Mini Riset Kalkulus PDF
Mini Riset Kalkulus PDF
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Latar Belakang
Belakang Masalah
Peng
Penggugunanaan
an mate
matemamati
tika
ka dala
dalamm kehi
kehidu
dupa
pann sang
sangatat berg
bergun
unaa untu
untuk k
mening
meningkatkatkan
kan pemah
pemahama amann dan penal
penalara
aran,
n, serta
serta untuk
untuk memeca
memecahkahkann suatu
suatu
masalah dan menafsirkan solusi dari permasalahan yang ada. Tanpa disadari
ketika kita mempelajari matematika, kita memiliki ketelitian dan kecermatan
yang sangat baik karena nilai-nilai pada matematika yang menggunakan nilai
yang kompleks sehingga faktor ketelitian sangat diperlukan untuk menghitung
suatu rumusan masalah. Integral merupakan suatu bagian dari matematika yang
juga banyak berperan dalam perkembangan ilmu matematika dan penerapan
diberbagai bidang (Kemendikbud, 2!"#. Ini berarti integral banyak diterapkan
di kehidupan sehari-hari. Keterlibatan integral dalam terapan ilmu lain seperti
geometri, teknologi, biologi, ekonomi sangat membantu untuk pengembangan
ilmu pengetahuan.
pengetahuan.
$i Indonesia, konsep integral diberikan kepada mahasis%a &akultas 'IP
semester II yang meliputi) (!# pengertian integral* (2# integral tak tentu* (+#
integral tertentu* ("# menentukan luas daerah* dan (# menentukan olume benda
putar. 'eskipun materi tentang integral telah disampaikan oleh dosen, namun
pada kenyataannya banyak mahasis%a yang masih belum memahami perbedaan
antara teknik-teknik integrasi dalam menyelesaikan persoalan yang berhubungan
dengan integral. al ini dikarenakan integral menjadi salah satu materi yang
diangg
dianggapap sul
sulit
it ole
olehh keb
kebany
anyaka
akann mah
mahasasis%
is%a.
a. al ini se serin
ringg ter
terjad
jadii kar
karena
ena
mahasis%a
maha sis%a kuran
kurangg mema
memahami
hami lang
langkah-l
kah-langk
angkah
ah peny
penyeles
elesaian
aian pada integ
integral.
ral.
/ntuk dapat menyelesaikan persoalan integral mahasis%a dituntut memahami
lang
langka
kahh-l
-laangk
gkaah pe peny
nyeele
lesa
saia
iann ininte
tegr
gral
al sete tela
lahh itituu ma maha
hasi
siss%a bi bissa
mengaplikasikanyaa pada soal latihan.
mengaplikasikany
0anyaknya persoalan yang ada pada integral, namun ada dua aturan dasar
yangg dit
yan dita%a
a%arka
rkann agagar
ar mah
mahasi
asis%a
s%a dap
dapat
at mud
mudahah men
menyeyeles
lesaik
aikan
an peperso
rsoala
alann
tersebut. turan pertama kita menggunakan aturan integral parsial dan yang satu
lagi kita bisa menggunakan aturan integral substitusi. 1amun, hal ini sering kali
jadi permasalahan karena mahasis%a masih sulit membedakan mana persoalan
yang bisa diselesaikan dengan integral parsial dan mana yang bisa diselesaikan
dengan integral substitusi. Penulis menduga bah%a masalah tersebut karena
mahasis%a belum memahami dengan baik mengenai konsep teknik integrasi
parsial dan substitusi, adapun beberapa mahasis%a masih bingung darimana
memulai pengintegralan.
leh
leh karena
karena itu,itu, penul
penulisis berke
berkeing
ingina
inann untuk
untuk membua
membuatt makala
makalahh yang
yang
membahas tentang permasalahan yang timbul dalam menyelesaikan persoalan
yang berhubungan dengan teknik integrasi substitusi dan parsial, serta contoh
soal dan alternatif pemecahannya.
pemecahannya.
1
1.2 Rumusan Masalah
dapun rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu)
!# 0agaimana pemahaman tentang teknik integral subsitusi dan integral parsial
pada mahasis%a &mipa /nimed3
2# pa sajakah permasalahan pemahaman teknik integrasi pada integral
subsitusi dan integral parsial3
+# 0agaimana penyelesaian permasalahan pemahaman teknik integrasi pada
integral subsitusi dan integral parsial3
BAB II
2
#A$IAN PU%TA#A
$ua teknik dasar untuk integrasi adalah substitusi dan integral parsial.
2.1 Integras &engan %u'sttus
3
0entuk akar dalam integral selalu menimbulkan kesulitan dan biasanya kita
berusaha menghindarinya. 4eringkali substitusi yang tepat akan menghasilkan
untegral tersebut.
