I. Referensi
SNI 03-3527-1994 Mutu dan Ukuran kayu bangunan
SNI03-3958-1995 Metode Pengujian Kuat Tekan Kayu di Laboratorium
II. Tujuan
Untuk menentukan kelas kayu berdasarkan kuat tekan tegak lurus serat kayu.
P
fc
bh
dimana : fc ┴ = kuat tekan/tegangan tegak lurus serat (MPa) .
P = beban maksimum hingga terjadi deformasi terhadap kayu sebesar 2,5 mm (N)
I > 171
II 114
III 76
IV 57
V < 57
Sumber : SNI 03-3527-1994 Mutu dan Ukuran kayu bangunan
Kayu yang mempunyai kuat tekan tegak lurus yang tinggi, baik digunakan
untuk bahan bantalan pendukung konstruksi misalnya :
Digunakan untuk
2. Gergaji memotong benda uji
(kayu kamper)
Digunakan untuk
Alat ukur mengukur benda uji
3. Meteran (kayu kamper)
Digunakan untuk
4. mengukur benda uji
Jangka
(kayu kamper)
Sorong
Digunakan uintuk
menimbang massa
5. Timbangan
jenis benda uji (kayu
kamper)
Untuk mengeringkan
6. Oven
benda uji
a) Alat bantu
2. Bahan
a. bahan
Bahan yang diuji adalah kayu
V. Prosedur Pengujian
1. Siapkan alat dan bahan
2. Ambil kayu, lalu potong kayu sesuai dengan kebutuhan dengan ukuran 5cm x 5cm
x 15cm (1 buah) .
3. Ukur dimensi benda uji dengan jangka sorong (Gambar 1)
4. Ukur kayu dan di askan (Gambar 2)
(Gambar 4) (Gambar 5)
8. Menghubungkan mesin dengan sumber listrik kemudian memasang mikrometer dan
menyetelnya sedemikian rupa untuk memudahkan pembacaan.
9. Memutar tuas load rate hingga menunjuk angka nol, lalu Menghidupkan mesin
dengan menekan tombol start mesin, lalu menekan tombol Rapid Aproach, hingga
menyala, setelah didiamkan selama beberapa detik tombol Rapid Aproach akan mati
lampunya, putar tuas load rate sedikit dan mesin akan mulai memberikan beban
melalui pelat baja secara teratur dengan kecepatan gerakan yang sudah diatur.
setelah tercapai deformasi sebesar 2,5 mm beban dihentikan, besarnya beban dibaca
dan dicatat.
10. Setelah selesai pengujian, kemudian memotong sebagian benda uji untuk diukur
kadar airnya.
12. Memasukan benda uji kedalam oven dengan suhu 101 derajat selama 24 Jam.
B. Perhitungan
Kelompok 1 :
46
P = = 1,7872 𝐾𝑁/𝑐𝑚2 = 17,872 𝑀𝑃𝑎
fc (5,244)(4,908)
bh
= 182,243682 𝑘𝑔/𝑐𝑚2
Kelompok 2 :
47
P = = 1,8243 𝐾𝑁/𝑐𝑚2 = 18,243 𝑀𝑃𝑎
fc (5,230)(4,926)
bh
= 186,026829 𝑘𝑔/𝑐𝑚2`
Kelompok 3 :
50
P = = 1,8429 𝐾𝑁/𝑐𝑚2 = 18,429𝑀𝑃𝑎
fc (5,470)(4,960)
bh = 187,923501 𝑘𝑔/𝑐𝑚2`
Analisa : Berdasarkan perhitungan, nilai kuat tekan tegak lurus serat kayu
= 185,398 𝑘𝑔/𝑐𝑚2` Maka dapat diklasifikasikan bahwa kayu tersebut termasuk dalam
kelas kayu I
Kadar air
Kelompok 1 :
W1 W 2 361,0 − 325,0
x100% = × 100% = 11,07%
W2 325,0
Kelompok 2 :
W1 W 2 361,0 − 335,0
x100% =
335,0
× 100% = 7,76%
W2
Kelompok 3 :
W1 W 2 384,0 − 353,0
x100% = × 100% = 8,78%
W2 353,0
VII. Kesimpulan
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa
1. Rata-rata kuat tekan tegak lurus serat kayu 185,398 𝑘𝑔/𝑐𝑚2 (berada > 171
kg/cm2)
2. Kadar air rata-rata adalah 9,203 % < 24 %
Dari data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kayu kamper yang dijadikan sampel
berada > 171 kg/cm2 maka termasuk ke dalam kayu kelas kuat I dan Kadar air kayu
kering udara.