Anda di halaman 1dari 4

Pengaruh Frekuensi terhadap Perilaku Lampu yang digunakan

sebagai 4-Bit pada Pencacah IC-74393

Sayyidati Zuhroh1, Nabilah Aristawidya 2, Robbich Jauhar3


1F isika,FMIPA,Universitas Negeri Malang,Ds. Klampok Singosari No. 05,Malang,65153,Indonesia
2Fisika,FMIPA,Universitas Negeri Malang,Jl. Phospat No. 21, Belimbing,Malang,65145,Indonesia
3Fisika,FMIPA,Universitas Negeri Malang,Jl.Veteran Dalam 12b,Malang,65145,Indonesia

*Email: sayyidatiz5@gmail.com

Abstrak
Telah dilakukan percobaan pengaruh frekuensi terhadap perilaku lampu yang digunakan
sebagai 4-bit pada pencacah IC-74393. Percobaan ini dipelajari prinsip kerja pencacah IC-
74393, pengaruh frekuensi terhadap perilaku nyala lampu LED, dan mempelajari sifat LED
sebagai 4-bit. Metode analisis yang digunakan dalam percobaan ini adalah menggunakan
metode analisis kualitatif deskriptif, sehingga didapatkan hasil prinsip kerja pencacah IC-
75393 adalah pencacah ini memiliki dual stage counter yang dapat digunakan sebagai 4 binary
counter. Semakin tinggi frekuensi yang diberikan maka semakin cepat lampu LED berkedip
yang menunjukkan semakin tinggi pula frekuensi lampu LED. Lampu led dapat digunakan
sebagai pencacah 4-bit (4 binary counter).

Kata Kunci: binary counter, frekuensi, JK flip-flop, Universal Lab Interface.

1. Pendahuluan
Counter atau pencacah adalah salah satu rangkaian elektronika digital yang menggunakan urutan
logika digital dan dipicu oleh pulsa atau clock (rangkaian sekuensial). Pencacah merupakan
komponen yang sangat penting dan mendasar dalam elektronika digital (Prasetyo Ari). Pencacah
berfungsi di antaranya sebagai pengatur operasi sekuensial, pembagi frekuensi, dan untuk
manipulasi matematik. Suatu pencacah akan menghitung jumlah daur yang dilewati oleh clock
pemicunya. Rangkaian ini tersusun dari beberapa flip-flop (FF) JK yang terpicu pada pinggiran
positif atau negatif, dengan fungsi-fungsi set dan resetnya.

