Komodo, atau juga disebut biawak komodo (Varanus komodoensis), adalah spesies biawak besar
yang terdapat di Pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Provinsi Nusa
Tenggara Timur, Indonesia. Biawak ini oleh penduduk asli pulau Komodo juga disebut dengan
nama setempat ora.
Komodo merupakan spesies terbesar dari familia Varanidae, sekaligus kadal terbesar di dunia,
dengan rata-rata panjang 2-3 meter dan beratnya bisa mencapai 100 kg. Komodo merupakan
pemangsa puncak di habitatnya karena sejauh ini tidak diketahui adanya hewan karnivora besar
lain selain biawak ini di sebarang geografisnya.
Tubuhnya yang besar dan reputasinya yang mengerikan membuat mereka menjadi salah satu
hewan paling terkenal di dunia. Sekarang, habitat komodo yang sesungguhnya telah menyusut
akibat aktivitas manusia, sehingga lembaga IUCN memasukkan komodo sebagai spesies yang
rentan terhadap kepunahan. Biawak komodo telah ditetapkan sebagai hewan yang dilindungi
oleh pemerintah Indonesia dan habitanya dijadikan taman nasional, yaitu Taman Nasional
Komodo, yang tujuannya didirikan untuk melindungi mereka.
Anoa (Bubalus sp.) adalah mamalia terbesar dan endemik yang hidup di daratan Pulau Sulawesi
dan Pulau Buton. Banyak yang menyebut anoa sebagai kerbau kerdil. Anoa merupakan hewan
yang tergolong fauna peralihan. Anoa merupakan mamalia tergolong dalam famili bovidae yang
tersebar hampir di seluruh pulau Sulawesi. Kawasan Wallacea yang terdiri atas pulau Sulawesi,
Maluku, Halmahera, Kepulauan Flores, dan pulaupulau kecil di Nusa Tenggara. Wilayah ini unik
karena banyak memiliki flora dan fauna yang endemik dan merupakan kawasan peralihan antara
benua Asia dan Australia. Salah satu kawasan yang memiliki flora dan fauna endemik Sulawesi
antara lain Kawasan Poso. Anoa (Bubalus sp.) merupakan salah satu satwa endemik yang
dilindungi yang menjadi ciri khas Pulau Sulawesi yang turut mendiami Kawasan Hutan Lindung
Desa Sangginora Kabupaten Poso. Anoa tergolong satwa liar yang langka dan dilindungi
Undang-Undang di Indonesia sejak tahun 1931 dan dipertegas dengan Undang-Undang No. 5
Tahun 1990 dan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999.
Ada dua spesies anoa, yaitu: Anoa pegunungan (Bubalus quarlesi) dan Anoa dataran rendah
(Bubalus depressicornis). Kedua jenis ini tinggal dalam hutan yang tidak dijamah manusia.
Keduanya juga termasuk jenis yang agresif dan sulit dijinakkan untuk dijadikan hewan ternak
(domestikasi). Kedua jenis ini dibedakan berdasarkan bentuk tanduk dan ukuran tubuh. Anoa
dataran rendah relatif lebih kecil, ekor lebih pendek dan lembut, serta memiliki tanduk
melingkar. Sementara anoa pegunungan lebih besar, ekor panjang, berkaki putih, dan memiliki
tanduk kasar dengan penampang segitiga.