Malaria Ppa
1
.
ETIOLOGI
a Pada manusia malaria disebabkan Oleh :
.
,
wmumnya
malaria mematikan
-
Plasmodium falciparum
=
tropika =
paling .
Plasmodium vivax
}
-
malaria tertian a
Plasmodium ovale
.
-
Plasmodium malaria e = malaria kuartana .
€f¥it
bentuk t.MaurerschuffnerJamesziemannlitikyang.mu nail
Muda ##ger-
Schaffner dots )
sit
situ plasma para
mulaiterlihat
@ tidak
tidal
ameboid adajuga -0 membesar -0 ① = set darah
,
membesar members ar
merah
yang memanjang
membelah
5- bhati
.
12 12-14 8- to
8-12
Spt bunga
in
① ① g
O
inti memadat
Ease Hipnozoit X # X
1-
V
2. EPIDEMIOLOGI
1. Prevalensi kejadian malaria tertinggi terjadi di Afrika, Asia, dan Amerika Selatan.
2. Di Indonesia, daerah yang rawan malaria antara lain NTT, Maluku, Maluku Utara, dan Papua (daerah timur).
Hal ini dihubungkan dengan keadaan topografi daerah tersebut yang terdiri dari banyak rawa dan banyaknya pertambangan liar. Genangan-genangan
yang terbentuuk merupakan tempat ideal untuk perkembangan nyamuk Anopheles sp.
3. PATOFISIOLOGI
e g
:÷÷:÷÷÷÷
tunas
Selam
intrinsic
8- 37 hari
①
a ,
tergantungspesies .
I
Terjadi di T Skizogoni
lambing eritrosit
of
( 10-18
lists
hari )
akanmenginduksi
:*:÷÷÷÷ .
*
9
0 First symptom .
4- GEJALA KUNIS
1. Gejala klinis demam biasa dialami oleh penderita yang berasal dari daerah non endemis atau yang belum memiliki kekebalan.
Demam yang dialami biasa terjadi pada siang hari dan sifatnya khas dengan 3 stadium yang berurutan, yaitu:
a. Fase Menggigil (15 - 60 menit)
Terjadi akibat pelepasan sitokin (IL, TNF, dan IFN) dari makrofag ketika skizon ruptur. Dimulai dengan perasaan kedinginan sampai mengigil,
mungkin diikut takikardia, sianosis sentral dan perifer, atau muntah. Pada anak dapat terjadi kejang.
b. Fase Demam (2-6 jam)
Penderita yang awalnya merasa kedinginan akhirnya merasa panas sekali. Inilah fase demam tinggi yang dapat mencapai suhu 40 derajat celcius
tergantung dari banyaknya parasit. Biasanya bila sampai tahap ini penderita akan merasa kehausan, muka menjadi merah, kulit kering dan terasa seperti
terbakar, sakit kepala hebat, mual, atau muntah.
c. Fase Berkeringat (2-4 jam)
Penderita mengeluarkan keringat yang sangat banyak dan suhu tubuh akan turun dengan sangat cepat. Setelah istirahat penderita akan merasa
lebih sehat.
Demam dapat disertai gejala tidak spesifik seperti menggigil, lemas, sakit kepala, sakit otor, batuk, dan gejala GIT seperti mual, muntah, dan diare.
2. Demam malaria merupakan demam yang memiliki periode kembali ke suhu normal.
Demam Tertiana (Plasmodium ovale dan Plasmodium vivax) : demam muncul setiap 48 jam. Jarang menjadi serius.
Demam Kuartana (Plasmodium malariae) : demam muncul setiap 72 jam. Jarang menjadi serius.
Demam Tropika (Plasmodium falciparum) : demam tidak memiliki periode khusus. Biasanya yang terjadinya demam ini dapat diikut oleh anemia,
ikterus, hepatomegali, dan splenomegali. Berpotensi menjadi keadaan yang membahayakan nyawa.
3. Penderita yang tinggal di daerah endemis atau yang telah memiliki partial immunity biasanya memiliki gejala yang lebih ringan bahkan bisa saja
asimtomatik meski sebetulnya parasitemia.
?
Loh, kok bisa malaria tropika disebut lebih mematikan? n
.
4. Sebab P. Falciparum memiliki kemampuan untuk mengembangkan sekuestrasi yang menyebabkan eritrosit terinfeksi cenderung menempel pada sel
endotel (cytoadherence) dan eritrosit normal (rosetting). Eritrosit yang menjadi “lengket” ini menyebabkan terjadinya obstruksi aliran darah sehingga
.
0
5 .
KOMP LI KASI
3. Gangguan Ginjal
Gejala yang timbul bisa berupa oliguria atau anuria. Hemolisis > penumpukan Hb di ginjal > iskemik > nekrosis > gagal ginjal. Ada juga
komplikasi berupa black water fever (hemoglobinuria).
4. Edema paru
Gejalanya antara lain takipnea dan dyspnea. Dapat berkembang menjadi acute respiratory distress syndrome.
5. Hipoglikemia
Parasit malaria menggunakan glukosa sebagai sumber energi. Quinine, salah satu obat malaria, juga dapat menyebabkan hipoglikemia. Kondisi
ini jika terus berlanjut akan menyebabkan koma bahkan kematian.
8. Gangguan Liver
Hepatomegali dan jaundice.
6. DIAGNOSIS
1. Anamnesis : Riwayat berpergian
2. PF :
- Ingat gejala klinis yang melibatkan hepatomegali dan splenomegali
t It
- Bila denyut nadi meningkat bisa saja disebabkan peningkatan suhu sebab setiap kenaikan 1 derajat celcius akan diikut peningkatan denyut nadi sebanyak
12x/ menit.
3. PP :
- Penjelasan pemeriksaan CBC dapat dilogika dari gejala klinis dan komplikasi.
- Sediaan darah tipis untuk mengidentifikasi spesies spesifik penyebab malaria. Sediaan darah tebal untuk mengetahui apakah
pasien terinfeksi malaria atau tidak. Keduanya bisa digunakan untuk menghitung jumlah parasit dalam darah juga mengetahui morfologi
dari plasmodiumnya.
8. DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis banding dari penyakit malaria adalah penyakit-penyakit yang gejala utamanya berupa demam
seperti:
Let's
pray
#