Kepada Yth.
Majelis Hakim
Perkara Nomor : 5/Pdt.G/2019/PN.Sbr
Jalan Sunan Drajat No.4 Sumber
Kabupaten Cirebon.
ARIF RAHMAN, SHI; BANA, SH; dan EKO FEBRIANSYAH, SH; Advokat
pada Lembaga Penyuluhan & Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBH
NU KABUPATEN CIREBON) beralamat Kantor di Jalan Dewi Sartika No. 9
Sumber Kabupaten Cirebon; Berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 03
Desember 2018; Bertindak untuk dan atas nama Hj. FARCHA sebagai
PENGGUGAT dengan ini mengajukan Replik atas Jawaban Gugatan
Tergugat IV tertanggal 09 Juli 2019 Sebagai berikut:
Dalam kesempatan Pendahuluan ini perkenankan Penggugat mengajak
segenap Pihak dalam persidangan yang mulia ini untuk merenungkan
tentang Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan dari IBNU
Tsabit Rodhiyallahu ‘anhu, ia berkata ; “Aku mendengar Rasullah
shallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya “Barang siapa yang
mengambil tanah tanpa adanya hak, maka dia akan dibebani dengan
membawa tanahnya (yang di rampas) sampai ke padang mashar”, Hadits
ini merupakan peringatan kepada kita semua agar tidak berlaku dzolim,
karena pada akhirnya persoalan yang dihadapi dalam perkara yang tengah
diperiksa oleh Yang Mulia Majelis Hakim ini adalah tentang hak serta
membuka tabir tentang titik pangkal permasalahan yang timbul atas
peralihan hak tanah. Semoga Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa
Perkara aquo selalu diberikan lindungan dalam menjalankan tugasnya.
Aamiin..ya Rabbal ‘alamiin
I. DALAM EKSEPSI
Tentang Eksepsi
A. GUGATAN PENGGUGAT BELUM DAPAT DITERIMA UNTUK
DIPERIKSA SENGKETANYA DI PENGADILAN, OLEH KARENA
MASIH PREMATUR, DALAM ARTIAN GUGATAN YANG
DIAJUKAN MASIH TERLAMPAU DINI.
1. Bahwa dalam Eksepti Tergugat IV menyampaikan “dalil yang
dikemukakan oleh Penggugat dalam gugatanya yang berkali-kali
menyatakan bahwa permasalahan timbul oleh karena tindakan melanggar
hukum yang dilakukan oleh Tergugat VIII, yang menyebabkan timbulnya
peralihan hak atas tanah yang kini telah berada dalam penguasaan
Tergugat IV, dimana hal demikian sangat tidak tepat bila ditempatkan
10 | R e p l i k p e r k a r a N o m o r : 5 / P d t . G / 2 0 1 9 / P N . S b r
karena untuk membeli sebidang tanah harus memperhatikan
beberapa hal terkait dengan keabsahan dokumen-dokumen
pendukungnya, kendati demikian dilakukan dihadapan Pejabat
Pembuat Akta Tanah (PPAT);
Bahwa Penggugat ingin menguraikan kembali fakta yang terungkap
dalam analisis serta pengumpulan bukti-bukti sebelum akhirnya
Penggugat melayangkan gugatannya pada Pengadilan Negeri
Sumber terkait dengan Perbuatan Melawan Hukum, ini perlu
diulas, karena setiap peristiwa dan perbuatan hukum tidak bisa di
pisah-pisah, karenanya kenapa sampai ada peralihan dari
Tergugat V kepada Tergugat VI dalam Akta Jual Beli 415/2014
tertanggal 03 November 2014 kemudian adanya peralihak hak
antara Tergugat VI kepada Tergugat IV dalam Akta Jual beli nya
487/2016 tertanggal 25 Juli 2016;
Bahwa yang menjadi menarik dalam peristiwa dan perbuatan
hukum terkait dengan Akta Jual Beli 415/2014 tertanggal 03
November 2014 antara H. DURASID (Tergugat V) sebagai Penjual
dan Sdr. MULYA Bin SOLEKH (Tergugat VI) sebagai pembeli
yang dibuat dan dihadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT)
Maferdy Yulius, SH (Tergugat VII), pertanyaan nya siapa yang
hadir untuk menandatangani Akta Jual Beli Beli 415/2014
tertanggal 03 November 2014 yang bertindak sebagai Penjual??
