Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

ELEMEN MESIN
PERENCANAAN BANTALAN

DISUSUN OLEH :
Nama : MUHAMMAD REZA MULYA
NRP : 0121703008
PRODI : TEKNIK MESIN OTOMOTIF
DOSEN PEMBIMBING : MATSUANI, S.Pd, M.Pd

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN OTOMOTIF


INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA
SERPONG
2019
MUHAMMAD REZA MULYA
.0121703008 PERENCANAAN BANTALAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt. karena atas nikmat sehat dan nikmat
karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah Elemen Mesin dengan judul
Perencanaan Bantalan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Tujuan utama dari pembuatan makalah ini bagi penulis adalah sebagai
syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Elemen Mesin, sedangkan manfaat bagi
pembaca sekalian mudah - mudahan dapat menjadi referensi pembelajaran sesuai
dengan judul makalah dan menambah ilmu - ilmu yang berguna serta bermanfaat.
Tidak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Allah swt.
atas kelancaran yang diberikan kepada penulis selama pembuatan makalah ini serta
orang tua atas dorongan kepada penulis secara material dan non-material dalam
menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih
sebelum dan sesudahnya kepada teman – teman Mahasiswa Teknik Mesin D III
Otomotif yang telah banyak memberikan arahan dan masukan.
Akhirnya, sekali lagi penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca. Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan penulisan makalah ini.

Serpong, 27 Mei 2019

Muhammad Reza Mulya

Institut Teknologi Indonesia ii


MUHAMMAD REZA MULYA
.0121703008 PERENCANAAN BANTALAN

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................. ii


Daftar Isi ............................................................................................................. iii
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
I.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
I.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 2
I.3 Tujuan Makalah ............................................................................. 2
I.4 Manfaat Makalah ........................................................................... 2
BAB II. TEORI .................................................................................................. 3
BAB III. PEMBAHASAN DAN PERHITUNGAN ......................................... 13
III.1 Diagram Alir Perencanaan Bantalan ........................................ 13
III.2 Perhitungan Perencanaan Bantalan ........................................... 14
III.3 Perhitungan Perencanaan Bantalan ........................................... 15
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 17

Institut Teknologi Indonesia iii


MUHAMMAD REZA MULYA
.0121703008 PERENCANAAN BANTALAN

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Bantalan merupakan salah satu bagian dari Elemen Mesin yang memegang
peranan cukup penting karena fungsi dari bantalan yaitu untuk menumpu sebuah
poros agar poros dapat berputar tanpa mengalami gesekan yang berlebihan.
Bantalan harus cukup kuat untuk memungkinkan poros serta Elemen Mesin lainnya
bekerja dengan baik

Pada umumnya bantalan dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian, yaitu:

1. Berdasarkan gerakan bantalan terhadap poros


a. Bantalan Luncur
Pada bantalan ini terjadi gesekan luncur antara poros dan bantalan
karena permukaan poros ditumpu oleh permukaan bantalan dengan
perantaraan lapisan pelumas

Gambar I.1.1 Bantalan Luncur Radial

b. Bantalan Gelinding
Pada Bantalan ini terjadi gesekan gelinding antara bagian yang berputar
dengan yang diam melalui elemen gelinding seperti bola, rol, dan rol
bulat

Institut Teknologi Indonesia 1


MUHAMMAD REZA MULYA
.0121703008 PERENCANAAN BANTALAN

Gambar I.1.2 Bantalan Gelinding


2. Berdasarkan arah terhadap Beban Poros
a. Bantalan Radial (beban putar)
b. Bantalan Aksial (beban tekan

I.2 Rumusan Masalah

1. Sebagai Pedoman bagi orang-orang yang mau merencanakan Bantalan

2. Sebagai Acuan untuk perencanaan Bantalan

I.3 Tujuan Makalah

1.Setelah melalui penjelasan dan diskusi mahasiswa dapat mendefinisikan


Bantalan dengan benar

2.Setelah melalui penjelasan dan diskusi mahasiswa dapat menyebutkan 3 jenis


Bantalan dengan benar

3.Setelah melalui penjelasan dan diskusi mahasiswa dapat menganalisis


kegagalan Bantalan dengan benar

I.4 Manfaat Makalah

1. Sebagai Pustaka untuk perencanaan Bantalan

2. Sebagai ilmu pembelajaran untuk perencanaan Bantalan

Institut Teknologi Indonesia 2


MUHAMMAD REZA MULYA
.0121703008 PERENCANAAN BANTALAN

BAB II
DASAR TEORI

Bantalan Luncur
Bantalan luncur adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk
menumpu poros berbeban, sehingga putaran atau gerakan bolak-baliknya dapat
berlangsung dengan halus dan aman