√ ax + b u= √ ax + b
n n
2 √ a + x
2 2
x =a tan t −π / 2 <t < π / 2
+ √ x − a
2 2
x =a sect π
0≤t ≤π ,t≠
2
4
tau
u ( x ) v ( x ) = D X [ u ( x ) v ( x ) ] − v ( x ) u ' ( x )
'
∫ u dv=u v−∫ v du
5umus yang berpaduan untuk integral tentu adalah
b b
a a
∫ u dv = [ uv ] =∫ v du
b
a
a a
5
BAB III
MET*DE PENELITIAN
6
BAB I+
=
2
( x + 1 ) √ x + 1
3 3
+ C
9
7
'isal)
3 2
du 2
7 x +1 ⟹ 7+ x ⟺ 3 7 x
sehingga ∫ x 2
√ x + 1
3
1
du
7 ∫u 2
1
1
7 3
∫u 2
du
3
1 2
7 u 2 + C
3 3
=
( x + 1 ) √ x + 1
3 3
+ C
9
6ontoh 4oal 2
8
Penyelesaian yang tepat untuk soal diatas adalah ∫ xx−+ 11 dx = x −¿| x −1|+C
2
( x + 1 ) ) ( x −1 ) 7 !-
x − 1
6ontoh 4oal +
x ?
x= - 6
1
( 6
cos x +
1
2
cos
12
x ) +C
9
'isal) u7 cos B,
du 7 -sinB dB
-du 7 sin B dB
'aka) ∫ cos x ( 1 +cos x ) sin x
5 6
x
= ∫ u (−du ) +∫ u
5 11
(−du )
1 6 1 12 1 6 1 12
u − u + C cos x − cos x + C
=- 6 12 = - 6 12
=-
1
6 ( cos
6
x +
1
2
cos
12
x ) +C
dengan
2
( x − x ) : ( x + 1 )= x −2+
2
x + 1
10
∫ ( x −2 + x 2+1 ) dx=∫ xdx−∫ 2 dx +2∫ xdx+1
2
x − x
Maka ∫ x + 1 x=
1 2
=
x −2 x +2 ln| x + 1|+ C
2
6ontoh 4oal
11
$idapat persamaan E0 7 , dan 20-272, dengan cara substitusi atau eliminasi
1 1
didapat nilai 7 - 2 dan 0 7 2
−1 1
<adi, 2
=
2
+
2
( x + 2 ) ( x −2 ) x + 2 x −2
7
1
2 x( −+ + − )
1
2 x
1
2
∫ x −42 dx
2 7
1
2 ( −1
+
1
x + 2 x −2 ) dx =¿
1
2
∫ ( 1
x −2
−
1
x + 2 ) dx
∫¿
1
¿ ( ln| x −2|ln| x +2|) + C = ∈
2
1
2 | | E6
x −2
x + 2
12
Penyelesaian yang tepat untuk soal diatas adalah @ B e x = 2 2B (
x
2
− x + )
1 1
2 2
e
2 x
+ C
'isal)
2 2 x
7 x dv 7 e dx
1 2 x
e
7 2 x v 7 2
sehingga
@Be
2 2B
x =
x
2
( )
1
2
e
2 x
−∫ 1 e x 2 x dx =
2
2 1
2
x e
2 2 x
−∫ e x x dx 2
Adapun ∫e 2 x
x dx dengan
∫e 2 x
x dx = x ( ) 1
2
e
2 x 1
−∫ e x = e x −
2
2 x
2
2 11
22
2 x x 2 x 1 2 x
e = e − e
2 4
<adi) @ B e x =
2 2B
1
2
x e
2 2 x
−∫ e x x dx 2
2
2 2
(
¿ 1 x e x − x e x − 1 e x + C
2
2
4
2
)
1 2 2 x x 2 x 1 2
=
x e −¿ e + e x +C
2 2 4
= ( x
2
− x + )
1 1
2 2
e
2 x
+ C
6ontoh 4oal H
Tentukan hasil dari @ ln 3x+8! x ?
13
'asalah H 0erdasarkan ja%aban sis%a di atas, terihat bah%a sis%a
menyelesaikannya dengan menggunakan teknik integrasi parsial
dan dalam melakukan permisalan juga sudah tepat. 1amun,
karena soal tersebut perlu dilakukan teknik integrasi parsial
secara berulang sehingga ja%aban yang diperoleh belum tepat.
al ini dapat terjadi karena sis%a belum memahami teknik
integrasi parsial secara berulang.
14
3 x
7 x ln |3 x + 8|∫ 3 x + 8 dx
= x ln |3 x + 8| !- ( 3 x+ 8 dx )
∫ dx −∫ −8
= x ln |3 x + 8| - x −8 ln|3 x + 8| +C
6ontoh 4oal 8
Tentukan hasil dari @ e aB sin bB x ?
