Anda di halaman 1dari 7

Mycobacterium tuberculosis

Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri patogen yang dapat menyebabkan penyakit


Tuberculosis. Mycobacterium tuberculosis pertama kali dideskripsikan pada 24 Maret 1882
oleh ilmuwan berkebangsaan Jerman yang bernama Robert Koch. Mycobacterium
tuberculosis termasuk dalam bakteri kompleks Mycobacterium tuberculosis.
Klasifikasi Ilmiah dari Mycobacterium tuberculosis diantaranya :
Kingdom : Bacteria
Filum : Actinobacteria
Ordo : Actinomycetales
Sub ordo : Corynebacterineae
Famili : Mycobacteriaceae
Genus : Mycobacterium
Spesies : Mycobacterium tuberculosis

I. Sifat :
1. Morfologi
Bentuk bakteri Mycobacterium tuberculosis adalah basil tuberkel yang
merupakan batang ramping dan kurus, dapat berbentuk lurus ataupun bengkok
yang panjangnya sekitar 2-4 µm dan lebar 0,2 - 0,5 µm yang bergabung
membentuk rantai. Besar bakteri ini tergantung pada kondisi lingkungan.
Mycobacterium tuberculosis tidak menghasilkan kapsul atau spora serta
dinding selnya terdiri dari peptidoglikan dan DAP, dengan kandungan lipid
kira-kira setinggi 60%. Pada dinding sel mycobacteria, lemak berhubungan
dengan arabinogalaktan dan peptidoglikan di bawahnya. Struktur ini
menurunkan permeabilitas dinding sel, sehingga mengurangi efektivitas dari
antibiotik. Bakteri Mycobacterium memiliki sifat tidak tahan panas serta akan
mati pada 6°C selama 15-20 menit. Biakan bakteri ini dapat mati jika terkena
sinar matahari langsung selama 2 jam. Dalam dahak, bakteri mycobacterium
dapat bertahan selama 20-30 jam. Basil yang berada dalam percikan bahan
dapat bertahan hidup 8-10 hari. Biakan basil ini apabila berada dalam suhu
kamar dapat hidup 6-8 bulan dan dapat disimpan dalam lemari dengan suhu
20°C selama 2 tahun. Mycobacterium tuberculosis tahan terhadap berbagai
khemikalia dan disinfektan antara lain phenol 5%, asam sulfat 15%, asam sitrat
3% dan NaOH 4%. Basil ini dihancurkan oleh jodium tinctur dalam 5 menit,
dengan alkohol 80 % akan hancur dalam 2-10 menit.

2. Fisiologi
Mycobacterium tuberculosis sangat aerobik dan membutuhkan oksigen tingkat
tinggi. Bersifat patogen pada sistem pernapasan mamalia, MTB menginfeksi
paru-paru, menyebabkan tuberkulosis.
Mycobacterium tuberculosis memerlukan oksigen untuk tumbuh, tidak
mempertahankan sifat bakteriologis apapun akibat kandungan lemak tinggi
dalam dinding, dan dengan demikian bukanlah Gram positif maupun Gram
negatif; maka digunakanlah pewarnaan Ziehl-Neelsen, atau asam-cepat.
Sementara mikobakteri tampaknya tidak cocok dengan kategori Gram-positif
dari sudut pandang empiris (yaitu, mereka tidak menyimpan sinar kristal
violet), mereka digolongkan sebagai bakteri Gram-positif asam-cepat karena
hilangnya membran sel yang luar. Mycobacterium membelah setiap 15-20 jam,
sangat lambat dibandingkan dengan bakteri lainnya. Bakteri ini adalah basil
kecil yang dapat menahan desinfektan lemah dan dapat bertahan hidup dalam
keadaan kering selama berminggu-minggu. Dinding selnya tidak biasa, kaya
lipid (misalnya, asam mycolic), mungkin bertanggung jawab atas penolakan ini
dan merupakan faktor virulensi utama. Ketika di paru-paru, Mycobacterium
tuberculosis diambil oleh alveolar makrofag, tetapi mereka tidak mampu
mencerna bakteri. Dinding selnya mencegah fusi dari fagosom dengan lisosom.
Secara khusus, Mycobacterium tuberculosis memblok molekul yang
menjembatani, awal endosomal autoantigen 1 (EEA1); Namun, blokade ini
tidak mencegah fusi vesikula penuh dengan nutrien. Akibatnya, bakteri
berkembang biak tak terkendali di dalam macrophage. Bakteri juga membawa
gen UreC, yang mencegah peningkatan keasaman dari fagosom. Bakteri juga
menghindari pembunuhan macrophage dengan menetralkan nitrogen
intermediet reaktif.

