakin kecil bahkan menuju ke nol [5]. Penelitian ini
sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Dari hasil dibuktikan dengan menganalisa diagram blok penerapan
eksperimen menggunakan tiga sinyal uji diatas, dapat sistem kontroler proporsional modifikasi terhadap sistem
disimpulkan bahwa kontroler proporsional modifikasi orde satu seperti Gambar 1. Selanjutnya, dilakukan analisa
mampu mempercepat respon terbukti dengan nilai gain kontroler proporsional dan gain modifikasi untuk
delay time sebesar 0,1 detik. Selanjutnya untuk kontrol mendapatkan tuning parameter yang sesuai dengan
posisi motor servo, metode kontroler proporsional spesifikasi yang diinginkan. Eksperimen dilakukan dengan
modifikasi terbukti mampu mengikuti perubahan menguji dengan input linear dan nonlinear. Pada input
posisi pada masukan linear dan nonlinear. Pada linear akan dianalisa delay time dan rise time dan pada input
masukan linear memiliki nilai RMSE 1,1561 dan nonlinear dianalisa performasinya menggunakan RMSE.
masukan nonlinear memiliki RMSE yaitu 2,5913.
R(s
Keyword : Kontrol Proporsional Modifikasi, RMSE, R*(s E(s) U(s) 𝐾 C(s)
Error Steady State ) K K 𝜏𝑠 + 1
)
I. PENDAHULUAN
Penerapan metode kontroler konvensional seperti Gambar 1. Diagram Blok Sistem Kontroler Proporsional
kontroler Proporsional pada sistem motor servo didasarkan Modifikasi
pada banyaknya kontrol cerdas namun masih belum
mampu dalam skala implementasi terkait dengan Gambar 1 diatas menggambarkan diagram blok sistem
keterbatasan sistem [1]. Sistem kontrol cerdas seperti kontrol proporsional modifikasi pada sistem orde satu. R(s)
neural network ataupun kombinasinya masih belum merupakan referensi dan R*(s) merupakan keluaran
mengarah kepada implementasi sistem riil [2][3]. Metode referensi setelah melewati gain kontroler proporsional
kontroler proporsional ini sangat mudah diterapkan karena modifikasi (Kp2). Kp1 merupakan gain kontroler
sinyal kontrol akan sebanding dengan besarnya kesalahan proporsional dengan keluaran kontroler berupa U(s) dan

59
Desain Kontroler Proporsional Modifikasi pada Motor Servo

Diasumsikan  seperti pada Persamaan (10) akan


keluaran sistem yang dikontrol yaitu C(s). Bentuk 
modifikasi dari kontroler proporsional umumnya yaitu menghasilkan Persamaan (11) berikut ini.
tambahan gain pada bagian referensi tersebut (Kp2).

II. METODE KONTROLER   (10)
Dari Gambar 1 diatas menggambarkan diagram 1 Kp1 K
blok sistem kontrol proporsional modifikasi yaitu terdapat C ( s) 1
dua gain atau parameter kontroler yaitu Kp1 dan Kp2.   (11)
R( s )  s  1
Fungsi alih dari diagram blok tersebut diperoleh pada
Persamaan (6) jika diketahui Persamaan (1), (2) dan (3) Jika sistem diberikan masukan step, r(t) =u(t) menjadi
1
berikut. R( s)  , maka besarnya error steady state merupakan
s
R ( s)  R(s) Kp2 (1) selisih antara referensi dengan keluaran sistem seperti pada
 Persamaan (12).
E ( s)  R ( s)  C ( s) (2)
ess  R(s)  C (s) (12)
 K  Dimana keluaran C(s) adalah keluaran sistem hasil pada
C ( s)  E ( s) Kp1   (3)
 s  1  keadaan steady state dan R(s) adalah masukan sistem hasil
Substitusi Persamaan (1) ke Persamaan (2) diperoleh pada keadaan steady state dengan Persamaan (13) dan (14).
persamaan (4) 1
R( s)  lim sR( s)  lim s   1 (13)
E(s)  R(s) Kp2  C(s) (4) s 0 s 0  s 