M%&alkan
ax
u= e d" = &%n 'x dx
15
ax 1
a e dx cos bx
du= " =- b
@ e sin bB x =
aB e
ax
( −1
b
cos bx
)
−∫
−1
b
cos bx ( a e ax ) dx
−1 a
= b
e
ax
cos bx +
b
∫e ax
cos bxdx
∫e ax
cos bxdx =? ?
ax 1
a e dx sin bx
du= " = b
maka ∫e ax
cos bxdx = e
ax
( 1
b
sin bx
)−∫ 1
b
sin bx ( a e ax ) dx
1 a
= b
e
ax
sin bx
- b
∫e ax
sin bx dx
&e.%ngga
−1 a
aB
@ e sin bB x = b
e
ax
cos bx +
b
∫e ax
cos bx dx
=
−1
b
e
ax
cos bx +
b b (
a 1 ax
e sin bx −
a
b
∫e ax
sin bx dx
)
2
−1 a a
= b
e
ax
cos bx +
b
2
e
ax
sin bx −
b
∫e
2
ax
sin bx dx
+ a2 −1 a
@ e sin bB x
aB
b
∫ e
2
ax
sin bx dx
= b
e
ax
cos bx +
b
2
e
ax
sin bx
( ) −1
2
a a
1+ 2
b
∫e ax
sin bxdx
= b
e
ax
cos bx +
b
2
e
ax
sin bx
( )∫ −b
2 2
+b a ax
e
ax
cos bx +
a
e
ax
sin bx
2
e sin bx dx
= 2 2
b b b
( b + a )∫ eax sin bx dx
2 2
16
−b e ax cos bx + a eax sin bx e
ax
( a sin bx −b cos bx )
∫ e sin bxdx =
ax
b +a
2 2 = a
2
+b
2
!.2 Pem'ahasan
$ari beberapa soal yang tertera sebelumnya, secara umum terlihat ada
beberapa masalah yang sering terjadi dalam melakukan pengintegralan baik
pengintegralan dengan substitusi maupun parsial. 'asalah-masalah tersebut
akan diuraikan lebih jelas pada paragraf berikut. Ketika mahasis%a dihadapkan
dengan soal integral, mereka cenderung masih merasa bingung harus
menyelesaikan dengan teknik apa* apakah dengan pengintegralan sederhana,
pengintegralan substitusi atau pengintegralan parsial. 4elain itu, mahasis%a juga
merasa bingung dengan bagaimana cara melakukan permisalan dan apa yang
harus dimisalkan agar soal tersebut dapat diselesaikan.
Pada masalah ! dan +, terlihat bah%a mahasis%a sudah menggunakan
teknik integrasi substitusi. 4ebagian besar sudah memahami konsep substitusi
tersebut, namun ada beberapa mahasis%a yang masih bingung dalam membuat
permisalan dan bingung fungsi mana yang sebaiknya jadi permisalan. Ini
membuktikan bah%a mahasis%a tersebut masih bingung dalam menggunakan
permisalan pada teknik integrasi substitusi.
Pada masalah 2 dan ", terlihat bah%a mahasis%a sudah memahami teknik
integrasi substitusi rasional biasa dengan menggunakan pembagian fungsi lalu
pengintegralan sederhana. <adi pada masalah 2 dan ", tidak begitu berarti dan
bisa dikatakan bah%a mahasis%a sudah memahami konsep teknik integrasi
substitusi rasional sederhana.
Pada masalah terlihat bah%a mahasis%a sudah memahami teknik
integrasi substitusi rasional dengan cara menyederhanakan penyebutnya. Pada
soal ini mahasis%a sudah dianggap memahami konsep tersebut.
Pada masalah F dan H mahasis%a sudah menggunakan teknik integrasi
parsial. 1amun, mahasis%a melakukan beberapa kesalahan dalam
penyelesaiannya. Pada masalah tersebut, mahasis%a belum menggunakan teknik
integrasi berulang. al ini dapat terjadi karena mahasis%a belum memahami
teknik integrasi secara berulang.
Pada masalah 8, sebagian besar mahasis%a mengalami kesulitan, bahkan
tidak ada yang benar dalam mengerjakan soal ini. Padahal teknik yang
digunakan untuk menyelesaikan soal ini sama dengan soal pada permasalahan F
dan H. anya saja pada soal tersebut terdapat soal trigonometri dan konstanta
yang digunakan bukan angka, melainkan huruf. Ini membuktikan bah%a
mahasis%a belum sepenuhnya memahami teknik integrasi parsial.
17
BAB +
PENUTUP
,.1 #esm-ulan
18
$&T5 P/4TK
Purcell, d%in <., Jarbergd, $ale., 5igdon, 4teen ., (2+#. Kalkulus <ilid ! disi
Kedelapan. <akarta* 6iracas.
Tim $osen 'atematika, (2!H#. Kalkulus Integral. 'edan* /niersitas 1egeri
'edan
19