Kemampuan untuk membangun Mycobacterium tuberculosis mutan dan


menguji produk gen individu untuk fungsi-fungsi tertentu secara signifikan
telah mengembangkan secara signifikan pemahaman kita tentang patogenesis
dan faktor virulensi Mycobacterium tuberculosis. Diketahui banyak protein
disekresikan dan diekspor penting dalam patogenesis.

II. Patogenesis
1. Penyakit yang di timbulkan dari bakteri Mycobacterium tuberculosis umumnya
adalah TBC ( tuberculosis ).
2. Gejala
Selain menimbulkan gejala berupa batuk yang berlangsung lama, penderita
TBC juga akan merasakan beberapa gejala lain, seperti:
 Demam
 Lemas
 Berat badan turun
 Tidak nafsu makan
 Nyeri dada
 Berkeringat di malam hari
 Batuk mengeluarkan darah
3. Toksin yang dihasilkan
Untuk Mycobacterium tuberculosis tidak menghasilkan toksin gejala yang
diderita pasien adalah bentuk respon tubuh pasien sendiri terhadap
Mycobacterium tuberculosis
4. Mekanisme
Infeksi TB bermula ketika mikobakteria masuk ke dalam alveoli paru, lalu
menginvasi dan bereplikasi di dalam endosom makrofag alveolus. Lokasi
primer infeksi di dalam paru-paru yang dikenal dengan nama "fokus Ghon",
terletak di bagian atas lobus bawah, atau di bagian bawah lobus atas.
Tuberkulosis paru dapat juga terjadi melalui infeksi aliran darah yang dikenal
dengan nama fokus Simon. Infeksi fokus Simon biasanya ditemukan di bagian
atas paru-paru. Penularan hematogen (melalui pembuluh darah) ini juga dapat
menyebar ke lokasi-lokasi lain seperti nodus limfa perifer, ginjal, otak dan
tulang. Tuberkulosis berdampak pada seluruh bagian tubuh, meskipun belum
diketahui kenapa penyakit ini jarang sekali menyerang jantung, otot skeletal,
pankreas, atau tiroid.

5. Cara penularan
Bakteri penyebab TBC (Mycobacterium tuberculosis) menyebar ketika penderita
TB mengeluarkan dahak atau cairan liur dari mulutnya yang berisi kuman
tersebut ke udara. Misalnya saat batuk, bersin, berbicara, meludah, atau tertawa
dan kemudian dihirup oleh orang lain di sekitarnya.
Menurut Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis milik Kemenkes RI,
dalam satu kali batuk seseorang biasanya bisa menghasilkan sekitar 3.000
percikan air liur.
Kuman yang keluar dari batuknya penderita TB dapat bertahan di udara lembap
yang tidak terpapar sinar matahari selama berjam-jam, bahkan berminggu-
minggu. Akibatnya, setiap orang yang berdekatan dan memiliki kontak dengan
penderita TB secara langsung berpotensi menghirupnya dan akhirnya tertular.

