Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH AGAMA ISLAM

ASPEK EKONOMI DAN ENTERPRENEURSHIP DALAM ISLAM

Disusun Oleh:

Nama : Muhammad Reza Mulya

NRP : 0121703008

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN OTOMOTIF D3

INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA

SERPONG

DESEMBER 2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ...........................................................................................................i

BAB 1 PENDAHULUAN .....................................................................................1

1.1 Latar Belakang .........................................................................................1

1.2 Tujuan ......................................................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN ........................................................................................2

2.1 Pengertian Ekonomi Islam .......................................................................2

2.2 Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam ................................................................2

2.3 Lembaga-Lembaga Ekonomi Islam .........................................................2

2.4 Kewirausahaan dalam Islam ...................................................................7

BAB 3 PENUTUP...................................................................................................9

3.1 Kesimpulan .............................................................................................9

3.2 Saran .......................................................................................................9


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu topik yang banyak dibicarakan dalam masalah ekonomi


adalah tentang keterlibatan agama. Apakah agama perlu diikutsertakan dalam
mengurus dan menata kehidupan ekonomi atau tidak. Apabila ditanyakan
kepada pengikut sekulerisme tentu sudah jelas mereka akan tidak setuju
dengan keterlibatan agama dalam kehidupan ekonomi. Agama bagi mereka
hanya diperlukan dalam urusan hubungan manusia dengan Tuhannya dan
tidak diperlukan dalam hal yang berkaitan dengan lainnya seperti mengatur
masalah politik dan ekonomi. Dalam kondisi ini, ada persoalan besar dan
sangat mendasar, muncul kritik terhadap paradigma ilmu ekonomi yang ada,
ternyata tidak mampu memecahkan problem ekonomi yang dihadapi manusia.
Teori-teori ekonomi yang ada terbukti tidak mampu mewujudkan ekonomi
global yang berkeadilan dan berkeadaban.

Para pakar ekonomi muslim berusaha mencoba melakukan terobosan


dengan membangun suatu pendekatan baru, suatu disiplin ilmu baru yang
dapat digambarkan sebagai ilmu ekonomi Islam. Belakangan Ekonomi Islam
menjadi wacana yang semakin berkembang dan menjadi solusi. Ilmu
ekonomi Islam diyakini merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi
persoalan ekonomi yang dihadapi manusia.

1.2 Tujuan

1. Untuk melengkapi nilai dari mata kuliah Agama Islam


2. Untuk melengkapi ppt yang dibuat untuk mata kuliah Agama Islam
3. Untuk memberi referensi kepada publik tentang aspek ekonomo dan
entrepreneurship dalam agama islam
4.
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ekonomi Islam


1. Yusuf Qardlawi: ekonomi Islam adalah ekonomi yang didasarkan pada
ketuhanan.
2. M. Syauqi Al-Faujani: Ekonomi Islam merupakan segal aktivitas
perekonomian beserta aturan-aturannya yang didasarkan kepada pokok-
pokok ajaran Islam
3. S.M. Hasanuzzaman: ilmu ekonomi Islam adalah pengetahuan dan aplikasi
ajaran-ajaran dan aturan-aturan syariah yang mencegah ketidakadilan
dalam pencarian dan pengeluaran sumber-sumber daya, guna membarikan
kepuasan bagi umat manusia

2.2 Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam

1. Islam mengharamkan riba


2. Harus terhindar dari beberapa unsur
3. Allah swt adalah pemilik mutlak alam semesta
4. Hak milik perseorangan diakui sebagai hasil jerih payah usaha yang halal
5. Allah melarang manusia menimbun kekayaan

2.3 Lembaga-Lembaga Ekonomi Islam


1. Bank Syariah
Merupakan sebuah lembaga keuangan yang berdasarkan hukum
Islam bertujuan meningkatkan kualitas kehidupan social ekonomi
masyarakat, mempersempit kesenjangan sosial ekonomi dalam
masyarakat, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses
pembangunan ekonomi dengan memperluas jaringan kerja melalui bpr
syariah hingga daerah terpencil dan membimbing masyarakat agar berfikir
ekonomis, berperilaku bisnis dalam meningkatkan kualitas hidup.
Gambar 2.3.1 Bank Syariah yang Ada diIndonesia
2. Asuransi Syariah
Asuransi syariah menggunakan akad tolong-menolong bukan akad
jual beli. Dana yang terkumpul dari peserta asuransi akan tetap menjadi
milik peserta asuransi bukan menjadi milik perusahaan. Pembayaran klaim
peserta menggunakan dana kebajikan (tabarru’) bukan dana milik
perusahaan asuransi. Pada asuransi syariah terdapat Dewan Pengawas
Syariah (DPS) sebagai pengawas kegiatan operasional asuransi syariah
agar tidak menyimpang dari nilai-nilai syariah.