Bahwa karena nya dalam klarifikasi yang dilakukan oleh Penggugat
terhadap Tergugat V, menjelaskan Tergugat V tidak pernah
menandatangani berkas jual-beli apapun termasuk Akta Jual Beli
415/2014 tertanggal 03 November 2014 dihadapan Tergugat VII,
sangat luar biasa seorang Pejabat Pembuat Akta Tanah bisa
melegalisasi adanya Jual-beli yang mana penjual sendiri tidak ada
dan tidak menandatanganinya;
Seyogyanya selaku PPAT dalam proses pembuatan Akta Jual-beli
yang dibuat dihadapan PPAT, dibutuhkan langkah-langkah yang
harus dilalui oleh PPAT sebelum dilakukan penandatanganan Akta
Jual Belinya oleh para pihak yang BERKEPENTINGAN yang salah
satunya adalah :
1. Sebelum melaksanakan pembuatan akta mengenai pemindahan
atau pembebanan hak atas tanah atau hak milik atas satuan
11 | R e p l i k p e r k a r a N o m o r : 5 / P d t . G / 2 0 1 9 / P N . S b r
rumah susun, PPAT wajib terlebih dahulu melakukan
pemeriksaan pada Kantor Pertanahan mengenai kesesuaian
sertifikat hak atas tanah;
2. Pembuatan Akta PPAT HARUS dihadiri oleh para Pihak yang
melakukan perbuatan hukum, atau orang yang diKuasakan
olehnya dengan Surat Kuasa tertulis sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku;
3. PPAT WAJIB membacakan Akta kepada Para Pihak yang
bersangkutan dan memberi penjelasan mengenai isi dan
maksud pembuatan Akta , dan prosedur pendaftaran yang
harus dilaksanakan selanjutnya sesuai ketentuan yang berlaku;
4. Bahwa sebelum dilakukannya akta Jual-beli, PPAT HARUS
terlebih dahulu meminta bukti pembayaran pajak, hal ini sesuai
dengan ketentuan dalam Pasal 91 ayat 1 Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah secara tegas menyatakan “Pejabat Pembuat Akta
Tanah/Notaris hanya dapat menandatangani Akta pemindahan
hak atas tanah dan/atau bangunan setelah wajib pajak
menyerahkan bukti pembayaran Pajak”;
Bahwa berdasarkan langkah-langkah yang harus dilalui PPAT
dalam hal sebelum dilakukan nya penandatanganan Akta Jual Beli
harus membuktikan adanya pembayaran pajak, namun dalam fakta
nya Penggugat lah yang masih menyetorkan Pajak Bumi dan
Bangunan dalam Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak
Bumi dan Bangunan tahun 2016 pada 21 Maret 2016, kemudian
dibayarkan melalui Bank BJB tertanggal 22/06/2016, NOP.