III. Analisa Laboratorium


1. Sample : dahak atau sputum penderita TBC
2. Identifikasi :
a. Isolasi : media yang digunakan adalah media louwenstein – Jensen, ciri-ciri
koloni yang akan terbentuk kasar, kering, rapuh, menyebar, dan tumbuh pada
hari ke 12-28.
b. Pewarnaan : digunakan pewarnaan Ziehl Neelsen. Bakteri tahan asam (BTA)
akan memberikan warna merah, sedangkan yang tidak tahan asam akan
berwarna biru. Bakteri tuberculosis merupakan bakteri tahan asam
c. Sifat fisiologis :
 Uji Sauton picric dan Sauton agar dengan 0,2 % asam picric.Uji ini
merupakan hal mendasar untuk membedakan Mycobacterium
dari pertumbuhan yang lambat dan cepat. Mycobacterium dari pertu
mbuhanyang cepat, dengan pengecualian M. chelonae , memiliki
kapasitas untuktumbuh dalam media ini . Di antara Mycobacterium
dari pertumbuhanyang lambat, M. simie tidak dapat tumbuh dalam
media.
 Uji Niacin
Niacin adalah bagian dari metabolisme energi Mycobacterium dalam
reaksi redoks . Semua Mycobacterium menghasilkan niacin , tetapi
M.tuberculosis terakumulasi sebagai hasil dari aktivitas utama
NicotinamideAdenin Dinucleotide dan ketidakmampuan untuk
memproses Niacineyang dihasilkan. Tes ini menunjukkan adanya
sianogen klorida terbentukmelalui reaksi chloramine T dan kalium
tiosianat dengan adanya asamsitrat, membentuk
gammacarboxyglutamate aldehida yang mengikatdengan amina
aromatik menghasilkan warna kuning .
 Uji Reduksi Nitrat Nitrat reduktase adalah enzim yang mampu
mengurangi nitrat untuk nitri,terdapat di membrane sel
Mycobacterium, bakteri dapat memanfaatkanenzim ini sebagai
sumber nitrogen. Tes ini mendeteksi adanya nitratreduktase dalam
medium yang mengandung natrium nitrat. Enzim. Mengurangi nitrat
menjadi nitrit yang muncul melalui penambahan sulfalinamide dan
dihidroklorida - N - naphtyl ethylendiamine,membentuk kompleks
diazonium klorida dengan warna fuchsia.
 Uji Asam FosfataseAsam fosfatase dari beberapa Mycobacterium
memisahkan fenolftalein bebas dari fenolftalein difosfat
menggunakan sebagai substrat dari reaksigaram magnesium
thymophthalein monofosfat. Munculnya warna merahadalah positif
untuk asam fosfatase.
 Uji PyrazinamidaseEnzim intraseluler dikodifikasikan oleh gen pncA
yang mampumenghidrolisis pirazinamid ( PZA ) dalam asam
pyrazinoic . Beberapastrain menyajikan mutasi pada gen pncAyang
menghasilkan resistensiterhadap PZA , mekanisme utama resistensi
Mycobacterium tuberkulosisuntuk obat ini. Metode transportasi PZA
ke Mycobacterium tuberkulosisadalah dengan difusi pasif , di mana
ia diubah menjadi asam pyrazinoicmelalui aksi enzim
pyrazinamidase kegunaan sebagai uji identifikasididasarkan pada
diferensiasi Mycobacterium tuberculosis
(positif pyrazinamidase) dari spesies lain dari tuberculosis (negatif p
yrazinamidase) ,dengan pengecualian Mycobacterium canetti yang
juga positif.
IV. Pengobatan
Pengobatan TBC harus dilakukan secara tepat sehingga secara tidaklangsung akan
mencegah penyebaran penyakit ini. Berikut adalah beberapa obatyang biasanya digunakan
dalam pengobatan penyakit TBC:

1)Isoniazid (INH)
Obat yang bersifat bakteriostatik (menghambat pertumbuhan bakteri)ini merupakan
prodrug yang perlu diaktifkan dengan enzim katalase untukmenimbulkan efek. Bekerja
dengan menghambat pembentukan dinding selmikrobakteri.