Pada bantalan luncur terjadi gesekan luncur antara poros dan bantalan
karena permukaan poros ditumpu oleh permukaan bantalan dengan perantara
lapisan pelumas, Bantalan Luncur mampu menumpu poros berputaran tinggi
dengan beban besar. Bantalan ini sederhana konstruksi nya dan dapat dibuat serta
dipasang dengan mudah. Karena gesekannya yang besar pada waktu mulai jalan,
bantalan luncur memerlukan momen awal yang besar. Pelumasan pada bantalan ini
tidak begitu sederhana. Panas yang timbul dari gesekan yang besar, terutama pada
beban besar, memerlukan pendinginan khusus. Sekalipun demikian, karena adanya
lapisan pelumas, bantalan ini dapat meredam tumbukan dan getaran sehingga
hampir tidak bersuara. Tingkat ketelitian yang diperlukan tidak setinggi bantalan
gelinding sehingga dapat lebih murah

Bantalan Gelinding
Pada bantalan ini terjadi gesekan gelinding antara bagian yang berputar
dengan bagian yang diam melalui elemen gelinding seperti bola (peluru), rol atau
rol jarum dan rol bulat

Elemen gelinding seperti bola atau rol dipasang antara cincin luar dan
dalam dengan memutar salah satu cincin tersebut, bola atau rol akan melakukan
gerakan gelinding sehingga gesekan akan jauh lebih kecil. Untuk bola atau rol,
ketelitian tinggi dengan bentuk dan ukurannya merupakan suatu keharusan. Karena
luas bidang kontak antara bola dan rol dengan cincin sangat kecil, maka material
yang dipakai harus memiliki ketahanan dan kekerasan yang tinggi.

Institut Teknologi Indonesia 3


MUHAMMAD REZA MULYA
.0121703008 PERENCANAAN BANTALAN

Bantalan gelinding pada umumnya lebih cocok untuk beban kecil dari
pada bantalan luncur, tergantung pada bentuk elemen gelindingnya. Putaran pada
bantalan ini dibatasi oleh gaya sentrifugal yang timbul pada elemen gelinding
tersebut. Keunggulan bantalan ini adalah pada gesekannya yang sangat rendah.
Pelumasannya pun sangat sederhana, cukup dengan gemuk, bagkan ada yang
memakai sil sendiri tidak perlu pelumasan lagi, meskipun ketelitiannya sangat
tinggi namun karena adanya gerakan elemen gelinding dan sangkar, pada putaran
tinggi bantalan ini agak gaduh dibandingkan dengan bantalan luncur

Keuntungan dan Kerugian

Keuntungan dan kekurangan bantalan gelinding dibandingkan dengan


bantalan luncur adalah:

Keuntungan:

1. Gesekan mula yang jauh lebih kecil dan pengaruh yang lebih kecil dari
jumlah putaran terhadap gesekan
2. Gesekan kerja lebih kecil sehingga penimbulan panas lebih kecil pada
pembebanan yang sama.
3. Penurunan waktu pemasukan dan pengaruh dari bahan poros
4. Pelumasan terus-menerus yang sederhana dan hampir pemeliharaan
serta jumlah bahan pelumas yang jauh lebih sedikit
5. Ketelitian, pembebanan yang diizinkan dan perhitungan dari umur
kerja, berhubungan dengan pembuatan yang bermutu tinggi dalam
pabrik khusus sehingga memberikan keuntungan dalam penggunaan
suku cadang
6. Kemampuan menahan beban kejut sesaat
7. Kebersihan

Kekurangan:

Institut Teknologi Indonesia 4


MUHAMMAD REZA MULYA
.0121703008 PERENCANAAN BANTALAN

1. Lebih berisik pada kecepatan yang sangat tinggi


2. Ketahanan Rendah ke Shock Loading
3. Biaya awal yang lebih tinggi
4. Desain yang lebih rumit.

Tipe Bantalan gelinding dan penerapannya

Gambar II.1 Tipe Bantalan Gelinding dan penerapannya


Bantalan yang beredar sekarang terdiri dari berbagai macam bentuk
dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Hal yang perlu diketahui dalam
pemilihan bearing antara lain:
1. Mengetahui kemungkinan penyebab terjadinya kesalahan dan
akibatnya. Bearing yang telah rusak akan menimbulkan bunyi yang
berisik. Dengan mengetahui dan memahami penyebab kesalahan dan
kesalahannya dapat digunakan sebagai dasar untuk mengatasi masalah
selanjutnya.
2. Mengetahui standar bearing, hal ini untuk memudahkan
pemesanan/pembelian jika ada penggantian bearing

