Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN GANGGUAN SYSTEM


MUSKULUSKELEKTAL
FRAKTUR RADIUS 1/3 DISTAL

D
I
S
U
S
U
N

Oleh : KELOMPOK II

1. DORSINA DAHAKLORY
2. RATI WAEL
3. SITI AIDA
4. RANDI LATUCONSINA
5. WAYULIYANA
6. NURWAHYUNI LAISOW

AKADEMI KEPERAWATAN
RUMKIT TINGKAT III Dr. J. A. LATUMETEN
AMBON
2008

“LANDASAN MEDIS”

A. PENGERTIAN
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan tulang rawan yang
umumnya disebabkan oleh trauma adalah benturan yang terjadi secara mendadak.

B. ETIOLOGI / PENYEBAB
Fraktur tulang terjadi ketika :
1. Tulang dikenal beban yang berlebihan yang tidak dapat ditahan oleh
tulang
2. Tekanan tidak langsung kontraksi yang menggunkan tenaga berlebihan
3. Stres adalah kelemahan ligamentum tulang
4. Gangguan patologik pada tulang seperti osteoporosis (kemampuan
tulang, tumor)

C. KLASIFIKASI FRAKTUR
1. Berdasarkan hubungan fragmen dengan dunia luar. Fraktur dibedakan
atas fraktur terbuka dan fraktur tertutup.
2. Berdasarkan jumlah garis patahan struktur dibedakan atas simple
comminuted, segmental, multiple displaced dan indes placed.
3. beradarkan tekanan fraktur atas kompresi, depresi avulasi dan sendi.

D. TANDA DAN GEJALA


1. Nyeri sedang sampai nyeri hebat.
2. Deformitas (perubahan bentuk)
3. Adanya karipitasi ketika tulang digerakan
4. Adanya oedema, panas dan perubahan warna pada daerah sektor
fraktur
5. Hilangnya fungsi pada bagian yang terbuka.
6. Bisa terjadi syok bila nyeri yang hebat atau perdarahan yang banyak.
7. Adanya gangguan sensori perasaan beal sampai tidak terasa lagi
8. Mobilitas abnormal, tidak menggerakan ekstrimitas yang fraktur.

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Foto rontgen : untuk menentukan luas dan jenis fraktur.
2. Scan tulang : etsear, MRI: memperlihatkan gambaran
fraktur secara lebih
mendetail dengan gambaran kerasakan
jaringan lunak sekitar fraktur.
3. Pemeriksaan darah lengkap : hematrokit
mungkit meningkat dan juga menurun, HB bisa menurun
karena pendarahan, trombosit (identifikasi respon
pendarahan), leokosit ( identifikasi proses infeksi).
4. kreatenin : meningkat karena kerusakan
tulang dan otot

F. PENATALAKSAAN MEDIS
1. Rekognis / pengenalan yaitu pengkajian awal untuk mengetahui
lokasi, jenis dan sifat atau konsifikasi fraktur.
2. Reduksi atau resposisi yaitu mengembalika posisi anatomi
tulang seperti semula untuk mempercepat proses pemulihan dengan
menggunakan fizksi.
3. Retensi / mobilisasi yaitu untuk mempertahankan tulang
dengan resposisi tidak bergerak sampai terjadi proses penyembuhan
tulang dengan menggunakan gips atau operasi pemasangan pentulang
(orif)
4. Rehabilitasi yaitu mengembalikan fungsi gerakan tulang yang
mengganggu seperti latihan berjalan dengan tongkat, kursi roda, dll.
5. Pemberian pengobatan analgesik dan antibiotik anti inflamasi
tranfusi darah (bila diperlukan)
“LANDASAN TEORI KEPERAWATAN”