32.11.120.016.006-0279.0 atas nama HJ. FARCHA, karenanya
berdasarkan analisis yuridis Penggugat selain tidak dihadirinya
Tergugat V sebagai penjual dalam Akta Jual Beli 415/2014
tertanggal 03 November 2014, serta tidak dipenuhinya syarat mutlak
terkait pembayaran pajak oleh wajib pajak, sehingga secara patut
Jual-Beli yang tercatat dalam Akta Jual Beli 415/2014 tertanggal 03
November 2014 seharusnya tidak dapat dilaksanakan oleh PPAT
yang dalam hal ini oleh Tergugat VII;
12 | R e p l i k p e r k a r a N o m o r : 5 / P d t . G / 2 0 1 9 / P N . S b r
Bahwa Tergugat IV selalu menyampaikan merupakan pembeli yang
beritikiad baik seharusnya Tergugat IV yang katanya beritikad baik,
dapat mengecek kelengkapan dokumen, keabsahan dokumen,
menganalisa apakah objek tersebut dalam sengketa (terblokir) cek
sertifikat hal mana dalam sertifikat hak milik nomor 295 aquo, telah
nyata dan terang tercatat adanya pemblokiran yang dilakukan oleh
Penggugat berdasarkan surat permohonan tertanggal 18 Januari
2016, kemudian berdasarkan Surat Kepala Kantor tanggal 22-10-2016
nomor : 72/07-32.09/I/2016 blokir tersebut hapus dengan
sendirinya, kecurigaan Penggugat adalah jika memang Tergugat
IV merupakan pembeli yang beritikad baik kenapa tidak
menulusuri adanya blokir dimaksud, dan kenapa yang memblokir
pihak lain? Sedang kan yang tercatat dalam sertifikat dan jual beli
dengan Tergugat IV adalah Saudara MULYA Bin H. SOLEKH
(Tergugat VI);
15. Bahwa Penggugat Menolak dengan tegas Jawaban Gugatan pada
point 5 (lima) hal 5, yang menyebut kan”terdapat satu bidang yang
belum tersertifikasi dan berbalik nama ke nama Tergugat IV meskipun
pada faktanya Tergugat IV telah membayar secara terang, tunai dan
sekaligus biaya pembelian bidang tanah tersebut kepada penjual dan/atau
pemilik yang bernama MULYA Bin SOLEKH (Tergugat VI)
sebagaimana yang terkonfirmasi dalam Akta Jual Beli Nomor : 495/2016
tertanggal 26 Juli 2016 yang dibuat dan dihadapan Pejabat Pembuat
Akta Tanah (PPAT) Maferdy Yulius, SH”...dst”;
Bahwa seharusnya Tergugat IV tidak bisa tutup mata, tutup telinga
dan tutup hati atas permasalahan aquo, karena faktanya yang
terjadi tidak pernah ada sama sekali transaksi Jual-beli sebagaimana
dalam Akta Jual Beli Nomor : 495/2016 tertanggal 26 Juli 2016
antara Penggugat dengan MULYA Bin SOLEKH yang dibuat
dihadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Maferdy Yulius,
SH (Tergugat VII);
Bahwa perlu diketahui Penggugat dalam hal ini sebagai korban
atas kedzoliman-kedzoliman yang dilakukan oleh para oknum
yang tidak bertanggung jawab, sejatinya saat ini Sertifikat Hak
Milik Nomor 535 yang terletak di Jalan Pangeran Antasari Blok
Genong, Desa Lurah Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon
dengan Pers sebidang tanah Persil Nomor 153 Blok Kenir, Kohir
13 | R e p l i k p e r k a r a N o m o r : 5 / P d t . G / 2 0 1 9 / P N . S b r
Nomor C.350 Klas S.III. seluas kurang lebih 814 M2 (delapan ratus
empat belas meter persegi), sudah patut dan selayaknya milik
Penggugat karena:
1. Bahwa Penggugat telah membeli sebidang tanah yang terletak
di Jalan Pangeran Antasari Blok Genong, Desa Lurah
Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon Akta Jual Beli
Nomor : 298/2006 yang dibuat dan dihadapan H. SONO
SUPRAPTO, Sos.,M.Si yang berdasarkan Surat Keputusan
Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi
Jawa Barat tanggal 29 Oktober 2004 Nomor 640-2018, yang
diangkat dan ditunjuk sebagai PPAT yang beralamat Kantor
di Jalan Pangeran Antasari Nomor 10, Plumbon Kabupaten
Cirebon, yang dimana telah menghadap kepada saya Sdr.
ASBI dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama dirinya
sendiri dan Kuasa dari Ahli Waris Alm KARWADI Bin
MARTA selaku Penjual, kemudian Hj. FARCHA dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama dirinya sendiri selaku pembeli
sebidang tanah Persil Nomor 153 Blok Kenir, Kohir Nomor
C.350 Klas S.III. seluas kurang lebih 814 M2, dengan harga Rp.
