Anda di halaman 1dari 1

D.

Kekeliruan Kausalitas (sebab-akibat)


Hubungan sebab akibat merupakan hubungan kertergantungan antara dua hal atau
lebih. Artinya, suatu akibat hanya akan terjadi bila ada sebabnya. Dengan kata lain,
sebab selalu mendahului akibat. Dalam kesalahan penalaran kekeliruan kausalitas dapat
terjadi karena tidak tepat dalam menentukan sebab dari suatu peristiwa atau hasil yang
merupakan akibat dari suatu peristiwa atau kejadian.

Contoh:
1. Penebangan hutan secara liar menyebabkan hutan menjadi gundul. Jika hutan
menjadi gundul akan menyebabkan longsor.
2. Saya tidak bisa berenang karena tidak ada satupun keluarga saya yang dapat
berenang.
3. Saya tidak dapat mengerjakan ujian karena lupa tidak sarapan.

E. Analogi yang salah


Analogi merupakan persamaan atau persesuaian antara dua benda atau hal yg
berlainan. Analogi yang salah dapat menyebabkan kerancuan karena menganalogikan
sesuatu dengan yang lain dan beranggapan bahwa persamaan salah satu segi akan
memberikan kepastian persamaan pada segi yang lain.

Contoh:
1. Ani seorang alumni UNY, dapat memperoleh pekerjaan yang bagus. Oleh sebab itu,
Dinda yang juga alumni UNY, tentu dapat memperoleh pekerjaan yang bagus pula.
2. Anto walaupun lulusan Akademi Amanah tidak dapat mengerjakan tugasnya dengan
baik.
3. Pada hari Senin Patriana kuliah mengendarai sepeda motor. Pada hari Selasa Patriana
kuliah juga mengendarai sepeda motor. Pada hari Rabu patriana kuliah pasti
mengendarai sepeda motor.
4. Rektor harus memimpin universitas seperti jenderal memimpin divisi.

F. Argumentasi Bidik Orang


Argumentasi bidik orang merupakan kesalahan dalam penalaran yang disebabkan
karena menghubungkan sifat seseorang dengan tugas yang diembannya. Dengan kata
lain, sesuatu itu selalu dihubungkan dengan orangnya.
Contoh:
1. Program keluarga berencana tidak dapat berjalan di desa kami karena petugas
penyuluhannya memiliki enam orang anak.
2. Anisa tidak boleh berteman dengan Budi karena orang tuanya adalah bekas penjahat.

Anda mungkin juga menyukai