Selanjutnya, substitusikan Persamaan (4) ke Persamaan (3)  1 


C ( s)  lim sC ( s)  lim s   1
diperoleh Persamaan (5)
 K 
s 0 s 0   
 s  s 1 
(14)
R( s) Kp2 Kp1   Sehingga diperoleh Persamaan (15).
C ( s)   s  1  (5) ess  R(s)  C(s)  1  1  0 (15)
 K 
1  Kp1   Dari Persamaan (15) dapat diperoleh bahwa plant sistem
 s  1  orde pertama yang dikontrol dengan metode kontrol
Dari Persamaan (5) diperoleh fungsi transfer diagram blok Proporsional Modifikasi menghasilkan error steady state
Gambar 1 seperti pada Persamaan (6) bernilai nol.
 K  Untuk menghasilkan gain kontroler proporsional (Kp1),
Kp2 Kp1  
C ( s)
  s  1  (6)
diperoleh melalui Persamaan (10) dimana ditulis ulang
R( s)  K  dengan bentuk Persamaan (16).
1  Kp1   
 s  1  1  Kp1K   (16)
Dari Persamaan (6) diperoleh seperti Persamaan (7) yaitu 
s  1 1 
dengan diasumsikan 1  . Kp1     1 (17)
s  1 K  
Kp1K Jadi, gain kontroler proporsional (Kp1) diperoleh dari
Kp2 Persamaan (17), sedangkan gain modifikasinya (Kp2)
C ( s) 1  Kp1K
 (7) diperoleh dari Persamaan (8).
R( s) 
s 1
1  Kp1K III. ANALISA METODE KONTROLER
Jika diasumsikan, Kp2 seperti pada Persamaan (8), maka Penerapan kontroler proporsional digunakan
diperoleh Persamaan (9) yang menggambarkan fungsi untuk mengontrol motor servo dengan menggunakan fungsi
transfer orde pertama keluaran respon sistem yang alih dari penelitian (Erista, 2012) [6]. Bentuk sistem kontrol
dikontrol dengan metode Proporsional Modifikasi. Proporsional Modifikasi untuk fungsi alih yang dikontrol
1 Kp1 K dapat dilihat pada Gambar 2.
Kp2  (8)
Kp1 K
Sehingga,
C ( s) 1
 (9)
R( s) 
s 1 Gambar 2. Sistem Kontrol Proporsional Modifikasi
1  Kp1 K
dengan Plant

60
Desain Kontroler Proporsional Modifikasi pada Motor Servo

Dari Gambar 2 diatas, Kp1 merupakan gain kontroler besar kesalahan melalui besaran Root Mean Square Error
proporsional dan Kp2 merupakan tambahan sebagai bentuk (RMSE) seperti pada Persamaan (25).
gain modifikasi. Eksperiment dilakukan dengan mendesain N
gain kontroler proporsional (Kp1) dan gain modifikasi (Kp2)
yang berhubungan dengan time constant. Dari Gambar (2)
RMSE   E 
i 1
2
(25)

pada bagian plant digambarkan pada Persamaan (18) Desain yang diinginkan yaitu berhubungan dengan time
dimana diperoleh Persamaan (19) dan (20). constant. Time constant desain pada respon keluaran
setelah dikontrol diinginkan 3 kali lebih cepat daripada time
0,899 constant semula. Sehingga diperoleh hasil seperti pada
G( s)  (18)
0,294s  1 0,588
Persamaan (23) nilai Kp1  dan Persamaan (24)
K  0,899 (19) 0,264306
  0,294 (20) 0,208018865628
nilai Kp2  .
0,138161203992
Desain kontroler proporsional modifikasi ini berhubungan
dengan time constant respon keluaran yang diinginkan.
Pengujian yang pertama menggunakan sinyal step untuk
Pada desain ini diinginkan time constant hasil desain (  )

membuktikan sistem kontrol proporsional modifikasi
tiga kali lebih cepat dari time constant (  )semula, mencapai delay time dan rise time, sehingga diperoleh
sehingga berlakulah Persamaan (21) dan diperoleh seperti pada Gambar (3) berikut ini.
Persamaan (22).
3    (21) ResponKontrolerProporsionalModifikasi

0 , 294
  detik (22) 100
3
Dengan diinginkan hasil desain memiliki time constant 80
respon keluaran tiga kali lebih cepat dari time constant Referensi
semula diperoleh seperti Persamaan (22). Respon Keluaran
setpoint

