Anda di halaman 1dari 5

LAGU LITURGIS

DAN

INKULTURASI

Oleh :

Lusiana Sadubun

SEKOLAH TINGGI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

SANTO YOHANES PENGINJIL

AMBON

TAHUN AJARAN

2019-2020
DAFTAR ISI

Halaman judul ............................................................................................................................ i

Daftar isi.................................................................................................................................... ii

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar belakang ......................................................................................................................1


1.2 Rumusan masalah ................................................................................................................2
1.3 Tujuan penulisan ..................................................................................................................2
1.4 Metode penelitian.................................................................................................................2
1.5 Manfaat penulisan ................................................................................................................2
1.6 Sistimatika............................................................................................................................3
1.7 Kepustakaan .........................................................................................................................3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Musik merupakan produk budaya yang tertinggi atau merupakan keindahan seni yang
tertinggi.1 Dalam kehidupan Kristiani, musik memiliki peran yang sangat penting dalam
setiap ritual keagamaan sehingga sulit dipisahkan dari kehidupan iman. Musik juga dianggap
sebagai sebagian dari upacara penyembahan, karena Allah dipermuliahkan melalui lagu-lagu
pujian dari hati yang bersih dipenuhi dengan kecintaan dan penyembahan kepadanya.2 Dalam
gereja kita mengenal istilah inkulturasi, yang berarti inkarnasi injil dalam pelbagai
kebudayaan yang otonom dan sekaligus memasukan kebudayaan-kebudayaan tersebut ke
dalam kehidupan Gereja.3Inkulturasi bukanlah sekedar digunakannya unsur-unsur budaya
setempat dalam rangka pengungkapan iman Kristiani, tetapi terutama soal daya dan
kekuatan iman yang menjiwai hidup seorang beriman menurut konteks kehidupan
konkritnya4.
Musik liturgi inkulturasi di Indonesia mulai berkembang sejak tahun 1926. Sejak saat ini
lagu liturgi semakin diperkaya dengan berbagai lagu-lagu khas budaya-budaya tertentu
sesuai dengan suku-suku bangsa yang asalnya di Indonesia. Dalam Perayaan Ekaristi pun
pada setiap kesempatan akan dinyanyikan lagu-lagu yang menggunakan bahasa daerah, yang
menurut masyarakat pada daerah tersebut sama dengan lagu-lagu liturgi lainnya.
Namun banyak orang yang tidak memahami dengan baik makna inkulturasi, sehingga
memasukan begitu saja unsur-unsur kedaerahan ke dalam lagu-lagu liturgis. Asalkan ada
unsur kedaerahannya sudah dianggap inkulturasi tanpa memandang dari segi liturginya.
Sebagai contoh lagu daerah “Misa Tavatik” yakni lagu yang menggunakan bahasa daerah Kei
yang sering dinyanyikan pada perayaan liturgi. Lagu ini sering dinyanyikan karena dianggap

1
Tamara adriani salim, efek musik dalam sajak liris chanson d’automedan serenade karya paul verlane, (Jakarta :
perpustakaan UI, 1989), hlm 1.
2
John Handel, Nyanyian Lucifer-ikhwal Penciptaan, Pengaruh terhadap Kerohanian dan Kejiwaan, (Yogyakarta:
Yayasan Andi, 2002), hlm. 87.
3
Bernardus Boli Ujan dan Georg Kirchberger, Liturgi Autentik dan Relevan, (Yogyakarta: penerbit Ledalero, 2006)
hlm 12
4
E, Martasudjita, Pengantar Liturgy Makna, Sejarah Dan Teologi Liturgi, (Yogyakarta: penerbit kanisius, 1999),
hlm 79
oleh masyarakat setempat bahwa layak untuk dinyanyikan namun dari segi liturgy sendiri
belum tentu. Lagu tesrsebut menggunakan bahasa daerah, dan jika diteliti setiap kalimat yang
ada dalam lagu tersebut tidak semuanya mengandung nilai-nilai injili dan lebih pada unsur
budaya.
Dengan permasalahan yang diuraikan maka penulis mau menulis tentang “Lagu Liturgis
Dan Inkultural”.

1.2 Rumusan masalah


Dengan melihat latar belakang masalah yang penulis uraikan di atas, maka di dalam
penulisan proposal ini dapat dirumuskan permasalah sebagai berikut :
“ Bagaimana kesesuaian antara lagu-lagu daerah dalam perayaan liturgi”.

1.3 Tujuan penulisan


Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam proposal ini adalah mengetahui kesesuaian
antara lagu-lagu daerah dalam perayaan liturgi.

1.4 Metode penulisan


Metode penulisan yang penulis pakai yakni tinjauan pustaka.

1.5 Manfaat penulisan

Adapun manfaat yang dikaji dalam penulisan ini yakni membantu pembaca menambah
pengetahuan seputar lagu-lagu liturgis dan inkuluturasi yang berfokus pada penyeseuaian
lagu-lagu daerah dalam liturgi.

1.6 Sistimatika
Penulisan proposal ini terbagi menjadi beberapa bab dan sub bab dengan rincian sebagai
berikut :
Bab I : Dalam bab ini menjelaskan berupa latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penulisan, metode penulisan, manfaat penulisan ,sistematika penulisan dan kepustakaan.
Bab II : Dalam bab ini menjelaskan tentang pemahaman umum terkait Musik Liturgi
Bab III : Dalam bab ini menjelaskan berupa penjelasan mengenai lagu liturgis dan
inkulturasi.
Bab IV : Dalam bab ini membahas tentang kesesuaian antara lagu-lagu inkulturasi ke
dalam liturgi.
Bab V : Bab ini merupakan kesimpulan dan temuan serta rekomendasi dari penulis
tentang pembahasan atau judul yang penulis ambil.

1.7 Kepustakaan
Martasudjita, E. 1999. Pengantar Liturgi Makna, Sejarah Dan Teologi Liturgi.
Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Martasudjita. E. 2011. Liturgi Pengantar untuk Studi dan Praksis Liturgi.
Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Tamara Adriani Salim. 1989. Efek Musik dalam sajak Liris Chanson D’Automne dan
Serenade Karya Paul Verlane”, skripsi Sarjana Pendidikan . Jakarta: Perpustakaan UI.
Ujan. Boli. Bernardus dan Kirchberger Georg. 2006. Liturgi Autentik dan Relevan. Maumere:
Penerbit Ledalero
John Handel. 2002. Nyanyian Lucifer-ikhwal Penciptaan, Pengaruh terhadap Kerohanian
dan Kejiwaan. Yogyakarta: Yayasan Andi.

Anda mungkin juga menyukai