Gambar 2.3.2 Asuransi Syariah yang Ada diIndonesia


3. Pasar Modal Syariah
Investasi syariah dalam pasar modal mengambil bentuk sertifikat investasi
bagi hasil, margin, pendapatan sewa menyewa jangka waktu tertentu
(obligasi syariah) dan saham-saham dalam Islamic Index. Hal-hal penting
yang diperhatikan dalam investasi syariah di pasar modal adalah
a. Klasifikasi substansi entitas sesuai syariah,
b. Transparansi dalam cara masuk ke substansi investasi
c. Manajemen aktiva yang berkualitas
d. Perkiraan profil resiko dan hasil
e. Lingkungan investasi sesuai peraturan yang berlaku.
f. Tingkat likuiditas atau jangka waktu investasi dan perolehan hasil
4. Pegadaian Syariah
a. Akad Rahn. Rahn berarti menjadikan sesuatu barang yang berharga
sebagai jaminan hutang dengan dasar bisa diambil kembali oleh orang
yang berhutang setelah dia mampu menebusnya.
b. Akad Ijarah, yaitu akad pemindahan hak guna atas barang dan jasa
melalui pembayaran upah sewa. Melalui akad ini dimungkinkan bagi
penggadai untuk menarik sewa atas penyimpanan barang yang
berharga milik nasabah yang telah melakukan akad.

Gambar 2.3.3 Pegadaian Syariah


5. BMT ( Baitul mal wa tamwil )
Baitul Mal merupakan Usaha-usaha pengumpulan dan penyaluran
dana yang yang non-profit, seperti zakat, infak & shadaqoh. Sedangkan
Baitul Tamwil merupakan usaha pengumpulan dana dan penyaluran dana
komersial.

Gambar 2.3.4 Bautil mal wa Tamwil


6. Reksadana Syariah
Merupakan reksadana yang beroperasi menurut ketentuan dan
prinsip syariah Islam, yang merupakan sebuah wadah dimana masyarakt
dapat menginvestasikan dananya.
7. Koperasi Syariah
Adalah kemitraan, kerjasama, kekeluargaan, kebersamaan usaha
yang sehat, baik dan halal yang sangat terpuji dalam Islam

Gambar 2.3.5 Koperasi Syariah


8. Obligasi Syariah
Adalah suatu kontrak perjanjian tertulis yang bersifat jangka panjang
untuk membayar kembali pada waktu tertentu, seluruh kewajiban yang
timbul akibat pembiayaan untuk kegiatan tertentu menurut syarat dan
ketentuan tertentu serta membayar sejumlah manfaat secara periodic
menurut akad.
2.4 Kewirausahaan Dalam Islam

Wirausaha dari kata ‘wira’ dan ‘usaha’. ‘Wira’ berarti pejuang,


pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak
agung. Sedangkan ‘usaha” berarti ‘perbuatan untuk mencapai sebuah tujuan’.
Jadi, secara etimologis/harfiah, wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang
melakukan perbuatan untuk mencapai sebuah tujuan.

Entrepreneur (wirausahawan) didefinisikan sebagai seseorang yang


berani mengambil risiko dengan menyatukan berbagai fungsi poduksi,
termasuk modal, bahan baku, tenaga kerja, dan menerima imbalan dalam
bentuk laba dari nilai pasar yang dihasilkannya
Islam adalah agama yang paling sempurna dalam segala hal. Salah satu
kesempurnaannya adalah dengan mengharuskan kepada umatnya agar bisa
hidup mandiri dengan bekerja atau berbisnis dengan jalan yang benar. Islam
tidak hanya mengajarkan untuk beribadah saja, tetapi Islam juga mengajarkan
umatnya untuk mandiri dan bekerja keras salah satunya dengan berwirausaha.

Dalam al- Qur’an maupun hadis banyak penjelasan tentang


kewirausahaan atau bisnis yang baik. “Dan Katakanlah:

"Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang


mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada
(Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-
Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan” (Q.S. At-Taubah/9: 105).
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat penulis ambil dari aspek ekonomi dan


entrepreneurship dalam agama islam adalah:

1. Islam adalah agama yang paling sempurna dalam segala hal. Salah satu
kesempurnaannya adalah dengan mengharuskan kepada umatnya agar bisa
hidup mandiri dengan bekerja atau berbisnis dengan jalan yang benar.
2. Islam tidak hanya mengajarkan untuk beribadah saja, tetapi Islam juga
mengajarkan umatnya untuk mandiri dan bekerja keras salah satunya
dengan berwirausaha.
3. Entrepreneur (wirausahawan) didefinisikan sebagai seseorang yang berani
mengambil risiko dengan menyatukan berbagai fungsi poduksi, termasuk
modal, bahan baku, tenaga kerja, dan menerima imbalan dalam bentuk
laba dari nilai pasar yang dihasilkannya

3.2 Saran
Saran yang dapat penulis berikan dari makalah aspek ekonomi dan
entrepreneurship dalam agama islam adalah:

Anda mungkin juga menyukai