39.072.000,- (tiga puluh sembilan juta tujuh puluh dua ribu
rupiah);
2. Bahwa pada tanggal 26 November 2014, Penggugat telah
melaporkan atas kehilangan surat berharga berupa 1 (satu)
buah Buku Akta Jual Beli Nomor : 298/2006 atas nama
Penggugat selaku pembeli atas sebidang tanah Persil Nomor :
152 Blok Kenir Kohir Nomor C.350 Klas S.III seluas kurang
lebih 814 ( delapan ratus empat belas meter persegi)
sebagaimana dalam Surat Tanda Penerimaan Laporan
Kehilangan Nomor : STPL/1482/XI/2014/Sektor pada
Kepolisian Sektor Depok Kabupaten Cirebon;
14 | R e p l i k p e r k a r a N o m o r : 5 / P d t . G / 2 0 1 9 / P N . S b r
yang terjadi terhadap Sertifikat hak Milik Nomor 294 dan
Sertifikat Hak Milik 295 walapun saat ini hak konstitusional
guna mencari keadilan Penggugat sedang dalam proses pada
lembaga peradilan, Penggugat dengan segera ingin
memproses Akta Jual Beli Nomor : 298/2006 tersebut untuk
ditingkatkan menjadi sertifikat, namun dalam perjalanan nya
muncul Akta Jual-Beli yang berbeda akan tetapi dengan objek
tanah yang sama yaitu Akta Jual Beli Nomor 376/2014
tertanggal 29 September 2014, yang mana dalam Akta tersebut
tertera nama Penggugat dan ahli waris lainnya sebagai
penjual dan MULYA Bin SOLEKH (Tergugat VI) selaku
pembeli;
15 | R e p l i k p e r k a r a N o m o r : 5 / P d t . G / 2 0 1 9 / P N . S b r
6. Bahwa kemudian Penggugat telah mendaftarkan sebidang
tanah dan bangunan tersebut untuk dibuatkan Sertifikat Hak
Milik pada tahun 2017 lalu;
7. Bahwa akhirnya pada tanggal 06 Februari 2017 telah terbit
Sertifikat Hak Milik Nomor 535 atas nama Penggugat;
Sehingga dalam prosesnya dalam pembuatan sertifikat keatas
nama diri Penggugat telah sesuai dengan Pasal19 ayat (1), ayat (2),
ayat (3) dan ayat (4) terkait pendaftaran tanah dalam Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-
Pokok Agraria;
16 | R e p l i k p e r k a r a N o m o r : 5 / P d t . G / 2 0 1 9 / P N . S b r
mengikrarkan tanahnya dijual kepada Tergugat VI sebagaimana
yang termaktub dalam Akta Jual Beli beli Nomor 376/2014 tertanggal
29 September 2014;
17. Bahwa untuk menjawab gugatan pada point 7 hal. 6 Penggugat
menyayangkan sikap Tergugat IV, yang tidak memahami esensi hukum
acara, saat ini memang benar telah adanya proses pelaporan yang
dilakukan oleh Tergugat IV, yang mana Tergugat IV laporkan adalah
berkaitan dengan adanya dugaan tindak Pidana Penipuan dan/atau
Penggelapan yang dilakukan oleh Tergugat VIII serta adanya dugaan
yang dilakukan oleh Penggugat, namun sekali lagi Penggugat sangat
menyayangkan, karena dalam faktanya Tergugat IV membeli sebidang
tanah Persil Nomor : 152 Blok Kenir Kohir Nomor C.350 Klas S.III seluas
kurang lebih 814 ( delapan ratus empat belas meter persegi) dari
Saudara MULYA Bin SOLEKH (Tergugat VI) berdasarkan Akta Jual
Beli Nomor 495/2016 tertanggal 26 Juli 2016, kemudian dalam faktanya
oleh Tergugat IV tidak bisa disertifikatkan, jika merujuk pada peristiwa
dan perbuatan nya, Tergugat IV seharusnya menuntut Saudara MULYA
Bin H. SOLEKH selaku Penjual serta yang telah menerima pembayaran
dari Tergugat IV, sehingga jika Tergugat IV memaksa harus meminta
pertanggung-jawaban pidana kepada Penggugat, merupakan hal yang
sangat aneh bagi Penggugat, sehingga muncul pertanyaan ada
hubungan hukum apa antara Tergugat IV dengan Tergugat VI?
