Potensi Tanaman Endemik Gambir Uncaria Gambir Hunter Roxb Sumatera Barat Sebagai Fitofarmaka Antidiabetes Norris Sandy Universitas Andalas PDF
Potensi Tanaman Endemik Gambir Uncaria Gambir Hunter Roxb Sumatera Barat Sebagai Fitofarmaka Antidiabetes Norris Sandy Universitas Andalas PDF
Diusulkan oleh:
Mengetahui,
Ketua Tim
Fakultas Farmasi
( Norris Sandy )
NIM. 1011013071
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat-Nya karya tulis ilmiah
ini dapat penulis selesaikan. Shalawat beriring salam kami sampaikan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah menuntun umat islam hingga sampai kepada dunia
dengan kecanggihan teknologi dan perkembangan ilmu pengetahuan seperti saat ini.
Setelah melalui serangkaian proses diskusi, baik secara langsung dengan tatap
muka maupun secara tidak langsung melalui pertemuan online, Alhamdulillah karya
tulis ini dapat diselesaikan dengan baik.
Konsep ide pengembangan sediaan fitofarmaka antidiabetes dari tanaman
gambir (Uncaria gambir (Hunter) Roxb.) yang penulis utarakan di karya tulis ini
dilandasi karena banyaknya obat-obat sintetis antidiabetes yang berasal dari bahan
kimia yang memilki efek samping dan penggunaan jangka panjangnya bagi penderita
diabetes dapat merusak fungsi organ tubuh. Berawal dari hal tersebut, penulis sebagai
mahasiswa kesehatan ingin melakukan inovasi sekaligus memberikan kontribusi
mengenai pengembangan bahan alam dalam pengobatan diabetes yang memiliki
khasiat tidak toksik dan tidak merusak fungsi organ dalam penggunaan jangka lama.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing kami,
Bapak Prof. Dr. Amri Bakhtiar, MS, DESS, Apt, atas bimbingan dan waktu yang
telah diberikan. Selain itu, kami juga mengucapkan terima kasih kepada BEM KM
Fakultas Farmasi Universitas Andalas, bidang kemahasiswaan, Prof. Armenia, MS,
Apt dan pihak dekanat Fakultas Farmasi yang membantu mempermudah proses
penyelesaian karya tulis ini.
Semoga karya tulis ini dapat memberikan inspirasi bagimahasiswa, khususnya
mahasiswa kesehatan, peneliti, dan juga pihak industri farmasi untuk dapat lebih
lanjut mengembangkan potensi dari tanaman gambir ini sebagai antidiabetes sehingga
akan menghasilkan sediaan fitofarmaka yang bermutu tinggi dan baik bagi penderita
diabetes. Disamping itu, penulis berharap pengembangan sediaan fitofarmaka dari
tanaman gambir dapat terealisasi dengan dukungan pemerintah dan segala pihak
terkait. Kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan karya tulis ini ke depan sangat
penulis harapkan.
Penulis
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan……………………………………………………………....... i
Lembar Pernyataan……………………………………………………………........ ii
Kata Pengantar …………………………………………………………………...... iii
Daftar Isi ………………………………………………………………………....... v
Ringkasan……………………………………………………………………...........vi
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………….……………………........... 1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………....... 3
1.3 Tujuan dan Manfaat………………………………………………………......... 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman Endemik…………………………………………………………....... 5
2.2 Diabetes Mellitus……………….…………………………………………........ 5
2.3 Karakteristik Botani dan Morfologi Gambir………………………………........7
2.2.1 Klasifikasi Ilmiah ………………………………………………......... 7
2.2.2 Deskripsi …………………………………………………………...... 7
2.2.3 Kandungan Kimia …………………………………………................ 8
2.2.4 Manfaat dan Khasiat ……………………………………………........ 8
2.4 Obat Hipoglikemik Oral dan efek sampingnya bagi tubuh…………………......8
2.5 Fitofarmaka…………………………………………………………………...... 9
BAB III. METODE PENULISAN
3.1 Jenis Penulisan ……………………………………………………………........ 11
3.2 Cara Pengolahan dan Analisis Data ………………………………………........ 11
BAB IV. PEMBAHASAN
BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan dan Saran………………………………………………………..... 16
5.2 Daftar Pustaka………………………………………………………………...... 17
5.3 Daftar Riwayat Hidup………………………………………………………...... 20
RINGKASAN
Manfaat :
1. Penulisan ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai sediaan
fitofarmaka yang berasal dari tanaman endemik lokal.