Jenis-Jenis Bearing

1. Single Row Groove Ball Bearings


Bearing ini mempunyai alur dalam pada kedua cincinnya. Karena
memiliki alur, maka jenis ini mempunyai kapasitas dapat menahan
beban secara ideal pada arah radial dan aksial. Maksud dari beban
radial adalah beban yang tegak lurus terhadap sumbu poros, sedangkan
beban aksial adalah beban yang searah dengan sumbu poros

Institut Teknologi Indonesia 5


MUHAMMAD REZA MULYA
.0121703008 PERENCANAAN BANTALAN

Gambar II.2 Single Row Groove Ball Bearings

2. Double Row Self Aligning Bearings


Jenis ini mempunyai dua baris bola, masing-masing baris mempunyai
alur sendiri-sendiri pada cincin bagian dalamnya. Pada umumnya
terdapat alur bola pada cincin luarnya. Cincin bagian dalamnya mampu
bergerak sendiri untuk menyesuaikan posisinya, Inilah kelebihan dari
bearing jenis ini, yaitu dapat mengatasi masalah poros yang kurang
sebaris

Gambar II.3 Double Row Self Alingnig Bearings


3. Single Row Angular Contact Ball Bearings
Berdasarkan konstruksinya, jenis ini ideal untuk beban radial. Bearing
ini biasanya dipasangkan dengan bearing lain, baik itu dipasang secara
paralel maupun bertolak belakang, sehingga mampu juga untuk
menahan beban aksial.

Institut Teknologi Indonesia 6


MUHAMMAD REZA MULYA
.0121703008 PERENCANAAN BANTALAN

Gambar II.4 Single Row Angular Contact Bearings

4. Double Row Angular Contact Ball Bearings


Bearing tersebut dapat menahan beban aksial dalam dua arah. Karena
konstruksinya juga, jenis ini dapat menahan beban torsi. Jenis ini juga
digunakan untuk mengganti dua buah bearing jika ruangan yang
tersedia tidak mencukupi

Gambar II.5 Double Row Angular Contact Bearings

5. Double Row Barrel Roller Bearings


Bearing ini mempunyai dua baris elemen roller yang pada umumnya
mempunyai alur berbentuk bola pada cincin luarnya. Jenis ini memiliki
kapasitas beban radial yang besar sehingga ideal untuk menahan beban
kejut

Gambar II.6 Double Row Barrel Roller Bearings

Institut Teknologi Indonesia 7


MUHAMMAD REZA MULYA
.0121703008 PERENCANAAN BANTALAN

6. Single Row Cylindrical Bearings


Bearing Jenis ini mempunyai dua alur pada satu cincin yang biasanya
terpisah. Efek dari pemisahan ini, cincin dapat bergerak aksial dengan
mengikuti cincin yang lain. Hal ini merupakan suatu keuntungan,
karena pabila bearing haris mengalami perubahan bentuk karena
temperatur, Maka cincinnya akan dengan mudah menyesuaikan
posisinya. Jenis ini mempunyai kapasitas beban radial yang besar pula
dan juga cocok untuk kecepatan tinggi

Gambar II.7 Single Row Cylindrical Bearings


7. Tapered Roller Bearings
Dilihat dari konstruksinya, jenis ini ideal untuk beban aksial maupun
radial. Jenis ini dapat dipisah, dimana cincin dalamnya dipasang
bersama dengan rollernya dan cincin luarnya terpisah

Gambar II.8 Tapered Roller Bearings

8. Single Direction Thrust Ball Bearings

Institut Teknologi Indonesia 8


MUHAMMAD REZA MULYA
.0121703008 PERENCANAAN BANTALAN

Bearing jenis ini hanya cocok untuk menahan beban aksial dalam satu
arah saja. Elemennya dapat dipisahkan sehingga mudah melakukan
pemasangan. Beban aksial minimum yang dapat ditahan tergantung
dari kecepatannya. Jenis ini sangat sensitif terhadap ketidaksebarisan
(Misalignment) poros terhadap rumahnya

Gambar II.9 Single Direction Thurst Ball Bearings


9. Double Direction Thrust Ball Bearings
Jenis ini sama seperti Single Direction Thrust Ball Bearings, Hanya
saja bearing jenis ini dapat dipisahkan sehingga mudah bongkar dan
pasangnya