Kemudian siapa yang telah melakukan dugaan penipuan dan/atau
penggelapan??;
18. Bahwa Penggugat Menolak dengan tegas Jawaban Gugatan pada point
8, hal 6 ;
Bahwa Penggugat dalam menyampaikan gugatannya telah berdasarkan
serta kerangka hukum yang telah bersesuaian, serta berdasarkan fakta-
fakta yang terjadi dan mengumpulkan bukti-bukti lain sebagai penunjang;
Penggugat dalam menyampaikan fakta-fakta terkait dengan penguasaan
fisik dianggap telah jelas dan terang, sebab dalam proses kepemilikan
tanah untuk ketiga bidang dimaksud Penggugat peroleh berbeda-beda
waktunya, namun sejatinya yang menjadi problem saat ini adalah
PENGUASAAN FISIK terhadap ketiga OBJEK telah dikuasai oleh
TERGUGAT IV, kendati demikian terhadap objek perkara atas sebidang
tanah Persil Nomor : 152 Blok Kenir Kohir Nomor C.350 Klas S.III seluas
17 | R e p l i k p e r k a r a N o m o r : 5 / P d t . G / 2 0 1 9 / P N . S b r
kurang lebih 814 ( delapan ratus empat belas meter persegi) dengan
sertifikat 535 atas nama Penggugat tetap dikuasai oleh Tergugat IV;
19. Bahwa Penggugat Menolak dengan tegas Jawaban Tergugat IV pada
point 9, hal 9;
Bahwa sekali lagi Penggugat tidak memvonis siapapun, serta berkaitan
dengan penguasaan fisik tanah dan bangunan seluas kurang lebih 814 (
delapan ratus empat belas meter persegi) tanah Persil Nomor : 152 Blok
Kenir Kohir Nomor C.350 Klas S.III oleh Tergugat IV merupakan
Perbuatan Melawan Hukum, faktanya saat ini Sertifikat Hak milik atas
tanah tersebut diatas adalah tertera nama PENGGUGAT, bukankah itu
merupakan suatu perbuatan yang jelas oleh Undang-Undang
melarangnya sebagaimana dalam Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 51 Tahun 1960 tentang Larangan Pemakaian
Tanah Tanpa Izin yang berhak atau Kuasanya;
Bahwa dalam gugatan aquo penguasaan fisik oleh Tergugat IV sejak
tahun 2014 merupakan kesalahan Penggugat dalam pengetikan dan
tidak terkoreksi pada saat pembacaan gugaatan yang pada waktu lalu di
anggap dibacakan, namun terhadap fakta hukum yang Penggugat
pegang sebagai bukti, Penggugat mengetahui berdasarkan adanya
peralihan hak atas sertifikat hak milik 294 dan sertifikat hak milik 295
kepada Tergugat IV terjadi pada tahun 2016 (dua ribu enam belas)
sehingga tidak perlu dipermasalahkan tentang hal yang tidak bersifat
prinsip;
Bahwa gugatan Penggugat berpedoman pada bukti-bukti dan fakta yang
terjadi sebenarnya, TIDAK OMONG-KOSONG belaka, kemudian untuk
membuktikan dalil gugatan Penggugat selebihnya akan dibuka dalam
Sidang Pembuktian nantinya;
Bahwa Tergugat IV masih mencari celah hukum untuk dapat
menghindari pertanggung-jawaban perdata yang akan dipikulnya
bersama dengan Para Tergugat yang lain hal mana akan Penggugat
jelaskan berkenaan dengan terjadi nya peralihan hak atas masing-masing
bidang tanah;
Bahwa berkenaan dengan itu tidak terlepas oleh peran penting Pejabat
Pembuat Akta Tanah, karena jika saja PPAT bertindak lebih teliti dan
hati-hati dalam melaksanakan tugas dan jabaatannya berdasarkan uraian
yang telah Penggugat tegaskan dalam Replik ini, kemungkinan tidak
18 | R e p l i k p e r k a r a N o m o r : 5 / P d t . G / 2 0 1 9 / P N . S b r
akan terjadi yang namanya peralihan hak kepada masing-masing nama