A. PENGKAJIAN PASIEN
a. Aktifitas / Istirahat
 Tanda :
Keterbatasan atau kehilangan fungsi pada bagian yang terkena (mungkin
segera, fraktur itu sendiri atau terjadi secara sekunder dari pembengkakan
jaringan nyeri)
b. Sirkulasi
 Tanda :
Hipertensi kadang-kadang terlihat sebagai respon terhadap nyeri / ansietas
atau hipotensi (kehilangan darah) takekordi penurunan atau tokadi nadi
pada bagian distal yang cedera.
c. Neugosensori.
 Gejala :
Hilang gerakan / sensasi, spasme otot, kebas/neselmulton (parestesis).
 Tanda :
Deformitas lokal : Angulasi abnormal, pendekatan, rotasi kriptosi, spasme
otot terlihat kelemahan / hilang fungsi angitasi (mungkin berhubungan
dengan nyeri atau trauma lain)
d. Nyeri / Kenyamanan
 Gejala :
Nyeri berat tiba-tiba pada saat cidera (mungkin) terlokalisasi pada area
jaringan atau kerusakan tulang : dapat berkurang pada imobilisasi : tak ada
nyeri akibat kerusakan syaraf.
 Tanda :
Laserasi kulit, apulasi jaringan, perdarahan, perubahan warna,
pembengkakan lokal dapat meningkat secara bertahap atau tiba-tiba.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan tulang.
2. Intoleran aktifitas berhubungan dengan adanya fraktur tumor
2. Nyeri berhubungan denga terputusnya kontuinitas jaringan tulang
 Intervensi
a. Kaji tingkat nyeri pentuinitas
b. Pertahankan imobilisasi yang sakit dengan tiran baring
c. Tinggikan dan dukung extermitas yang terkena
d. Berikan kenyamanan atau tindakan alternatif
e. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian teraphy analgesik dan
antibiotik.
 Rasional
a. Memberikan informasi tentang tingkatan nyeri dan sebagai panduan
dalam intervensi selanjutnya
b. Menghilangkan nyeri dan mencegah posisi tulang tegang jaringan yang
cedera
c. Meningkatkan aliran balik vena, menurunkan cedera dan menurunkan
nyeri
d. Meningkatkan sirkulasi umum, menurunkan area tekanan lokal.
e. Diberikan untuk menurunkan nyeri dan spasme otot dan sebagai
antibiotik
3. Intoleran aktifitas berhubungan dengan adanya faktur tumor
 Intervensi
a. Kaji derajat imobilisasi yang dihasilkan oleh cedera
b. Tempatkan dalam posisi terlentang secara periodik bila diperlukan
c. Bantu perawatan diri dari kebutuhan eliminasi pasien
d. Avsasi TTV. Perhatikan keluhan pusing.
 Rasional
a. Pasien mungkin dibatasi oleh pandangan diri, persepsi tentang
keterbatasan fisik aktual / memerlukan informasi intervensi untuk
meningkatkan kemajuan kesehatan
b. Menurunkan resiko kontruktur fleksi panggul
c. Memenuhi kebutuhan pasien dalam perawatan diri kebutuhan eliminasi
d. Hipotensi postural adalah masalah umum menyertai tirah baring lama
dalam menurunkan intervensi khusus
ASUUHAN KEPERAWATAN PADA
PASIEN DENGAN GANGGUAN MUSKULOSKELETAL

PENGKAJIAN DATA
1. IDENTITAS PASIEN :
Nama : Tn. F
Umur : 26 Tahun
Jenis kelamin :♂
Pekerjaan :-
Pendidikan : SMA
Alamat : STAIN
Tgl masuk/jam : 21-01-2008 / 07.00 WIT
Tgl pengakajian / jam : 21-01-2008 / 08.00 WIT
No Register : 059133
Diagnosa Medis : Fraktur Radius Sinestra

2. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


Nama Ny. F
Umur : 50 Tahun
Jenis Kelamin :♀
Alamat : STAIN
Hubungan dengan klien : Orang Tua Pasien

RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG


- Keluhan utama : Nyeri
- Keluhan yang menyertai : lemas, tidakdapat beraktifitas

RIWAYAT KESEHATAN UTAMA


- Penyebab : banyak bergerak pada daerah yang sakit
- lokasi penyebaran : daerah lengan bawah sampai daerah lengan atas
- Skala keluhan : sedang (s)

- hal-hal yang memberatkan : nyeri bertambah jika bergerak


- hal-hal yang meringankan : nyeri berkurang jika daerah yang sakit tidal
digerakan
berlebihan dan disokong bantal

catatan kronologis :
pada tgl 21-01-2008 pukul 06,00 WIT pasien sedang melakukan perjalanan
bersama teman-teman ke kebun dengan melewati kali; ketika pasienmelintasi kali
tersebut dengan berjalan diatas batu tiba-tiba pasien tergelincir, ketika hendak
menginjak batu yang lain pasien terjatuh dan menimpah batu yang ada dibawahnya,
saat jatuh pasien tidak merasa keluhan yang dialaminya. Tetapi setelah selang beberap
menit pasien merasa sangat nyeri pada tangan sebelah kiri dan hendak berdiri pasien
merasa sudah tidak dapat bergerak lagi. Kemudian oleh bantuan temannya pasien
diantar pulang ke rumahnya.
Dan selanjutnya oleh keluarga pasien dibawah ke RST Ambon. Di UGD pasien diberi
terapi sebagai berikut :
- IVFD RI 20 TTJ/m
- Ceftriaxone 2x1 amp. IV