2. Penulisan ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi para peneliti untuk
mengembangkan gambir menjadi sediaan fitofarmaka antidiabetes.
3. Penulisan ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang gambir yang
memiliki potensi hipoglikemik yang aman, tidak toksik dan tidak merusak
fungsi organ dalam penggunaan jangka panjang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.3. Gambir
2.3.1. Klasifikasi
Berdasarkan ilmu taksonomi, klasifikasi tanaman gambir adalah sebagai berikut :
Sinonim : Uncaria gambir (Hunter) Roxb.
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Gentianales
Familia : Rubiaceae
Genus : Uncaria
Spesies : Uncaria gambir (Hunter) Roxb. (Balittro, 2004).
2.3.2. Nama Daerah
Sumatra : Gambir
Aceh : Gain, Batak : Sontang, Lampung : Pangilom, Sepelet, Dayak : Kelare,
Tidore : Gabi (Balittro, 2004).
2.3.3. Deskripsi
Habitus : Ketinggian tanaman gambir bisa mencapai 10 meter
Tumbuhan : Perdu merambat dengan percabangan memanjang
Daun : Oval, memanjang, ujung meruncing, tangkai pendek
Bunga : Putih tunggal tumbuh diujung tangkai dan berbuah
Buah : Berupa kapsula dengan dua ruang (Balittro, 2004).
2.3.4. Khasiat
Khasiat gambir sebagai komponen menyirih, yang telah dikenal
masyarakat kepulauan Nusantara sejak + 2500 tahun yang lalu. Diketahui,
gambir merangsang keluarnya getah empedu sehingga membantu kelancaran
proses di perut dan usus. Fungsi lain adalah sebagai obat luka bakar, sakit kepala,
disentri, kumur-kumur, sariawan, serta sakit kulit untuk dibalurkan (Balittro,
2004).
2.3.5. Kandungan Kimia
Kandungan yang utama adalah flavonoid (terutama gambiriin), catekin
(polifenol) suatu bahan alami bersifat antioksidan, zat penyamak (22-50%), serta
sejumlah alkaloid (gambirtannin dan turunan dihidro- dan okso-nya). Kandungan
gambir lain adalah asam catechutannat, quersetin, catechu merah, gambir
fluoresein, abu, asam lemak, lilin, alkaloid tanin (Balittro, 2004).
2.5. Fitofarmaka
Saat ini tercatat sekitar 800 perusahaan multinasional yang memproduksi
produk obat berbasis tanaman, keuntungan yang diperoleh sekitar US$ 4,5 Milyard
tiaptahunnya (Greenwald, 1998). Angka ini menunjukkan bahwa pertumbuhan
perdagangan bahan tanaman obat sangat cepat, salah satu sebab yang dilaporkan
adalah karena anggapan masyarakat yang masih mengatakan bahwa produk ini
merupakan produk alternatif yang aman dan tidak menimbulkan efek samping.
Perkembangan produk berbasis tanaman obat ini mempunyai variasi dalam tata nama,
seperti misalnya produk herba, botani, tanaman obat, fitomedisin dan fitofarmaka.
Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan
khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinis dan uji klinis bahan baku serta produk
jadinya telah distandarisir (Badan POM RI, 2004 )
Bahan baku fitofarmaka dapat berupa simplisia atau sediaan galenik. Bahan
baku fitofarmaka harus memenuhi persyaratan yang tertera pada Farmakope
Indonesia, Farmakope Herbal Indonesia, Ekstra Farmakope Indonesia, Materia
Medika Indonesia, ketentuan atau persyaratan lain yang berlaku. Penggunaaan
ketentuan atau persyaratan lain diluar ketentuan yang telah ditetapkan harus
mendapatkan persetujuan pada waktu pendaftaran fitofarmaka.
Di dalam lampiran Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor
761/Menkes/SK/IX/1992 tentang Pedoman Fitofarmaka dijelaskan bahwa prioritas
pemilihan fitofarmaka sebagai berikut :
1. Bahan bakunya relatif mudah diperoleh.
2. Didasarkan pada pola penyakit di Indonesia
3. Perkiraan manfaatnya terhadap penyakit tertentu cukup besar
4. Memiliki rasio resiko dan kegunaan yang menguntungkan penderita
5. Merupakan satu-satunya alternatif pengobatan.
BAB III
METODE PENULISAN
3.1. Penulisan
Penulisan ini merupakan penulisan deskriptif observasional.
c. Riwayat Organisai
c. Riwayat Organisasi