Para Tergugat, serta tidak ada pula peralihan hak kepada Tergugat IV;
Bahwa Penggugat memahami setiap suatu perbuatan selalu ada akibat
hukumnya sama halnya dengan perbuatan dalam hal pembuatan
Akta Jual-Beli yang tidak sesuai dengan ketentuan Peraturan yang
berlaku, maka akan mengakibatkan batalnya Akta PPAT tersebut,
batal disini dapat diartikan Batal Demi Hukum atau dapat
diBatalkan, kemudian karena batalnya Akta Jual Beli yang dibuat
Pejabat Pembuat Akta Tanah, mengakibatkan PPAT mendapatkan
Sanksi apabila terbukti PPAT yang melakukan kesalahan seperti
yang termaktub dalam Pasal 62 Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 1997 yang menyebutkan ”PPAT yang dalam melaksanakan
tugasnya mengabaikan ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 38, Pasal 39 dan Pasal 40 serta ketentuan dan petunjuk yang
diberikan Menteri atau Pejabat yang di tunjuk dikenakan tindakan
administratif berupa teguran tertulis sampai pemberhentian dari
Jabatannya sebagai PPAT, dengan tidak mengurangi kemungkinan
dituntut ganti kerugian oleh pihak-pihak yang menderita kerugian yang
diakibatkan oleh diabaikannya ketentuan-ketentuan tersebut”;
20. Bahwa Penggugat Menolak dengan tegas dalil Jawaban Tergugat IV
dalam point 10, hal 13 ;
Bahwa Tergugat IV sepertinya kurang minum AQUA, karena gagal
paham dalam menganalisa gugatan Penggugat terhadap riwayat
tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Pangeran Antasari Blok
Genong, Desa Lurah Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon
dengan Sertifikaat Hak Milik Nomor 294 seluas 546 M2 (lima ratus
empat puluh enam meter persegi) karena pada peralihan yang
terjadi adalah H. SATIM (Tergugat I) menjual kepada MUHAMAD
BISRI (Tergugat II) berdasarkan Akta Jual Beli Nomor : 188/2014,
tertanggal 28 Mei 2014 yang dibuat oleh dan hadapan Tergugat VII di
Kabupaten Cirebon, bukan kepada H. SANIJA (Tergugat III);
Bahwa berdasarkan rentetan perbuatan hukum dan peristiwa hukum
yang sebelumnya telah Penggugat jelaskan dalam gugatan serta Replik
ini kemudian ada peralihan hak kembali dari MUHAMAD BISRI (Tergugat
II) kepada H. SANIJA (Tergugat III) berdasarkan Akta Jual Beli Nomor :
337/2014 tertanggal 04 September 2014 yang dibuat dan dihadapan
Tergugat VII;
19 | R e p l i k p e r k a r a N o m o r : 5 / P d t . G / 2 0 1 9 / P N . S b r
Hal mana kemudian diteruskan peralihan haknya kepada Tergugat IV
selaku pembeli terakhir dari H. SANIJA berdasarkan Akta Jual Beli Nomor
Nomor : 486/2016 tertanggal 25 Juli 2016 yang dibuat dan dihadapan
Tergugat VII
Bahwa dalam Jawabannya Tergugat IV selalu menyampaikan adalah
Pembeli yang beritikad baik sebagaimana yang tertuang dalam Surat
Edaran Mahkamah Agung Nomor 7 Tahun 2012 butir I yang
menyatakan “Perlindungan harus diberikan kepada pembeli yang beritikad
baik sekalipun diketahui bahwa penjual adalah orang yang tidak berhak
(objek jual beli tanah), dimana pemilik asal hanya dapat mengajukan
gugatan ganti rugi kepada penjual yang tidak berhak”;
Pertanyaannya bagaimana Hakim secara konkrit dapat menilai apakah
pembeli memang semestinya harus dilindungi, dalam kesepakatan
Rapat Pleno Kamar Perdata selanjutnya sebagaimana dilampirkan