2)Rifampisin / Rifampin
Bersifat bakterisidal (membunuh bakteri) dan bekerja denganmencegah transkripsi RNA
dalam proses sintesis protein dinding sel bakteri.

3)Pirazinamid
Bersifat bakterisidal dan bekerja dengan menghambat pembentukanasamlemak yang
diperlukan dalam pertumbuhan bakteri.

4)Streptomisin
Termasuk dalam golongan aminoglikosida dan dapat membunuh selmikroba dengan cara
menghambat sintesis protein.

5)Ethambutol
Bersifat bakteriostatik. Bekerja dengan mengganggu pembentukandinding sel bakteri
dengan meningkatkan permeabilitas dinding.
6)Fluoroquinolone
Fluoroquinolone adalah obat yang menghambat replikasi bakteriM.tuberculosis. Replikasi
dihambat melalui interaksi dengan enzim gyrase,salah enzim yang mutlak diperlukan dalam
proses replikasi bakteri M.Tuberculosis. Enzim ini tepatnya bekerja pada proses perubahan
strukturDNA dari bakteri, yaitu perubahan dari struktur double helix menjadi supercoil.
Dengan struktur super coil ini DNA lebih mudah dan praktis disimpan didalam sel. Pada
proses tersebut enzim gyrase berikatan dengan DNA, danmemotong salah satu rantai DNA
dan kemudian menyambung kembali.Dalam proses ini terbentuk produk sementara
(intermediate product) berupaikatan antara enzim gyrase dan DNA (kompleks gyrase-
DNA).Fluoroquinolone mamiliki kemampuan untuk berikatan dengankompleks gyrase-
DNA ini, dan membuat gyrase tetap bisa memotong DNA,tetapi tidak bias
menyambungnya kembali. Akibatnya, DNA bakteri tidakakan berfungsi sehingga akhirnya
bakteri akan mati. Selain itu, ikatanfluoroquinolone dengan kompleks gyrase-DNA
merupakan ikatan reversible,artinya bisa lepas kembali sehingga bisa didaur ulang.
Akibatnya, dengan jumlah yang sedikit fluoroquinolone bisa bekerja secara efektif.

V. Pencegahan

Pencegahan terhadap kemungkinan terjangkitnya penyakit ini merupakanlangkah yang


paling efektif dan efisien. Adapun yang dapat kita lakukan sebagaiupaya pencegahanadalah
sebagai berikut:

 Konsumsi makanan bergizi


Dengan asupan makanan bergizi, daya tahan tubuh akan meningkat.Produksi leukosit
pun tidak akan mengalami gangguan, hingga siap
melawan bakteri TBC yang kemungkinan terhirup. Selain itu, konsumsi makanan bergizi
juga menghindarkan terjadinya komplikasi berat akibat TBC.

 Vaksinasi
Dengan vaksinasi BCG yang benar dan di usia yang tepat, sel-seldarah putih menjadi
cukup matang dan memiliki kemampuan melawan bakteriTBC. Meski begitu, vaksinasi ini
tidak menjamin penderita bebas sama sekalidari penyakit TBC, khususnya TBC paru.
Hanya saja kuman TBC yangmasuk ke paru-paru tidak akan berkembang dan menimbulkan
komplikasi.Bakteri juga tidak bisa menembus aliran darah dan komplikasi pun bisa
dihindarkan. Dengan kata lain, karena sudah divaksin BCG, anak hanyamenderita TBC
ringan.

 Lingkungan
Lingkungan yang kumuh dan padat akan membuat penularan
TBC berlangsung cepat. Untuk itulah mengapa lingkungan yang sehat dankebersihan
makanan dan minuman sangat perlu untuk dijaga.

Anda mungkin juga menyukai