Gambar II.10 Double Direction Thrust Ball Bearings

Dalam Pemlihan bantalan perlu diketahui sifat-sifat yang harus


dipertimbangkan agar diperoleh yang terbaik, sifat-sifat bantalan yang baik yaitu:
1. Tahan Tekanan
Bahan bantalan harus memiliki kekuatan tekan yang tinggi untuk menahan
tekanan maksimum sehingga mencegah ekstruksi atau deformasi permanen
pada bantalan

Institut Teknologi Indonesia 9


MUHAMMAD REZA MULYA
.0121703008 PERENCANAAN BANTALAN

2. Kekuatan Fatigue
Bahan bantalan harus memiliki kekuatan Fatigue yang tinggi sehingga
ketika terjadi beban berulang tidak menghasilkan retak pada material

3. Conformability
Adalah kemampuan bahan bantalan untuk mengakomodasikan lendutan
poros dan ketidak akuratan bantalan oleh deformasi plastik

4. Embedd ability
Adalah kemampuan bahan bantalan untuk mengakomodasikan partikel
kecil dari debu, pasir dll.

5. Tahan Korosi
Bahan bantalan tidak boleh menimbulkan korosi akibat pelumasan. Properti
ini sangat penting didalam mesin pembakaran dimana pelumas yang sama
digunakan untuk melumasi dinding silinder dan bantalan. Didalam silinder,
pelumas dapat saja teroksidasi dan menghasilkan endapan karbon

6. Konduktivitas Thermal
Bahan bantalan harus memiliki konduktivitas panas yang tinggi sehingga
memungkinkan perpindahan panas yang cepat yang dihasilkan saat terjadi
gesekan

7. Ekspansi Thermal
Bahan bantalan harus memiliki koefisian ekspansi termal yang rendah,
sehingga ketika bekerja dengan suhu yang berbeda-beda, tidak ada
perubahan bahan yang diakibatkan perubahan suhu.

Bahan Bantalan
1. Bantalan Luncur
Bahan Bantalan Luncur harus memenuhi persyaratan berikut:
a. Mempunyai kekuatan cukup

Institut Teknologi Indonesia 10


MUHAMMAD REZA MULYA
.0121703008 PERENCANAAN BANTALAN

b. Dapat menyesuaikan terhadap lenturan poros yang tidak terlalu besar


atau terhadap perubahan bentuk yang kecil
c. Mempunyai sifat anti las terhadap poros jika terjadi kontak atau gesekan
antara logam dan logam
d. Sangat tahan karat
e. Sangat tahan aus
f. Dapat membenamkan kotoran atau debu kecil yang terkurung didalam
bantalan
g. Murah harganya
h. Tidak terlalu terpengaruh oleh temperatur

Bahan Kekerasan Hn Tekanan Temperatur


Bantalan Maksimum maksimal yang
yang diperbolehkan
diperbolehkan
(Kg/mm2)
Besi Cor 160-180 0.3-0.6 150
Perunggu 50-100 0.7-2.0 200
Kuningan 80-150 1.5-6.0 200
Perunggu 100-200 0.6-1.0 250
Fosfor
Logam Putih 20-30 0.6-1.0 150
Berdasarkan 20-30 1.0-1.4 150
Pb
Paduan 45-50 1.0-1.4 250
Cadmium

2. Bahan Bantalan Umum


a. Paduan Tembaga, termasuk dalam golongan ini adalah perunggu,
perunggu fosfor, dan perunggu timah hitam yang sangat baik dalam
kekuatan, ketahanan terhadap karat, ketahanan terhadap kelelehan, dan
dalam penerusan panas. Kekakuannya membuat bahan ini sangat baik

Institut Teknologi Indonesia 11


MUHAMMAD REZA MULYA
.0121703008 PERENCANAAN BANTALAN

untuk bantalan mesin perkakas. Kandungan timah yang lebih tinggi


dapat mempertinggi sifat anti las
b. Logam Putih, termasuk dalam golongan ini adalah Logam Putih
berdasarkan Sn dan Logam Putih berdasarkan Pb. Keduanya dipakai
sebagai lapisan pada logam pendukungnya

Institut Teknologi Indonesia 12


MUHAMMAD REZA MULYA
.0121703008 PERENCANAAN BANTALAN

BAB III
PEMBAHASAN DAN PERHITUNGAN

III.1 Diagram Alir Perencanaan Bantalan

Beban bantalan W0 (KG)