Gambar 1. Pencacah 4-bit

Pencacah 4-bit dengan 4 buah FFJK dengan keluaran dari setiap FF dan memicu FF yang ada
dibelakangnya (pada gambar 1). Suatu sinyal tegangan segi empat sebagai sinyal clock memicu FF
A pada saat pinggiran negative (belakang) pulsa itu tiba. Selanjutnya keluaran FF A akan memicu
FF B, dengan keluaran FF B memicu FF C, yang pada akhirnya keluaran FF C akan memicu FF D
tampak bahwa dua masukan J dan K pada masing-masing FF itu pada keadaan tinggi, sehingga
keempat FF ada dalam keadaan “toggle” yang artinya keluaran setiap FF akan berpindah keadaan
jika pinggiran negatif dari pulsa pemicu tiba. ara kerja dari rangkaian ini dapat dijelaskan sebagai
berikut :
1. Misalkan pada keadaan awal semua FF telah direset, sehingga setiap FF mempunyai keluaran
nol. Jadi sebelum datang pulsa clock perta ma diperoleh DCBA = 0000.
2. Ketika pulsa clock pertama tiba (clock=1), maka FF A akan dipicu pada pinggiran negatifnya,
sehingga diperoleh A=1, sedangkan FF lainnya belum bekerja dan tetap pada keadaan
awalnya. Untuk daur yang pertama diperoleh keluaran DCBA = 0001.
3. Ketika pulsa clock kedua tiba, maka FF A kembali dipicu pada pinggiran negatifnya, sehingga
keluarannya berubah dari menjadi rendah (A =0). Perubahan keadaan pada A merupakan
picuan negatif pada FF B, sehingga menghasilkan B=1. sedangkan FF C dan D tetap pada
keadaan awalnya. Untuk daur ini diperoleh DCBA = 0010.
4. Ketika pulsa clock ketiga tiba, maka FF A akan dipicu kembali pada pinggiran negatifnya,
sehingga keluaran A menjadi tinggi. Sedangkan FF lainnya tetap berada pada keadaan
terakhirnya. Dengan demikian pada daur ini diperoleh DCBA = 0011.
5. Untuk pulsa clock keempat, FF A terpicu sehingga keluaran untuk FF ini menjadi rendah.
Perubahan keluaran FF A ini merupakan picuan negatif untuk FF B sehingga keluaran FF B
berayun menjadi rendah (B=0). Perubahan keluaran FF B ini akan memicu FF C sehingga
keluaran dari FF C yang semula rendah menjadi tinggi (C=1). Karena FF D belum terpicu,
maka keluaran pada daur ini DCBA = 0100.
Demikian untuk seterusnya didapatkan bahwa FF A akan selalu terpicu oleh pinggiran negatif pulsa
clock, sedangkan FF B terpicu oleh pinggiran negatif dari keluaran FF A. FF C terpicu oleh
pinggiran negatif keluaran FF B, dan FF D akan terpicu oleh pinggiran negatif dari keluaran FF C.
Secara singkat dikatakan bahwa setiap keluaran dari masing-masing FF akan memicu FF lain yang
ada dibelakangnya. Untuk pencacah modus lain yang lebih rendah, misalnya pencacah modus
10,maka pencacah ini dapat disusun dengan memodifikasi pencacah modus 16. Caranya dengan
mereset semua FF pada urutan cacahan yang kesepuluh. Artinya pada urutan cacahan yang
kesepuluh, semua FF akan direset sehingga diperoleh DCBA = 0000.

Gambar 2. Pulsa atau clock yang dibangkitkan pada pencacah 4 bit

IC-74393 merupakan dual stage 4 binary counter, yaitu IC yang hanya memiliki dua perangkat
input dan output. Berikut adalah gambar IC-74393.

Gambar 3. Gambar IC-74393

Input pada IC ini adalah clock (CK) yang berada pada kaki 1 untuk counter 1 dan 13 untuk counter
2. Sedangkan output berada pada kaki 3, 4, 5, dan 6 untuk counter 1 dan kaki 8, 9, 10, dan 11 untuk
counter 2. Reset pada IC ini berada pada kaki 2 dan 12. Serta IC ini diberi tegangan Antara 0 sampai
6V.
2. Metode Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan pada percobaan ini adalah menggunakan metode
penelitian kualitatif, karena data penelitian yang didapatkan berupa data angka yang dideskripsikan
dan analisis datanya menggunakan penjelasan atau deskripsi data yang diperoleh. Dalam percobaan
ini digunakan beberapa bahan dan alat ukur, di antaranya 4 buah lampu LED, 4 buah resistor 220
Ω, project board, kabel penghubung, AFG, 1 buah diode, oscilloscop, power supply.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam percobaan ini adalah pertama disiapkan alat dan bahan,
kemudian menyusun rangkaian seperti pada gambar 4.

Gambar 4. Rangkaian frekuensi terhadap perilaku lampu LED dalam IC 74393

Kemudian memastikan tegangan Vpp clock 5Volt dengan menggunakan AFG dan
osciloscop. Setelah itu menghubungkan positif osciloscop ke lampu led ke input clock untuk
menentukan frekuensinnya, serta ke output QA, QB, QC, dan QD juga untuk menentukan
frekuensinya. Yang terakhir menabelkan data ke dalam tabel data pengamatan.

