PENDAHULUAN
Mioma adalah suatu tumor jinak pada uterus yang berasal dari otot uterus
atau jaringan ikat. Biasa disebut mioma atau myom atau fibroid. Tumor ini
letaknya pada alat reproduksi wanita. Jumlah penderita belum diketahui secara
akurat karena banyak yang tidak merasakan keluhan sehingga tidak segera
wanita berusia di atas 35 tahun. Asal mulanya penyakit mioma uteri berasal dari
sekitarnya sehingga mioma uteri ini sering kali tumbuh lebih cepat pada
mulai dari beberapa gram saja, namun bisa juga mencapai 5 kilogram atau
lebih.(1,2,3,4,5)
Tidak sedikit kehamilan yang disertai dengan mioma uteri. Mioma dapat
Saat hamil, mioma uteri cenderung membesar, dan sering juga terjadi
1
perubahan dari tumor yang menyebabkan perdarahan dalam tumor sehingga
menimbulkan nyeri. Selain itu, selama kehamilan, tangkai tumor bisa terputar
yang aterm.(8)
Lama kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus adalah kira-kira 280
hari atau 40 minggu, dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan
40 minggu ini disebut kehamilan matur (cukup bulan). Bila kehamilan lebih
pagi hari, tapi tidak selalu. Keadaan ini lazim disebut morning sickness.
c. Mengidam (mengingini makanan atau minuman tertentu). Mengidam
2
d. Mammae menjadi tegang dan membesar. Keadaan ini disebabkan oleh
hitam karena deposit pigmen yang berlebihan. Daerah leher menjadi lebih
hitam.
i. Epulis, adalah suatu hipertrofi papilla gingivae. Sering terjadi pada
triwulan pertama.
j. Varises sering dijumpai pada triwulan terakhir. Didapat pada daerah
Mioma Uteri adalah neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan
suatu pertumbuhan jinak dari otot – otot polos, tumor jinak otot rahim, disertai
3
jaringan ikat, neoplasma yang berasal dari otot uterus yang merupakan jenis
tumor uterus yang paling sering, dapat bersifat tunggal, ganda, dapat mencapai
ukuran besar, biasanya mioma uteri banyak terdapat pada wanita usia reproduksi
terkena:
1. Lokasi(8)
Cervical (2,6%), umumnya tumbuh ke arah vagina menyebabkan infeksi.
dan subserosa.(1)
a. Mioma Uteri Subserosa
Lokasi tumor di subserosa korpus uteri dapat hanya sebagai tonjolan
saja, dapat pula sebagai satu massa yang dihubungkan dengan uterus
4
ligamentum latum dan disebut sebagai mioma intraligamenter. Mioma
yang cukup besar akan mengisi rongga peritonial sebagai suatu massa.
Perlengketan dengan usus, omentum, atau mensenterium di sekitarnya
mioma akan terlepas dari uterus sebagai massa tumor yang bebas dalam
yang berarti kecuali rasa tidak enak karena adanya massa tumor di daerah
rahim dapat besar (jaringan ikat dominan) atau lunak (jaringan otot rahim
dominan).
c. Mioma Uteri Submukosa
keadaan ini mudah terjadi torsi atau infeksi. Tumor ini memperluas
5
Dari sudut klinik, mioma uteri submukosa mempunyai arti yang lebih
penting dibandingkan dengan jenis yang lain. Pada mioma uteri subserosa
histerektomi.