dalam Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) No. 5/2014,
disebutkan dua kriteria (dikutip sebagaimana aslinya) dalam huruf b
menyebutkan ;
Melakukan kehati-hatian dengan meneliti hal-hal berkaitan
dengan objek tanah yang diperjanjikan, antara lain ;
- Penjual adalah orang yang berhak/memiliki hak atas tanah
yang menjadi objek jual beli, sesuai dengan buku
kepemilikannya;
- Tanah/objek yang diperjualbelikan tersebut tidak dalam
status disita, atau;
- Tanah/objek yang diperjualbelikan tidak dalam status
jaminan/hak tanggungan, atau;
- Terhadap tanah yang bersertifikat, telah memperoleh
keterangan dari BPN dan riwayat hubungan hukum antara
tanah tersebut dengan pemegang sertifikat;
Bahwa Negara kita adalah Negara hukum, berkaitan dengan tanah adat
yang ada di Indonesia, pertimbangan itu dapat dikaitkan dengan
syarat “terang”, dengan demikian Majelis Hakim yang memeriksa
perkara dapat pula mempertimbangkan apakah proses peralihan
telah dilakukan secara terbuka dihadapan Kepala Desa atau Pihak
yang berwenang, dengan dipastikannya status kepemilikan tanah
20 | R e p l i k p e r k a r a N o m o r : 5 / P d t . G / 2 0 1 9 / P N . S b r
yang hendak dialihkannya, jika kemudian timbul sengketa,
sebagaimana telah diuraikan, maka harus dipertimbangkan apakah
terjadinya peralihan yang tidak sah itulebih disebabkan oleh
kesalahan pembeli yang tidak mencermati asal-usul tanah yang
dibelinya, atau kesalahan pemilik asal yang tidak menjaga haknya
dengan baik. Selain itu Majelis Hakim dapat mempertimbangkan
efektivitas sistem pendaftaran pada situasi kontritnya, dalam
mengukur apa yang sepatutnya dapat diketahui oleh Pembeli;
21 | R e p l i k p e r k a r a N o m o r : 5 / P d t . G / 2 0 1 9 / P N . S b r
Indonesia asli tetap berlaku hukum adat yang juga mengenal hak hukum, seperti
tertulis pada Pasal 1365 KUHPerdata, yaitu secara bersalah melakukan
perbuatan melawan hukum dan dengan itu merugikan orang lain, adalah wajib
memberi ganti rugi”;
22 | R e p l i k p e r k a r a N o m o r : 5 / P d t . G / 2 0 1 9 / P N . S b r
kerugian Materil maupun kerugian Immateril, maka sudah selayaknya
apabila Tergugat Tergugat VIII, Tergugat VII, Tergugat VI, Tergugat
IV dan Tergugat III dihukum untuk membayar kerugian yang dialami
Penggugat yaitu kerugian akibat Penggugat tidak dapat menguasai
tanah objek perkara untuk dapat menjual kepada orang lain dengan
harga sebesar Rp. 4.980.000.000,- (empat milyar sembilan ratus
delapan puluh juta rupiah) dan kerugian tidak dapat menyewakan
objek perkara kepada orang lain yang sebelumnya sudah pernah
disewakan kepada perusahaan keramik sebesar Rp. sebesar Rp. 4 X
500.000.000,- adalah sebesar Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah);
serta kerugian Immateril sebesar Rp. 5.000.000.000,-(lima Milyar
rupiah);
2. Bahwa berhubung dasar peralihan hak atas objek perkara kepada
PARA TERGUGAT dibuat secara melawan hukum, mutatis mutandis
peralihan hak terakhir kepada Tergugat IV berdasarkan Akta Jual
Beli Nomor : 486/2016 tertanggal 25 Juli 2016, kemudian Akta Jual
Beli 495/2016 tertanggal 26 Juli 2016 adalah Batal Demi Hukum,
serta penguasaan objek perkara tanah dan bangunan berdasarkan
sertifikat hak milik nomor 535 atas nama Penggugat dengan