Riwayat kesehatan masa lalu


- Pasien belum pernah mengalami keluhan yang sama atau
penyakit lama
- Pasien belum pernah dirawat di rs sebelumnya
- Pasien tidak ada riwayat alergi
- Pasien belum mengalami pembedahan sebelumnya

Riwayat kesehatan keluarga


Genogram 3 generasi

50 5

30 2 23 20
6

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Ikatan perkawinan
: Hubungan saudara
: Pasien
: Tinggal Serumah

- Tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit


yang sama dengan pasien
- Tidak pada anggota keluarga yang menderita penyakit
menular
POLA KEGIATAN SEHARI-HARI
POLA KEGIATAN SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT
Pola Makan
a. Frekensi 3 x / hari 1 x / hari
b. Waktu Makan Pagi, siang, malam Pagi
c. Jenis Makanan Nasi, ikan, sayur, buah Nasi, telur sayur
d. Porsi Makan 1 porsi 1 porsi
e. Keluhan - -

Pola Minum
a. Frekwensi 5-7 x / hari 5-7 x / hari
b. Jumlah Minuman 5-7 gelas / hari 5-7 gelas / hari
c. Jenis Minuman Air putih, teh, susu Air putih
d. Keluhan - -

BAB
a. Frekwensi 1-2 x / hari 1 x / hari
b. Konsistensi Lembek Lembek
c. Warna Kuning Kuning
d. Bav Khas Khas
e. Keluhan - -

BAK
a. Frekwensi 3-4 x sehari -
b. Warna Kuning -
c. Bau Pesing -
d. Keluhan - -

Istirahat dan tidur


a. Tidur malam 6-8 jam -
b. Tidur siang ± 2 jam -
c. Kualitas tidur Nyenyak -
d. Keluhan - -

Personal Hygiene
a. Kebiasaan mandi 2 x / hari -
b. Gosok gigi 2 x / hari -
c. Kebersihan mulut Bersih -
d. Keluhan - -
Keadaan psikososial
- Pasien berharap ini bisa sembuh / berjalan maupun tidak
seperti yang dulunya
- Pola interaksi pasien dengan keluarga, perawat terjalin
baik

Keadaan spritual
- Pasien berharap ia cepat sembuh dengan pertolongan dari
Tuhan
- Sebelum sakit pasien taat menjalankan ibadah sesuai
keyakinannya, tapi pada saat sakit pasien hanya berdoa dan berserah pada Tuhan

Tanda-tanda vital
TD : 110/70 Mmhg
S : 370C
N : 82x/m
R : 24x/m

Pemeriksaan fisik
1) Mengakaji skelet tubuh
a. Deformitas : adanya perubahan pada os radius sinestra terjadi keretakan
(patah)
b. Tumor pada tulang : tidak ada
c. Amputasi : Tidak ada
d. Angulasi : Tidak ada
e. Krepitasi : Tidak ada
2) Mengkaji Tulang Belakang
3) Mengkaji persendian
a) Detormitas : Tidak ada
b) Stogilitas : Stabilitas
c) Adanya benjolan : Tidak ada
d) Luas gerakan : keterbatasan rentang gerak akibat fraktur radius
sinetris
e) Gerakan sendi : gerakan sendi extramitas atas bagian radius
sinatra
tidak normal

4) Mengkaji Neurologis
a. Tingkat kesadaran : Lompos Mentis
b. koordinasi : Baik
c. Memori : Baik
d. Gangguan sensasi : Penuh
e. Kejang-kejang : Tidak baik
: Tidak baik

