Anda di halaman 1dari 6

Bab I

HIMPUNAN
Standar Kompetensi :
Mampu memahami dan menjelaskan konsep – konsep dasar himpunan, operasi himpunan,
aplikasi himpunan dalam kehidupan sehari – hari.

Kompetensi Dasar :
1. Konsep dasar himpunan;
2. Operasi himpunan;
3. Aplikasi himpunan dalam kehidupan sehari – hari.

1. Konsep dasar himpunan


1. Pengertian Himpunan
1.1 Himpunan adalah kumpulan benda atau objek yang mempunyai syarat tertentu dan jelas. Objek-
objek dalam himpunan itu dapat berupa benda konkrit,seperti: bilangan,abjad,negara dll.objek-
objek ini disebut anggota atau elemen dari himpunan itu.
Sehingga dengan tepat dapat diketahui objek yang termasuk himpunan dan yang tidak termasuk
dalam himpunan tersebut
Contoh Himpunan :
a. kumpulanwanita cantik
b. kumpulan hewan berkaki dua

Penjelasan contoh himpunan diatas


a. Kumpulan wanita cantik
Kumpulan wanita cantik tidak bisa dikatakan sebagai suatu himpunan,sebab cantik
seseorang belum tentu menurut orang lain juga cantik. Berarti kumpulan wanita cantik
bukan himunan karena tidak dapat didefenisikan dengan jelas.

b. kumulan hewan berkaki dua


Hewan berkaki dua antara lain: ayam,itik,burun. Dengan begitu kumpulan hewan
berkaki dua adalah himunan.karena setap hewan berkaki dua maka hewan tersebut
masuk kedalam kumpulan/hyimunan tersebut.

1.2 Menyatakan suatu himpunan


Notasi dan anggota himpunan
Suatu himpunan biasanya diberi nama dan dinyatakn dengan huruf kapital A,B,C,...,Z.adapun
benda atau objek yang termasuk kedalam himpunan tersebut menggunakan kurung kurawal {...}
Ada 3 cara untuk mendefenisikan suatu himpunan,yaitu :
1. dengan mendaftarkan anggota-anggotanya.
Contoh :
a. A={0,1,2,3,4,5}
b. P={11,13,17,19,23,29,31,37}
2. Dengan menyatakan sifat-sifat yang dipenuhi anggota-anggotanya.
Contoh :
a. A = himpunan bilangan cacah kurang dari 6
b. P = bilangan prima antara 10 dan 40
3. Dengan menggunakan notasi pembentuk himpunan
Contoh :
a. A={x/x adalah bilangan cacah kurang dari 6}
b. P={x/x adalah bilangan prima antara 10 dan 40}
c.
1.3 jenis –jenis himpunan
a. Himpunan berhingga (Finit) dan himpunan tak berhingga (Infinit)
himpunan dikatakan berhingga jika himpunan itu bertanggotakan elemen-elemen yang
berbeda dan banyaknyanya tertentu(berhingga).
Himpunan dikatakan tak berhingga adalah himpunanan yang memiliki banyak
anggotanya tak berhingga
Contoh :
 Himpunan prima kurang dari 13
Maka A={2,3,5,7,11} dengan n(A)=5
Himpunan A disebut himpunan berhingga,artinya banyak anggota A berhingga.
 Himpunan bilangan asli yang habis dibagi 2
Maka B={2,4,6,8...} dengan n(B)= tidak berhingga
Himpunan B disebut himpunan tak berhingga.

b. himpunan kosong
himpunan kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai anggota,dan dinotasikan
dengan { }
contoh :
 N adalah himpunan nama-nama bulan dalam setahun yang diawali dengan huruf i.
Nyatakan N dalam notasi himpunan.
Penyelesaian:
Nama-nama bulan dalam setahun adalah;
januari,februari,maret,april,mei,juni,juli,agustus,september,oktober,november,dan
desember.
Karena tidak ada nama bulan yang di awali huruf i, maka N adalah himpunan Kosong
Ditulis N ={ }

c. Himpunan Semesta atau semesta pembicaraan


Adalah himpunan yang memuat semua aggota atau objek himpunan yang dibicarakan.
himpunan semesta biasanya dinyatakan dengan notasi S.

Misalkan R ={mangga,kiwi,apel,jeruk,anggur} maka semesta pembicaraan dari himpunan


R adalah S={buah-buahan}.dengan kata lain,S adalah himpunan semesta dari
R.himpunan S memuat semua anggota himpunan R.