2. Hasil dan Pembahasan

2.1 Tabel
Berikut adalah table data pengamatan percobaan ini.
Tabel 1. Pengaruh frekuensi input terhadap frekuensi output
Frekuensi Frekuensi Frekuensi output
Input (Hz) Clock QA QB QC QD
40 0,0625 0,0333 0,0161 0,0083 0,0029
50 0,0833 0,0416 0,0200 0,0104 0,0083
60 0,1000 0,0500 0,0250 0,0125 0,0062
70 0,1250 0,0625 0,0312 0,0151 0,0081
80 0,1428 0,0714 0,0357 0,0178 0,0089
90 0,1667 0,0833 0,0416 0,0208 0,0138
100 0,2000 0,0909 0,0454 0,0227 0,0120
200 0,3333 0,1428 0,0769 0,0385 0,0192
300 0,5000 0,2500 0,1250 0,0625 0,0303
400 0,6250 0,3571 0,1667 0,0833 0,0416
500 0,8333 0,4167 0,2083 0,1042 0,0521
600 1,0000 0,5000 0,2500 0,1250 0,0625
700 1,2500 0,625 0,312 0,1562 0,0781
800 1,4286 0,7143 0,3571 0,1785 0,0892
900 1,6667 0,8335 0,4166 0,2083 0,1041
1000 2,0000 1,0000 0,5000 0,2500 0,1250

2.2 Pembahasan
Berdasarkan table di atas dapat diketahui bahwa didapatkan semakin tinggi frekuensi input
maka semakin tinggi pula frekuensi clock dan ke-empat output. Semakin tingginya frekuensi input
menyebabkan semakin cepatnya lampu led berkedip yang menunjukkan bahwa percobaan ini
sesuai dengan perhitungan. Dalam tabel di atas diketahui bahwa besar frekuensi QA sama dengan
frekuensi clock, frekuensi QB sama dengan setengah frekuensi QA, frekuensi QC sama dengan
setengah frekuensi QB, dan frekuensi QD sama dengan frekuensi QC. Hal ini menunjukkan bahwa
percobaan ini sesuai dengan teori yang mana dalam pencacah 4-bit frekuensi clock sama dengan
dua kali frekuensi input 1, frekuensi input 1 sama dengan frekuensi input 2, dan seterusnya. Dalam
percobaan ini tidak dapat dipelajari sifat lampu LED sebagai 4 binary counter karena terlalu
cepatnya lampu led berkedip.

3. Kesimpulan
Prinsip kerja pencacah IC-75393 adalah pencacah ini memiliki dual stage counter yang dapat
digunakan sebagai 4 binary counter. Variasi frekuensi akan mempengaruhi nyala lampu LED, di
mana semakin tinggi frekuensi yang diberikan maka semakin cepat lampu LED berkedip yang
menunjukkan semakin tinggi pula frekuensi lampu LED. Lampu led dapat digunakan sebagai
pencacah 4-bit (4 binary counter), namun dalam percobaan ini tidak dapat diprediksi.

4. Ucapan Terima Kasih


Dengan terselesaikannya penelitian dan laporan ini, praktikan ucapkan terimakasih banyak
kepada semua pihak, yaitu anggota kelompok, pembimbing, dan dosen serta teman-teman
praktikan semua yang telah mendukung praktikan dalam melakukan penelitian maupun
penyelesaian laporan. Karena laporan ini tidak akan selesai tanpa adanya dukungan dari semua
pihak.

5. Daftar Rujukan

Joobsheet Counter. Lab Teknik Digital. Universitas Negeri Malang.

Prasetyo, Eri W. Desain Pencacah Biner 4-Bit Menggunakan Preset Reset Serempak Dengan Input
Data Variabel. Universitas Gunadharma.

Sutrino. 1987. Elektronika Dasar 2 dan Penerapannya. Bandung: ITB

Anda mungkin juga menyukai