III. EPIDEMIOLOGI
Berdasarkan otopsi, Novak menemukan 27% wanita berumur 25 tahun
mempunyai sarang mioma, pada wanita yang berkulit hitam ditemukan lebih
banyak.(10) Sebanyak 20% dari wanita kulit putih dan 50% dari wanita kulit
sekali mioma ditemukan pada wanita berumur 20 tahun, paling banyak pada
umur 35-45 tahun (kurang lebih 25%). Setelah menopause hanya kira-kira 10%
Etiologi dari mioma uteri sampai saat ini belum diketahui pasti, diduga
6
Estrogen(1,15)
tumor yang cepat selama kehamilan dan terapi estrogen eksogen. Mioma uteri
(16,5 %), dan hiperplasia endometrium (9,3%). Mioma uteri banyak ditemukan
kuat) menjadi estron (estrogen lemah). Aktivitas enzim ini berkurang pada
jaringan miomatous, yang juga mempunyai jumlah reseptor estrogen yang lebih
Progesteron(1)
yang mempunyai struktur dan aktivitas biologik serupa yaitu Human Placental
Lactogen (HPL), terlihat pada periode ini, memberi kesan bahwa pertumbuhan
yang cepat dari leiomioma selama kehamilan mungkin merupakan hasil dari
7
V. FAKTOR RISIKO
Ada beberapa faktor yang di duga kuat sebagai faktor risiko terjadinya mioma
uteri, yaitu:
a. Umur
Mioma uteri jarang terjadi pada usia kurang dari 20 tahun, ditemukan
sekitar 10% pada wanita berusia lebih dari 40 tahun. Tumor ini paling sering
b. Riwayat Keluarga
Jika seorang ibu mempunyai mioma, maka risiko yang dihadapi putrinya
sekitar 3 kali lebih tinggi berbanding dengan yang tidak memiliki riwayat
keluarga.(1)
c. Paritas
Lebih sering terjadi pada nullipara atau wanita yang relatif intertil, tetapi
sampai saat ini belum diketahui apakah infertilitas menyebabkan mioma uteri
atau sebaliknya mioma uteri yang menyebabkan infertilitas, atau apakah kedua
hingga 5 kali lipat risiko mengalami fibroid berbanding wanita kulit putih.
Seperti yang disebutkan di atas, sebanyak 20% dari wanita kulit putih dan 50%
8
dari wanita kulit hitam dengan usia di atas 30 tahun mengalami mioma uteri.
(1,14)
e. Obesitas
f. Makanan
g. Fungsi Ovarium
mioma, dimana uteri muncul setelah menarke, berkembang saat kehamilan dan
mediasi oleh estrogen terhadap reseptor dan faktor pertumbuhan lain. Terdapat
gen yang distimulasikan oleh estrogen lebih banyak pada mioma dari pada
miometrium normal, yang mana hal ini mungkin penting pada perkembangan
mioma. Namun bukti – bukti masih kurang menyakinkan karena tumor ini tidak
9
disangka. Lebih daripada itu, tumor ini kadang – kadang berkembang setelah
VI. PATOGENESIS
Etiologi yang pasti terjadinya mioma uteri sampai saat ini belum
uteri. Hipotesis ini didukung oleh adanya mioma uteri yang banyak ditemukan
pada usia reproduksi dan kejadiannya rendah pada usia menopause. Ichimura
bahkan pada nodul mioma pada uterus yang sama. Perbedaan ini berkaitan
dengan jumlah reseptor estrogen dan reseptor progesteron. Meyer dan De Snoo
mengemukakan patogenesis mioma uteri dengan teori cell nest atau genitoblas.
Pendapat ini lebih lanjut diperkuat oleh hasil penelitian Miller dan Lipschutz
yang mengatakan bahwa terjadinya mioma uteri bergantung pada sel-sel otot
10
imatur yang terdapat pada cell nest yang selanjutnya dapat dirangsang terus
di dalam tumor. Nyeri kram dapat disebabkan oleh kontraksi uterus sebagai
Rasa nyeri bukan merupakan gejala khas tetapi dapat timbul karena
gangguan sirkulasi darah pada sarang mioma, yang disertai nekrosis setempat
dismenore.(10,14)
terjadinya menoragia baik secara efek lokal terhadap endometrium atau alterasi
perdarahan.(14)
11
Berhubungan dengan lokasi mioma di antara miometrium, fibroid dapat
fungsi pelvik. Oleh karena itu, penderita akan mengalami sakit di bagian bawah
Gangguan penekanan dari mioma tergantung dari besar dan lokasi mioma
uteri. Penekanan pada kandung kemih akan menyebabkan poliuri, pada uretra
bertambah besar sehingga penderita yang tidak hamil dapat menyerupai wanita
hamil.(14)
risiko infertilitas walaupun sub analisis dari 4000 pasien mengarah kepada
Ini adalah penting bagi menunjukkan dari meta-analisis bahwa tak ada makna
12
yang signifikan dalam peningkatan infertilitas pada wanita dengan jumlah
kepada konsep fibroid dan fertilitas dengan penurunan signifikan dari lokasi
sekresi dari siklus menstruasi dan semasa kehamilan. Pada mioma, reseptor
berkembang pada awal kehamilan akibat dari stimulasi hormonal dan growth
memberi respon yang berbeda pada setiap individu wanita dan tidak dapat
ketiga, tanpa mengirakan ukuran mioma, sejatinya mioma tidak berubah atau
13
mengecil akibat dari penurunan regulasi reseptor esterogen. Biasanya mioma
Munculnya gejala tergantung pada jumlah, ukuran, dan letak mioma uteri.