Putaran Poros N

Faktor Koreksi fc

Beban Rencana W

Bahan Bantalan,Tekanan
Permukaan yang diizinkan pa
(kg/mm2) (pv)a (kg/mm2s)

Panjang Bantalan L
(mm)

Diameter Poros d (mm)

l/d

l/d Daerah Standar

Tekanan Permukaan p,
Kecepatan Keliling v (m/s),
Harga pv (kgm/mm2s

p:pa
pv:(pv)a

Kerja Gesekan H (kg m/s),


Daya yang diserap PH (kW)

Panjang Bantalan L,
Diameter Poros D,
Daya yang diserap PH (kW)

Gambar III.1 Diagram Alir Perencanaan Bantalan Luncur

Institut Teknologi Indonesia 13


MUHAMMAD REZA MULYA
.0121703008 PERENCANAAN BANTALAN

III.2 Perhitungan Perencanaan Bantalan

Gambar III.2 Perhitungan Perencanaan Bantalan Luncur

Institut Teknologi Indonesia 14


MUHAMMAD REZA MULYA
.0121703008 PERENCANAAN BANTALAN

Berikut adalah peritungan yang datanya telah diubah dan dihitung ulang
oleh penulis:

 1. Wo=1000, N=300
 2.Fc=1
 3.W=1500
 4.Bahan Bantalan=Perunggu,Pa=0.7-2.0kg/mm2 (PV)a=0.2
𝟑.𝟏𝟒 𝟏𝟓𝟎𝟎𝒙𝟑𝟎𝟎
 5.L=𝟏𝟎𝟎𝟎𝒙𝟔𝟎x =117.75mm => 118mm
𝟎.𝟐

 6.Bahan Poros: Baja Agak Keras, Tegangan gesern2ya: 4kg/mm2


𝟑 𝟏𝟏𝟖
 7.𝐃 = √𝟓. 𝟏𝒙𝟏𝟓𝟎𝟎𝒙 ( ) = 𝟕𝟕𝒎𝒎
𝟐

 8.l/d=118/77=1.53
 9.Harga 1.53 terletak diantara 0.7-2.0. dapat diterima
𝟑.𝟏𝟒𝒙𝟕𝟕𝒙𝟑𝟎𝟎
 10.P=1500/118x77=0.16, V= = 𝟏. 𝟐𝟎, PV=0.16x1.20=0.192
𝟔𝟎𝒙𝟏𝟎𝟎𝟎

kgm/mm2s
 Harga P=0.16 dapat diterima perunggu, (Pa=0.7-2.0), Harga PV=0.192
juga dapat diterima karena kurang dari 0.2
𝟑.𝟏𝟒𝒙𝟕𝟕𝒙𝟑𝟎𝟎
 12. H=0.06x1500x = 𝟏𝟎𝟖. 𝟖
𝟏𝟎𝟎𝟎𝒙𝟔𝟎
𝟏𝟎𝟖.𝟖
 13.PH= 𝟏𝟎𝟐 = 𝟏. 𝟎𝟔𝒌𝑾, 𝒍 = 𝟏𝟏𝟖, 𝒅 = 𝟕𝟕, 𝐏𝐇 = 𝟏. 𝟎𝟔 𝐤𝐖

Institut Teknologi Indonesia 15


MUHAMMAD REZA MULYA
.0121703008 PERENCANAAN BANTALAN

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

Bantalan merupakan komponen yang sangat penting pada sebuah mesin,


pada mesin sepeda motor bertransmisi manual sederhana, terdapat 7 buah bantalan
gelinding yang berada pada Camshaft, Crankshaft, dan pada poros gigi-gigi
transmisinya, terkadang sepeda motor jenis Sport yang bertipe DOHC
mengadaptasi bantalan Luncur pada kedua Camshaft nya.

Sebuah bantalan luncur yang diadaptasikan pada sepeda motor


menyebabkan pelumas sepeda motor tersebut harus diganti lebih sering dan lebih
telaten, kondisi Oil Pump pun harus diperhatikan dikarenakan sepeda motor yang
mengadaptasi bantalan luncur pada poros Camshaft nya memiliki posisi Kepala
Silinder keatas tidak seperti sepeda motor Scooter dan Cub

Institut Teknologi Indonesia 16


MUHAMMAD REZA MULYA
.0121703008 PERENCANAAN BANTALAN

DAFTAR PUSTAKA

Sularso. Suga, Kiokatsu. 1978, “Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen


Mesin”, Jakarta, Pradnya Paramita

Institut Teknologi Indonesia 17

Anda mungkin juga menyukai