Anda di halaman 1dari 9

Laporan

Lokakarya Percepatan Akreditasi Laboratorium Kesehatan


Direktorat Mutu Dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan Ditjen
Pelayanan Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Bogor, 15-17 Mei 2019

UPTD LABORATORIUM KESEHATAN


PENGUJIAN DAN KALIBRASI
KABUPATEN CIANJUR
1. Fakta tentang Layanan Kesehatan di Dunia
 Di negara berpenghasilan tinggi 1 dari 10 pasien alami KTD selama
perawatan
 HAI’s
 Negara penghasilan tinggi 7 dari 100 pasien rawat inap di RS
 Di negara berkembang 1 dari 10 pasien rawat inap di RS
Resistensi antibiotic menjadi isu besar kesmas global, sebagian akibat
penyalahgunaan dan penggunaan antibiotik yang berlebihan di
Fasyankes
 Secara global, biaya yang diakibatkan oleh medication error adalah
sebesar 42 milyar USD tiap tahunnya, belum termasuk turunnya
pendapatan dan produktifitas atau biaya perawatan yang tak
terhindarkan
 WHO memperkirakan bahwa sekitar 303.000 ibu dan 2.7 juta bayi
meninggal tiap tahun karena persalinan akibat penyakit yang
seharusnya dapat dicegah.
 Sekitar 40% Fasyankes di negara berpenghasilan rendah dan
menengah kekurangan air bersih dan 20% kekurangan sanitasi
 Cakupan terapi hipertensi masih rendah, berkisar antara 7-61%
menunjukkan adanya adanya masalah dalam mutu layanan

2. Pelayanan Yang Tidak Bermutu


 Menggerus kepercayaan pada sistem pelayanan kesehatan
 Mengubah perilaku dalam memilih pelayanan
 Merugikan secara finansial
 Mengurangi motivasi pemberi pelayanan kesehatan
 Resiko serius gagalnya UHC

3. Kebijakan Penguatan Pelayanan Kesehatan


 Penguatan pelayanan kesehatan melalui program peningkatan akses
dan mutu pelayanan
 Akreditasi, PME dan Pengukuran Indikator Mutu pelayanan menjadi
fokus utama dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan Labkes
4. Regulasi Peningkatan dan Penjaminan Mutu Labkes
 PMK 411/210 Lab Klinik
 KMK 1267/2004 Standar Pelayanan Labkes Kab/Kota
 KMK 608/2008 Tentang Standar BBLK/BLK
 KMK 298/2006 Pedoman Akreditasi Labkes
 KMK 400/2016 Penunjukan BBLK sebagai Pelaksana
 KMK 43/2010 Cara penyelenggaraan lab klinik yang baik

5. Tujuh Dimensi Mutu


Pengukuran indicator mutu pelayanan fasyankes
 Efisien
Optimalkan sumber daya yang ada, tanpa pemborosan bahan
 Efektif
Menyediakan pelayanan kesehatan yang berbasis bukti kepada
masyarakat
 Tepat waktu
Mengurangi waktu tunggu dan keterlambatan pemberian pelayanan
kesehatan
 Aman
Meminimalisasi terjadinya kerugian, cedera dan kesalahan medis yang
bisa dicegah kepada mereka yang menerima pelayanan
 Adil
Menyediakan pelayanan yang seragam tanpa membedakan jenis
kelamin, suku, tempat tinggal, agama, social ekonomi
 Berorientasi pasien
Menyediakan pelayanan yang sesuai dengan preferensi, kebutuhan
dan nilai individu
 Integrasi
Menyediakan pelayanan yang terkoordinasi lintes, fasyankes, dn
pemberi pelayana, serta menyediakan yankes untuk seluruh siklus
kehidupan.
6. Alasan Fasyankes perlu akreditasi
 Filosofis
Bentuk perlindungan pemerintah dalam memenuhi hak setiap WN
terhadap pelayanan yang diberikan fasilitas kesehatan secara layak
(UUD 45, ps 28 dan 34)
 Sosiologis
Survei menggunakan standar akreditasi menjadi satu kesatuan
sebagai upaya peningkatan mutu dan berfokus pada keselamatan
pasien dan masyarakat
 Yuridis
UU 44/2009 tentang rumah sakit, pasal 40 ayat 1 dalam upaya
peningkatan mutu pelayanan, RS wajib dilakukan akreditasi secara
berkala minimal tiga (3) tahun sekali PMK 45/2015 Tentang akreditasi
FKTP, ps 3 puskesmas, Klinik Pertama, tempat praktik mandiri dokter,
dan tempat praktik mandiri dokter gigi wajib terakreditasi
PMK Nomor 411/Menkes/PER/III/2012 pasal 6.b tentang Laboratorium
Klinik mempumyai kewajiban untuk mengikuti akreditasi laboratorium
SERTA
PMK 99/2015 perubahan dari PMK 71/2013 tentang JKN : Persyaratan
kerjasama dengan BPJS FKTP harus telah terakreditasi.