(14,16)
Mioma intramural dan subserosa dengan ukuran <3 cm biasanya tidak
memberikan gejala klinis yang signifikan.(11) Sekitar 10% sampai 30% wanita
Mioma yang berukuran >5 cm dan berlokasi dekat serviks atau dekat ostium
meningkat jika mioma berada pada lapisan submukosa. Mioma yang terletak
4. Distosia akibat tumor yang menghalangi jalan lahir, terutama pada mioma
14
6. Atonia uteri terutama pada persalinan: perdarahan banyak, biasanya pada
8. Pada kala III terjadi retensio plasenta, terutama pada mioma submukosa dan
9. Persalinan prematuritas.
berubah bentuk, dan warna merah. Bisa terjadi gangguan sirkulasi sehingga
terjadi pendarahan.
3. Mioma subserosa yang bertangkai oleh desakan uterus yang membesar atau
gangguan sirkulasi dan nekrosis pada tumor. Wanita hamil merasa nyeri
15
X. DIAGNOSIS DAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
Diagnosis dari mioma uteri dapat ditegakkan melalui pemeriksaan fisik dan
Pemeriksaan Fisik
serta pergerakan tumor dapat terbatas atau bebas, teraba suatu massa
abdomen. Jika terdapat fibroid, uterus akan teraba lebih besar atau
dan mengeras atau protrusi batu bulat (cobblestone) yang dapat teraba
Pemeriksaan Penunjang
16
Untuk menentukan jenis tumor, lokasi mioma, ketebalan endometrium,
dari tumor. Mioma juga dapat dideteksi dengan MRI, tetapi pemeriksaan
ini lebih mahal dan tidak memvisualisasi uterus sebaik USG. MRI
XI. PENATALAKSANAAN
17
pengawasan yang ketat memberi hasil yang cukup memuaskan. Terapi
histerektomi.
a. Miomektomi
akan membahayakan nyawa maternal dan jika perlu harus dilakukan terminasi
kehamilan. Akan tetapi miomektomi yang tanpa indikasi bisa ditunda sehingga
sesarea karena dapat terjadi perdarahan yang massif sewaktu operasi sebagai
18
akibat vaskularisasi bertambah, dan juga operasi akan berlangsung berlangsung
Kebanyakan tumor terletak pada uterus bagian atas (sekitar 30-50% kasus)
yang mana tumornya terletak di bagian uterus bawah dan ini bisa menghalangi
operasi lebih luas sehingga penanganan pada perdarahan yang mungkin timbul
faktor fertilitas pada pasien. Disamping itu juga, waktu penyembuhan pasca
dimasukkan melalui serviks dan mengisi kavum uteri dengan cairan untuk
pasca operasi lebih cepat(2 hari). Komplikasi operasi yang serius jarang terjadi
19
Pada miomektomi secara laparoskopi dilakukan untuk mengangkat mioma
yang bertangkai di luar kavum uteri dan mioma subserosum yang terletak di
luar kavum uteri. Alat laparoskop dimasukkan kedalam abdomen melalui insisi
yang kecil pada dinding abdomen. Keuntungan teknik ini adalah waktu
penyembuhan pasca operasi yang lebih cepat(2-7 hari). Resiko daripada teknik
merupakkan prosedur standar bagi wanita dengan mioma uteri yang masih
b. Histerektomi
Pada mioma uteri, sebesar 30% dari seluruh kasus dilakukan histerektomi.
Teknik ini dilakukan pada pasien dengan indikasi bila didapati keluhan
(STAH).
20
tidak terlihat sikatriks sehingga memuaskan pasien dari segi kosmetik.
histerektomi abdominal.
Prosedur ini merupakan modifikasi dari STAH, dimana lapisan dalam dari
Keuntungan dari CISH adalah untuk mengurangi resiko trauma pada ureter
dan kadung kemih, perdarahan lebih minimal, waktu operasi lebih cepat,
Dari tulisan ini dapat disimpulkan bahwa terapi yang terbaik untuk mioma uteri
laparoskopi memiliki kelebihan di mana resiko perdarahan yang lebih minimal, waktu
21
penyembuhan yang lebih cepat dan angka morbiditas yang lebih rendah dibanding
XII. PROGNOSIS
Meskipun ada banyak komplikasi yang bisa saja terjadi, pada umumnya
banyak ibu hamil dengan mioma uteri memiliki kehamilan yang normal dan
22