60
Setelah diperoleh  seperti pada Persamaan (22), maka

diperoleh Gain Kontroler Proporsional (Kp1) dan Gain


40
Modifikasi (Kp2) menggunakan Persamaan (17) dan (8)
yaitu pada Persamaan (23) dan (24).
20
0,588
Kp1  (23)
0,264306
0
0,208018865628 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
Kp2  (24) Waktu (s)
0,138161203992
Gambar 3 : Respon Referensi dan Keluaran dengan Sinyal
Dari hasil desain diatas diperoleh Kp1 dan Kp2, dimana Uji Step
hasil ini akan dibuktikan dengan berdasarkan simulasi.
Dari Gambar (3) diatas diperoleh delay time pada 0,1 detik
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN dan rise time pada 0,5 detik. Dari hasil eksperimen ini
Simulasi pengujian akan dilakukan dengan tiga jenis sinyal membuktikan kontroler proporsional modifikasi mampu
uji yaitu fungsi step, ramp dan sinusoidal. Sinyal fungsi step mempercepat respon tiga kali lebih cepat dari time constant
digunakan untuk membuktikan ketercapaian delay time dan semula yaitu 0,294 detik.
rise time dari desain yang dihasilkan. Pada sinyal step ini Pengujian yang kedua yaitu menggunakan sinyal Ramp
akan diberikan setpoint sebesar 100 dimana step time dari untuk membuktikan sistem kontrol proporsional modifikasi
nol dengan durasi simulasi 4 detik. Sinyal uji selanjutnya untuk mengontrol posisi motor servo pada kontur Linear,
yaitu sinyal Ramp dimana digunakan untuk menguji sistem seperti pada Gambar (4) berikut ini.
motor servo ketika diberi setpoint linear. Sinyal uji step ini
dimasukkan dengan kemiringan (slope) sebesar 2 dengan
durasi simulasi 10 detik. Sinyal uji ketiga yaitu sinyal
sinusoidal dimana digunakan untuk menguji sistem motor
servo ketika diberi setpoint nonlinear. Sinyal sinusoidal ini
dimasukkan dengan besar amplitudo 1 cm dan frekuensi
6,28 rad/s atau sama dengan 1 Hertz dengan durasi simulasi
4 detik. Pada sinyal uji linear dan nonlinear ini akan dinilai

61
Desain Kontroler Proporsional Modifikasi pada Motor Servo

ResponKontrolerProporsionalModifikasi IV. KESIMPULAN


20
Dari hasil eksperimen menggunakan tiga sinyal uji diatas,
dapat disimpulkan bahwa kontroler proporsional
modifikasi mampu mempercepat respon terbukti dengan
15
nilai delay time sebesar 0,1 detik. Selanjutnya untuk kontrol
posisi motor servo, metode kontroler proporsional
modifikasi terbukti mampu mengikuti perubahan posisi
slope

10 pada masukan linear dan nonlinear. Pada masukan linear


memiliki nilai RMSE 1,1561 dan masukan nonlinear
Referensi
Respon Keluaran
memiliki RMSE yaitu 2,5913.
5

V. DAFTAR PUSTAKA
[1] A. Hadi, Kontrol Proporsional untuk Motor Servo,
0 Prosiding Seminar Nasional Industri dan Teknologi
0 2 4 6 8 10
Waktu (s) (SNIT), Politeknik Negeri Bengkalis, Bengkalis
Gambar 4 : Respon Referensi dan Keluaran dengan Sinyal 2016.
Uji Ramp
[2] Syafaah, L., Suhardi, D., & Pakaya, I. (2016).
Dari Gambar (4) di atas membuktikan posisi motor servo Kontrol Proportional-Integral (PI) Optimal Pada
yang dikontrol dengan metode kontroler proporsional Motor Servo DC Menggunakan Algoritma Particle
modifikasi respon keluaran mampu mengikuti referensi Swarm Optimization (PSO). Research Report, 613-
yang diberikan dengan nilai RMSE yaitu 1,1561. 618..
Pengujian yang ketiga yaitu menggunakan sinyal
Sinusoidal untuk membuktikan sistem kontrol proporsional [3] E. A. Ebrahim, A Novel Approach of an Adaptive
modifikasi mengontrol posisi motor servo pada kontur Neuro-PI Vector Controller Fed Induction Motor
Nonlinear, seperti pada Gambar (5) berikut ini. Servo, Proceedings of the IEEE/RSJ of International
ResponKontrolerProporsionalModifikasi Conference on Intelligent Robots and Systems,
1 Switzerland, 2002.

[4] A, Hadi, Perbandingan Tuning Parameter


0.5
Kontroler PD menggunakan Metode Trial And
Error dengan Analisa Gain pada Motor Servo AC,
Amplitudo (cm)

0
Jurnal Inovasi dan Teknologi (Inovtek) Vol 6 No. 1,
2016.

-0.5 [5] Chal, T dan Draxler, R. R., Root mean square error
Referensi (RMSE) or mean absolute error (MAE) – Arguments
Respon Keluaran
against avoiding RMSE in the literature, Published
-1 in Geosci. Model Dev. Discuss.:, 2014.
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
Waktu (s)
Gambar 5 : Respon Referensi dan Keluaran dengan Sinyal [6] Safitri, E, B, dkk., Implementasi Kontroler P-PI
Uji Sinusoidal Kaskade untuk Meningkatkan Keakuratan Mesin
Bubut CNC . JURNAL TEKNIK ITS Vol 1. F75-F80,
Berdasarkan Gambar (5) diatas membuktikan posisi motor 2012.
servo yang dikontrol dengan metode kontroler proporsional
modifikasi mampu mengikuti referensi yang diberikan
dimana nilai RMSE yaitu 2,5913.

62

Anda mungkin juga menyukai