7. Peningkatan Mutu
 Terbentuknya tim pengendali mutu
 Kebijakan mutu pelayanan :
- Pedoman mutu
- Pedoman pelayanan
- Pedoman pengorganisasian
 Evaluasi mutu
- Audit internal
- Pengendalian mutu : PME dan PMI
8. Proses Akreditasi
 Persiapan
 Pelaksanaan Akreditasi
 Pasca Akreditasi

9. Persiapan Akreditasi
 Analisis proses awal
 Penggalangan komitmen
 Workshop 1 kali oleh Kemenkes
 Pembentukan TIM
 Pembuatan SK dan surat tugas
 Pembagian kerja
 Pwmbuatab Dokumen (pedoman-pedoman, Form, SOP, PK, Alur
Pelayanan )
 Sosialisasi dan Evaluasi
 Bimbingan Tkenis 1 kali oleh Kemenkes
 Bimbingan Teknis 1 kali oleh Dinas kesehatan Provinsi
 Upaya perbaiakan
 Penataan ulang tata graha dan upaya melengkapi sarana an
prasarana
 LAIN-LAIN :
- Pembuatan yel-yel
- Pembuatan MARS
- Pembuatan video profil UPTD LABKESDA
- Pembuatan video Safety Briefing

10. Kendala dan Solusinya


 Kendala
- Sarana dan prasarana belum lengkap
- Jumlah SDM terbatas
- Pemahaman komponen Akreditasi
- Fasilitas Gedung terbatas
- Paradigma Karyawan
- Terganggu dengan pelayanan
 Solusi
- Pengajuan ke Dinas Kabupaten upaya melengkapi
- Pengajuan ke Dinas Kabupaten mengoptimalkan SDM yang ada
- Sosialisai
- Pengaturan ruangan
- Motivasi
- Pengaturan ulang tugas per bagian
- Waktu khusus dan tambahan

11. Pelaksanaan Akreditasi


 Acara pembukaan
Penyambutan, pembukaan, pemaparan teknis Survey
 Pelaksanaan Survey
Tour the Lab, Telusur dokumen, Perbaikan-perbaikan
 Penutupan
Gambaran umum hasil survey, penutupan

12. Pasca Akreditasi


 Tingkat kepercayaan pelanggan meningkat
 Jumlah kunjungan meningkat
 Tingat kepuasan pelanggan meningkat
Catatan :
 Sistem harus tetap terkendali
 Kerjasama tim tetapo dipertahankan
 Dokumen dan pedoman dinamis

13. Filosofi DAK


Dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada
daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus
yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan Prioritas Nasional.
 Dana pusat
 Daerah tertentu
 Kegiatan khusus
 Prioritas

14. Dasar hukum DAK


 UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
 UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan pusat dan
Daerah
 UU No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah
 PMK 112 Tahun 2017 tentang Pengelolaan Transfer ke daerah dan
Dana Desa

15. Penyaluran sekaligus DAK Fisik


 Penyaluran DAK fisik bidang tertentu s/d Rp. 1 Milyar
 Penyaluran sekaligus dilakukan paling cepat April palinhg lambat juli
sebesar nilai kebutuhan
 Persyaratan
- Perda APBD TA berjalan
- Laporan relaksasi TA sebelumnya
- Daftar kontrak kegiatan
- Batas penyampaian persyaratan 21 juli
- Laporan realisasi kegiatan TA berjalan paling lambat November
 Penyaluran data fisik yang pembayarannya tidak bisa bertahap
 E/L menyampaikan rekomendasi kegiatan ynag pembayarannya tidak
dapat dilakukan bertahap disampaikan ke Kemenkes paling lambat
Minggu 1 Februari
 Rekomendasi KL selanjutnya dibahas dan ditetapkan dari Kemenkes
 Disalurkan sekaligus paling cepat Agustus dan paling lambat
Desember
 Batas penyampaian persyaratan 21 Juli
(selain acara serah terima)
 Persyaratan :
- Perda APBD TA berjalan
- Laporan realisasi TA sebelumnya
- Daftar kontrak kegiatan
- Berita acara serah terima

16. Penggunaan sisa DAK Fisik


 Output kegiatan belum tercapai
- Sisa 1 TA sebelumnya
Menyelesaikan output bidang tersebut dengan juknis tahun yang
bersangkutan
- Sisa > 1 TA sebelumnya
Menyelesaikan output bidang tersebut/bidang sesuai kebutuhan
pemerintah daerah dengan juknis tahun berjalan
 Output kegiatan sudah tercapai
Sisa tersebut dapat untuk bidang yang sama atau bidang lain sesuai
kebutuhan daerah dengan juknis tahun berjalan
 Laporan
Laporan sisa DAK Fisik menggunakan aplikasi OM SPAN dan
disampaikan bersamaan dengan laporan tahun sebelumnya sebagai
syarat penyaluran tahap 1

17. Petunjuk Diskusi


 Peserta dibagi dalam 4 kelompok
 Masing-masing kelompok didampingi fasiliator
 Materi diskusi :
- Identifikasi permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan
akreditasi dan alternative solusi plus PJ
- Capaian SA masing-masing laboratorium
- Strategi laboratosium dalam pelaksanaan survey akreditasi
- Rencana pelaksanaan survey akreditasi

18. Kerangka konsep pemenuhan akses dan kualitas sarana, prasarana dan
alkes (SPA)
Peningkatan akses dan kualitas sarana,prasarana dan akses (SPA)
 Pemenuhan Kuantitas
- Pemenuhan ratio thd jumlah penduduk
- Fairness/adil/equity
= Puskesmas/FKTP
= TT RS
= Ruang kritis
= Puskesmas perbatasan/DTPK
= RS Pratama
= RS Perbatasan
= RS Vertikal di Indonesia Timur
= Telemedicine
= SISRUTE
 Pemenuhan kualitas
- Penguatan penyusunan pedoman standar SPA
- Prototype bangunan ruang, prasarana
- Peningkatan peran fungsi BPFK/LPFK
- Regional Maintaince Center (RMC)
 Integrase pembiayaan :
- Belanja modal UPT/APBN
- Dana transfer/DAK
- APBD
- KPBU, Swasta
- PHLN

Anda mungkin juga menyukai