melawahan hukum, Maka Penggugat memohon untuk diletakkan
sita jaminan atas tanah yang terletak di Jalan Pangeran Antasari Blok
Genong, Desa Lurah Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon seluas
1660 M2 (seribu enam ratus enam puluh meter persegi) dengan Batas-
Batas :
Sebelah Utara : Tanah Milik H. Busaeri;
Sebelah Selatan : Jalan Desa;
Sebelah Timur : Tanah milik nining Karnadi;
Sebelah Barat : Tanah milik Negara;
3. Bahwa oleh karena gugatan ini didasarkan atas dalil-dalil yang kuat
dan/atau sempurna, maka mohon perkenankan Pengadilan Negeri
Sumber Kabupaten Cirebon untuk menyatakan Putusan yang
dijatuhkan dalam perkara aquo dapat dilakukan lebih dahulu,
meskipun ada bantahan, banding atau kasasi;
23 | R e p l i k p e r k a r a N o m o r : 5 / P d t . G / 2 0 1 9 / P N . S b r
III. PERMOHONAN PENGGUGAT
Bahwa Akibat Perbuatan Melawan Hukum Para Tergugat baik atas kesalahan
maupun atas kelalaian atau kekurang hati-hatiannya yang telah mengakibat
kan Penggugat menderita Kerugian secara Materiil dan Immateril
berdasarkan hal-hal yang sudah diuraikan tersebut di atas, maka demi
adanya kepastian hokum serta untuk melindungi kepentingan hokum
Penggugat maka dengan ini Penggugat memohon secara hormat kepada
Ketua Pengadilan Negeri Sumber melalui Yang Mulia Majelis Hakim
yang memeriksa dan mengadili perkara ini kiranya berkenan untuk
memberikan pertimbangan hukum dan memutus yang amarnya berbunyi
sebagai berikut :
IV DALAM EKSEPSI
24 | R e p l i k p e r k a r a N o m o r : 5 / P d t . G / 2 0 1 9 / P N . S b r
transaksi Jual Beli yang seolah-olah sebagai Tergugat V selaku Penjual
dan Tergugat VI selaku Pembeli dalam Akta Jual Beli nomor :
415/2014, tertanggal 03 November 2014 yang dibuat oleh Tergugat VII
selaku Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) adalah Perbuatan Melawan
Hukum;
11) Menghukum Tergugat VIII, Tergugat VII, Tergugat VI, Tergugat IV dan
Tergugat III untuk membayar kerugian karena tidak dapat menyewakan
objek perkara kepada orang lain yang sebelumnya sudah pernah
disewakan kepada perusahaan keramik sebesar Rp. 4 X 500.000.000,-
adalah sebesar Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah) yang harus
dibayarkan secara sekaligus dan seketika;
12) Menghukum Tergugat VIII, Tergugat VII, Tergugat VI, Tergugat IV dan
Tergugat III untuk membayar kerugian Immateril sebesar Rp.
5.000.000.000,- (lima milyar rupiah);
25 | R e p l i k p e r k a r a N o m o r : 5 / P d t . G / 2 0 1 9 / P N . S b r
13) Menghukum Tergugat VIII, Tergugat VII, Tergugat VI, Tergugat IV dan
Tergugat III untuk membayar uang Paksa (dwangsom) kepada
Penggugat sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) setiap harinya
terhitung sejak gugatan ini didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Sumber;
14) Menyatakan sita jaminan yang diletakkan dalam perkara ini adalah
sah dan berharga sesuai ketentuan Pasal 227 HIR ;
15) Menghukum Para Tergugat dan Turut Tergugat untuk tunduk pada isi
putusan;
17) Menghukum pihak yang kalah untuk membayar biaya perkara yang
timbul dalam perkara ini;
Atau
Hormat PENGGUGAT
Hj. FARCHA,
Kuasanya
EKO FEBRIANSYAH, SH
26 | R e p l i k p e r k a r a N o m o r : 5 / P d t . G / 2 0 1 9 / P N . S b r