• Induksi magnetik adalah banyaknya fluks magnetik persatuan luas, atau kerapatan
garis gaya (fluks) magnet di titik tersebut.
• Arah induksi magnetik oleh arus listrik dapat ditentukan dengan tangan kanan :
N = jumlah lilitan
L = panjang lilitan
n = rapat lilitan (n/L)
B = µo I n
FL = I L B Sin α
Arah gaya Lorentz ini dapat ditentukan oleh kaidah tangan kanan atau arah putaran
sekrup.
λ = N A B I cos θ
3. Kawat berarus sejajar
1. Fluks Berubah :
Bila fluks magnet berubah-ubah (fungsi dari waktu) akan timbul suatu gaya gerak
listrik (GGL= ε) yang besarnya
2. Konduktor Bergerak
Bila fluks tetap tetapi terdapat suatu bahan konduktor yang bergerak secara
tegak lurus dengan medan magnet, GGL yang timbul: ε =-BLv
3.Kumparan Berarus
IV. INDUKTOR
• Induktor adalah lilitan kawat atau kumparan, yang berfungsi untuk menyimpan energi.
Induktor yang mempunyai induktansi diri. Salah satu contoh induktor adalah solenoida
dan toroida.
Jika salah satu dari 2 kumparan dialiri arus yang besarnya berubah-ubah, maka pada
kumparan lainnya akan timbul GGL induksi (dinotasikan θ21 = induksi pada kumparan
2 akibat kumparan 1)
Induksi timbal balik ke dua kumparan :
V. TRANSFORMATOR (TRAFO)
Transformator atau trafo berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tegangan. Trafo
penaik tegangan disebut step-up dan penurun tegangan disebut step down. Pada
dasarnya trafo terdiri dari dua buah kumparan, primer dan sekunder. Peristiwa yang
terjadi selanjutnya merupakan induksi timbal balik karena pada kumparan diberikan
arus yang berubah-ubah (Arus bolak-balik).
Rumus-rumus
Pada trafo ideal berlaku :
• Ip : Is = Np : Ns = Vs : Vp
• η = 100 %