5) Mengkaji Jantung
a. Ukuran jantung : Tidak di kaji
b. Denyut jantung : Normal
c. Nyeri dada : Tidak ada
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF
Pasien mengatakan : Nampak Pasien :
- terasa nyeri pada daerah yang - Cemas
fraktur pada/ ketika bergerak - Keterbatasan ruang gerak
- tidak beraktifitas sendiri - X2 expresi wajah meringis
- cemas - Aktifitas pasien dibantu oleh
- nyeri bertambah jika bergerak keluarga dan perawat (BAK, BAB,
- tulang Tibi Dekstra Patah akibat Wardi)
KLL - Tampak daerah yang mengalami
- nyeri yang dirasakan seperti fraktur pada Os radius senestra sedang
ditusuk-tusuk dibalut
- Gerakan sendi pada extermitas
atas tidak normal karena fraktur pada
os radius senestra
- TTV = TD = 110/70 Mmhg
N = 82 x / m
S = 370C
R = 24 x / m
- Kualitas nyeri = sedang
- Skala =S
- Kondisi pembalut bersih
- Bagian pembalut yang berada di
tengah tempat fraktur basah

PRIOTITAS MASALAH
1. Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontuirutas jaringan
2. Intoleran aktifitas berhubungan dengan adanya fraktur jamur
N. C. P
Nama pasien : Tn. F Ruangan : Bangsal Teratai
Umur : 26 tahun No. Register : 059133
Jenis kelamin :♂ Dx Medis : fraktur radius Sin
P E R E N C A N A A N
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 Nyeri berhubungan dengan terputusnya Nyeri teratasi / hilang dengan - Kaji tingkat nyeri - Memberi informasi
kontunuitas jaringan yang ditandai tentang tingkat nyeri dan
kriteria :
dengan : sebagai panduan dalam
DS = pasien mengatakan - Pasien tidak merasakan nyeri - Pertahankan imobilisasi yang intervensi selanjutnya
- terasa nyeri pada daerah yang fraktur - Ekspresi wajah ceria sakit dengan tirah terbaring - Menghilangkan nyeri dan
jika bergerak - Kualitas nyeri tidak ada mencegah posisi tulang /
- nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk - Skala nyeri = 0 - Berikan kenyamanan atau tegang jaringan yang
DO : tindakan alternatif cedera
- Ekspresi wajah meringis - Meningkatkan sirkulasi
- Kualitas nyeri : sedang - Kolaborasi dengan dokter dalam umum menurunkan area
- Skala nyeri : S pemberian terapi Analgesik dan tekanan lokal
- Tampak daerah yang fraktur dibalut Antibiotika - Diberikan untuk
dengan pembalut menurunkan nyeri
- Keadaan pembalut bersih bagian spasme otot dan
pembalut yang berada ditengah antibiotok
tempat yang fraktur basah
- TTV :
S : 370C
N : 82 x / m
P : 24 x / m
TD : 110 / 70 Mmhg
No No. DX I M PLE M E N TAS I EVALUAS I
1 I Tgl. 21-01-2008 Tgl 21-01-2008
Pukul. 08.05 WIT Pukul 12.00 Wit
- Mengkaji tingkat nyeri S : Pasien mengatakan
dengan memperhatikan ekspresi - Nyeri agak
wajah, menanyakan nyerinya berkurang
dirasakan seperti apa ? - Pasien mulai
Hasil merasa nyaman
- Ekspresi wajah meringis
- Nyeri yang dirasakan seperti O : Wajah pasien masih meringis
ditusuk-tusuk - Kualitas nyeri sedang (4)
- Skala nyeri : sedang (S)
Pukul 08.15 WIT A : Nyeri teratasi sebagian
- Mempertahankan
imobilisasi yang sakit dengan
tirah baring yaitu dengan P : Intervensi dilanjutkan
memberikan posisi telentang
pada pasien dengan
memposisikan tangan yang sakit
lurus dan disanggah dengan
bantal.
Pukul 08.30 WIT
- Memberikan kenyamanan
adalah tindakan alternatif dengan
merase ringan disekitar daerah
yang sakit dan menganjurkan
pasien untuk melakukan hal yang
sama
Hasil
- Nyeri agak berkurang
- Pasien mulai merasa nyaman
- Pasien mengerti dan mau
mengikuti anjuran yang diberikan
perawat
09.00 WIT
- Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian terapy
analgesik dan antibioik :
- Cefotaxime 2 x 1 Ap/8 jam
IV
- Dolana 1 Ap Drip dalam
cairan RL

Anda mungkin juga menyukai