Contoh:
 B={kerbau,sapi,kambing,domba}
Maka himpunan semesta yang mungkin dari himpunan B adalah
S= {binatang}
S={binatatang berkaki empat}

1.4 Relasi antara himpunan


 Himpunan Bagian
A={1,2,3,}
B={4,5,6}
C={1,2,3,4,5,6}
Setiap himpunan A yaitu 1,2,3 juga menjadi anggota himpunan C.karena himpunan A
merupakan himpunan bagian dari C, dinotasikan A subset C atau C subset A.Jadi himpunan
bagian adalah jika himpunan A bagian dari himpunan B,jika setiap anggota A juga menjadi
anggota B.
 himpunan yang bukan bagian
B={4,5,6}
C={1,2,3,4,5}
Dari himpunan diatas bahwa tidak setiap anggota B menjadi anggota C,karena 6 bukan
elemen dari C ,maka B bukan merupakan himpunan bagian dari C.
Dinotasikan B bukan subset dari C

 Himpunan yang sama


Himpunan A dan B merupakan himpunan yang sama jika setiap anggota A merupakan
anggota B dan setiap anggota B merupakan anggota A. Misalnya A = {1, 2, 3} dan B = {3,
2, 1} dapat dikatakan himpunan A sama dengan himpunan B dan dapat ditulis A = B.
Contoh :
A = {5, 2, 7, 2, 9, 8, 7}
B = {8, 8, 2, 7, 5, 9, 8, 5}
maka A = B.

 Himpunan yang berpotongan


Himpunan A dan B dikatakan saling berpotongan jika ada anggota himpunan A dan B
yang sama. Himpunan A berpotongan dengan himpunan B dapat ditulis A B.
Contoh :
A = {5, 8, 2, 9}
B = {14, 2, 8, 7, 26}
Himpunan A dan B saling berpotongan

 Himpunan yang lepas


Himpunan A dan B dikatakan saling lepas jika tidak ada anggota himpunan A dan B yang
sama. Himpunan A saling lepas dengan himpunan B dapat ditulis A II B.
Contoh :
A= {d,e,f,g,h}
B={5,6,7,8,9,10}
Himpunan A dan B dikatakan saling lepas,karena tidak mempunyai elemen yg sama

 Dua himpunan yang ekivalen


Dua himpunan A dan B dikatakan ekivalen ditulis A ∞ B jika dan hanya jika banyak
anggota kedua himpunan itu sama.
Contoh :
A = {a,b,c}
B={4,5,6}
Maka A ∞ B, karena n(A)=n(B)

2. Operasi Himpunan

2.1. Gabungan (union)

Gabungan antara dua himpunan di notasikan dengan tanda “U”,misalkan

A dan B adalah himpunan ,maka AUB ={x l x ϵ A atau x ϵ B}

Jika dinyatakan dalam bentuk diagram venn

Contoh :

A = { 1,2,3,4,5 } dan B = { 2,3,5,7,11 }


Maka A UB = { 1,2,3,4,5,7,11}
Union A dan B dapat didefinisikan secara ringkas sebagai berikut:
A U B = { x | x ϵ A atau x ϵB }Berlaku hukum A UB = B U A. A dan B keduaduanya juga
selalu berupa subhimpunan dari A UB, yaitu ; A (AU B) dan B (A UB).

2.2 Irisan (Intersection)


Irisan dari himpunan A dan B ditulis A ∩ B adalah hipunan yang anggota-anggotanya ada di

himpunan A dan ada di himpunan B. Dengan kata lain yaitu himpunan yang anggota-
anggotanya ada di kedua himpunan tersebut.
Jika dinyatakan dengan diagram venn
Contoh :
A={a,b,c,d,e}
B={b,c,f,g,h}
Maka A∩B ={b,c}
2.3 Komplemen
Komplemen A (A’) adalah himpunan yang anggota-anggotanya merupakan anggota anggota
semesta pembicara tetapi bukan merupakan anggota himpunan A.
Dengan notasiu pembentuk himpunan A’={x l x ϵ S dan x A}

Contoh :
S={1,2,3,...10}
A={2,4,6,8}
Tentukan A’
Maka A’={1,3,5,7,9,10}

2.4. Selisih dua himpunan


Selisih dua himpunan A dan B adalah himpunan semua anggota A tetapi bukan anggota B
A-B ={x l x ϵ A dan x B}
Contoh :
A={1,2,3,4,5}
B=1,3,5,7,9} tentukan A-B
Maka A-B ={2,4} dan B-A ={7,9}

3. Aplikasi Himpunan dalam kehidpan sehari-hari

Aplikasi himpunan dalam kehidupan sehari-hari


3.1 Di dalam suatu kelas ada 40 siswa. 25 siswa suka matematika, 20 siswa suka fisika,dan
ada 15 siswa suka keduanya.
a.buatlah diagram vennya
b.tentukanlah banyak siswa yang tidak suka keduanya.
Penyelesaian:
a. misalkan
A=siswa yang suka matematika
B=siswa yang suka fisika

B. Banyak siswa yang tidak suka keduanya adalah


40-10-15-5=10

Anda mungkin juga menyukai